Wednesday, June 25, 2025

PD Pasar Jalan di Tempat, Aktivis Geruduk Kantor | “Surabaya Tak Butuh Direktur Tidur!”

  


Surabaya, Imparsial News – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Anti Korupsi (GEPAK) menggeruduk kantor PD Pasar Surya Kota Surabaya, Senin (1/7/2025), menuntut Direktur Utama BUMD tersebut mundur dari jabatannya. Aksi ini dipicu oleh kinerja perusahaan yang dinilai tidak memberi kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya.

Menurut Musa, Koordinator Lapangan GEPAK, PD Pasar Surya selama tiga tahun terakhir hanya "jalan di tempat". Berdasarkan data yang diklaim dimiliki kelompoknya, sejak 2022 hingga 2024, tidak ada sumbangsih signifikan dari PD Pasar Surya terhadap PAD, bahkan pada 2023 justru terjadi penurunan pendapatan sebesar Rp157 juta.

"Ini bukan sekadar kinerja buruk, tapi jelas pembiaran terhadap potensi ekonomi yang dimiliki pasar-pasar tradisional. PD Pasar Surya dikelola tanpa visi bisnis yang kuat. Kalau terus begini, sebaiknya Direktur mundur saja," tegas Musa saat orasi di depan kantor PD Pasar Surya.

Musa menambahkan, PD Pasar Surya sebagai BUMD yang mengelola puluhan pasar tradisional seharusnya mampu menjadi motor penggerak ekonomi rakyat dan berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Namun kenyataannya, kata dia, BUMD ini hanya beroperasi apa adanya tanpa motivasi memberi pemasukan riil ke kas daerah.

"Kami menilai, direktur saat ini gagal total. Tidak ada inovasi, tidak ada pertumbuhan, malah justru ada penurunan. Ini bukan prestasi, ini alarm kegagalan," tegas Musa.

Sebagai bentuk protes lebih lanjut, GEPAK berencana menggelar aksi besar-besaran pada 1 dan 2 Juli 2025 di kantor PD Pasar Surya dan dilanjutkan ke kantor Wali Kota Surabaya. Mereka membawa tuntutan utama: pemecatan atau pengunduran diri direktur PD Pasar Surya.

(Obeng)


Editor: Adytia Damar

Tuesday, June 24, 2025

Rayon Ekonomi PMII Keren Gaungkan Semangat Kekeluargaan di Kebun Pak Inggi.

  

Gresik, 25 Juni 2025. Imparsial News — Keluarga Rayon Ekonomi PMII Keren (Keluarga Rayon Ekonomi) sukses menggelar kegiatan bertajuk Suasana Pengakraban yang berlangsung di Kebun Pak Inggi, Sekapuk, Gresik. Acara yang diwarnai kehangatan ini dihadiri oleh seluruh kader PMII Keren, Komisariat PMII Universitas Islam Lamongan (Unisla), serta para alumni yang turut memeriahkan suasana.

Kemeriahan semakin terasa dengan penampilan spesial dari seniman asal Lamongan, Yak Rokhim, yang membawakan sejumlah karya terbaiknya dan berhasil memukau seluruh peserta. Kehadiran Yak Rokhim menjadi warna tersendiri sekaligus mempererat kebersamaan di lingkungan keluarga besar PMII Keren.

Ketua panitia, Sahabat Hajir, dalam keterangannya kepada awak media menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan Rayon Ekonomi.

“Acara super keren yang dilaksanakan kali ini adalah salah satu program kerja rayon,” ujar Sahabat Hajir penuh semangat.

Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali kekeluargaan di antara seluruh anggota.

“Harapan dari kegiatan ini ialah untuk memupuk rasa kekeluargaan kepada setiap anggota. Karena ada pepatah mengatakan, yang namanya keluarga kalau berkumpul harus akur, dan kalau terpaksa harus berpisah tetap jalin komunikasi meskipun jarak memisahkan,” imbuhnya.

Acara berlangsung meriah dengan ragam agenda kebersamaan yang semakin memperkuat relasi antar kader dan alumni. Momen ini menjadi ajang penting untuk membangun sinergi, memperluas jaringan, dan menumbuhkan semangat kolektif dalam tubuh keluarga besar PMII Keren.

Dengan semangat kekeluargaan yang terus dijaga, Rayon Ekonomi PMII Keren optimistis mampu melahirkan kader-kader unggul yang siap memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Redaksi: Makruf

Editor: Amanda

Gagal Cairkan Bilyet Giro Rp384 Juta, Investor Laporkan Vendor Petrokimia.

 

Gresik, Imparsial News – Qosim, warga yang mengaku menjadi korban dugaan penipuan proyek pengadaan di PT Petrokimia Gresik, mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Gresik pada Selasa, 24 Juni 2025. Ia datang didampingi Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Front Pembela Suara Rakyat (LSM FPSR), Aris Gunawan, serta membawa sejumlah dokumen sebagai lampiran dalam laporan yang akan disampaikan.

Saat ditemui di Polres Gresik, Qosim mengungkapkan niatnya untuk melaporkan pria berinisial JN dari PT PMJ atas dugaan tindak pidana penipuan. Ia berharap laporan ini menjadi titik terang bagi kasus yang dialaminya.

“Saya mau laporan,” ujar Qosim singkat, didampingi Ketua LSM FPSR, saat memasuki ruang SPKT Polres Gresik.

Qosim menyebut bahwa ia mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Kerugian itu timbul setelah dirinya diajak bekerja sama oleh JN yang mengaku sebagai perwakilan PT PMJ, vendor pengadaan barang di PT Petrokimia Gresik. Dalam kerja sama tersebut, Qosim berperan sebagai pendana atau pemodal.

Dana yang diminta JN kemudian direalisasikan oleh Qosim dalam bentuk uang tunai. Sebagai jaminan, JN memberikan selembar Bilyet Giro senilai Rp384.997.000.

“Bukti-bukti sudah saya serahkan ke penyidik. Sekarang tinggal ditindaklanjuti,” jelas Qosim.

Sebelumnya, melalui pemberitaan di media Lintasperkoro.com, Qosim yang diberi inisial QS menguraikan kronologi dugaan penipuan tersebut. Ia menyebut kejadian bermula saat JN menunjukkan dua dokumen Purchase Order (PO) dari PT Petrokimia Gresik yang ditujukan kepada PT PMJ, yang beralamat di Jalan Sunan Prapen, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

PO pertama bernomor 5100135257 mencantumkan pembelian patch belt repair senilai Rp44 juta. Dokumen tersebut ditandatangani oleh Fariz Darmawan selaku VP Pengadaan Barang, dengan batas akhir pengiriman pada 14 April 2025 ke Pergudangan dan Pemeliharaan PT Petrokimia Gresik.

PO kedua bernomor 5100136018 tertanggal 14 Maret 2025, ditandatangani oleh Solekhan selaku SVP Rantai Pasok PT Petrokimia Gresik. Dokumen ini memuat pengadaan rubber sheet senilai Rp361.260.000, dengan tenggat pengiriman barang pada 28 April 2025 ke alamat yang sama.

Menurut QS, JN mengakui bahwa PT PMJ tidak memiliki cukup modal untuk mengerjakan proyek tersebut. Oleh karena itu, JN mengajak QS untuk menjadi pemodal. Setelah sepakat, keduanya menandatangani perjanjian kerja sama, dan QS diberi selembar Bilyet Giro atas nama PT PMJ, diterbitkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Gresik.

Bilyet Giro tersebut bertanggal 12 Juni 2025, dengan nominal Rp384.997.000, dan keterangan terbilang “Tiga ratus delapan puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah.” Giro itu ditujukan ke rekening BNI atas nama QS.

Namun, QS mulai curiga saat tidak ada satu pun barang dari PO yang dikirimkan. Selain itu, ketika mencoba mencairkan Bilyet Giro tersebut ke BRI, pencairan ditolak. Pihak bank menyatakan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara angka nominal dengan tulisan terbilang, serta saldo dalam rekening juga kosong.

“Giro saat saya cairkan ditolak. Tulisan terbilangnya tidak sesuai, seperti sengaja dibuat salah. Dan saldonya juga kosong. Uang saya tidak digunakan untuk membeli barang seperti yang dijanjikan. Saya merasa ditipu,” ungkap QS kepada awak media, Senin, 23 Juni 2025.

QS menambahkan, dirinya bersedia menjadi pemodal karena JN mengaku dekat dengan salah satu General Manager PT Petrokimia Gresik bernama Iwan. Bahkan, QS mengaku pernah dipertemukan langsung dengan Iwan.

“Saya pernah menemui Pak Iwan di kantor PT Petrokimia Gresik melalui Pak Waluyo selaku General Manager senior. Dalam pertemuan itu, Pak Iwan mengakui bahwa PO kepada PT PMJ memang untuk pengadaan barang pesanannya melalui Pak Solekhan. Tapi, soal uang saya yang masuk ke PT PMJ, Pak Iwan mengaku tidak bisa ikut campur. Jadi, saya memilih melaporkannya secara hukum,” pungkas QS.

Laporan resmi dijadwalkan disampaikan ke Polres Gresik pada Selasa, 24 Juni 2025.

Redaksi: Iwan

Editor: Amanda

Di Tengah Ledakan Villa Modern, Inti Bhuwana Esa Kukuh Jaga Sakralitas Arsitektur Bali

 


Gianyar Bali, Imparsial News – Di tengah derasnya arus modernisasi dan maraknya bangunan bergaya kontemporer, Inti Bhuwana Esa, produsen furniture dan bangunan adat asal Gianyar, tetap kukuh menjaga identitas budaya Bali. Perusahaan ini konsisten memproduksi Bale Kantil—salah satu bangunan adat paling sakral dalam arsitektur Hindu Bali—sebagai bentuk nyata pelestarian nilai-nilai warisan leluhur.

Didirikan pada awal 2000-an oleh Akhmad, sosok kreatif yang akrab disapa Kang Ibe, Inti Bhuwana Esa awalnya fokus memproduksi furniture berkualitas ekspor. Namun, seiring tingginya permintaan akan arsitektur tradisional, terutama dari sektor villa dan restoran, fokus usahanya bertransformasi ke pembangunan rumah kayu dan Bale Bali.

“Saya pribadi merasa terpanggil untuk melestarikan budaya Bali, khususnya bangunan adat yang mulai kurang diminati oleh generasi muda,” ujar Kang Ibe saat menerima kunjungan awak media di showroom-nya di Jl. Raya Pering, Desa Pering, Blahbatuh, Minggu (22/6/2025).

Produknya meliputi berbagai jenis Bale Bali seperti Bale Dangin, Bale Gedong, Bale Piasan, serta furniture custom sesuai pesanan. Harga berkisar dari Rp350 ribu untuk kursi, hingga Rp500 juta untuk bangunan adat ukuran besar.

Yang menjadi pembeda Inti Bhuwana Esa adalah penerapan konsep Asta Kosala Kosali—tata letak tradisional yang berakar pada ajaran Hindu Bali. Tidak hanya memperhatikan estetika, tetapi juga filosofi dan harmoni spiritual dalam setiap desain yang dibuat.

“Bangunan adat Bali bukan hanya soal bentuk atau ornamen, tapi harus tunduk pada prinsip-prinsip kosmologi dan spiritual. Di sinilah kekuatan sebenarnya dari arsitektur Bali,” jelas Kang Ibe.

Di tengah pembangunan modern yang serba instan, Inti Bhuwana Esa hadir sebagai benteng terakhir yang menjaga agar arsitektur adat Bali tidak hanya menjadi simbol masa lalu, tetapi tetap hidup dan fungsional di masa kini.

(Zainuri)


Editor: Adytia Damar

Perluas Jangkauan, MSRI Buka Kantor Baru di Tulungagung.

 

Tulungagung, Imparsial News – Suasana penuh kebersamaan dan rasa syukur menyelimuti acara peresmian kantor baru mediasuararakyatindonesia.id yang berlokasi di Jalan M. Sujadi 101 A, RT 01 RW 04, Kelurahan Jepun, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Senin (16/6/2025).

Media online dan cetak yang dikenal atas komitmennya terhadap informasi independen ini menggelar tasyakuran serta doa bersama sebagai penanda babak baru dalam perjalanan media tersebut.

Acara dihadiri oleh Direktur Utama (Dirut) dan Pemimpin Redaksi (Pemred), jajaran redaksi, staf, tokoh masyarakat, serta insan pers yang turut merasakan momen istimewa ini.

Slamet Pramono selaku Dirut dan Pemred dalam sambutannya menyampaikan harapan besar terhadap keberadaan kantor baru ini.

“Alhamdulillah, dengan berdirinya kantor baru ini, kami berharap dapat lebih maksimal dalam menyajikan informasi yang akurat, independen, dan terpercaya bagi masyarakat, terutama di wilayah Tulungagung,” ujar pria yang akrab disapa Bram itu.

Sebagai simbol rasa syukur, acara diisi dengan pembacaan doa bersama, pemotongan tumpeng yang diserahkan oleh Wakil Pemred kepada Pemred, serta sesi ramah tamah yang semakin mempererat hubungan antarjurnalis dan masyarakat.

Di akhir acara, Bram menegaskan bahwa peresmian kantor ini bukan sekadar langkah fisik, melainkan juga wujud komitmen MSRI dalam menjunjung tinggi etika jurnalistik serta keterbukaan informasi publik dengan menyajikan berita yang perspektif, akurat, dan terpercaya.

“Dengan kantor baru yang lebih representatif, MSRI bertekad terus menghadirkan berita berkualitas serta menjadi media yang berintegritas di era digital,” pungkasnya.

Semoga langkah baru ini membawa keberkahan dan semakin memperkokoh eksistensi MSRI sebagai sumber informasi terpercaya. 

Redaksi: Riawan
Editor: Amanda

Monday, June 23, 2025

Program Rutilahu Disorot Positif, Lia Istifhama Minta Pemkot Jaga Keterbukaan.

 

Surabaya, Imparsial News — Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, mengapresiasi program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang digagas Pemerintah Kota Surabaya. Program ini dinilai sangat membantu warga kurang mampu untuk mendapatkan hunian yang lebih layak dan manusiawi.

Menurut Ning Lia, sapaan akrabnya, program ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan juga mencerminkan keberpihakan nyata terhadap masyarakat kecil. Namun demikian, ia menekankan pentingnya transparansi dan komunikasi yang efektif antara pelaksana proyek dan masyarakat penerima manfaat.

“Saya sangat mengapresiasi program Rutilahu ini. Tapi saya juga berharap ada komunikasi yang jelas kepada masyarakat mengenai proses pembangunan, terutama terkait anggaran dan batasan teknis,” ujar Lia, Senin (23/6/2025).

Untuk itu, perempuan asli Kota Pahlawan ini mendorong Pemkot Surabaya melalui kecamatan dan kelurahan untuk aktif menyampaikan informasi secara transparan kepada warga penerima bantuan.

“Perlu dijelaskan prosedur, nilai bantuan, serta peruntukannya. Karena ini menyangkut high trust (kepercayaan tinggi) dari masyarakat kepada pemerintah. Kalau memang ada kekurangan, biarlah masyarakat tahu agar bisa memahami secara rasional,” tambahnya.

Berdasarkan data Pemkot Surabaya, hingga 19 Juni 2025, sebanyak 617 unit rumah telah dibedah dari total target 2.069 rumah yang ditetapkan hingga akhir tahun. Dari tahun 2021 hingga 2024, lebih dari 7.500 unit rumah warga telah direnovasi melalui berbagai skema pendanaan, mulai dari APBD, Baznas, hingga CSR perusahaan.

Ia juga mengapresiasi peran DPRD Kota Surabaya yang konsisten mengawal program ini agar tidak terdampak oleh dinamika fiskal yang terjadi. Lebih lanjut, Lia menyambut baik terobosan Pemkot Surabaya yang menerapkan konsep padat karya dalam pembangunan Rutilahu, di mana proses perbaikan dilakukan oleh Dinas Cipta Karya Pemkot Surabaya.

Program Rutilahu, menurut Ning Lia, merupakan bentuk komitmen Pemkot dalam memastikan tidak ada warga yang tertinggal di tengah pesatnya kemajuan kota.

“Pembangunan tidak boleh hanya terlihat dari gedung-gedung tinggi atau jalan-jalan lebar, tetapi juga dari rumah-rumah sederhana yang menjadi layak huni berkat kehadiran negara di tengah rakyat kecil,” pungkasnya. 

Redaksi: Rubii

Editotor: Amanda

Modus Berkedok PO Petrokimia, Pengusaha Terkapar, Giro Kosong!

 


Gresik, Imparsial News – Seorang pengusaha asal Gresik, berinisial QS, mengaku menjadi korban dugaan penipuan yang melibatkan vendor resmi PT Petrokimia Gresik. QS menanggung kerugian hingga Rp 384.997.000 setelah terlibat dalam kerja sama pembiayaan pengadaan barang yang ternyata fiktif. Kasus ini kini dalam proses pelaporan ke kepolisian.

Dalam penuturannya kepada Lintasperkoro.com, QS mengisahkan bagaimana awalnya dia diyakinkan oleh JN, perwakilan vendor PT PMJ, untuk menjadi investor dalam proyek pengadaan dua jenis barang—patch belt repair dan rubber sheet—berdasarkan dua Purchase Order (PO) resmi dari PT Petrokimia Gresik.

PO pertama bernomor 5100135257 senilai Rp 44 juta ditandatangani oleh Fariz Darmawan, VP Pengadaan Barang. PO kedua bernomor 5100136018 senilai Rp 361.260.000 ditandatangani oleh Solekhan, SVP Rantai Pasok. Keduanya mencantumkan PT PMJ sebagai vendor dan lokasi pengiriman ke gudang resmi PT Petrokimia Gresik.

JN mengaku kepada QS bahwa PT PMJ tidak memiliki cukup dana untuk mengerjakan proyek tersebut dan mengajak QS menjadi pemodal. Sebagai jaminan, JN menyerahkan Bilyet Giro atas nama PT PMJ senilai kerugian QS, namun saat dicairkan ke Bank BRI, giro tersebut ditolak.

"Gironya ditolak bank karena penulisan nominalnya tidak sesuai dan saldo kosong. Saya curiga, ini sudah dirancang untuk menipu saya sejak awal," ungkap QS.

QS juga mengaku pernah dipertemukan dengan salah satu pejabat PT Petrokimia Gresik, yakni Iwan, yang disebut sebagai General Manager dan pihak pemesan barang dalam PO. Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Waluyo, seorang General Manager senior. Menurut QS, dalam pertemuan itu, Iwan membenarkan pemesanan barang melalui PT PMJ, namun menolak bertanggung jawab atas kerugian QS karena transaksi terjadi di luar mekanisme resmi.

"Saya akan menempuh jalur hukum. Biarlah ini dibuktikan di ranah kepolisian dan pengadilan," tegas QS.

QS berencana melaporkan kasus ini ke Polres Gresik pada Selasa, 24 Juni 2025, dan meminta agar semua pihak yang terlibat, termasuk pihak internal PT Petrokimia Gresik, turut diperiksa bila terbukti ada keterlibatan atau kelalaian.

(red)


Editor: Adytia Damar