Sunday, May 18, 2025

MUSDESUS Panas! Pendamping Desa Tegaskan | Ini Bukan Cuma Koperasi, Ini Amanat Negara

 


Sumurgenuk, Imparsial NewsMinggu (18/05/2025). Pemerintah Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, menggelar Musyawarah Desa Khusus (MUSDESUS) pada Minggu (18/5) pagi di pendopo balai desa. Agenda utama yakni pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sebagai bentuk nyata ketahanan pangan serta transformasi kelembagaan Posyandu.

Acara yang dimulai tepat pukul 08.53 WIB ini dihadiri oleh Kepala Desa Supa’at, pendamping desa, perwakilan Koramil dan Kepolisian, Ketua BPD, para RT/RW, kader PKK, pengurus Posyandu, serta elemen masyarakat.

Dalam sambutannya, Kades Supa’at mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan yang telah hadir dan menunjukkan antusiasme tinggi terhadap pembentukan Kopdes Merah Putih. “Ini langkah strategis untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Pendamping Desa memberikan penekanan serius terhadap pembentukan koperasi tersebut. Ia menegaskan bahwa Kopdes Merah Putih bukanlah sekadar inisiatif lokal, melainkan amanah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

“Ini bukan main-main. Ini adalah instruksi presiden yang harus diwujudkan di seluruh desa di Indonesia. Koperasi ini dibentuk dari, oleh, dan untuk warga Desa Sumurgenuk. Tidak boleh ada campur tangan luar desa,” tegasnya lantang.

 


Ia juga menyoroti pentingnya prinsip koperasi yang mengedepankan tanggung jawab, dedikasi, dan kerja sama antaranggota. Dalam konteks Sumurgenuk, pembentukan koperasi ini menjadi tonggak awal penguatan ekonomi desa yang berlandaskan gotong royong.

Tak hanya soal koperasi, MUSDESUS juga menyentuh topik strategis lain seperti penguatan ketahanan pangan dan transformasi kelembagaan Posyandu, yang akan menjadi pusat layanan terpadu bagi ibu dan anak serta kegiatan sosial lainnya di tingkat desa.

(SUNTIKNO)


Editor : Adytia Damar

Saturday, May 17, 2025

“Bukan Sekadar Ngaji! Jamaah Sabtu Malam Ini Bangun Pondok Penghafal Qur'an, Kamu Diam Saja?”



Sidoarjo, 17 Mei 2025 | Imparsial News – Pengajian rutin Sabtu malam yang diasuh oleh Gus Mad Tholib kembali digelar di kediamannya, berlokasi di Dusun Sambirono, RT 014 RW 003, Desa Sidodadi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Acara yang dimulai pukul 18.00 WIB hingga selesai ini diikuti oleh puluhan jamaah dari berbagai kalangan, baik laki-laki maupun perempuan.

Dalam pengajiannya, Gus Mad Tholib menyampaikan pesan mendalam yang menyentuh hati para jamaah. “Pengaruh yang membekas dalam hati akan sulit dihilangkan. Maka jagalah hati kita,” tuturnya.


Selain rutin dilaksanakan setiap Sabtu malam, pengajian juga digelar khusus pada malam bulan purnama, tepatnya setiap tanggal 14 dalam kalender Jawa. Siapapun dipersilakan hadir untuk menimba ilmu dan memperkuat spiritualitas bersama, dalam suasana yang penuh berkah dan kekeluargaan.

Menariknya, jamaah yang tergabung dalam Majelis Dzikir wa Ta’lim Bujuk Rasah At-Taubah juga aktif dalam kegiatan sosial, salah satunya dengan menggalang dana untuk pembangunan pondok pesantren di wilayah tersebut. Proses pembangunan telah dimulai dan saat ini terus berlangsung secara bertahap.


"Kami sedang membangun tempat ngaji untuk masyarakat di Dusun Sambirono. Ini bukan hanya tempat belajar, tapi juga ladang amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir," ujar Iwan, salah satu penggerak majelis.

Seiring berkembangnya zaman, pandangan masyarakat terhadap Islam semakin terbuka. Hal ini membuat semangat mendirikan pondok pesantren di berbagai daerah semakin tinggi, termasuk di Sidoarjo. Dukungan dari orang-orang baik pun mulai berdatangan, baik berupa tenaga, doa, maupun harta.

Majelis ini mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta menebar kebaikan dengan membantu pembangunan tempat mengaji ini. "Bantu kami agar semakin banyak anak-anak menjadi penghafal Qur’an. Mari sebarkan informasi ini agar lebih banyak saudara kita bisa merasakan dahsyatnya pahala wakaf jariyah," pungkas Iwan.


Redaksi: Dilan

Editor: MJF

Friday, May 16, 2025

Pemasangan Tiang WiFi Ala My Republik di Bumi Candi Asri Diduga Abai Standar, Warga Protes!

 


Ngampel Sari, 16 Mei 2025 | Imparsial News — Pemasangan tiang WiFi milik penyedia layanan internet My Republik di Perumahan Bumi Candi Asri, Desa Ngampel Sari, RT 13 RW 04, Kecamatan Ngampel, menuai sorotan dari sejumlah warga. Tiang yang didirikan dengan tinggi sekitar 5,5 meter itu dinilai tidak memenuhi standar ketinggian yang lazim digunakan, sehingga memicu kekhawatiran terkait aspek keamanan lingkungan.

Beberapa warga menilai proses pemasangan tiang dilakukan secara tergesa-gesa dan tanpa memperhatikan prinsip keselamatan kerja. Salah satu warga, Dumisilih, menyatakan bahwa meskipun pihak My Republik telah mengantongi izin dari pengurus RT dan RW setempat, pelaksanaan di lapangan dinilai kurang profesional.


“Pekerja hanya memakai tangga dari bambu, tanpa alat keselamatan seperti sepatu safety, helm, atau perlengkapan pengaman lainnya. Ini tentu sangat berisiko, baik bagi pekerja maupun warga sekitar,” ujarnya.

Tak hanya soal keamanan kerja, warga juga mempertanyakan apakah tinggi tiang yang hanya sekitar 5,5 meter sudah sesuai dengan standar teknis dalam instalasi jaringan internet. Mereka berharap ada kejelasan dari pihak penyedia layanan maupun pemerintah desa terkait regulasi dan pengawasan pemasangan tiang jaringan tersebut.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak My Republik terkait keluhan warga maupun standar teknis yang digunakan dalam pemasangan tiang jaringan tersebut.


Redaksi: Tim

Editor: MJF

Thursday, May 15, 2025

Aliansi Madura Indonesia (AMI) Akan Gelar Aksi Demo, Terkait Dugaan Praktik Pungli di Dinas ESDM Jatim



ImparsialNews.site

Surabaya, 16 Mei 2025 – Aliansi Madura Indonesia (AMI) mengumumkan akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Surabaya pada 21–23 Mei 2025 sebagai bentuk protes terhadap dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang terjadi di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur.


Aksi yang akan melibatkan sekitar 500 orang massa ini akan difokuskan di dua titik strategis, yakni Kantor Dinas ESDM Jatim dan Gedung Negara Grahadi. AMI menyebut bahwa aksi ini adalah bentuk perlawanan terhadap praktik birokrasi korup yang telah merugikan masyarakat dan pengusaha tambang.


Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI) Baihaki Akbar, dalam keterangannya menyatakan bahwa temuan internal organisasi mengindikasikan adanya pungli dalam proses pengurusan izin tambang dengan nominal yang mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.


 “Kami menganggap praktik pungli ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat. Apalagi dilakukan oleh oknum di instansi vital seperti Dinas ESDM. Ini mencederai komitmen transparansi yang selama ini digaungkan oleh pemerintah provinsi,” tegas Baihaki.


Ia juga menyebut bahwa AMI telah mengantongi bukti-bukti awal yang kuat untuk mengarahkan tuduhan ini, dan pihaknya akan mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak cepat dan tegas.


 “Kami tidak akan tinggal diam. Kami menuntut Kepala Dinas ESDM Jatim dan Kepala Bidang Pertambangan segera dicopot, diproses hukum, dan dipenjarakan jika terbukti bersalah. Ini bukan sekadar aksi, ini bentuk perjuangan menegakkan keadilan,” lanjut Baihaki


Aksi ini juga dimaksudkan sebagai bentuk dukungan terhadap Gubernur Jawa Timur dalam upaya pemberantasan pungli di sektor pertambangan, sembari mendorong masyarakat agar tidak takut melaporkan praktik serupa yang mereka temui.


Aksi demonstrasi ini akan berlangsung mulai pukul 08.00 WIB setiap harinya, dengan titik kumpul di Taman Makam Pahlawan, Jl. Kusuma Bangsa, Surabaya. Peserta aksi akan membawa berbagai alat peraga seperti spanduk, poster tuntutan, dan mobil komando.pungkas(Nit)


Editor : Dms

Baznas Sidoarjo Tak Cuma Janji | Aksi Nyata untuk Warga Kalidawir yang Terlupakan

 


Sidoarjo, Imparsial News – Dalam wujud nyata kepedulian terhadap sesama, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam membantu warga yang membutuhkan. Wasinah, warga Dusun Kalidawir Timur RT 08 RW 03, Kecamatan Tanggulangin, akhirnya bisa kembali beraktivitas setelah menerima bantuan kursi roda dari Baznas.

Wasinah mengalami cedera berat akibat kecelakaan, yang membuatnya kehilangan mobilitas dalam kehidupan sehari-hari. Kondisinya yang terbatas membuat keluarga sangat berharap adanya bantuan alat bantu kesehatan.

Menjawab kebutuhan itu, Baznas Sidoarjo langsung bergerak cepat. Pada Kamis, 15 Mei 2025, bantuan kursi roda diserahkan langsung oleh H. Ilhamuddin, Ketua Bidang SDM Baznas Sidoarjo, didampingi oleh Baihaqi, Kepala Wilayah Dusun Kalidawir Timur, di kediaman Wasinah.

“Ini bentuk respon cepat kami terhadap warga yang benar-benar membutuhkan. Semoga kursi roda ini bisa langsung digunakan dan membantu Ibu Wasinah kembali menjalani aktivitas harian,” ujar Ilhamuddin usai penyerahan.

Program ini merupakan bagian dari agenda sosial Baznas Sidoarjo yang secara berkala menyalurkan bantuan alat kesehatan kepada masyarakat kurang mampu sebagai bentuk pemberdayaan sosial dan pemulihan kemandirian.

Pihak keluarga, melalui Kartini, anak Wasinah, tak mampu menyembunyikan rasa haru. Dengan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus.

“Saya sangat terharu atas kepedulian Baznas. Bantuan ini sangat berarti untuk ibu saya. Terima kasih karena telah datang langsung dan peduli dengan kondisi kami,” ucapnya penuh emosi.

Langkah cepat Baznas Sidoarjo ini sekali lagi menjadi bukti nyata bahwa lembaga ini bukan sekadar penyalur zakat, tetapi penjaga harapan dan penggerak empati sosial. Semoga aksi ini menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk ikut bergerak membantu sesama.

(Nit Akbar)


Editor : Adytia Damar

Rangkap Jabatan, Lolos Verifikasi | KLB Askab PSSI Sidoarjo Diduga Sarat Konflik Kepentingan

 


Sidoarjo, Imparsial News – Pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Sidoarjo kembali disorot tajam publik. Bukan hanya soal pencoretan sepihak lima calon tanpa alasan transparan, tapi kini juga soal legalitas hasil pemilihan anggota Exco yang dinilai cacat aturan.

KLB yang digelar Sabtu, 10 Mei 2025 di Lapangan Deltras Academy, Siwalanpanji, menyisakan sejumlah kontroversi serius. Salah satu anggota Exco terpilih, Teguh Santoso, ternyata masih aktif menjabat sebagai Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Sidoarjo—organisasi yang bernaung langsung di bawah KONI.

Padahal, sesuai AD/ART KONI Pasal 23 Ayat 2, rangkap jabatan di dua organisasi olahraga berbeda secara tegas dilarang, termasuk di level kabupaten/kota.

“Jika aturan itu berlaku untuk pusat dan provinsi, tentu berlaku juga di tingkat kabupaten. Kenapa bisa lolos verifikasi dan malah terpilih?” kritik Achmad Shodirin, salah satu calon Exco yang justru dicoret tanpa penjelasan dari Komite Banding (Komding).

Bukan hanya Teguh, dua nama lain yang juga disorot adalah Yahdar Umar Balahmar, anggota Exco Federasi Futsal Jawa Timur, dan Makin Rahmat, yang merupakan pengurus KONI Sidoarjo serta menjabat Ketua Komdis Asprov PSSI Jatim.

“Mereka tokoh senior, tahu aturan. Tapi malah saya yang dicoret tanpa alasan. Di mana fairness-nya?” ujar Shodirin penuh kecewa.

Ketimpangan prosedural ini turut disorot Ibnu Hambal, voter dari klub Bintang Putra Sidoarjo, yang memilih tidak hadir dalam KLB sebagai bentuk protes terhadap independensi panitia.

“Komite Pemilihan dan Komding mestinya jadi wasit netral, tapi justru ikut bermain. Yang melanggar aturan diloloskan, yang sesuai prosedur malah digugurkan,” tegas Ibnu.

 


Ia juga menyoroti pencoretan nama Yudy Iryanto, Kadispora Sidoarjo, yang dinilai janggal. Padahal Yudy telah menyertakan surat keterangan pengalaman lima tahun di dunia sepak bola melalui FORSGI dan SSB Bintang Putra. Namun, Komding berdalih dokumen tidak disertai bukti pendukung yang cukup.

“Tanpa klarifikasi, langsung dicoret. Bahkan disebut telat 25 menit, padahal dokumen sudah masuk sebelum deadline ke sekretariat Askab. Masa harus disetor ke rumah panitia juga?” sindir Ibnu.

Di sisi lain, ketidakhadiran satu-satunya Exco perempuan, Nancy Diana Rosita, juga memunculkan tanda tanya. Kepala SD Banjarbendo itu justru diwakilkan oleh Dewi, guru BK dari SMA Negeri 4 Sidoarjo.

Serangkaian kejanggalan ini memperkuat dugaan adanya pelanggaran serius dan konflik kepentingan dalam pelaksanaan KLB. Publik kini menunggu respons tegas dari Asprov PSSI Jawa Timur dan KONI Sidoarjo terhadap polemik yang mencederai integritas sepak bola daerah ini.


Editor : Adytia Damar 

Jagung Ungu & Kambing di Pekarangan | Aksi Nyata Bhabinkamtibmas Wujudkan Desa Mandiri

 


Sidoarjo, Imparsial News – Peran aktif Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak kepolisian kembali terbukti di tengah masyarakat. Aipda Wiwid Yulianto, S.H., anggota Polsek Sukodono Polresta Sidoarjo, menjadi sosok sentral dalam mendorong ketahanan pangan berbasis potensi lokal di Desa Dungus, Kecamatan Sukodono.

Bersama Kasubdit Binpolmas Ditbinmas Polda Jatim, AKBP Saswito, S.E., M.H., serta didampingi perangkat desa, Pokdarkamtibmas, dan tokoh masyarakat, Aipda Wiwid melakukan pemantauan langsung terhadap pemanfaatan lahan pekarangan warga untuk peternakan kambing dan budidaya jagung ungu, Kamis (15/5/2025).

Program ini menjadi bagian dari implementasi Asta Cita Ketahanan Pangan yang tidak hanya bertujuan menjaga ketersediaan pangan, tetapi juga meningkatkan ekonomi warga secara mandiri dan berkelanjutan.

“Ketahanan pangan bukan hanya soal logistik, tetapi juga soal keberdayaan warga. Kolaborasi semua elemen masyarakat sangat penting,” tegas Kasatbinmas Polresta Sidoarjo, Eko Yulianto.

Aipda Wiwid Yulianto pun aktif mendampingi warga, memastikan bahwa ternak kambing berkembang secara lestari dan jagung ungu tumbuh optimal. Jagung ungu yang ditanam di RT 08 Dusun Dungus ini menjadi pionir di Kabupaten Sidoarjo. Varietas unggul ini didatangkan dari luar daerah karena memiliki nilai gizi tinggi dan potensi pasar yang besar.

“Dengan dukungan penuh dari Bhabinkamtibmas dan perangkat desa, warga semakin semangat memanfaatkan pekarangan mereka,” ujar Imron, Ketua RT 08, sembari meninjau perkembangan tanaman jagung ungu berusia dua bulan.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa sinergitas antara aparat keamanan dan masyarakat dapat melahirkan solusi konkret atas tantangan ketahanan pangan. Dukungan dari Kanit Samapta Polsek Sukodono sekaligus Bhabinkamtibmas Desa Sukodono, Babinsa Muhedi, dan warga setempat menjadi pilar penting kesuksesan program ini.

Harapannya, Desa Dungus bisa menjadi model ketahanan pangan terpadu yang bisa direplikasi di wilayah lain di Sidoarjo maupun Jawa Timur.

(dilan)


Editor : Adytia Damar