Tuesday, July 8, 2025

Lima Mobil KPK di Pemkab Lamongan, Penyidikan Proyek 2017–2019 Berlanjut.

 

Lamongan, 7 Juli 2025. Imparsial News – Suasana di Gedung Pemerintah Kabupaten Lamongan pagi ini tampak berbeda dari biasanya. Lima unit mobil Toyota Innova Reborn berwarna hitam milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terparkir rapi di halaman, menandai babak baru dalam pengusutan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Gedung Pemerintahan Kabupaten Lamongan tahun anggaran 2017–2019.

Tim penyidik KPK bergerak cepat dan langsung menuju ruang pemeriksaan, memintai keterangan sejumlah saksi yang telah dijadwalkan. Pemeriksaan yang berlangsung di Kantor Pemkab Lamongan ini menjadi bagian dari proses penyidikan lanjutan atas dugaan korupsi yang melibatkan anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lamongan.

Lima saksi yang dipanggil oleh KPK hari ini antara lain:

  1. Sigit HM: Kasubbag Pembinaan dan Advokasi Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Lamongan
  2. Fitriasih: Kepala Sub Bagian Administrasi Pengelolaan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Lamongan
  3. Joko A: Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Glagah
  4. Arkan DL: Kepala Seksi Bina Konstruksi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya
  5. Rahman: Staf Sub Bagian Pembinaan Advokasi ULP Kabupaten Lamongan

Selain itu, menurut Kabag Hukum Setda Kabupaten Lamongan, Rois, total ada 15 orang yang diperiksa hari ini. Namun, Rois mengaku belum mengetahui detail materi pemeriksaan dan hanya menyiapkan ruangan khusus di lantai 7 untuk pelaksanaan proses tersebut.

Kasus ini mencuat ke permukaan setelah KPK melakukan serangkaian penggeledahan pada September 2023 lalu. Beberapa lokasi strategis seperti rumah dinas Bupati Lamongan, kantor Dinas PUPR, hingga kantor Pemkab Lamongan turut menjadi sasaran. Dari penggeledahan tersebut, KPK berhasil mengamankan sejumlah dokumen penting dan barang bukti elektronik yang diduga berkaitan erat dengan proyek pembangunan gedung pemerintahan.

Langkah tegas KPK ini menunjukkan komitmen nyata dalam memberantas korupsi di daerah. Proses pemeriksaan yang berlangsung hari ini diharapkan mampu mengungkap fakta-fakta baru dan membawa keadilan bagi masyarakat Lamongan.


(RED)
Editor: Amanda

Monday, July 7, 2025

Geger Sumenep! Tadabbur Alam Ala MTs. Aqidah Usymuni | Menguak Rahasia Ilahi, Menampar Kemodernan!


Sumenep, Imparsial News — Selasa (08/07/2025). Di tengah hiruk pikuk modernitas yang kian melenakan, OSIM Putri MTs. Aqidah Usymuni berani tampil beda. Mereka tak sekadar menggelar rekreasi biasa, melainkan sebuah tadabbur alam yang menusuk relung jiwa, dihelat di keindahan Pantai Lombang, Sumenep. Ini bukan piknik kaleng-kalengan; ini adalah ekspedisi spiritual yang menantang para siswi untuk tidak hanya melihat, tapi merasakan dan memahami kebesaran tak terhingga Sang Pencipta melalui bentangan alam.

Para peserta bukan hanya datang untuk bersenang-senang. Mereka terlibat dalam perjalanan wisata religi yang mendalam, observasi kritis terhadap ekosistem pantai, bahkan eksperimen dan penelitian lapangan yang menguak potensi tersembunyi sumber daya alam lokal. Ini adalah pembelajaran yang melampaui batas ruang kelas, di mana teori berpadu dengan realita, dan iman berpadu dengan sains.

"Tadabbur alam ini lebih dari sekadar kegiatan; ini adalah bentuk ibadah yang seringkali terabaikan," tegas Ketua OSIM Putri MTs. Aqidah Usymuni. "Kami tidak hanya diajak melihat, tapi menyentuh dan merasakan langsung kemegahan ciptaan Allah SWT. Dari sinilah, rasa syukur meledak, cinta bertumbuh, dan ketakwaan mengakar kuat." Pernyataan ini bukan basa-basi, melainkan sebuah seruan untuk kembali ke fitrah, mengakui bahwa di balik setiap ombak dan setiap butir pasir, ada tanda kekuasaan Ilahi.

Manfaatnya? Jauh melampaui ekspektasi. Ini bukan sekadar daftar poin, melainkan transformasi spiritual dan intelektual:

  • Pelecut Syukur: Mengikis abai, memantik kesadaran akan limpahan nikmat alam semesta yang sering terlewat.
  • Penajam Takwa: Menghantam ego, menyadarkan betapa Maha Kuasa dan Maha Besarnya Allah SWT, membuat manusia merasa kecil di hadapan-Nya.
  • Pengokoh Cinta Ilahi: Bukan sekadar teori, melainkan pengalaman langsung yang memupuk rasa cinta mendalam kepada Sang Pencipta alam semesta.
  • Pemantik Tanggung Jawab: Menyadarkan bahwa menjaga lingkungan bukan pilihan, melainkan kewajiban mutlak sebagai khalifah di muka bumi.
  • Pemicu Inovasi: Mendorong bukan hanya konsumsi ilmu, tapi juga produksi gagasan dan solusi yang bersumber langsung dari alam.

Kegiatan ini secara gamblang membuktikan bahwa pendidikan holistik itu nyata. Ilmu pengetahuan alam, sosial, dan agama tidak lagi tersekat-sekat, melainkan terintegrasi secara harmonis, menciptakan pengalaman belajar yang tak terlupakan dan relevan.

Dengan semangat kolaborasi yang membara dan kecintaan yang tak tergoyahkan pada alam, OSIM Putri MTs. Aqidah Usymuni berikrar untuk menjadikan tadabbur alam sebagai agenda wajib yang tak bisa ditawar. Ini bukan sekadar janji, tapi komitmen untuk mencetak generasi yang tak hanya cerdas, tetapi juga berhati nurani, sadar akan posisi mereka di semesta raya. Sebuah langkah kecil, namun berdampak besar, untuk membangun peradaban yang berlandaskan takwa dan kepedulian.

(Red)


Editor: Adytia Damar

Dari Umat untuk Masyarakat: AL-MAHDIYYAH Tebar Kepedulian Lewat Santunan Sosial

 




Surabaya, Imparsial News 6 Juli 2025, Jamaah AL-MAHDIYYAH yang terdiri dari Rumah Sosial menggelar acara santunan kepada anak yatim dan kaum duafa di Kantor Pusat Lembaga Marmoyo Community.

Acara diawali dengan pengajian dan sholawat bersama jamaah serta para donatur yang hadir dalam kegiatan tersebut. Selanjutnya, dilaksanakan pembagian sembako serta amplop yang berisikan uang santunan.

Acara berlangsung dengan sangat meriah dan penuh kebersamaan, menumbuhkan semangat serta kekompakan jamaah dalam membangun nilai-nilai kepedulian sesama.

Dalam acara tersebut, turut hadir beberapa pengurus, di antaranya:

  • Pak Wadi Anggoro selaku Ketua RT 10/RW 05

  • Umik Nuroh selaku Ketua Rumah Sosial

  • Umik Suaini selaku Ketua Jamaah AL-MAHDIYYAH

  • Umik Jamiatun selaku Sekretaris Jamaah

  • Umik Mujirahayu selaku Ketua Penasehat

  • Umik Ditya selaku Sekretaris Rumah Sosial

  • Umik Linda selaku Bendahara Rumah Sosial

Pada kesempatan tersebut, beberapa anggota Marmoyo Community juga turut hadir untuk memberikan dukungan. Bahkan, beberapa pengurus jamaah sempat berbincang santai dalam suasana penuh keakraban.

Dalam perbincangan tersebut, Umik Suaini menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini terus berkembang dan diwariskan hingga ke anak cucu. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh positif dan memberi pesan moral bahwa berbagi tidak harus menunggu banyak, yang penting memiliki kemauan. Apalagi jika kemauan itu dilaksanakan secara bersama-sama, maka akan terasa lebih ringan dan mudah.

Tak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada segenap anggota Marmoyo Community yang telah meluangkan waktunya untuk ikut serta menyukseskan acara hingga selesai.

Jamaah AL-MAHDIYYAH sendiri berdiri sejak 20 Juli 2018. Awalnya hanya diikuti oleh beberapa anggota, namun kini telah berkembang menjadi puluhan anggota yang aktif bergabung.

Pada kesempatan yang sama, Pak Wadi selaku Ketua RT 10/RW 05 juga menyampaikan harapannya agar ke depan kegiatan ini terus berkembang, baik dari sisi jumlah anggota maupun para donatur, sehingga penyaluran santunan tidak hanya mencakup wilayah RW, tetapi juga bisa menjangkau tingkat kecamatan.

“Dari umat untuk masyarakat,” pungkasnya.


Redaksi: TIM
Editor: MJF

Rapat Sosialisasi Ricuh, Warga Dungus Nyatakan Penolakan terhadap Tower BTS.

 

Gresik, 7 Juli 2025. Imparsial News — Suasana memanas terjadi di Desa Dungus, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, pada Minggu (7/7/2025), saat warga secara tegas menyatakan penolakan terhadap rencana pendirian tower BTS (Base Transceiver Station) yang berlokasi dekat dengan permukiman warga.

Rapat sosialisasi tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Dungus beserta perangkat desa, Camat Cerme bersama staf, Ketua RW dan Ketua RT, Bhabinkamtibmas, Koramil, tokoh masyarakat, serta seluruh warga Desa Dungus. Dalam forum itu, warga menyuarakan kekhawatiran terhadap dampak yang ditimbulkan dari keberadaan tower BTS, khususnya terkait paparan radiasi.

Seorang bidan setempat turut memberikan pemaparan terkait potensi dampak negatif tower BTS yang memiliki daya pancar kuat dari ISP (Internet Server Provider). Beberapa risiko yang disampaikan meliputi potensi paparan radiasi elektromagnetik, risiko keamanan fisik seperti robohnya tower, gangguan estetika dan kebisingan, serta potensi gangguan terhadap alat elektronik. Dari sisi kesehatan, disebutkan pula bahwa radiasi berisiko menyebabkan gangguan tidur, sakit kepala, hingga penyakit serius seperti kanker.

"Kami sodorkan pertanyaan kepada masyarakat Dungus: tower BTS dilanjut atau ditolak? Warga secara serentak menjawab, ditolak!" tegas salah satu tokoh masyarakat.

Di sisi lain, perwakilan operator tower BTS turut hadir dalam sosialisasi untuk menjelaskan manfaat keberadaan menara tersebut. Ia menyebutkan sejumlah dampak positif, seperti peningkatan kualitas sinyal seluler, kemudahan akses internet dan komunikasi, serta mendukung pengembangan teknologi dan keamanan darurat.

"Kami mendirikan tower BTS sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan Menteri Komunikasi dan Informatika, bahwa jarak aman dari permukiman warga adalah sekitar 20–30 meter. Kami juga memasang sistem grounding untuk menghindari sambaran petir," jelasnya.

Namun, dalam sesi tanya jawab, seorang tokoh masyarakat berinisial SF mempertanyakan legalitas pendirian tower. "Apakah mendirikan tower ini sudah mengantongi izin?" tanyanya. Pihak operator menjawab bahwa izin tersebut masih dalam proses. Ketika ditanya apakah sudah ada pemberitahuan kepada RW dan BPD, operator mengakui bahwa baru memberitahu Kepala Desa saja.

Hal ini semakin memicu kemarahan warga yang menilai rencana pembangunan tower BTS dilakukan secara sepihak dan meremehkan dampaknya terhadap masyarakat sekitar.

Sebagai penutup, Sekretaris Desa Dungus membacakan hasil rapat yang dituangkan dalam berita acara. Intinya, warga Desa Dungus secara tegas menolak pendirian tower BTS dengan pertimbangan utama bahaya radiasi yang dinilai besar serta potensi gangguan kesehatan jangka panjang.

Redaksi: Riawan
Editor: Amanda

Sunday, July 6, 2025

Ratusan Pemancing Ramaikan Aksi Sosial ‘Wader Mania Bersedekah’ di Banyuwangi.

 

Desa Mangir, Rogojampi, Banyuwangi. Imparsial News Kegiatan Fishing Mania kali ini dilakukan secara berbeda dari biasanya. Jika umumnya kegiatan memancing dilakukan di laut lepas, kali ini Tim Fishing Wisata menggelar kegiatan bertajuk sosial yang ditujukan untuk mendukung pembangunan Mushola Baiturrohim dan tangga menuju sungai di Dusun Krajan, Desa Mangir. Lokasi kegiatan berlangsung di Sungai Senggrongan, dengan ikan wader sebagai objek pancingan.

Acara ini diikuti oleh kurang lebih 350 peserta dari komunitas mancing mania yang berasal dari berbagai wilayah, seperti Banyuwangi, Jember, Situbondo, hingga Yogyakarta. Kegiatan ini turut didukung oleh sponsor utama PT Djarum Indonesia, Satria Pancing, Pesona Wangi Genteng, serta berbagai pihak pendukung lainnya. Kegiatan dilaksanakan pada Minggu (06/07/2025).

Menurut Ketua Panitia Mancing Wader Mania Bersedekah, yang akrab disapa Satria, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari perangkat Dusun Krajan. Acara dihadiri oleh Kepala Dusun, Ketua RT, masyarakat sekitar, karang taruna pemuda, dan linmas.

"Kegiatan ini merupakan bentuk kekompakan para penghobi mancing. Selain sebagai ajang untuk menyalurkan hobi dan bakat memancing para peserta, hasil dari kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk kegiatan sosial," jelas Satria.

Biaya pendaftaran senilai Rp35.000 memberikan fasilitas berupa rokok Djarum gratis, air mineral botol, umpan rasbora, serta kesempatan memenangkan hadiah untuk kategori ikan terberat dan juara harapan. Seluruh keuntungan dari kegiatan ini akan disumbangkan untuk pembangunan Mushola Baiturrohim dan tangga menuju sungai di Dusun Krajan, Mangir.

Senada dengan hal tersebut, Penasehat Fishing Wisata Angler Family, Aripin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan pertama kalinya dilaksanakan di perairan sungai, dengan penebaran ikan wader sebanyak 1.500 ekor di lokasi pemancingan.

“Selain sebagai ajang menyalurkan hobi, kegiatan ini juga menjadi wujud tumbuhnya kesadaran sosial, khususnya bagi generasi muda dan masyarakat sekitar. Di samping menyalurkan hobi yang positif, peserta juga sekaligus bisa bersedekah,” jelasnya.

Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Acara pun dinilai sukses dalam menjalin silaturahmi antar komunitas mancing mania dari berbagai daerah. Ketua Tim Fishing Wisata, Hendro, berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda rutin ke depannya.

Redaksi: Ymk/RCNN
Editor: Amanda

Saturday, July 5, 2025

Warga Sukodono Keluhkan Notaris ANS, Sertifikat Tak Kunjung Dipecah Selama 2 Tahun.

 

Sidoarjo, 3 Juli 2025. Imparsial News — Seorang warga Desa Pekarungan, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, mengaku kecewa berat atas pelayanan seorang notaris berinisial ANS.

Pasalnya, proses pemecahan sertifikat dan pengukuran tanah atas nama Aspar Rasid yang telah diurus sejak dua tahun lalu belum juga selesai, meskipun seluruh persyaratan administrasi dan biaya telah dipenuhi.

Menurut keterangan Joko Umbaran, saat itu ia mengajukan proses pemecahan sertifikat serta pengukuran tanah melalui salah satu notaris yang berkantor cabang di Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Ia menyebut telah menyerahkan semua dokumen yang dibutuhkan dan membayar biaya administrasi sebagaimana disyaratkan.

Namun hingga kini, sertifikat yang dimaksud tak kunjung rampung. Padahal, menurut Joko, notaris ANS sempat menyampaikan bahwa proses tersebut akan selesai paling lambat dalam waktu dua minggu.

“Sudah berkali-kali saya tanyakan perkembangan prosesnya, tapi tidak pernah ada jawaban yang jelas. Bahkan ANS tidak kooperatif dan kerap menghindar saat saya mencoba menghubungi atau menemui langsung. Saya merasa hanya diberi harapan palsu,” ungkap Joko kepada rekan-rekan media dengan nada kecewa, Rabu (2/7/2025).

Ia menambahkan bahwa ketidakresponsifan ANS membuatnya merasa dipermainkan dan dirugikan secara finansial. Padahal, menurutnya, pemecahan sertifikat dan pengukuran tanah tersebut sangat penting. Joko juga menyoroti kurangnya transparansi dalam proses administrasi yang dilakukan oleh ANS.

Sementara itu, notaris ANS, dalam keterangannya, menyampaikan bahwa keterlambatan tersebut terjadi karena ia belum mengetahui apakah lahan tersebut sudah dipecah dari sertifikat induk atau belum. Hal itu disampaikannya saat ditemui di kantornya oleh Joko Umbaran pada Rabu, 30 April 2025.

“Tolong kirim KTP, KK, atau NPWP. Apakah sudah displit (dipecah dari sertifikat induk) atau belum, biar saya cek dulu,” ujar ANS saat terakhir kali dikonfirmasi.

Namun, pertanyaan pun muncul dari pihak Joko: “Ke mana notaris ANS selama dua tahun ini? Padahal di awal perjanjian, ANS menjanjikan paling lambat dua minggu. Tapi hingga kini belum juga ada pengukuran dari pihak BPN,” tegasnya.

Dalam kasus ini, notaris ANS diduga telah lalai dalam menjalankan tugas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Pada Pasal 16 ayat (1) disebutkan bahwa dalam menjalankan jabatannya, notaris wajib bertindak amanah, jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan pihak terkait dalam perbuatan hukum.

Selain dugaan kelalaian administratif dari pihak notaris, hambatan juga dimungkinkan terjadi di Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat. Namun demikian, sebagai pihak yang diberi kuasa untuk mengurus dokumen, notaris berkewajiban memastikan proses berjalan lancar dan tetap kooperatif.

Atas dugaan ketidakprofesionalan tersebut, Joko Umbaran menyatakan akan melaporkan ANS kepada Majelis Pengawas Notaris Wilayah Jawa Timur agar dapat ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.

Redaksi: Oji
Editor: Amanda

Waroeng Kangen Djadoel: Kuliner Pedesaan Bernuansa Tradisional di Jantung Lamongan.

 

Lamongan, 5 Juli 2025. Imparsial News – Di tengah pesatnya perkembangan warung modern, Dusun Mantub, Desa Mantub, menghadirkan sebuah destinasi kuliner unik yang memadukan suasana pedesaan dengan sentuhan kemewahan melalui Waroeng Kangen Djadoel. Berbeda dari warung pada umumnya, Kangen Djadoel menawarkan pengalaman bersantap di gubuk-gubuk tradisional yang nyaman, memungkinkan setiap pengunjung menikmati nuansa desa yang asri namun tetap elegan.

Menu yang disajikan pun sangat ramah di kantong, menghadirkan berbagai hidangan khas Jawa seperti rawon blonceng, lodeh tewel, jangan asem, hingga aneka lauk dan jajanan tradisional, dengan harga mulai dari Rp3.000 hingga Rp25.000. Konsep “makan nasi sayur sepuasnya di tempat” menjadi daya tarik tersendiri, membuat pengunjung dapat menikmati hidangan tanpa khawatir soal harga.

                                             Owner Waroeng Kangen Djadoel ( Mas Ardha )

Saat dikonfirmasi oleh awak media, Owner Waroeng Kangen Djadoel, Mas Ardha, menjelaskan bahwa konsep waroeng ini menekankan suasana pedesaan dengan sentuhan kemewahan. Konsep tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung, terutama mereka yang berasal dari perkotaan dan mencari tempat unik serta instagramable untuk diabadikan dan dibagikan di media sosial.

“Mengunjungi kafe bernuansa pedesaan memberikan pengalaman berbeda, baik dari segi suasana, menu, maupun interaksi sosial. Banyak pengunjung kota yang mencari pengalaman baru di tempat yang unik dan instagramable untuk diabadikan dan dibagikan di media sosial,” tutur Mas Ardha.

Kangen Djadoel bukan sekadar tempat makan, melainkan juga ruang untuk melepas penat, berbagi cerita, dan menciptakan kenangan di tengah suasana desa yang menenangkan. Dengan konsep yang unik dan harga yang merakyat, Kangen Djadoel siap menjadi destinasi favorit baru di Lamongan bagi siapa saja yang ingin merasakan sensasi pedesaan dalam balutan kenyamanan dan kekinian.

Redaksi: Makruf
Editor: Amanda