Sunday, July 13, 2025

Keadilan Hanya Mimpi? Kisah Pak Mat dan BPKB Hilang | Polisi Sidoarjo Bungkam, Oknum LSM Pesta Pora!

 


Sidoarjo, Imparsial News – Mimpi buruk Pak Mat dan Bu Las, warga Desa Sumorame, Sidoarjo, bukan sekadar kehilangan surat kendaraan. Niat mereka mengurus STNK yang hilang justru berujung petaka: BPKB mobil raib, uang puluhan juta melayang, dan keadilan seolah mati di tangan oknum yang mengatasnamakan LSM. Ini adalah tamparan keras bagi sistem hukum dan perlindungan masyarakat awam di Sidoarjo.

Sosok bernama Imam Suwongso, yang disebut-sebut sebagai oknum LSM dari Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, adalah dalang di balik drama tragis ini. Dengan bujuk rayu licin dan klaim koneksi pejabat penting, Imam menawarkan jasa pengurusan STNK Honda CR-V milik Pak Mat dengan imbalan Rp20 juta. "Awalnya saya percaya karena dia ngomongnya halus dan seperti orang yang punya banyak kenalan penting. Istri saya sampai nekat pinjam uang demi bisa membayar," tutur Pak Mat, suaranya tercekat kecewa. Sebuah kisah klasik penipuan yang memanfaatkan kepolosan dan keterdesakan warga.

Penyerahan uang tunai sebesar Rp10 juta dilakukan pada 25 April 2025 di kediaman Pak Mat, tanpa secuil pun bukti tertulis. Adegan kedua terjadi pada 2 Mei 2025 di warung kopi Pak Mat, di depan Perumahan MCA Sumorame, dengan penyerahan Rp10 juta lagi. Saat Bu Las meminta bukti, Imam hanya menjawab enteng, "Masa tidak percaya sama saya." Sebuah kalimat remeh yang kini jadi pemicu kemarahan publik. Beruntung, Bu Las sempat mengabadikan momen penyerahan uang itu dengan ponselnya—satu-satunya bukti di tengah kelicikan pelaku.

Imam berjanji mengurus semua dalam dua minggu. Namun, janji itu hanya tinggal janji busuk. Parahnya, Imam kemudian berkelit bahwa BPKB mobil CR-V itu ikut hilang, katanya telah diserahkan kepada seseorang di Jombang. Sebuah alasan konyol yang menambah luka hati korban.

Merasa dipermainkan, Pak Mat tak tinggal diam. Ia mengikuti arahan polisi setempat untuk melayangkan dua kali somasi. Hasilnya? Nihil! Imam Suwongso tak sedikit pun bergeming. Tak patah arang, Pak Mat membuat Pengaduan Masyarakat (DUMAS) ke Kapolresta Sidoarjo pada 10 Juni 2025. Namun, hingga berita ini diturunkan, tak ada tindak lanjut hukum yang jelas. Kasus ini seolah menguap di udara, menambah daftar panjang ketidakpastian hukum bagi "orang kecil."

"Kami ini orang kecil, tidak paham soal administrasi atau hukum. Kalau seperti ini, saya harus bagaimana? Saya benar-benar merasa ditipu," ujar Pak Mat dengan mata berkaca-kaca, sebuah tangisan pilu yang seharusnya menggugah nurani penegak hukum.

Kasus Pak Mat dan Bu Las adalah potret buram lemahnya perlindungan warga awam dari jerat penipu ulung yang berlindung di balik label "LSM" atau koneksi "orang penting." Harapan mereka kini hanyalah satu: keadilan sejati dan pertanggungjawaban mutlak dari pihak yang telah merugikan mereka. Akankah kasus ini menjadi bukti nyata bahwa hukum hanya tajam ke bawah, ataukah akan ada keajaiban yang membawa Imam Suwongso ke meja hijau? Publik Sidoarjo menunggu jawabannya!


Editor: Adytia Damar

Saturday, July 12, 2025

"Peringatan Haul KH Abdus Syukur dan Tahun Baru Islam 1447 H Berlangsung Penuh Khidmat"

 

 


Lamongan | Imparsial NewsRatusan warga memadati Dusun Njubak, Desa Ngowok, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, pada Sabtu (12/7/2025), dalam rangka mengikuti pengajian akbar dan haul ke-16 KH Abdus Syukur, yang dirangkai dengan peringatan 1 Muharam 1447 H.

Apa yang terjadi?
Acara ini bukan sekadar peringatan tahunan, melainkan menjadi ajang spiritual yang dikemas dengan nuansa budaya. Rangkaian kegiatan dimulai dengan penampilan orkes gambus, dilanjutkan lantunan sholawat dan ayat suci Al-Qur'an oleh qoriah dari Pondok Pesantren Bustanul Muta’alimin, pimpinan KH M. Mustakim. Puncak acara diisi dengan pengajian akbar oleh KH Abdul Jalil dari Mantup, Lamongan.

Siapa saja yang terlibat?
KH Abdul Jalil menjadi penceramah utama yang menyampaikan tausiyah penuh makna, disambut antusias oleh jamaah yang memadati lokasi. Kepala Desa Ngowok, Hartutik, juga hadir dan menyampaikan sambutan, sementara Yoga Indra Adianto selaku ketua panitia memimpin jalannya acara. Panitia dari Padepokan Brandal Lokojoyo, dipimpin Nur Suroso (Mbah So), turut andil besar dalam kesuksesan teknis acara ini.

Kapan dan di mana acara dilaksanakan?
Acara digelar pada Sabtu, 12 Juli 2025, bertempat di Dusun Njubak, Desa Ngowok, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan.

Mengapa acara ini penting?
Haul ini digelar untuk mengenang jasa-jasa KH Abdus Syukur, seorang tokoh penyebar Islam di wilayah Ngowok. Momentum ini juga menjadi ajang silaturahmi dan penguatan nilai-nilai keislaman bagi masyarakat setempat. Kepala desa Hartutik berharap kegiatan semacam ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan terhadap para pendahulu.

Bagaimana pelaksanaan acaranya?
Acara berlangsung tertib dan kondusif. Ketua panitia, Yoga Indra Adianto, menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga dan jamaah atas ketertiban selama kegiatan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tim relawan dari PASSER Wong Bodho, yang turut membantu menjaga kelancaran dan keamanan kegiatan.

Kesimpulan
Kegiatan haul ke-16 KH Abdus Syukur yang bersamaan dengan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H ini berhasil menggabungkan unsur spiritualitas, budaya, dan kebersamaan warga. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan menghormati warisan dakwah para ulama.

Redaksi: Adji Handoyo
Editor: 8iiiiiiiiiiiiiiiiiiu

Perkuat Jaringan dan Visi Media, InfoJalanan.info Gelar Pertemuan di SWK Ampel.

 




Surabaya, 11 Juli 2025. Imparsial News — Para jurnalis dari media InfoJalanan.info menggelar pertemuan koordinasi strategis pada Jumat malam di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Ampel, Surabaya. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat arah dan langkah media InfoJalanan.info dalam menghadapi tantangan serta dinamika pemberitaan di lapangan ke depan.

Dalam suasana santai namun penuh semangat kebersamaan, para jurnalis membahas berbagai isu krusial, mulai dari pengembangan jaringan informasi berbasis komunitas, peningkatan kualitas liputan, hingga penguatan peran media dalam mengedukasi masyarakat, khususnya di bidang lalu lintas, keselamatan jalan, dan pelayanan publik.

“Kami ingin membangun InfoJalanan.info menjadi lebih dari sekadar media informasi lalu lintas, tetapi juga sebagai ruang advokasi publik dan wadah kolaborasi antar komunitas,” ungkap Teguh Wicaksono, Pemimpin Redaksi InfoJalanan.info.

Pertemuan ini juga memperkuat solidaritas antarjurnalis yang selama ini aktif menyuarakan informasi jalanan secara cepat, aktual, dan terpercaya. Dengan sinergi serta semangat kolaboratif yang terbangun dalam pertemuan ini, InfoJalanan.info siap melangkah lebih jauh sebagai media yang responsif terhadap kebutuhan informasi masyarakat perkotaan.

Acara berlangsung hangat dan ditutup dengan sesi dokumentasi bersama di area SWK Ampel, yang dikenal sebagai ikon kuliner sekaligus ruang publik kebanggaan warga Surabaya.

Redaksi: Red/Obeng
Editor: Amanda

Friday, July 11, 2025

Heboh Dugaan Jual Beli Jabatan Dusun di Pacet, Tapi KPK Masih Diam Seribu Bahasa!

 

Mojokerto, 10 Juni 2025 | Imparsial News – Pacet kembali dihebohkan dengan munculnya dugaan kasus baru yang menyeret nama seorang kepala dusun, di tengah belum terungkapnya kasus pengeboran liar di wilayah Cempokolimo. Kali ini, tim Investigasi Radar CNN Online menemukan adanya lembaran dan tangkapan layar percakapan WhatsApp yang diduga berkaitan dengan praktik jual beli jawaban pencalonan kepala dusun, mengarah pada indikasi suap dan manipolitik.

Saat dikonfirmasi, Sugeng Hidayat, Kepala Dusun Pasinan, Pacet, Mojokerto, membantah adanya transaksi seperti yang tercantum dalam bukti chat tersebut. Padahal, dalam tangkapan layar yang diterima redaksi, terlihat jelas nominal uang serta penyebutan beberapa nama oknum yang diduga menerima aliran dana.

Pak Sugeng beralasan bahwa dana tersebut hanya digunakan untuk keperluan perayaan dan rasa syukur pribadi. Namun demikian, dalam isi percakapan yang diduga dikirim oleh istri beliau, disebutkan nama-nama pihak seperti BPD, Camat, dan Lurah. Salah satu kutipan isi chat menyebut:  "Pertama bayar 100 mbak, trus 25 gwe pelantikan BPD nang omah dwe" / "Pertama bayar 100, mbak, lalu 25 untuk pelantikan BPD di rumah sendiri"

Percakapan ini kemudian beredar ke salah satu anggota lembaga, hingga akhirnya menarik perhatian publik dan mendorong tim Investigasi Radar CNN Online untuk mendalaminya lebih lanjut.

Rencananya, temuan ini akan dilaporkan ke Unit Tipikor Polda Jatim untuk penyelidikan lebih lanjut. Namun sebelum itu, tim juga akan melakukan klarifikasi lanjutan kepada pihak Kelurahan, Kecamatan, dan BPD guna memastikan konteks sebenarnya dari isi chat tersebut.

Apabila dalam proses investigasi terbukti bahwa percakapan tersebut mengandung unsur suap atau manipolitik, maka pihak yang terlibat dapat dikenakan Pasal 5 ayat (1) huruf a UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi.

Pelaku dapat dijatuhi pidana penjara minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun, serta/atau denda minimal Rp50 juta dan maksimal Rp250 juta.

Tim Investigasi Radar CNN Online akan terus mengawal perkembangan kasus ini, termasuk menggali informasi tambahan dari masyarakat dan pihak kelurahan yang disebut dalam chat. Jika dugaan ini terbukti benar, maka publik patut bertanya: di mana peran APH dan KPK dalam menyikapi indikasi suap yang terjadi di depan mata?

Redaksi: Tim
Editor: Muses

Proses Koreksi Tertutup, Seleksi Perangkat Desa Pelang Dipertanyakan.

 

Lamongan, 11 Juli 2025. Imparsial News — Pemerintah Desa Pelang, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, telah melaksanakan ujian tertulis penjaringan perangkat desa pada 11 Juli 2025 mulai pukul 08.00 WIB. Proses seleksi ini bertujuan untuk mengisi tiga jabatan strategis, yaitu:

  1. Kasi Pelayanan

  2. Kaur Tata Usaha dan Umum

  3. Kepala Dusun Kedunganyar

Sebanyak enam calon peserta mengikuti seleksi tersebut, dengan rincian sebagai berikut:

Kasi Pelayanan:

  • Elva Navisa Nurwadhika, ST

  • Hercules Cahyono Putra

Kaur Tata Usaha dan Umum:

  • Iin Rusweni, S.Sos

  • Cipto Cahyono

Kepala Dusun Kedunganyar:

  • Aula Agung Sri Purwani

  • Ririn Ida Fitria

Proses seleksi ini diawasi oleh Tim Pengangkatan Perangkat Desa yang dipimpin oleh Sutiyo, serta didampingi unsur Muspika, antara lain:

  • Camat Kembangbahu: Sutikno S, SP, MM

  • Danramil Kembangbahu: Pelda Edy Santoso

  • Kapolsek Kembangbahu: Iptu Suprastiyo

Materi ujian meliputi:

  1. Pancasila & UUD 1945

  2. Pemerintahan dan/atau Pemerintahan Desa

  3. Pengetahuan Agama

  4. Administrasi Perkantoran

  5. Pengetahuan Umum

  6. Komputer dan Teknologi Informasi

Setelah melalui proses seleksi, berikut peserta yang dinyatakan lolos dan mengisi jabatan perangkat desa:

  • Kasi Pelayanan: Elva Navisa Nurwadhika, ST

  • Kaur Tata Usaha dan Umum: Iin Rusweni, S.Sos

  • Kepala Dusun Kedunganyar: Aula Agung Sri Purwani

Namun, proses koreksi hasil ujian dari enam materi tersebut dilakukan secara tertutup di dalam ruangan. Kondisi ini membuat awak media tidak dapat meliput maupun menyaksikan langsung proses pengoreksian nilai. Sikap tertutup ini memunculkan pertanyaan di kalangan masyarakat dan media mengenai transparansi serta akuntabilitas seleksi perangkat desa.

“Transparansi adalah kunci utama dalam membangun kepercayaan publik. Proses seleksi yang terbuka akan meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap dinamika pemerintahan desa,” ujar sejumlah awak media yang hadir.

Pemerintah Desa Pelang diharapkan memberikan klarifikasi terbuka kepada masyarakat terkait mekanisme koreksi ujian. Keterbukaan informasi publik bukan hanya amanat undang-undang, tetapi juga bagian penting dalam membangun tata kelola desa yang demokratis dan berintegritas.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Desa Pelang belum dapat dikonfirmasi oleh awak media.

Penulis: Makruf
Editor: Amanda

Terungkap! Rahasia Sukses Haul Syech Djumadil Kubro | Kirab Megah, Ceramah KH. Marzuki Mustamar, dan 8.000 Porsi Makan Gratis yang Mengguncang!

 


Mojokerto, Imparsial News — Peringatan Haul Syech Djumadil Kubro ke-650 di Desa Sentono Rejo, Trowulan, Mojokerto, pada Jumat (11/7/2025) bukan sekadar acara peringatan biasa; ini adalah ledakan spiritual dan budaya yang berhasil membius ribuan warga! Prosesi Kirab Agung Pawai Lintas Sejarah yang megah, disusul dengan pengajian akbar yang dipenuhi ceramah mendalam KH. Marzuki Mustamar dari Malang, mengubah Trowulan menjadi lautan manusia yang penuh khidmat.

Sejak pagi, ribuan pasang mata sudah memadati setiap jengkal jalur desa Sentono Rejo. Mereka tak ingin melewatkan sedikit pun kemegahan kirab agung yang menjadi simbol penghormatan terhadap salah satu tokoh besar penyebar Islam di Nusantara. Antusiasme warga mencapai puncaknya saat pengajian dimulai, dengan kehadiran KH. Marzuki Mustamar yang selalu dinantikan ceramah-ceramahnya yang mencerahkan.

Namun, yang paling mencuri perhatian dan patut diacungi jempol adalah inisiatif luar biasa dari Gaja Purwo Nusantara. Mereka tak hanya hadir sebagai penonton, melainkan sebagai aktor utama dalam bakti sosial yang mengharukan. "Kami menyajikan makan minum gratis 8.000 porsi untuk umum demi mengenang jasa Mbah Syech Djumadil Kubro," pungkas Mas Wawan, pimpinan Gaja Purwo Nusantara, dengan bangga.

Komitmen Gaja Purwo Nusantara untuk terus berbuat kebaikan pun diungkapkan oleh Pembina mereka, Mbah Kusen. "Insya Allah, dapur umum Gaja Purwo Nusantara akan istikamah buka makan minum gratis untuk umum setiap Haul Mbah Syech Djumadil Kubro," janji Mbah Kusen, sebuah ikrar yang pasti akan disambut gembira oleh masyarakat. Ini adalah contoh nyata kepedulian sosial yang harusnya ditiru banyak pihak.
Di tengah lautan manusia, Kepala Desa Sentono Rejo sekaligus Ketua Panitia Acara, Bapak Sodeg, mengapresiasi ketertiban warga. "Alhamdulillah, situasi kondusif dan masyarakat tertib selama prosesi berlangsung," ucapnya, sebuah pengakuan yang menunjukkan suksesnya koordinasi.

Acara akbar ini turut dihadiri jajaran penting, mulai dari Bupati Mojokerto Dr. Muhamad Al Bara L.C., M.Hum. dan Wakil Bupati Dr. Muhamad Rizal Oktavian, hingga jajaran Forkopimda dan tokoh masyarakat se-Kabupaten Mojokerto. Kehadiran mereka menegaskan betapa pentingnya peringatan ini bagi sejarah dan budaya Mojokerto.

Bapak Sodeg juga tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada seluruh masyarakat dan terutama kepada "teman-teman Gaja Purwo yang ikut mensukseskan dan membantu acara sampai berjalan tertib dan aman sampai selesai acara." Sebuah pengakuan tulus atas kerja keras kolektif yang membuat Haul Syech Djumadil Kubro ke-650 ini menjadi perayaan monumental yang tak akan terlupakan. Ini bukan sekadar perayaan masa lalu, melainkan manifestasi semangat persatuan dan kepedulian sosial di masa kini.

(Zainuri)


Editor: Adytia Damar

Bupati Lamongan Peringatkan Keras | ASN DLH Gagal Tangani Sampah, NIP Bisa Jadi Sia-Sia!

 


LAMONGAN, Imparsial News — Janji manis pengangkatan ASN telah terbayar lunas. Namun, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, atau yang akrab disapa Bupati YES, tak membiarkan kebahagiaan itu berlarut. Dalam acara Tasyakuran CPNS dan PPPK Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada Jumat (11/7), ia melontarkan pesan tajam yang menusuk ke relung hati para pegawai. Ini bukan sekadar pesta perayaan, melainkan panggilan tegas untuk meningkatkan loyalitas dan dedikasi yang lebih tinggi, mengikis mentalitas "semua akan baik-baik saja setelah jadi PNS."

Di hadapan para pegawai yang kini resmi berstatus Aparatur Sipil Negara, Bupati YES dengan blak-blakan mengungkapkan perjuangan di balik layar. "Saya bertemu langsung dengan pemerintah pusat untuk memperjuangkan nasib teman-teman agar semuanya memiliki NIP," ungkapnya. Pernyataan ini bukan untuk mencari simpati, melainkan sebuah pengingat keras bahwa status baru ini didapat dengan upaya kolektif. Lamongan bahkan menjadi salah satu daerah dengan kuota PPPK dan CPNS terbesar—sebuah privilege yang tidak boleh disia-siakan.

Namun, alih-alih berfokus pada perayaan, Bupati YES langsung mengarahkan sorotan pada tantangan di depan mata. Ia menegaskan, rasa syukur yang hakiki tidak diwujudkan hanya dengan tasyakuran, melainkan dengan peningkatan kinerja yang nyata. "Sekarang saatnya untuk bekerja lebih baik, meningkatkan kinerja, dan terus berpikir bagaimana agar Lamongan menjadi lebih bersih, terbebas dari sampah, dan ruang publik seperti Kawasan Gajah Mada ini bisa menjadi kebanggaan bersama," tegasnya. Ini adalah tantangan langsung kepada para ASN baru untuk membuktikan bahwa mereka pantas mendapatkan status istimewa tersebut.

Di akhir sambutannya, ia kembali menyoroti isu yang selama ini menjadi pekerjaan rumah: persoalan sampah. Bupati YES memerintahkan agar pengelolaan sampah dikerjakan dengan serius, demi Lamongan yang lebih indah dan industri yang tetap berwawasan lingkungan. Sebuah sindiran halus bahwa kinerja DLH masih harus ditingkatkan jauh dari yang ada saat ini.

Kepala DLH Lamongan, Andhy Kurniawan, mengakui bahwa pengangkatan 190 pegawai pada tahap pertama, dan 50 orang yang akan menyusul, menjadi angin segar. "Alhamdulillah, di Lamongan kami mendapat formasi yang besar. Ini tentu menjadi semangat baru bagi kami untuk terus memperkuat layanan publik, khususnya di bidang lingkungan hidup," ujarnya. Pertanyaannya sekarang, apakah semangat baru ini akan bertahan atau hanya sebatas euforia sesaat?

Pesan Bupati YES jelas: status ASN bukan akhir dari perjuangan, melainkan titik awal untuk pengabdian tanpa batas. Sekarang, publik menunggu aksi nyata dari para ASN baru DLH Lamongan, membuktikan bahwa NIP yang mereka genggam benar-benar mengubah kinerja, bukan sekadar status di kartu identitas.

(AR.DEMIT)


Editor: Adytia Damar