Wednesday, July 9, 2025

Skandal Kualitas Sepak Bola Lokal Berakhir! Askab Rembang Siap Cetak Bintang Lewat Bupati Cup 2025!

 


Rembang, Imparsial News — Di tengah hiruk pikuk persiapan Hari Jadi ke-284, Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Rembang tak mau main-main. Mereka tak hanya sekadar menggelar turnamen, tapi siap mengguncang Rembang dengan gelaran Bupati Cup 2025 yang digadang-gadang bakal jadi ajang paling panas tahun ini! Ini bukan sekadar laga di lapangan hijau, melainkan simbol kebangkitan sepak bola daerah dan perekat persatuan warga.

Rapat koordinasi kepengurusan yang dipimpin langsung oleh Ketua Askab, Nur Arsya Irfana, yang juga anggota DPRD Kabupaten Rembang, di Rumah Makan Perahu Kuno pada Selasa malam (08/07/2025) bukan sekadar formalitas. Nur Arsya menegaskan, Bupati Cup tahun ini akan digelar lebih terorganisir dan semarak, melibatkan seluruh kecamatan se-Kabupaten Rembang. Sebuah janji yang menantang sekaligus memantik antusiasme.

"Kita tidak hanya fokus pada rapat internal kepengurusan malam ini, tetapi juga menyusun agenda besar yang akan mempertemukan klub-klub lokal dalam satu turnamen penuh semangat, yaitu Bupati Cup 2025," tutur Nur Arsya, suaranya penuh optimisme. Ini adalah seruan perang terhadap kelesuan sepak bola daerah, sebuah deklarasi bahwa Rembang siap mencetak sejarah.

Turnamen yang akan dimulai pada 16 Juli hingga 27 Juli 2025 ini dirancang menjadi bagian krusial dari rangkaian perayaan Hari Jadi Kabupaten Rembang ke-284. Sebanyak 16 tim akan berlaga, mewakili 12 kecamatan, ditambah masing-masing dua tim dari Kecamatan Rembang dan Pamotan. Ini adalah panggung bagi talenta lokal untuk unjuk gigi, membuktikan siapa yang terbaik di lapangan.

Tak hanya itu, rapat ini juga mengukuhkan Muhammad Kumorohadi, S.Th.I., sebagai Ketua Panitia Turnamen Bupati Cup 2025 melalui proses voting internal. Sebuah langkah serius untuk memastikan turnamen berjalan profesional dan tanpa cela.

Puji Santoso, S.P., M.H., Sekretaris Askab Rembang, tak ragu mengungkapkan ambisi besar di balik turnamen ini. "Kami ingin dari turnamen ini muncul talenta lokal yang bisa kita kembangkan lebih jauh, sehingga bisa memperkuat PSIR dan membawa nama Rembang ke level yang lebih tinggi," ucapnya. Ini adalah visi jangka panjang yang ambisius, bukan sekadar mencari juara sesaat, melainkan mencetak bintang masa depan.

Rapat juga menyentuh rencana jangka panjang Askab Rembang, termasuk program pembinaan usia dini yang akan digulirkan sepanjang tahun. Dengan sinergi antara pengurus, pemain, dan masyarakat, Bupati Cup 2025 diharapkan tak hanya menjadi panggung bergengsi bagi sepak bola lokal, tetapi juga magnet kebersamaan masyarakat Rembang dalam semangat hari jadi.

Ini bukan cuma tentang tendangan bola atau sorakan suporter. Bupati Cup 2025 adalah simbol persatuan, kebanggaan, dan harapan bagi sepak bola Rembang. Sebuah perayaan yang akan dicatat sejarah, membuktikan bahwa semangat olahraga mampu mengikat hati dan menciptakan kebersamaan yang tak tergantikan. Rembang siap membuktikan diri!

(Zainuri)


Editor: Adytia Damar

Tuesday, July 8, 2025

Khofifah Acungi Jempol | Sekolah Rakyat Brondong Lamongan, 'Senjata Rahasia' Pengentasan Kemiskinan Paling Jitu!

 

Lamongan, Imparsial News – Di tengah janji manis pemerataan pendidikan yang seringkali tak terealisasi, sebuah gebrakan nyata hadir dari Lamongan. Sekolah Rakyat (SR) Brondong, yang digadang-gadang sebagai ujung tombak pengentasan kemiskinan lewat jalur pendidikan, kini siap beroperasi dan menjadi percontohan di Jawa Timur! Ini bukan sekadar sekolah biasa; ini adalah benteng harapan bagi anak-anak bangsa yang selama ini terpinggirkan.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tak sungkan melayangkan pujian setinggi langit saat meninjau langsung kesiapan SR Brondong pada Senin (7/7/2025) sore, didampingi Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi. "Dari sembilan belas SR yang ada di Jawa Timur, SR di Lamongan ini sudah sangat siap beroperasi pada awal tahun ajaran ini! Kesiapannya bisa dilihat dari fasilitas ruang belajar hingga asrama untuk para siswa, begitu pula dengan adanya Kepala Sekolah hingga para guru yang sudah siap pula," tegas Khofifah. Sebuah deklarasi yang menohok, menunjukkan keberanian Lamongan dalam mewujudkan pendidikan inklusif.

SR Brondong, yang merupakan jenjang setara SMA, akan memulai kegiatan belajar mengajar pada 14 September 2025 mendatang. Dengan tiga rombongan belajar (rombel) dan masing-masing diisi 25 siswa, setiap kursi di sekolah ini adalah tiket emas menuju masa depan yang lebih baik. Khofifah bahkan mendesak agar proses penyiapan siswa dimulai sejak 12 September, mengingat sistem asrama yang diusung SR membutuhkan masa adaptasi yang matang.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, atau akrab disapa Pak Yes, memberikan dukungan penuh tanpa kompromi atas hadirnya SR ini. Baginya, SR bukan sekadar program pemerintah pusat, melainkan manifestasi nyata misi Pemkab Lamongan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. "Hadirnya SR pasti sangat kami dukung, karena program ini akan memberikan akses pendidikan gratis dan tentu memberikan pendidikan berkualitas untuk generasi bangsa," kata Pak Yes, menyiratkan bahwa Lamongan siap menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi emas.

SR ini adalah bagian krusial dari program nasional yang bertujuan memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan. Ia menjanjikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, sekaligus menjadi investasi strategis untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia secara menyeluruh. Ini adalah serangan balik terhadap ketidakadilan sosial yang seringkali menghambat potensi anak bangsa.

Restu Novi Widiani, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, menjamin bahwa proses seleksi siswa dilakukan secara transparan dan akuntabel. Setiap siswa yang diterima akan mendapatkan Surat Keputusan (SK) khusus dari pemerintah pusat, menandakan status istimewa mereka sebagai agen perubahan masa depan. Sementara itu, SMK Maritim yang berbagi lokasi dengan SR Brondong akan tetap beroperasi dengan sistem blended learning, menunjukkan efisiensi dan sinergi fasilitas.

Kunjungan ini tidak hanya tentang pendidikan. Ini juga menjadi panggung penyaluran bantuan sosial senilai total Rp8.397.373.000, meliputi asistensi sosial penyandang disabilitas (ASPD), PKH Plus, KIP Putri Jawara, BLT buruh pabrik rokok, pemberdayaan Bumdes, program Desa Berdaya, Jatim Puspa, bantuan operasional pendamping PKH Plus, tali asih bagi TKSK dan Tagana, serta zakat produktif tahun 2025. Sebuah bukti nyata komitmen pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial secara simultan.

Dengan SR Brondong yang paling siap di Jawa Timur, Lamongan bukan hanya mencetak siswa berprestasi, tetapi juga menorehkan sejarah baru dalam peta pendidikan nasional. Ini adalah momentum krusial yang patut dicatat: ketika pendidikan bukan lagi kemewahan, melainkan hak fundamental yang diwujudkan dengan tekad baja.

(AR.DEMIT)


Editor: Adytia Damar

Bukan Sekadar Tukang! Inti Bhuwana Esa Bongkar Rahasia Filosofis Bale Bali, Kunci Keindahan yang Tak Terjamah!

 


Gianyar Bali, Imparsial News — Saat gelombang modernisasi kian menggerus identitas lokal, sekelompok seniman dan undagi di Gianyar menolak menyerah. Di balik megahnya bangunan beton, Inti Bhuwana Esa muncul sebagai benteng terakhir arsitektur tradisional Bali. Mereka tak sekadar membangun rumah, melainkan menghidupkan kembali roh leluhur lewat setiap Bale Bali yang mereka ciptakan—sebuah anomali di tengah gempuran desain industrial yang kering tanpa jiwa.

Berlokasi strategis di Jl. Raya Pering, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, perusahaan yang dinakhodai oleh Mas Ahmad, alias Kang Ibe, ini adalah sebuah kisah metamorfosis. Dimulai sejak awal 2000-an dengan sekadar memproduksi furnitur, Kang Ibe kini memilih jalan yang lebih berat, namun penuh makna: menjadi penjaga kunci warisan budaya Bali.

"Fokus kami sekarang lebih ke Bale Bali, karena di sinilah kami merasa punya tanggung jawab besar untuk menjaga warisan nenek moyang. Dan saya tidak sendiri—semua ini bisa berjalan karena tim kami yang luar biasa," ujar Kang Ibe pada Selasa (08/07/2025). Pernyataannya bukan sekadar basa-basi, melainkan pengakuan jujur akan soliditas tim yang menjadi urat nadi keberhasilan mereka.

Kang Ibe bukan sekadar pengusaha; ia adalah seorang visioner. Ia memahami bahwa keindahan arsitektur tradisional Bali tak bisa dibeli hanya dengan uang. Dibutuhkan keahlian mendalam, dedikasi, dan pemahaman filosofi Asta Kosala Kosali yang mengakar kuat. Timnya tak hanya sekadar tukang, mereka adalah maestro yang menguasai seni tata ruang tradisional Bali, di mana setiap tiang, setiap atap, dan setiap detail harus selaras dengan anatomi penghuni, arah mata angin, hingga keseimbangan spiritual yang tak terlihat mata.

Bli Puja, kepala tim tukang Inti Bhuwana Esa, menegaskan bahwa di balik setiap karya mereka, ada kompaknya tim dan obsesi terhadap detail. "Di sini kami benar-benar memperhatikan pakem adat. Pak Ahmad juga selalu menyediakan bahan berkualitas terbaik, jadi kami sebagai tukang bisa bekerja dengan lebih percaya diri. Hasilnya ya bisa dilihat sendiri—Bale Bandung, Bale Dangin, Bale Piasan semuanya dikerjakan dengan penuh ketelitian," tuturnya. Ini bukan sekadar membangun; ini adalah ritual sakral yang diulang dalam setiap proyek.

Kang Ibe selalu menggemakan satu prinsip: tim bukanlah sekadar tenaga kerja, melainkan mitra sejati dalam menjaga budaya. Ia mendorong setiap undagi untuk terus belajar, berkembang, dan merasakan kebanggaan luar biasa atas setiap karya yang mereka lahirkan. Sebuah mentalitas yang langka di era serba instan ini.

Pengakuan pun datang bertubi-tubi. I Made Astra Widana, seorang pengusaha konveksi dari Denpasar Selatan, tak sungkan memuji hasil kerja Inti Bhuwana Esa. "Terima kasih untuk Kang Ibe dan seluruh timnya. Pesanannya benar-benar sesuai harapan, presisi dan indah. Semoga Inti Bhuwana Esa makin sukses dan bisa melayani lebih banyak masyarakat Bali," ungkapnya. Ini bukan sekadar testimoni, melainkan bukti nyata kualitas yang tak terbantahkan.

Dengan komitmen yang tak tergoyahkan pada kualitas, filosofi budaya yang tak pernah luntur, dan kerja tim yang solid bagaikan baja, Inti Bhuwana Esa tidak hanya membangun struktur fisik. Mereka sedang membangun jembatan ke masa lalu, menghubungkan generasi kini dengan nilai-nilai luhur nenek moyang. Di setiap tiang dan ukiran Bale Bali yang mereka bangun, tersimpan kisah dedikasi, harmoni, dan semangat pelestarian budaya yang menolak mati. Mereka adalah mercusuar harapan bagi arsitektur Bali yang abadi.

(Zainuri)


Editor: Adytia Damar

Muhammadiyah Resmikan RSU Assakinah Medika, Wujud Komitmen Layanan Kesehatan Umat.

 

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Resmikan RSU Assakinah Medika Sidoarjo

Sidoarjo, 8 Juli 2025. Imparsial News — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, meresmikan Gedung Rumah Sakit Umum (RSU) Assakinah Medika yang berlokasi di Jalan Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

RSU Assakinah Medika dikelola oleh Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah Sepanjang setelah proses akuisisi yang dilakukan pada September 2023 lalu. Gedung rumah sakit ini kemudian dibangun ulang menjadi lima lantai dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas kesehatan seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD), layanan Medical Check-Up, Instalasi Bedah, Trauma Center, serta telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Harapan kami, hadirnya RSU Assakinah Medika ini dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat,” ujar Prof. Haedar Nashir dalam sambutannya di acara peresmian.

Prof. Haedar menegaskan bahwa rumah sakit di bawah naungan Muhammadiyah berpegang teguh pada prinsip-prinsip ajaran KH Ahmad Dahlan, yakni menolong sesama melalui kepedulian dan pemberdayaan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga kesehatan swasta dan pemerintah.

“Muhammadiyah ingin agar setiap rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan terintegrasi dengan pemerintah dan sektor swasta. Sekarang ini bukan lagi era persaingan tidak sehat, apalagi berjalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa rumah sakit Muhammadiyah membutuhkan dukungan dan kerja sama dari pemerintah. Sebaliknya, rumah sakit milik pemerintah pun tidak bisa berjalan optimal tanpa keterlibatan rumah sakit swasta.

“Karena itu, kami berharap kebijakan pemerintah di bidang kesehatan maupun pendidikan tidak bersifat diskriminatif,” tegas Prof. Haedar.

Ia mengingatkan bahwa jika lembaga kesehatan dan pendidikan swasta tidak berkembang akibat kebijakan yang diskriminatif, maka yang dirugikan adalah negara itu sendiri. Terlebih, Muhammadiyah merupakan organisasi masyarakat berbasis keagamaan yang telah berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia dan tidak berorientasi pada profit atau investasi.

“Kami ini ormas yang memihak kepada kepentingan masyarakat dan negara. Kontribusi kami terhadap bangsa sudah jelas, tidak perlu dijelaskan panjang lebar,” tambahnya.

Peresmian RSU Assakinah Medika ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati, serta perwakilan dari BPJS Kesehatan.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, mengapresiasi hadirnya RSU Assakinah Medika sebagai kontribusi nyata Muhammadiyah dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat. Ia menyebut bahwa semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan harus diimbangi dengan fasilitas dan layanan yang memadai.

“Kalau dulu mungkin ada penyakit yang penanganannya tidak bisa dilakukan di sini, sekarang sudah bisa. Maka sangat penting untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat,” ujar Emil, yang disambut tepuk tangan para tamu undangan.

Ia menambahkan, ketersediaan layanan rawat jalan dan rawat inap di RSU Assakinah Medika menjadi bukti peran aktif Muhammadiyah dalam mendukung pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas.

Redaksi: Team
Edotor: Amanda

Jelang Syuran PSHT, Polsek Tikung Imbau Penutupan Kafe, Warkop, dan Hiburan Malam.

 

Lamongan, 8 Juli 2025. Imparsial News — Dalam rangka menjaga ketertiban dan ketenteraman masyarakat menjelang kegiatan Syuran dan Pengesahan Warga Baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Tahun 2025, Polsek Tikung bersama unsur terkait melaksanakan sosialisasi dan imbauan kepada para pemilik kafe, warkop, dan tempat hiburan malam di wilayah hukum Polsek Tikung.

Pada Selasa, 8 Juli 2025, mulai pukul 13.00 hingga 14.00 WIB, petugas gabungan yang terdiri atas:

  • Aiptu Ketut G. B. (Ps. Kanit Samapta)

  • Eko Dedy (Kasi Trantib)

  • Aipda Aan

  • Kopral Endro

melakukan kunjungan langsung ke sejumlah warkop dan kafe di sepanjang Jalan Raya Mantup–Tikung. Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan dan mensosialisasikan Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan Nomor: 300/23/413.126/2025 tanggal 7 Juli 2025, tentang penutupan sementara kafe/tempat hiburan malam dan warkop pada malam Syuran dan Pengesahan Warga Baru PSHT.

Langkah ini diambil sebagai upaya antisipatif agar tidak terjadi kerumunan massa yang dapat mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat selama berlangsungnya acara besar tersebut. Diharapkan, seluruh pemilik usaha dapat mematuhi surat edaran tersebut dan turut serta menjaga kondusivitas wilayah.

Polsek Tikung mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya ini demi terciptanya lingkungan yang aman dan tertib.

Redaksi: Makruf
Editor: Amanda


Lima Mobil KPK di Pemkab Lamongan, Penyidikan Proyek 2017–2019 Berlanjut.

 

Lamongan, 7 Juli 2025. Imparsial News – Suasana di Gedung Pemerintah Kabupaten Lamongan pagi ini tampak berbeda dari biasanya. Lima unit mobil Toyota Innova Reborn berwarna hitam milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terparkir rapi di halaman, menandai babak baru dalam pengusutan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Gedung Pemerintahan Kabupaten Lamongan tahun anggaran 2017–2019.

Tim penyidik KPK bergerak cepat dan langsung menuju ruang pemeriksaan, memintai keterangan sejumlah saksi yang telah dijadwalkan. Pemeriksaan yang berlangsung di Kantor Pemkab Lamongan ini menjadi bagian dari proses penyidikan lanjutan atas dugaan korupsi yang melibatkan anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lamongan.

Lima saksi yang dipanggil oleh KPK hari ini antara lain:

  1. Sigit HM: Kasubbag Pembinaan dan Advokasi Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Lamongan
  2. Fitriasih: Kepala Sub Bagian Administrasi Pengelolaan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Lamongan
  3. Joko A: Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Glagah
  4. Arkan DL: Kepala Seksi Bina Konstruksi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya
  5. Rahman: Staf Sub Bagian Pembinaan Advokasi ULP Kabupaten Lamongan

Selain itu, menurut Kabag Hukum Setda Kabupaten Lamongan, Rois, total ada 15 orang yang diperiksa hari ini. Namun, Rois mengaku belum mengetahui detail materi pemeriksaan dan hanya menyiapkan ruangan khusus di lantai 7 untuk pelaksanaan proses tersebut.

Kasus ini mencuat ke permukaan setelah KPK melakukan serangkaian penggeledahan pada September 2023 lalu. Beberapa lokasi strategis seperti rumah dinas Bupati Lamongan, kantor Dinas PUPR, hingga kantor Pemkab Lamongan turut menjadi sasaran. Dari penggeledahan tersebut, KPK berhasil mengamankan sejumlah dokumen penting dan barang bukti elektronik yang diduga berkaitan erat dengan proyek pembangunan gedung pemerintahan.

Langkah tegas KPK ini menunjukkan komitmen nyata dalam memberantas korupsi di daerah. Proses pemeriksaan yang berlangsung hari ini diharapkan mampu mengungkap fakta-fakta baru dan membawa keadilan bagi masyarakat Lamongan.


(RED)
Editor: Amanda

Monday, July 7, 2025

Geger Sumenep! Tadabbur Alam Ala MTs. Aqidah Usymuni | Menguak Rahasia Ilahi, Menampar Kemodernan!


Sumenep, Imparsial News — Selasa (08/07/2025). Di tengah hiruk pikuk modernitas yang kian melenakan, OSIM Putri MTs. Aqidah Usymuni berani tampil beda. Mereka tak sekadar menggelar rekreasi biasa, melainkan sebuah tadabbur alam yang menusuk relung jiwa, dihelat di keindahan Pantai Lombang, Sumenep. Ini bukan piknik kaleng-kalengan; ini adalah ekspedisi spiritual yang menantang para siswi untuk tidak hanya melihat, tapi merasakan dan memahami kebesaran tak terhingga Sang Pencipta melalui bentangan alam.

Para peserta bukan hanya datang untuk bersenang-senang. Mereka terlibat dalam perjalanan wisata religi yang mendalam, observasi kritis terhadap ekosistem pantai, bahkan eksperimen dan penelitian lapangan yang menguak potensi tersembunyi sumber daya alam lokal. Ini adalah pembelajaran yang melampaui batas ruang kelas, di mana teori berpadu dengan realita, dan iman berpadu dengan sains.

"Tadabbur alam ini lebih dari sekadar kegiatan; ini adalah bentuk ibadah yang seringkali terabaikan," tegas Ketua OSIM Putri MTs. Aqidah Usymuni. "Kami tidak hanya diajak melihat, tapi menyentuh dan merasakan langsung kemegahan ciptaan Allah SWT. Dari sinilah, rasa syukur meledak, cinta bertumbuh, dan ketakwaan mengakar kuat." Pernyataan ini bukan basa-basi, melainkan sebuah seruan untuk kembali ke fitrah, mengakui bahwa di balik setiap ombak dan setiap butir pasir, ada tanda kekuasaan Ilahi.

Manfaatnya? Jauh melampaui ekspektasi. Ini bukan sekadar daftar poin, melainkan transformasi spiritual dan intelektual:

  • Pelecut Syukur: Mengikis abai, memantik kesadaran akan limpahan nikmat alam semesta yang sering terlewat.
  • Penajam Takwa: Menghantam ego, menyadarkan betapa Maha Kuasa dan Maha Besarnya Allah SWT, membuat manusia merasa kecil di hadapan-Nya.
  • Pengokoh Cinta Ilahi: Bukan sekadar teori, melainkan pengalaman langsung yang memupuk rasa cinta mendalam kepada Sang Pencipta alam semesta.
  • Pemantik Tanggung Jawab: Menyadarkan bahwa menjaga lingkungan bukan pilihan, melainkan kewajiban mutlak sebagai khalifah di muka bumi.
  • Pemicu Inovasi: Mendorong bukan hanya konsumsi ilmu, tapi juga produksi gagasan dan solusi yang bersumber langsung dari alam.

Kegiatan ini secara gamblang membuktikan bahwa pendidikan holistik itu nyata. Ilmu pengetahuan alam, sosial, dan agama tidak lagi tersekat-sekat, melainkan terintegrasi secara harmonis, menciptakan pengalaman belajar yang tak terlupakan dan relevan.

Dengan semangat kolaborasi yang membara dan kecintaan yang tak tergoyahkan pada alam, OSIM Putri MTs. Aqidah Usymuni berikrar untuk menjadikan tadabbur alam sebagai agenda wajib yang tak bisa ditawar. Ini bukan sekadar janji, tapi komitmen untuk mencetak generasi yang tak hanya cerdas, tetapi juga berhati nurani, sadar akan posisi mereka di semesta raya. Sebuah langkah kecil, namun berdampak besar, untuk membangun peradaban yang berlandaskan takwa dan kepedulian.

(Red)


Editor: Adytia Damar