Friday, June 20, 2025

Perjudian Dilindungi Seragam Loreng? Oknum TNI AD Diduga Buka Arena Judi, Santri Desak Aparat Bertindak.

 

Jember, Imparsial New– Aktivitas perjudian jenis sabung ayam, cap ji-ki, dan dadu di Kabupaten Jember kembali ramai diberitakan oleh sejumlah media online. Ironisnya, pemberitaan tersebut tidak diiringi dengan ketegasan aparat penegak hukum. Lokasi perjudian yang berada di dua kecamatan, yakni Desa Sokureno, Kecamatan Umbulsari, dan Desa Karanganyar, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, diketahui kembali beroperasi seperti biasa.

Kegiatan perjudian tersebut dikabarkan sempat tutup, namun menurut salah satu narasumber yang enggan disebutkan identitas aslinya (sebut saja Rudi, 40 tahun), aktivitas itu telah kembali berjalan.

“Beberapa hari kemarin memang sempat tutup, Mas. Tapi sejak tanggal 19 Juni 2025 sudah buka lagi,” ujarnya kepada redaksi.

Senada dengan Rudi, seorang jurnalis lokal yang meminta identitasnya disamarkan (Khoirul) menyebutkan bahwa keberadaan perjudian di dua lokasi tersebut diduga kuat dikelola oleh oknum anggota TNI AD aktif yang berdinas di Yonif 509 Kostrad.

“Kami di sini bersama rekan-rekan jurnalis tidak berani memberitakan secara terang-terangan. Informasi yang beredar, tempat judi itu dibekingi oknum TNI AD dari kesatuan Kostrad 509. Semua oknumnya berasal dari satuan yang sama, Mas,” ungkapnya.

Masih menurut Khoirul, seharusnya TNI AD menjalankan tugas pokoknya, yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta melindungi seluruh rakyat Indonesia dari berbagai ancaman dan gangguan, bukan sebaliknya.

“Seharusnya, keberadaan TNI di Jember mampu melindungi masyarakat dari dampak kriminalitas yang muncul akibat perjudian. Mereka seharusnya mendukung penutupan arena perjudian bersama dengan institusi Polri, bukan malah menjadi garda depan membuka arena judi 303,” tegasnya.

Berdasarkan pantauan rekan-rekan media di lapangan, beberapa lokasi perjudian yang sebelumnya aktif kini telah ditutup, seperti yang berada di Kecamatan Ambulu, Kecamatan Balung, Kecamatan Wuluhan, dan Kecamatan Silo.

Namun sangat disayangkan, lokasi sabung ayam yang dikelola oleh oknum TNI AD berinisial JM tetap beroperasi. Hal ini dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap para tokoh agama di wilayah tersebut.

“Saya pribadi adalah santri dari Kiai Ra Abduh (KH Ra Dien/Raden Abdul Azis), pengasuh Pesantren al-Waffa di Tempurejo, Jember. Beliau sangat dihormati di wilayah Tapal Kuda oleh para kiai, santri, dan ulama se-wilayah Besuki, Jember, hingga Bondowoso. Tapi oknum TNI itu tidak menghargai posisi dan peran para kiai kami,” ujar Khoirul.

Lebih lanjut, ia menyampaikan kekhawatiran atas sikap arogansi dua oknum TNI tersebut, yang diduga membuat berbagai pihak, termasuk Denpom, Kodim, dan bahkan Kodam V/Brawijaya, enggan melakukan tindakan.

“Anda bisa lihat sendiri, puluhan media telah memberitakan hal ini, termasuk menyebut institusi Kodam. Tapi sayangnya, tidak ada tindakan apa pun. Bisa jadi, pihak Kodam memang membiarkan, atau bahkan menerima setoran dari mereka. Tapi itu hanya dugaan saya, Mas,” pungkasnya.

Redaksi: Andre/Red

Editor: Amanda 

Thursday, June 19, 2025

Jalur Nasional Lumpuh! Sopir Logistik Turun ke Jalan Tuntut Keadilan.

 

Lamongan, Imparsial New — Aksi ratusan sopir angkutan logistik yang turun ke jalan memicu kemacetan parah sepanjang belasan kilometer di jalur utama Sukodadi, Lamongan hingga Gresik, Surabaya, Kamis (19/6/2025). Para sopir memarkirkan armada mereka di bahu dan badan jalan, lalu turun dan meneriakkan enam tuntutan utama kepada pemerintah dan dinas terkait.

Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang dinilai sangat tidak berpihak dan merugikan kalangan sopir, terutama yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda).

Adapun enam poin tuntutan mereka meliputi:

  1. Hentikan operasi ODOL (Over Dimension Over Loading);

  2. Buat regulasi jelas soal ongkos angkutan logistik;

  3. Revisi Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) Nomor 22 Tahun 2009;

  4. Beri perlindungan hukum kepada sopir angkutan;

  5. Berantas premanisme dan pungutan liar (pungli) di jalur logistik;

  6. Terapkan kesetaraan dalam penegakan hukum.

“Kami tidak akan berhenti sebelum tuntutan ini dipenuhi,” ujar salah satu koordinator aksi dari atas truknya. Para sopir menilai bahwa saat ini perlakuan hukum dan kebijakan sangat memberatkan pengemudi logistik, sementara keberadaan preman dan pungli masih merajalela tanpa penindakan serius.

Aksi ini menyebabkan jalur nasional Lamongan - Gesik lumpuh total. Antrean kendaraan mengular hingga puluhan kilometer, menyebabkan distribusi barang dan aktivitas masyarakat terganggu berat. Hingga berita ini diturunkan, aksi protes para sopir masih berlangsung dan belum ada mediasi resmi dari pihak pemerintah.

Redaksi: Makruf
Editor: Amanda

Selamat HUT Bhayangkara ke-79, Edy Macan: Polri Milik Rakyat Indonesia.

 

Surabaya, Imparsial New — Peran Polri dalam menjaga keamanan, mengayomi, dan menegakkan ketertiban masyarakat serta hukum di Indonesia sangatlah vital. Momentum HUT Bhayangkara tahun ini semakin memperkuat sinergi antara Polri dan seluruh lapisan masyarakat, termasuk media.

"Edy Macan, Direktur Utama Media Radar CNN dan PT Edy Macan Grup, atas nama pribadi dan segenap jajaran DPD MADAS Jawa Timur, mengucapkan selamat Hari Bhayangkara ke-79. Semoga Polri semakin profesional, modern, dan terpercaya, serta terus dicintai rakyat," ujar Edy Macan di Kantor Pusat Radar CNN, Kamis (19/6/2025).

Dalam era digitalisasi saat ini, transformasi Polri yang adaptif terhadap perkembangan zaman sangatlah penting, sejalan dengan komitmen dalam mewujudkan keadilan dan pelayanan prima bagi seluruh lapisan masyarakat.

Edy Macan menegaskan bahwa pihaknya siap terus bersinergi dengan Polri dalam menjaga keutuhan bangsa, melawan intoleransi, dan memajukan nilai-nilai kebhinekaan. "Bhayangkara bukan hanya milik institusi, tapi juga milik rakyat Indonesia," tambahnya.

Peringatan HUT Bhayangkara tahun ini mengusung tema “Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas.” Tema ini dinilai sangat relevan dengan tantangan yang tengah dan akan dihadapi bangsa Indonesia ke depan.

"Polri memiliki peran vital dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi pembangunan nasional. Kami percaya, dengan semangat Presisi, Polri akan tetap menjadi pilar kuat dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," pungkasnya.

Redaksi: Bejo

Editor: Amanda 

Didi Sungkono Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum dari Untag Surabaya.

 

Surabaya,  Imparsial New — Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Rastra Justitia, Didi Sungkono, resmi meraih gelar doktor (S3) dalam bidang Ilmu Hukum dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, pada Rabu, 18 Juni 2025.

Dalam sidang terbuka promosi doktor yang digelar di kampus Untag Surabaya, Didi Sungkono mempertahankan disertasinya yang berjudul “Implementasi Undang-Undang Perlindungan Anak dalam Sistem Peradilan di Indonesia.” Disertasi tersebut mengkaji secara mendalam efektivitas penerapan Undang-Undang Perlindungan Anak serta tantangan implementasinya dalam sistem hukum nasional, khususnya dalam konteks penegakan keadilan bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum.

Dr. Didi Sungkono, S.H., M.H. bersama dewan penguji S3 Ilmu Hukum Untag.

Didi dinyatakan lulus dengan predikat cum laude setelah berhasil menjawab berbagai pertanyaan kritis dari dewan penguji. Capaian ini menambah daftar prestasi akademik maupun pengabdian hukum dari aktivis hukum yang selama ini dikenal vokal membela kelompok rentan, termasuk anak-anak korban kekerasan dan kriminalisasi.

“Ini bukan hanya capaian pribadi, tapi juga bentuk komitmen kami di LBH Rastra Justitia untuk terus memperjuangkan perlindungan hukum bagi anak-anak Indonesia,” ujar Didi usai sidang promosi doktoralnya.

Dengan gelar akademik tertinggi ini, Didi Sungkono diharapkan dapat semakin memperkuat advokasi dan kajian hukum yang berdampak luas, terutama dalam memperbaiki sistem hukum yang lebih ramah dan adil bagi anak.

Redaksi: Pras
Editor: Amanda

Wednesday, June 18, 2025

Jalan Rusak Akibat Longsor Belum Diperbaiki, Warga Bonjor: Kami Tak Tenang Saat Hujan.

 

Sarang, 19 Juni 2025. Imparsial New — Jalan penghubung antara Babaktulung dan Bonjor, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, mengalami longsor dan hingga kini belum mendapatkan penanganan dari pihak terkait. Akibatnya, arus lalu lintas, terutama saat kendaraan tambang beroperasi, kerap mengalami kemacetan panjang.

Warga setempat pun terpaksa mengambil inisiatif dengan berswadaya memasang tanda bahaya dan pembatas sederhana guna menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan. Mereka khawatir, kondisi jalan yang rusak akan memakan korban, terutama di musim penghujan seperti sekarang ini.

Kerusakan jalan tersebut diduga merupakan dampak dari bencana banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada 22 Maret 2025 lalu. Tidak hanya merusak ruas jalan, banjir juga menyebabkan longsornya pondasi sungai yang mengalir menuju Babaktulung. Akibatnya, salah satu rumah warga Bonjor mengalami kerusakan cukup parah.

“Semoga cepat ditangani ya, Pak. Yang saya takuti itu kalau terjadi banjir lagi. Setiap hujan turun saya tidak tenang, takut air meluap seperti sebelumnya,” ujar Siswanto, salah satu warga Bonjor yang terdampak, Rabu (18/6/2025), kepada media.

Pihak media telah menghubungi Kepala Desa Babaktulung maupun Kepala Desa Bonjor. Keduanya menyatakan bahwa permasalahan tersebut sudah dibahas dalam forum desa. Namun, karena kerusakan jalan tersebut masuk dalam kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (PU), maka masyarakat maupun media diminta untuk menanyakan langsung kepada dinas terkait guna mendapatkan kejelasan tindak lanjutnya.

Di tengah cuaca yang tak menentu, warga berharap pemerintah, khususnya dinas terkait, segera turun tangan agar kerusakan jalan tidak semakin parah dan keselamatan warga tetap terjaga.


Editor: Amanda

Swasembada Bukan Wacana | Rembang Percepat Tanam, Lawan Tantangan Musim Ketiga

 


Rembang, Imparsial News — Rabu (18/06/2025). Komitmen Pemerintah Kabupaten Rembang untuk mewujudkan swasembada pangan terus digalakkan. Langkah nyata diwujudkan lewat pelaksanaan Percepatan Tanam Padi Musim Tanam (MT) III yang dimulai di Desa Mojorembun, Kecamatan Kaliori, pada Rabu pagi (18/6).

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 07.30 WIB ini dihadiri berbagai unsur penting, seperti Komandan Kodim Rembang, perwakilan Dinas Pertanian, BPS, Bulog, Polres Rembang, Camat Kaliori, kelompok tani, serta warga setempat. Selain penanaman padi, acara juga dirangkaikan dengan Sarasehan Swasembada Pangan yang memperkuat sinergi lintas sektor.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Rembang, Agus Iwan Haswanto, menyatakan bahwa Mojorembun dipilih sebagai titik awal percepatan tanam karena memiliki sistem irigasi perpompaan dari sungai dan mata air yang masih aktif. Ia optimistis percepatan ini dapat menjadi pemicu semangat bagi desa-desa lain dalam meningkatkan produktivitas padi, meskipun memasuki musim tanam ketiga yang kerap menantang.

"Mojorembun kami jadikan role model karena masih punya sumber air aktif. Ini bisa mendorong daerah lain agar tak berhenti berproduksi, meskipun di MT III," tegas Agus lewat pesan WhatsApp.

Dalam pelaksanaan tanam kali ini, digunakan varietas Inpari 32, jenis padi unggul yang dikenal tahan terhadap cekaman lingkungan dan memiliki hasil produksi tinggi. Tak hanya mengandalkan semangat petani, kegiatan ini juga memanfaatkan alat mesin pertanian (alsintan) untuk mempercepat proses tanam dan meningkatkan efisiensi kerja.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Rembang untuk memperkuat ketahanan pangan dari akar rumput, serta membuktikan bahwa dengan kolaborasi antarinstansi dan semangat gotong royong, swasembada pangan bukan sekadar jargon, tapi misi nyata yang terus dilaksanakan.

(As'ad Ramones)


Editor: Adytia Damar

Proyek Kabel Gelap di Kebonsari | Dikerjakan Malam Hari, Tak Ada Izin di Tangan!

 


Sidoarjo, Imparsial News — Rabu (18/06/2025). Warga RT 01 RW 01 Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, digegerkan oleh aktivitas penggalian kabel tanam yang dilakukan secara diam-diam pada Selasa malam, 17 Juni 2025, sekitar pukul 22.00 WIB. Proyek ini diklaim dijalankan oleh Telkom Indonesia dan PT Putri Ratu Mandiri, namun kuat diduga tidak memiliki izin resmi yang transparan.

Sebanyak 16 lubang digali sepanjang jalur pemukiman tanpa ada pemberitahuan sebelumnya kepada warga maupun pengurus lingkungan setempat. Ketika dipertanyakan soal kelengkapan dokumen, mandor proyek hanya memberikan keterangan lisan bahwa "semua izin sudah lengkap", namun tak satu pun surat ditunjukkan kepada warga.

“Gak ada pemberitahuan, tahu-tahu malam sudah ada galian. Saat ditanya surat izin, malah cuma dijawab sudah lengkap, tapi gak bisa ditunjukkan,” ujar Imam, salah satu tokoh warga.

Keesokan harinya, Rabu pagi, Imam bersama perwakilan warga mendatangi kantor desa untuk meminta klarifikasi. Perangkat desa mengklaim bahwa surat izin telah diserahkan kepada salah satu warga, namun hingga berita ini diturunkan, tidak ada satu pun warga yang mengaku menerima dokumen tersebut.

Menariknya, setelah desakan warga mulai meningkat, para pekerja tiba-tiba menutup kembali seluruh lubang galian tanpa penjelasan lebih lanjut. Tindakan itu justru memperkuat dugaan warga bahwa proyek dikerjakan secara sembunyi-sembunyi dan tanpa transparansi.

Kini warga menuntut pihak terkait segera menjelaskan legalitas proyek dan alasan pengerjaan dilakukan secara diam-diam di malam hari.

(Shokip)


Editor: Adytia Damar