Saturday, July 26, 2025

Usai Bebas dari Penjara, Fitra Ardhita Kembali Digeruduk Korban Penipuan di Jatimulyo.

 

Malang, 25 Juli 2025. Imparsial News – Kasus penipuan yang menyeret nama Fitra Ardhita Nurullisha kembali menjadi sorotan publik. Setelah dinyatakan bebas dari penjara usai penangkapannya pada 2023 lalu, Fitra kembali menuai perhatian akibat sejumlah korban yang mengaku belum menerima pengembalian dana mereka.

Pada Jumat siang (25/7), beberapa korban mendatangi kediaman keluarga Fitra di Jalan Pinangsia, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Mereka menuntut agar uang yang ditipu—yang ditaksir mencapai miliaran rupiah—segera dikembalikan.

Salah satu korban yang mengaku mengalami kerugian hingga Rp3,1 miliar menyampaikan kekecewaannya kepada awak media.

“Dia memang sudah menjalani hukuman penjara karena perbuatannya. Tapi itu bukan berarti menggugurkan tanggung jawabnya untuk mengembalikan uang kami. Ini uang keluarga, uang saudara-saudara saya. Saya akan terus menagih,” ujar korban tersebut.

Ia juga menuturkan bahwa setiap kali mendatangi rumah keluarga Fitra, ia selalu melapor kepada ketua RT setempat. Bahkan, menurutnya, pihak kepolisian pernah hadir untuk mencoba melakukan mediasi, namun hingga kini belum ada titik temu.

“Sekarang malah keluarganya tidak mau menemui kami. Mereka hanya diam di dalam rumah tanpa memberikan konfirmasi apa pun,” tambahnya.

Ketua RT setempat, Rofiq, membenarkan adanya aksi dari para korban di lingkungan tersebut. Ia menyampaikan bahwa telah berusaha menghubungi orang tua Fitra untuk menjadi penengah, namun upaya itu belum membuahkan hasil.

“Saya sudah minta supaya bapaknya Fitra membantu memediasi agar suasana kampung tetap kondusif. Tapi jawaban beliau, ini urusan anaknya, bukan urusan dia,” ujar Rofiq.

Hingga saat ini, perselisihan antara para korban dan pihak keluarga Fitra Ardhita Nurullisha masih belum menemukan jalan keluar. Para korban berharap ada kejelasan terkait pengembalian dana yang nilainya fantastis tersebut.

Perkembangan kasus ini terus dipantau dan menjadi perhatian publik, terutama mengingat besarnya nilai kerugian yang dilaporkan oleh para korban.

Redaksi: Samsudin
Editor: Amanda

Friday, July 25, 2025

Semarak Rembang Expo 2025: Wajah Baru Pesta Ekonomi Rakyat Pasca Pandemi.

 


Rembang, 25 Juli 2025.  Imparsial News — Suasana Balai Kartini mendadak berubah menjadi lautan manusia. Ribuan pengunjung memadati area Rembang Expo 2025 sejak hari pertama pelaksanaannya, Jumat (25/7/2025). Event tahunan yang telah lama dinanti ini kembali hadir dengan kemasan lebih semarak dan penuh warna, serta membawa dampak langsung terhadap roda perekonomian masyarakat Rembang.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Rembang, Gus Hanies, melalui pemukulan gong sebagai penanda dimulainya gelaran akbar yang akan berlangsung selama sepekan, yakni pada 25–31 Juli 2025.

Bukan sekadar seremoni, panggung pembukaan menjadi ajang kolaborasi empat kekuatan kreatif daerah: Sanggar Tari Galuh Ajeng dengan tarian kreasinya yang enerjik, aksi memukau dari Barongan Condromowo, parade modis dari Diraja Modelling, serta penampilan penuh semangat dari Warastra Band yang membawakan lagu “Rembang Bangkit”.

Panggung yang megah dan pertunjukan yang spektakuler tersebut menjadi awal dari geliat besar dalam pelaksanaan Rembang Expo. Sebanyak 75 stan UMKM dari berbagai wilayah di Kabupaten Rembang memamerkan produk-produk unggulan mereka, mulai dari makanan tradisional, kuliner kekinian, fesyen, kerajinan tangan, hingga barang-barang pusaka khas budaya lokal.

Tak hanya pelaku UMKM yang merasakan dampak positifnya. Pedagang asongan, juru parkir, hingga pemilik warung di sekitar lokasi turut mengais rezeki dari derasnya arus pengunjung yang hadir. Di setiap sudut area, tampak wajah-wajah sumringah dari para pedagang kecil yang dagangannya laris manis.

“Alhamdulillah, baru buka dua jam, dagangan saya sudah hampir habis. Acara kayak begini benar-benar membantu kami yang usaha kecil-kecilan,” ujar seorang penjual nasi goreng yang mangkal di dekat Balai Kartini.

Rembang Expo 2025 diselenggarakan oleh Paguyuban Rembang Kreatif di bawah komando Edi Siswanto, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Rembang. Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, komunitas kreatif, dan masyarakat dalam menghidupkan kembali semangat ekonomi lokal pascapandemi serta perlambatan ekonomi global.

Dalam sambutannya, Gus Hanies mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung kegiatan semacam ini sebagai bentuk nyata partisipasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan.

“Bukan hanya pelaku UMKM, tapi seluruh masyarakat bisa merasakan dampak dari Rembang Expo ini. Semoga ini menjadi langkah awal menuju Rembang yang lebih mandiri, kreatif, dan sejahtera,” ujarnya penuh optimisme.

Rembang Expo 2025 bukan sekadar pameran—melainkan denyut nadi ekonomi rakyat. Di sinilah semangat gotong royong, kreativitas, dan usaha bersama berpadu untuk menyalakan kembali harapan.

Ayo jadi bagian dari kebangkitan Rembang. Kunjungi Rembang Expo 2025 dan rasakan sendiri pesonanya.

Redaksi: Aji/Zainuri
Editor: Amanda

GHOTAK-GHATIK! Pagar Nusa Surabaya Buktikan Taringnya, Pembaiatan Massal 500 Santri Jadi Ancaman Bagi Pembelok Bangsa!

 


Surabaya, Imparsial News - Jumat (25/07/2025). Pagar Nusa Surabaya kembali menunjukkan peran aktifnya dalam membina dan melestarikan budaya kebangsaan serta keislaman melalui pembaiatan serentak bagi 500 santri baru. Acara berlangsung hikmat dan meriah di Universitas W.R. Supratman, Jalan Arif Rachman Hakim No.14, Sukolilo, Surabaya.

Kegiatan pembukaan dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan lagu Yalal Waton, serta diwarnai oleh penampilan seni dan atraksi pendekar Pagar Nusa yang menampilkan keahlian bela diri tradisional khas Nahdlatul Ulama. Suasana bernuansa nasionalisme dan religius mengawali rangkaian acara yang penuh makna tersebut.

Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan sambutan dari tokoh penting antara lain Ketua Cabang Pagar Nusa Surabaya, Bapak Abdul Rokhim, Rektor Universitas W.R. Supratman ,Ketua PCNU Kota Surabaya , perwakilan PW Pagar Nusa Jawa Timur, Kapolrestabes Surabaya, serta Pimpinan Pusat Pagar Nusa.

Puncak acara diisi dengan pemberian Ijazah dan penggemblengan langsung kepada para santri baru oleh KH Abdul Halim Al-Khowas. Momentum ini menandai komitmen santri untuk menjaga nilai-nilai keilmuan, keagamaan, dan kejuangan bela diri yang telah diwariskan sejak lama.

Ketua Cabang Pagar Nusa Surabaya, Abdul Rokhim, menyatakan,“Kami bangga mampu membina generasi muda yang tidak hanya cakap dalam bela diri, tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan demi masa depan yang lebih baik.”

Acara ini tidak hanya sebagai upaya pelestarian ilmu pencak silat tradisional, tetapi juga sebagai wujud nyata kontribusi kepada masyarakat dalam membentuk karakter pemuda yang disiplin dan memiliki jiwa nasionalisme kuat.

Dengan suksesnya pembaiatan 500 santri baru ini, Pagar Nusa Surabaya kembali mengukuhkan posisinya sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan bela diri yang diperhitungkan sekaligus sebagai motor penggerak budaya dan nilai-nilai keagamaan di Kota Surabaya.

(Red/Makruf)


Editor: Adytia Damar 

Tanpa APBD, Warga Desa Sumurgenuk Perbaiki Jalan Rusak dengan Gotong Royong.

 

Lamongan, Jumat (25/07/2025). Imparsial News — Di tengah banyaknya keluhan masyarakat terhadap kondisi infrastruktur jalan yang rusak, warga Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, justru menunjukkan aksi nyata yang patut diapresiasi.

Pada Jumat (25/7), warga menggelar kerja bakti massal memperbaiki jalan poros utara desa. Yang menarik, pembiayaan kegiatan ini tidak berasal dari APBD, melainkan dari hasil swadaya murni kelompok tani (Poktan) desa.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua RT 03, Sutarji, dengan dukungan penuh dari seluruh Ketua RT, Kepala Dusun, dan warga sekitar. Mereka bersama-sama menimbun dan meratakan lubang-lubang besar di sepanjang jalan dengan material batu pedel. Lubang-lubang ini selama musim hujan kerap berubah menjadi kubangan air yang membahayakan pengguna jalan.

Fakta menarik terungkap dalam kegiatan tersebut. Dana untuk perbaikan jalan berasal dari iuran atau kontribusi mandiri (disebut “Kombi”) para petani, yang dikumpulkan saat panen raya pertama dan kedua. Model pembiayaan ini menunjukkan semangat partisipatif dan kemandirian warga dalam mengatasi persoalan infrastruktur tanpa harus menunggu bantuan pemerintah.

Kepala Desa Sumurgenuk, H. Supaat, turut hadir dan memberikan semangat kepada warganya.

“Gotong royong gemah ripah loh jinawi!” serunya penuh semangat.

Pernyataan itu menegaskan bahwa pembangunan desa tidak selalu bergantung pada anggaran pemerintah pusat maupun daerah, tetapi juga dapat ditopang oleh kekuatan kolektif masyarakatnya.

Kerja bakti ini bukan sekadar menambal jalan, tetapi menjadi bukti konkret soliditas dan kepedulian warga terhadap lingkungan serta kesejahteraan bersama. Desa Sumurgenuk telah menunjukkan bahwa dengan inisiatif dan kebersamaan, berbagai persoalan dapat diatasi secara mandiri.

Kisah ini menjadi pelajaran penting bagi desa-desa lain di Lamongan, bahkan di seluruh Indonesia, bahwa semangat gotong royong adalah solusi inovatif di tengah keterbatasan.

Redaksi: Sutikno
Editor: Amanda

Bos Ben Apresiasi Sertijab Camat Solear: Harapan Baru untuk Kepemimpinan Kecamatan.

  

Tangerang, 24 Juli 2025. Imparsial News — Direktur Utama CV Kazeem Berkah, H. Madtoni, yang akrab disapa Bos Ben, beserta jajaran manajemen perusahaan, menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas terselenggaranya acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Camat Solear dari Eka Fathusidki, S.TP., M.Si. kepada Riskia Nurul Fajar, S.STP., M.Si.

Acara Sertijab tersebut digelar di Gedung Serbaguna (GSG) Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (24/7/2025), dan berlangsung dalam suasana haru dan penuh kekhidmatan. Dalam kesempatan tersebut, Plt. Camat Solear, Eka Fathusidki, secara resmi menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Camat yang baru, Riskia Nurul Fajar, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Camat (Sekcam) Panongan. Sementara itu, Eka Fathusidki kini mengemban tugas baru sebagai Camat Kresek.

Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan, H. Madtoni turut mengirimkan karangan bunga ucapan selamat yang dikirim langsung ke lokasi acara.

Dalam pernyataannya, H. Madtoni menyampaikan harapan kepada Camat Solear yang baru agar mampu membawa perubahan positif di wilayah kepemimpinannya.

“Saya ucapkan selamat kepada Bapak Riskia Nurul Fajar atas amanah barunya sebagai Camat Solear. Semoga dapat membawa kemajuan bagi Kecamatan Solear dan menjadi pemimpin yang amanah, adil, dan bijaksana dalam menjalankan tugas untuk masyarakat,” ujarnya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh jajaran pejabat kecamatan, tokoh masyarakat, serta para tamu undangan dari berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat sipil.

Redaksi: Arif/Yusuf
Editor: Amanda


Hari Pertama Festival Suro Wendit 2025 Disambut Meriah, Ribuan Pengunjung Hadir.

  

Kades Mangliawan Mochamad Ja’i saat meninjau lokasi acara Festival Suro Wendit Tempoe Doeloe di New Wisata Wendit, (Kamis, 24/07/2025).

Malang, Imparsial News – Hari pertama pelaksanaan Festival Suro Wendit Tempoe Doeloe 2025 yang digelar di kawasan New Wisata Wendit, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, menyedot perhatian pengunjung dari berbagai daerah, Kamis (24/7/2025).

Sejak dibuka pukul 14.00 WIB, pengunjung tampak antusias memadati lokasi untuk menyaksikan acara pembukaan secara langsung. Rangkaian kegiatan diawali dengan penampilan tari pembuka, dilanjutkan dengan pertunjukan seni kuda lumping dan tari topeng Malangan.

Selain pertunjukan seni tradisional, pengunjung juga dihibur dengan suguhan musik dangdut dan angklung. Beragam kuliner tempo dulu serta stan pameran bernuansa klasik turut menambah suasana nostalgia, seolah membawa pengunjung kembali ke masa lampau.

Kepala Desa Mangliawan, Mochamad Ja’i, mengungkapkan rasa bangganya karena desanya terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan festival tersebut.

“Kolaborasi dengan New Wisata Wendit ini merupakan bagian dari rangkaian acara bersih desa yang rutin kami gelar setiap tahun. Nantinya juga akan ada Kirab Budaya pada Sabtu (26/7/2025),” ujarnya.

Menurut Ja’i, festival ini tidak hanya menampilkan kekayaan budaya dan tradisi lokal, tetapi juga menjadi ajang promosi bagi para pelaku UMKM yang tergabung dalam ratusan stan bazar yang tersedia.

“Sudah sejak lama kami mendambakan acara seperti ini, apalagi melibatkan banyak pihak, terutama pelaku seni dan UMKM. Tentu sangat menguntungkan bagi kemajuan ekonomi masyarakat Desa Mangliawan,” imbuhnya.

Ja’i berharap, festival ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap budaya lokal, sekaligus mempererat kebersamaan antarwarga.

“Semoga kolaborasi seperti ini bisa terus berlanjut dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat desa kita,” tuturnya.

Atas nama Pemerintah Desa Mangliawan, Ja’i menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung kelancaran acara ini.

“Kami berterima kasih kepada semua yang terlibat, sehingga rangkaian acara bersih desa Mangliawan bisa terlaksana. Mari kita nikmati dan rayakan kemeriahan festival ini bersama-sama,” ajaknya.

Festival Suro Wendit Tempoe Doeloe 2025 akan berlangsung selama empat hari, mulai Kamis hingga Minggu, 24–27 Juli 2025. Pengunjung akan disuguhi beragam pertunjukan menarik seperti Pasar Rakyat Tempoe Doeloe, Festival Tari Kuda Lumping, Tari Topeng Malangan, Lomba Fashion Show Kostum Jadul, Panggung Hiburan, Pagelaran Wayang Kulit, dan kesenian Bantengan.

Sebagai puncak acara, festival ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan spesial dari Cak Sodiq.

Redaksi: Samsudin
Editor: Amanda

Bangun Mental dan Spiritual, Lapas Pati Adakan Bimbingan Agama untuk WBP Wanita.

  

Pati, Imparsial News  Pembinaan keagamaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) wanita di Lapas Kelas IIB Pati terus digencarkan sebagai bagian penting dalam proses pembinaan. Kegiatan ini meliputi doa bersama serta pembelajaran bacaan Al-Qur’an, yang difasilitasi oleh penyuluh agama dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati.

Program ini dilaksanakan secara rutin setiap pekan, dengan kehadiran langsung penyuluh agama untuk memberikan bimbingan kepada para WBP. Setiap sesi menjadi momen refleksi sekaligus penguatan spiritual, dengan materi yang diberikan secara sistematis, mulai dari pengenalan dasar ajaran Islam, praktik ibadah harian, hingga pemaknaan nilai-nilai moral.

Suasana pembinaan dirancang agar kondusif dan responsif terhadap kebutuhan spiritual para WBP, dengan pendekatan personal guna memperkuat keimanan dan akhlak mereka.

Kepala Lapas Pati, Suprihadi, menyampaikan bahwa pembinaan keagamaan ini bukan semata program formalitas, melainkan bagian dari upaya membangun kesiapan mental dan spiritual para WBP sebelum mereka kembali ke masyarakat.

“Kami menyelenggarakan pembinaan keagamaan ini secara rutin setiap minggu bersama Kemenag. Tujuannya bukan sekadar formalitas, tetapi membangun spiritual dan mental WBP agar mereka siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” ungkapnya.

Program ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara Lapas Pati dan Kemenag Pati dalam menjadikan pembinaan spiritual sebagai fondasi utama rehabilitasi narapidana. Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan konsisten, pembinaan keagamaan ini diharapkan mampu memberikan perubahan positif dalam diri para WBP wanita dan memperkuat kesiapan mereka untuk menjalani reintegrasi sosial secara utuh.

Redaksi: Deddy
Editor: Amanda