Friday, July 11, 2025

Heboh Dugaan Jual Beli Jabatan Dusun di Pacet, Tapi KPK Masih Diam Seribu Bahasa!

 

Mojokerto, 10 Juni 2025 | Imparsial News – Pacet kembali dihebohkan dengan munculnya dugaan kasus baru yang menyeret nama seorang kepala dusun, di tengah belum terungkapnya kasus pengeboran liar di wilayah Cempokolimo. Kali ini, tim Investigasi Radar CNN Online menemukan adanya lembaran dan tangkapan layar percakapan WhatsApp yang diduga berkaitan dengan praktik jual beli jawaban pencalonan kepala dusun, mengarah pada indikasi suap dan manipolitik.

Saat dikonfirmasi, Sugeng Hidayat, Kepala Dusun Pasinan, Pacet, Mojokerto, membantah adanya transaksi seperti yang tercantum dalam bukti chat tersebut. Padahal, dalam tangkapan layar yang diterima redaksi, terlihat jelas nominal uang serta penyebutan beberapa nama oknum yang diduga menerima aliran dana.

Pak Sugeng beralasan bahwa dana tersebut hanya digunakan untuk keperluan perayaan dan rasa syukur pribadi. Namun demikian, dalam isi percakapan yang diduga dikirim oleh istri beliau, disebutkan nama-nama pihak seperti BPD, Camat, dan Lurah. Salah satu kutipan isi chat menyebut:  "Pertama bayar 100 mbak, trus 25 gwe pelantikan BPD nang omah dwe" / "Pertama bayar 100, mbak, lalu 25 untuk pelantikan BPD di rumah sendiri"

Percakapan ini kemudian beredar ke salah satu anggota lembaga, hingga akhirnya menarik perhatian publik dan mendorong tim Investigasi Radar CNN Online untuk mendalaminya lebih lanjut.

Rencananya, temuan ini akan dilaporkan ke Unit Tipikor Polda Jatim untuk penyelidikan lebih lanjut. Namun sebelum itu, tim juga akan melakukan klarifikasi lanjutan kepada pihak Kelurahan, Kecamatan, dan BPD guna memastikan konteks sebenarnya dari isi chat tersebut.

Apabila dalam proses investigasi terbukti bahwa percakapan tersebut mengandung unsur suap atau manipolitik, maka pihak yang terlibat dapat dikenakan Pasal 5 ayat (1) huruf a UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi.

Pelaku dapat dijatuhi pidana penjara minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun, serta/atau denda minimal Rp50 juta dan maksimal Rp250 juta.

Tim Investigasi Radar CNN Online akan terus mengawal perkembangan kasus ini, termasuk menggali informasi tambahan dari masyarakat dan pihak kelurahan yang disebut dalam chat. Jika dugaan ini terbukti benar, maka publik patut bertanya: di mana peran APH dan KPK dalam menyikapi indikasi suap yang terjadi di depan mata?

Redaksi: Tim
Editor: Muses

Terungkap! Rahasia Sukses Haul Syech Djumadil Kubro | Kirab Megah, Ceramah KH. Marzuki Mustamar, dan 8.000 Porsi Makan Gratis yang Mengguncang!

 


Mojokerto, Imparsial News — Peringatan Haul Syech Djumadil Kubro ke-650 di Desa Sentono Rejo, Trowulan, Mojokerto, pada Jumat (11/7/2025) bukan sekadar acara peringatan biasa; ini adalah ledakan spiritual dan budaya yang berhasil membius ribuan warga! Prosesi Kirab Agung Pawai Lintas Sejarah yang megah, disusul dengan pengajian akbar yang dipenuhi ceramah mendalam KH. Marzuki Mustamar dari Malang, mengubah Trowulan menjadi lautan manusia yang penuh khidmat.

Sejak pagi, ribuan pasang mata sudah memadati setiap jengkal jalur desa Sentono Rejo. Mereka tak ingin melewatkan sedikit pun kemegahan kirab agung yang menjadi simbol penghormatan terhadap salah satu tokoh besar penyebar Islam di Nusantara. Antusiasme warga mencapai puncaknya saat pengajian dimulai, dengan kehadiran KH. Marzuki Mustamar yang selalu dinantikan ceramah-ceramahnya yang mencerahkan.

Namun, yang paling mencuri perhatian dan patut diacungi jempol adalah inisiatif luar biasa dari Gaja Purwo Nusantara. Mereka tak hanya hadir sebagai penonton, melainkan sebagai aktor utama dalam bakti sosial yang mengharukan. "Kami menyajikan makan minum gratis 8.000 porsi untuk umum demi mengenang jasa Mbah Syech Djumadil Kubro," pungkas Mas Wawan, pimpinan Gaja Purwo Nusantara, dengan bangga.

Komitmen Gaja Purwo Nusantara untuk terus berbuat kebaikan pun diungkapkan oleh Pembina mereka, Mbah Kusen. "Insya Allah, dapur umum Gaja Purwo Nusantara akan istikamah buka makan minum gratis untuk umum setiap Haul Mbah Syech Djumadil Kubro," janji Mbah Kusen, sebuah ikrar yang pasti akan disambut gembira oleh masyarakat. Ini adalah contoh nyata kepedulian sosial yang harusnya ditiru banyak pihak.
Di tengah lautan manusia, Kepala Desa Sentono Rejo sekaligus Ketua Panitia Acara, Bapak Sodeg, mengapresiasi ketertiban warga. "Alhamdulillah, situasi kondusif dan masyarakat tertib selama prosesi berlangsung," ucapnya, sebuah pengakuan yang menunjukkan suksesnya koordinasi.

Acara akbar ini turut dihadiri jajaran penting, mulai dari Bupati Mojokerto Dr. Muhamad Al Bara L.C., M.Hum. dan Wakil Bupati Dr. Muhamad Rizal Oktavian, hingga jajaran Forkopimda dan tokoh masyarakat se-Kabupaten Mojokerto. Kehadiran mereka menegaskan betapa pentingnya peringatan ini bagi sejarah dan budaya Mojokerto.

Bapak Sodeg juga tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada seluruh masyarakat dan terutama kepada "teman-teman Gaja Purwo yang ikut mensukseskan dan membantu acara sampai berjalan tertib dan aman sampai selesai acara." Sebuah pengakuan tulus atas kerja keras kolektif yang membuat Haul Syech Djumadil Kubro ke-650 ini menjadi perayaan monumental yang tak akan terlupakan. Ini bukan sekadar perayaan masa lalu, melainkan manifestasi semangat persatuan dan kepedulian sosial di masa kini.

(Zainuri)


Editor: Adytia Damar

Bupati Lamongan Peringatkan Keras | ASN DLH Gagal Tangani Sampah, NIP Bisa Jadi Sia-Sia!

 


LAMONGAN, Imparsial News — Janji manis pengangkatan ASN telah terbayar lunas. Namun, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, atau yang akrab disapa Bupati YES, tak membiarkan kebahagiaan itu berlarut. Dalam acara Tasyakuran CPNS dan PPPK Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada Jumat (11/7), ia melontarkan pesan tajam yang menusuk ke relung hati para pegawai. Ini bukan sekadar pesta perayaan, melainkan panggilan tegas untuk meningkatkan loyalitas dan dedikasi yang lebih tinggi, mengikis mentalitas "semua akan baik-baik saja setelah jadi PNS."

Di hadapan para pegawai yang kini resmi berstatus Aparatur Sipil Negara, Bupati YES dengan blak-blakan mengungkapkan perjuangan di balik layar. "Saya bertemu langsung dengan pemerintah pusat untuk memperjuangkan nasib teman-teman agar semuanya memiliki NIP," ungkapnya. Pernyataan ini bukan untuk mencari simpati, melainkan sebuah pengingat keras bahwa status baru ini didapat dengan upaya kolektif. Lamongan bahkan menjadi salah satu daerah dengan kuota PPPK dan CPNS terbesar—sebuah privilege yang tidak boleh disia-siakan.

Namun, alih-alih berfokus pada perayaan, Bupati YES langsung mengarahkan sorotan pada tantangan di depan mata. Ia menegaskan, rasa syukur yang hakiki tidak diwujudkan hanya dengan tasyakuran, melainkan dengan peningkatan kinerja yang nyata. "Sekarang saatnya untuk bekerja lebih baik, meningkatkan kinerja, dan terus berpikir bagaimana agar Lamongan menjadi lebih bersih, terbebas dari sampah, dan ruang publik seperti Kawasan Gajah Mada ini bisa menjadi kebanggaan bersama," tegasnya. Ini adalah tantangan langsung kepada para ASN baru untuk membuktikan bahwa mereka pantas mendapatkan status istimewa tersebut.

Di akhir sambutannya, ia kembali menyoroti isu yang selama ini menjadi pekerjaan rumah: persoalan sampah. Bupati YES memerintahkan agar pengelolaan sampah dikerjakan dengan serius, demi Lamongan yang lebih indah dan industri yang tetap berwawasan lingkungan. Sebuah sindiran halus bahwa kinerja DLH masih harus ditingkatkan jauh dari yang ada saat ini.

Kepala DLH Lamongan, Andhy Kurniawan, mengakui bahwa pengangkatan 190 pegawai pada tahap pertama, dan 50 orang yang akan menyusul, menjadi angin segar. "Alhamdulillah, di Lamongan kami mendapat formasi yang besar. Ini tentu menjadi semangat baru bagi kami untuk terus memperkuat layanan publik, khususnya di bidang lingkungan hidup," ujarnya. Pertanyaannya sekarang, apakah semangat baru ini akan bertahan atau hanya sebatas euforia sesaat?

Pesan Bupati YES jelas: status ASN bukan akhir dari perjuangan, melainkan titik awal untuk pengabdian tanpa batas. Sekarang, publik menunggu aksi nyata dari para ASN baru DLH Lamongan, membuktikan bahwa NIP yang mereka genggam benar-benar mengubah kinerja, bukan sekadar status di kartu identitas.

(AR.DEMIT)


Editor: Adytia Damar

Wednesday, July 9, 2025

Skandal Kualitas Sepak Bola Lokal Berakhir! Askab Rembang Siap Cetak Bintang Lewat Bupati Cup 2025!

 


Rembang, Imparsial News — Di tengah hiruk pikuk persiapan Hari Jadi ke-284, Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Rembang tak mau main-main. Mereka tak hanya sekadar menggelar turnamen, tapi siap mengguncang Rembang dengan gelaran Bupati Cup 2025 yang digadang-gadang bakal jadi ajang paling panas tahun ini! Ini bukan sekadar laga di lapangan hijau, melainkan simbol kebangkitan sepak bola daerah dan perekat persatuan warga.

Rapat koordinasi kepengurusan yang dipimpin langsung oleh Ketua Askab, Nur Arsya Irfana, yang juga anggota DPRD Kabupaten Rembang, di Rumah Makan Perahu Kuno pada Selasa malam (08/07/2025) bukan sekadar formalitas. Nur Arsya menegaskan, Bupati Cup tahun ini akan digelar lebih terorganisir dan semarak, melibatkan seluruh kecamatan se-Kabupaten Rembang. Sebuah janji yang menantang sekaligus memantik antusiasme.

"Kita tidak hanya fokus pada rapat internal kepengurusan malam ini, tetapi juga menyusun agenda besar yang akan mempertemukan klub-klub lokal dalam satu turnamen penuh semangat, yaitu Bupati Cup 2025," tutur Nur Arsya, suaranya penuh optimisme. Ini adalah seruan perang terhadap kelesuan sepak bola daerah, sebuah deklarasi bahwa Rembang siap mencetak sejarah.

Turnamen yang akan dimulai pada 16 Juli hingga 27 Juli 2025 ini dirancang menjadi bagian krusial dari rangkaian perayaan Hari Jadi Kabupaten Rembang ke-284. Sebanyak 16 tim akan berlaga, mewakili 12 kecamatan, ditambah masing-masing dua tim dari Kecamatan Rembang dan Pamotan. Ini adalah panggung bagi talenta lokal untuk unjuk gigi, membuktikan siapa yang terbaik di lapangan.

Tak hanya itu, rapat ini juga mengukuhkan Muhammad Kumorohadi, S.Th.I., sebagai Ketua Panitia Turnamen Bupati Cup 2025 melalui proses voting internal. Sebuah langkah serius untuk memastikan turnamen berjalan profesional dan tanpa cela.

Puji Santoso, S.P., M.H., Sekretaris Askab Rembang, tak ragu mengungkapkan ambisi besar di balik turnamen ini. "Kami ingin dari turnamen ini muncul talenta lokal yang bisa kita kembangkan lebih jauh, sehingga bisa memperkuat PSIR dan membawa nama Rembang ke level yang lebih tinggi," ucapnya. Ini adalah visi jangka panjang yang ambisius, bukan sekadar mencari juara sesaat, melainkan mencetak bintang masa depan.

Rapat juga menyentuh rencana jangka panjang Askab Rembang, termasuk program pembinaan usia dini yang akan digulirkan sepanjang tahun. Dengan sinergi antara pengurus, pemain, dan masyarakat, Bupati Cup 2025 diharapkan tak hanya menjadi panggung bergengsi bagi sepak bola lokal, tetapi juga magnet kebersamaan masyarakat Rembang dalam semangat hari jadi.

Ini bukan cuma tentang tendangan bola atau sorakan suporter. Bupati Cup 2025 adalah simbol persatuan, kebanggaan, dan harapan bagi sepak bola Rembang. Sebuah perayaan yang akan dicatat sejarah, membuktikan bahwa semangat olahraga mampu mengikat hati dan menciptakan kebersamaan yang tak tergantikan. Rembang siap membuktikan diri!

(Zainuri)


Editor: Adytia Damar

Tuesday, July 8, 2025

Khofifah Acungi Jempol | Sekolah Rakyat Brondong Lamongan, 'Senjata Rahasia' Pengentasan Kemiskinan Paling Jitu!

 

Lamongan, Imparsial News – Di tengah janji manis pemerataan pendidikan yang seringkali tak terealisasi, sebuah gebrakan nyata hadir dari Lamongan. Sekolah Rakyat (SR) Brondong, yang digadang-gadang sebagai ujung tombak pengentasan kemiskinan lewat jalur pendidikan, kini siap beroperasi dan menjadi percontohan di Jawa Timur! Ini bukan sekadar sekolah biasa; ini adalah benteng harapan bagi anak-anak bangsa yang selama ini terpinggirkan.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tak sungkan melayangkan pujian setinggi langit saat meninjau langsung kesiapan SR Brondong pada Senin (7/7/2025) sore, didampingi Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi. "Dari sembilan belas SR yang ada di Jawa Timur, SR di Lamongan ini sudah sangat siap beroperasi pada awal tahun ajaran ini! Kesiapannya bisa dilihat dari fasilitas ruang belajar hingga asrama untuk para siswa, begitu pula dengan adanya Kepala Sekolah hingga para guru yang sudah siap pula," tegas Khofifah. Sebuah deklarasi yang menohok, menunjukkan keberanian Lamongan dalam mewujudkan pendidikan inklusif.

SR Brondong, yang merupakan jenjang setara SMA, akan memulai kegiatan belajar mengajar pada 14 September 2025 mendatang. Dengan tiga rombongan belajar (rombel) dan masing-masing diisi 25 siswa, setiap kursi di sekolah ini adalah tiket emas menuju masa depan yang lebih baik. Khofifah bahkan mendesak agar proses penyiapan siswa dimulai sejak 12 September, mengingat sistem asrama yang diusung SR membutuhkan masa adaptasi yang matang.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, atau akrab disapa Pak Yes, memberikan dukungan penuh tanpa kompromi atas hadirnya SR ini. Baginya, SR bukan sekadar program pemerintah pusat, melainkan manifestasi nyata misi Pemkab Lamongan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. "Hadirnya SR pasti sangat kami dukung, karena program ini akan memberikan akses pendidikan gratis dan tentu memberikan pendidikan berkualitas untuk generasi bangsa," kata Pak Yes, menyiratkan bahwa Lamongan siap menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi emas.

SR ini adalah bagian krusial dari program nasional yang bertujuan memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan. Ia menjanjikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, sekaligus menjadi investasi strategis untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia secara menyeluruh. Ini adalah serangan balik terhadap ketidakadilan sosial yang seringkali menghambat potensi anak bangsa.

Restu Novi Widiani, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, menjamin bahwa proses seleksi siswa dilakukan secara transparan dan akuntabel. Setiap siswa yang diterima akan mendapatkan Surat Keputusan (SK) khusus dari pemerintah pusat, menandakan status istimewa mereka sebagai agen perubahan masa depan. Sementara itu, SMK Maritim yang berbagi lokasi dengan SR Brondong akan tetap beroperasi dengan sistem blended learning, menunjukkan efisiensi dan sinergi fasilitas.

Kunjungan ini tidak hanya tentang pendidikan. Ini juga menjadi panggung penyaluran bantuan sosial senilai total Rp8.397.373.000, meliputi asistensi sosial penyandang disabilitas (ASPD), PKH Plus, KIP Putri Jawara, BLT buruh pabrik rokok, pemberdayaan Bumdes, program Desa Berdaya, Jatim Puspa, bantuan operasional pendamping PKH Plus, tali asih bagi TKSK dan Tagana, serta zakat produktif tahun 2025. Sebuah bukti nyata komitmen pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial secara simultan.

Dengan SR Brondong yang paling siap di Jawa Timur, Lamongan bukan hanya mencetak siswa berprestasi, tetapi juga menorehkan sejarah baru dalam peta pendidikan nasional. Ini adalah momentum krusial yang patut dicatat: ketika pendidikan bukan lagi kemewahan, melainkan hak fundamental yang diwujudkan dengan tekad baja.

(AR.DEMIT)


Editor: Adytia Damar

Bukan Sekadar Tukang! Inti Bhuwana Esa Bongkar Rahasia Filosofis Bale Bali, Kunci Keindahan yang Tak Terjamah!

 


Gianyar Bali, Imparsial News — Saat gelombang modernisasi kian menggerus identitas lokal, sekelompok seniman dan undagi di Gianyar menolak menyerah. Di balik megahnya bangunan beton, Inti Bhuwana Esa muncul sebagai benteng terakhir arsitektur tradisional Bali. Mereka tak sekadar membangun rumah, melainkan menghidupkan kembali roh leluhur lewat setiap Bale Bali yang mereka ciptakan—sebuah anomali di tengah gempuran desain industrial yang kering tanpa jiwa.

Berlokasi strategis di Jl. Raya Pering, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, perusahaan yang dinakhodai oleh Mas Ahmad, alias Kang Ibe, ini adalah sebuah kisah metamorfosis. Dimulai sejak awal 2000-an dengan sekadar memproduksi furnitur, Kang Ibe kini memilih jalan yang lebih berat, namun penuh makna: menjadi penjaga kunci warisan budaya Bali.

"Fokus kami sekarang lebih ke Bale Bali, karena di sinilah kami merasa punya tanggung jawab besar untuk menjaga warisan nenek moyang. Dan saya tidak sendiri—semua ini bisa berjalan karena tim kami yang luar biasa," ujar Kang Ibe pada Selasa (08/07/2025). Pernyataannya bukan sekadar basa-basi, melainkan pengakuan jujur akan soliditas tim yang menjadi urat nadi keberhasilan mereka.

Kang Ibe bukan sekadar pengusaha; ia adalah seorang visioner. Ia memahami bahwa keindahan arsitektur tradisional Bali tak bisa dibeli hanya dengan uang. Dibutuhkan keahlian mendalam, dedikasi, dan pemahaman filosofi Asta Kosala Kosali yang mengakar kuat. Timnya tak hanya sekadar tukang, mereka adalah maestro yang menguasai seni tata ruang tradisional Bali, di mana setiap tiang, setiap atap, dan setiap detail harus selaras dengan anatomi penghuni, arah mata angin, hingga keseimbangan spiritual yang tak terlihat mata.

Bli Puja, kepala tim tukang Inti Bhuwana Esa, menegaskan bahwa di balik setiap karya mereka, ada kompaknya tim dan obsesi terhadap detail. "Di sini kami benar-benar memperhatikan pakem adat. Pak Ahmad juga selalu menyediakan bahan berkualitas terbaik, jadi kami sebagai tukang bisa bekerja dengan lebih percaya diri. Hasilnya ya bisa dilihat sendiri—Bale Bandung, Bale Dangin, Bale Piasan semuanya dikerjakan dengan penuh ketelitian," tuturnya. Ini bukan sekadar membangun; ini adalah ritual sakral yang diulang dalam setiap proyek.

Kang Ibe selalu menggemakan satu prinsip: tim bukanlah sekadar tenaga kerja, melainkan mitra sejati dalam menjaga budaya. Ia mendorong setiap undagi untuk terus belajar, berkembang, dan merasakan kebanggaan luar biasa atas setiap karya yang mereka lahirkan. Sebuah mentalitas yang langka di era serba instan ini.

Pengakuan pun datang bertubi-tubi. I Made Astra Widana, seorang pengusaha konveksi dari Denpasar Selatan, tak sungkan memuji hasil kerja Inti Bhuwana Esa. "Terima kasih untuk Kang Ibe dan seluruh timnya. Pesanannya benar-benar sesuai harapan, presisi dan indah. Semoga Inti Bhuwana Esa makin sukses dan bisa melayani lebih banyak masyarakat Bali," ungkapnya. Ini bukan sekadar testimoni, melainkan bukti nyata kualitas yang tak terbantahkan.

Dengan komitmen yang tak tergoyahkan pada kualitas, filosofi budaya yang tak pernah luntur, dan kerja tim yang solid bagaikan baja, Inti Bhuwana Esa tidak hanya membangun struktur fisik. Mereka sedang membangun jembatan ke masa lalu, menghubungkan generasi kini dengan nilai-nilai luhur nenek moyang. Di setiap tiang dan ukiran Bale Bali yang mereka bangun, tersimpan kisah dedikasi, harmoni, dan semangat pelestarian budaya yang menolak mati. Mereka adalah mercusuar harapan bagi arsitektur Bali yang abadi.

(Zainuri)


Editor: Adytia Damar

Muhammadiyah Resmikan RSU Assakinah Medika, Wujud Komitmen Layanan Kesehatan Umat.

 

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Resmikan RSU Assakinah Medika Sidoarjo

Sidoarjo, 8 Juli 2025. Imparsial News — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, meresmikan Gedung Rumah Sakit Umum (RSU) Assakinah Medika yang berlokasi di Jalan Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

RSU Assakinah Medika dikelola oleh Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah Sepanjang setelah proses akuisisi yang dilakukan pada September 2023 lalu. Gedung rumah sakit ini kemudian dibangun ulang menjadi lima lantai dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas kesehatan seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD), layanan Medical Check-Up, Instalasi Bedah, Trauma Center, serta telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Harapan kami, hadirnya RSU Assakinah Medika ini dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat,” ujar Prof. Haedar Nashir dalam sambutannya di acara peresmian.

Prof. Haedar menegaskan bahwa rumah sakit di bawah naungan Muhammadiyah berpegang teguh pada prinsip-prinsip ajaran KH Ahmad Dahlan, yakni menolong sesama melalui kepedulian dan pemberdayaan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga kesehatan swasta dan pemerintah.

“Muhammadiyah ingin agar setiap rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan terintegrasi dengan pemerintah dan sektor swasta. Sekarang ini bukan lagi era persaingan tidak sehat, apalagi berjalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa rumah sakit Muhammadiyah membutuhkan dukungan dan kerja sama dari pemerintah. Sebaliknya, rumah sakit milik pemerintah pun tidak bisa berjalan optimal tanpa keterlibatan rumah sakit swasta.

“Karena itu, kami berharap kebijakan pemerintah di bidang kesehatan maupun pendidikan tidak bersifat diskriminatif,” tegas Prof. Haedar.

Ia mengingatkan bahwa jika lembaga kesehatan dan pendidikan swasta tidak berkembang akibat kebijakan yang diskriminatif, maka yang dirugikan adalah negara itu sendiri. Terlebih, Muhammadiyah merupakan organisasi masyarakat berbasis keagamaan yang telah berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia dan tidak berorientasi pada profit atau investasi.

“Kami ini ormas yang memihak kepada kepentingan masyarakat dan negara. Kontribusi kami terhadap bangsa sudah jelas, tidak perlu dijelaskan panjang lebar,” tambahnya.

Peresmian RSU Assakinah Medika ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati, serta perwakilan dari BPJS Kesehatan.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, mengapresiasi hadirnya RSU Assakinah Medika sebagai kontribusi nyata Muhammadiyah dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat. Ia menyebut bahwa semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan harus diimbangi dengan fasilitas dan layanan yang memadai.

“Kalau dulu mungkin ada penyakit yang penanganannya tidak bisa dilakukan di sini, sekarang sudah bisa. Maka sangat penting untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat,” ujar Emil, yang disambut tepuk tangan para tamu undangan.

Ia menambahkan, ketersediaan layanan rawat jalan dan rawat inap di RSU Assakinah Medika menjadi bukti peran aktif Muhammadiyah dalam mendukung pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas.

Redaksi: Team
Edotor: Amanda