"Alhamdulillah, acaranya sangat bermanfaat dan menyenangkan. Semoga tahun depan bisa diadakan lagi," ujar salah satu peserta dengan antusias, mewakili perasaan gembira seluruh rombongan.
Saturday, July 26, 2025
Rahasia Sukses Maspion 1 | Perusahaan Berinvestasi Pada Hati! Tour Religi Jadi Jembatan Keharmonisan Keluarga Besar!
Dana CSR Tak Pernah Disalurkan, PT Quality Works Tuai Protes Warga Puter.
Lamongan, 26 Juli 2025. Imparsial News – Warga Desa Puter, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, menyuarakan keresahan atas dugaan tidak tersalurkannya dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Quality Works, perusahaan yang beroperasi di Jalan Raya Mantub KM 12,5.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat setempat, perusahaan tersebut diduga belum pernah menyalurkan dana CSR untuk mendukung pembangunan atau kesejahteraan warga desa, sejak awal beroperasi. Kondisi ini dinilai sangat mengecewakan mengingat keberadaan perusahaan seharusnya memberikan dampak positif bagi lingkungan sosial di sekitarnya.
Kepala Desa Puter, Mulyar, membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi awak media.
“Dari awal berdirinya pabrik ini, pihak desa tidak pernah menerima dana CSR dari PT Quality Works. Tidak ada sama sekali bantuan yang kami terima sebagai kompensasi sosial dari perusahaan tersebut,” tutur Mulyar.
Upaya media untuk mendapatkan klarifikasi dari manajemen PT Quality Works tidak membuahkan hasil. Petugas keamanan di pos penjagaan menolak memberikan akses masuk, dengan alasan bahwa awak media tidak dapat bertemu langsung dengan perwakilan perusahaan. Sikap tertutup ini dinilai semakin memperkuat kecurigaan masyarakat terhadap komitmen perusahaan dalam menjalankan kewajiban sosialnya.
Padahal, berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan terkait CSR, setiap perusahaan wajib mengalokasikan anggaran CSR yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Ketidakpatuhan terhadap kewajiban ini berpotensi menimbulkan konsekuensi hukum, termasuk pencabutan izin usaha.
Redaksi: Makruf
Editor: Amanda
Tragis! Terluka di Tempat Kerja, Rayhan Malah Dipecat Sepihak oleh PT GMCP.
Gresik, 25 Juli 2025. Imparsial News – Kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak di lingkungan PT Graha Makmur Cipta Pratama (GMCP) kembali memicu kemarahan publik. Setelah somasi yang diajukan oleh Win Supriyanto atas dugaan pelanggaran ketenagakerjaan, kini muncul kembali korban baru. Kali ini menimpa Rayhan Hadi Pratama, yang diberhentikan secara sepihak saat masih dalam kondisi luka akibat kecelakaan kerja.
Ironis dan memilukan, Rayhan diberhentikan tanpa pemberitahuan resmi, padahal ia masih menjalani masa pemulihan dari insiden kerja yang dialaminya. Pemecatan ini bahkan dilakukan saat korban tidak dalam kondisi mampu membela diri atau memberikan klarifikasi atas keputusan tersebut.
Perlakuan ini mendapat sorotan tajam dari Ketua Presidium DPP Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia, Gus Aulia, S.E., M.M., S.H., yang menyatakan telah menerima informasi langsung dari pihak internal korban.
“Ini sungguh mencederai rasa keadilan. Korban sedang terluka karena kecelakaan kerja—bukannya diberi santunan atau dukungan, malah langsung diberhentikan secara sepihak. Ini pelanggaran terang-terangan terhadap Undang-Undang Ketenagakerjaan,” tegas Gus Aulia, Kamis (25/7/2025).
Ia menilai tindakan perusahaan tersebut bukan hanya tidak etis dan tidak manusiawi, tetapi juga berpotensi menjadi bentuk pelanggaran hukum yang serius. Untuk itu, pihaknya mendesak agar instansi terkait, khususnya Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), segera turun tangan dan melakukan investigasi mendalam terhadap PT GMCP.
Perlu diketahui, kasus ini bukan yang pertama menimpa pekerja di perusahaan tersebut. Sebelumnya, Win Supriyanto, mantan petugas keamanan, telah mengajukan somasi hukum melalui kuasa hukumnya, Debby Puspita Sari, S.H., atas dugaan pelanggaran ketenagakerjaan yang terjadi sejak 2017 hingga 2025.
Dalam somasinya, Win menyampaikan sejumlah permasalahan, mulai dari tidak adanya kontrak kerja yang sah, keterlambatan pendaftaran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, hingga PHK tanpa proses komunikasi atau pemberitahuan resmi.
Kasus ini pun telah ditindaklanjuti oleh Disnaker Gresik dan Disnaker Provinsi Jawa Timur. Kepala Bidang Perselisihan Disnaker Gresik, Utut Aridyanto, membenarkan bahwa proses penyelesaian tengah berlangsung dan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait akan segera dilakukan.
Gus Aulia menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini secara ketat, dengan melibatkan media dan elemen masyarakat sipil guna memastikan terciptanya keadilan yang transparan.
“Ini bukan hanya tentang satu atau dua korban. Ini menyangkut martabat hukum ketenagakerjaan dan keadilan sosial bagi para buruh. Negara harus hadir melindungi rakyat dari kezaliman korporasi,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, manajemen PT Graha Makmur Cipta Pratama yang berlokasi di Kebomas, Gresik, belum memberikan tanggapan ataupun klarifikasi terkait nasib Rayhan Hadi Pratama—korban kecelakaan kerja yang kini juga menjadi korban pemecatan sepihak.
Redaksi: Moch
Editor: Amanda
Usai Bebas dari Penjara, Fitra Ardhita Kembali Digeruduk Korban Penipuan di Jatimulyo.
Malang, 25 Juli 2025. Imparsial News – Kasus penipuan yang menyeret nama Fitra Ardhita Nurullisha kembali menjadi sorotan publik. Setelah dinyatakan bebas dari penjara usai penangkapannya pada 2023 lalu, Fitra kembali menuai perhatian akibat sejumlah korban yang mengaku belum menerima pengembalian dana mereka.
Pada Jumat siang (25/7), beberapa korban mendatangi kediaman keluarga Fitra di Jalan Pinangsia, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Mereka menuntut agar uang yang ditipu—yang ditaksir mencapai miliaran rupiah—segera dikembalikan.
Salah satu korban yang mengaku mengalami kerugian hingga Rp3,1 miliar menyampaikan kekecewaannya kepada awak media.
“Dia memang sudah menjalani hukuman penjara karena perbuatannya. Tapi itu bukan berarti menggugurkan tanggung jawabnya untuk mengembalikan uang kami. Ini uang keluarga, uang saudara-saudara saya. Saya akan terus menagih,” ujar korban tersebut.
Ia juga menuturkan bahwa setiap kali mendatangi rumah keluarga Fitra, ia selalu melapor kepada ketua RT setempat. Bahkan, menurutnya, pihak kepolisian pernah hadir untuk mencoba melakukan mediasi, namun hingga kini belum ada titik temu.
“Sekarang malah keluarganya tidak mau menemui kami. Mereka hanya diam di dalam rumah tanpa memberikan konfirmasi apa pun,” tambahnya.
Ketua RT setempat, Rofiq, membenarkan adanya aksi dari para korban di lingkungan tersebut. Ia menyampaikan bahwa telah berusaha menghubungi orang tua Fitra untuk menjadi penengah, namun upaya itu belum membuahkan hasil.
“Saya sudah minta supaya bapaknya Fitra membantu memediasi agar suasana kampung tetap kondusif. Tapi jawaban beliau, ini urusan anaknya, bukan urusan dia,” ujar Rofiq.
Hingga saat ini, perselisihan antara para korban dan pihak keluarga Fitra Ardhita Nurullisha masih belum menemukan jalan keluar. Para korban berharap ada kejelasan terkait pengembalian dana yang nilainya fantastis tersebut.
Perkembangan kasus ini terus dipantau dan menjadi perhatian publik, terutama mengingat besarnya nilai kerugian yang dilaporkan oleh para korban.
Redaksi: Samsudin
Editor: Amanda
Friday, July 25, 2025
Semarak Rembang Expo 2025: Wajah Baru Pesta Ekonomi Rakyat Pasca Pandemi.
Rembang, 25 Juli 2025. Imparsial News — Suasana Balai Kartini mendadak berubah menjadi lautan manusia. Ribuan pengunjung memadati area Rembang Expo 2025 sejak hari pertama pelaksanaannya, Jumat (25/7/2025). Event tahunan yang telah lama dinanti ini kembali hadir dengan kemasan lebih semarak dan penuh warna, serta membawa dampak langsung terhadap roda perekonomian masyarakat Rembang.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Rembang, Gus Hanies, melalui pemukulan gong sebagai penanda dimulainya gelaran akbar yang akan berlangsung selama sepekan, yakni pada 25–31 Juli 2025.
Bukan sekadar seremoni, panggung pembukaan menjadi ajang kolaborasi empat kekuatan kreatif daerah: Sanggar Tari Galuh Ajeng dengan tarian kreasinya yang enerjik, aksi memukau dari Barongan Condromowo, parade modis dari Diraja Modelling, serta penampilan penuh semangat dari Warastra Band yang membawakan lagu “Rembang Bangkit”.
Panggung yang megah dan pertunjukan yang spektakuler tersebut menjadi awal dari geliat besar dalam pelaksanaan Rembang Expo. Sebanyak 75 stan UMKM dari berbagai wilayah di Kabupaten Rembang memamerkan produk-produk unggulan mereka, mulai dari makanan tradisional, kuliner kekinian, fesyen, kerajinan tangan, hingga barang-barang pusaka khas budaya lokal.
Tak hanya pelaku UMKM yang merasakan dampak positifnya. Pedagang asongan, juru parkir, hingga pemilik warung di sekitar lokasi turut mengais rezeki dari derasnya arus pengunjung yang hadir. Di setiap sudut area, tampak wajah-wajah sumringah dari para pedagang kecil yang dagangannya laris manis.
“Alhamdulillah, baru buka dua jam, dagangan saya sudah hampir habis. Acara kayak begini benar-benar membantu kami yang usaha kecil-kecilan,” ujar seorang penjual nasi goreng yang mangkal di dekat Balai Kartini.
Rembang Expo 2025 diselenggarakan oleh Paguyuban Rembang Kreatif di bawah komando Edi Siswanto, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Rembang. Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, komunitas kreatif, dan masyarakat dalam menghidupkan kembali semangat ekonomi lokal pascapandemi serta perlambatan ekonomi global.
Dalam sambutannya, Gus Hanies mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung kegiatan semacam ini sebagai bentuk nyata partisipasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan.
“Bukan hanya pelaku UMKM, tapi seluruh masyarakat bisa merasakan dampak dari Rembang Expo ini. Semoga ini menjadi langkah awal menuju Rembang yang lebih mandiri, kreatif, dan sejahtera,” ujarnya penuh optimisme.
Rembang Expo 2025 bukan sekadar pameran—melainkan denyut nadi ekonomi rakyat. Di sinilah semangat gotong royong, kreativitas, dan usaha bersama berpadu untuk menyalakan kembali harapan.
Editor: Amanda
GHOTAK-GHATIK! Pagar Nusa Surabaya Buktikan Taringnya, Pembaiatan Massal 500 Santri Jadi Ancaman Bagi Pembelok Bangsa!
Ketua Cabang Pagar Nusa Surabaya, Abdul Rokhim, menyatakan,“Kami bangga mampu membina generasi muda yang tidak hanya cakap dalam bela diri, tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan demi masa depan yang lebih baik.”
Tanpa APBD, Warga Desa Sumurgenuk Perbaiki Jalan Rusak dengan Gotong Royong.
Lamongan, Jumat (25/07/2025). Imparsial News — Di tengah banyaknya keluhan masyarakat terhadap kondisi infrastruktur jalan yang rusak, warga Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, justru menunjukkan aksi nyata yang patut diapresiasi.
Pada Jumat (25/7), warga menggelar kerja bakti massal memperbaiki jalan poros utara desa. Yang menarik, pembiayaan kegiatan ini tidak berasal dari APBD, melainkan dari hasil swadaya murni kelompok tani (Poktan) desa.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua RT 03, Sutarji, dengan dukungan penuh dari seluruh Ketua RT, Kepala Dusun, dan warga sekitar. Mereka bersama-sama menimbun dan meratakan lubang-lubang besar di sepanjang jalan dengan material batu pedel. Lubang-lubang ini selama musim hujan kerap berubah menjadi kubangan air yang membahayakan pengguna jalan.
Fakta menarik terungkap dalam kegiatan tersebut. Dana untuk perbaikan jalan berasal dari iuran atau kontribusi mandiri (disebut “Kombi”) para petani, yang dikumpulkan saat panen raya pertama dan kedua. Model pembiayaan ini menunjukkan semangat partisipatif dan kemandirian warga dalam mengatasi persoalan infrastruktur tanpa harus menunggu bantuan pemerintah.
Kepala Desa Sumurgenuk, H. Supaat, turut hadir dan memberikan semangat kepada warganya.
“Gotong royong gemah ripah loh jinawi!” serunya penuh semangat.
Pernyataan itu menegaskan bahwa pembangunan desa tidak selalu bergantung pada anggaran pemerintah pusat maupun daerah, tetapi juga dapat ditopang oleh kekuatan kolektif masyarakatnya.
Kerja bakti ini bukan sekadar menambal jalan, tetapi menjadi bukti konkret soliditas dan kepedulian warga terhadap lingkungan serta kesejahteraan bersama. Desa Sumurgenuk telah menunjukkan bahwa dengan inisiatif dan kebersamaan, berbagai persoalan dapat diatasi secara mandiri.
Kisah ini menjadi pelajaran penting bagi desa-desa lain di Lamongan, bahkan di seluruh Indonesia, bahwa semangat gotong royong adalah solusi inovatif di tengah keterbatasan.
Redaksi: Sutikno
Editor: Amanda