Friday, August 1, 2025

Tangerang Geger! Mahasiswa UNIS 'Gempur' Desa Cikuya, Data Warga Miskin dan Putus Sekolah Diburu Habis!

 


Tangerang, Imparsial News – Pemerintah Desa Cikuya di Tangerang kembali menunjukkan komitmennya dalam pembangunan desa dengan menyambut hangat kedatangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) pada Jumat (01/08/25). Pertemuan yang digelar di kantor desa ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah orientasi dan pemaparan program kerja ambisius yang siap menjadi senjata baru untuk mengatasi masalah stunting dan putus sekolah di desa tersebut.

Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Kepala Desa Cikuya, Ade Safei, para kepala dusun, serta Ketua Kadus Julaini ini, menjadi momentum penting. Ade Safei dengan tegas menyatakan apresiasinya atas kehadiran para mahasiswa dan membuka peluang kolaborasi di berbagai sektor. Isu utama yang menjadi sorotan adalah penanganan kesehatan, terutama stunting dan demam berdarah.

"Kami sangat terbuka terhadap kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk dari tatanan paling bawah, untuk menyalurkan bantuan dan memperkuat program desa,” ujar Ade Safei, menunjukkan semangat gotong royong yang kuat.

Sebagai wujud konkret, desa telah menjalankan program pemberian makanan tambahan melalui posyandu, yang didanai dari Dana Desa, sebagai upaya penanganan stunting. Mahasiswa KKN juga bergerak cepat dengan menggali informasi kontak dari dinas-dinas terkait untuk memperluas jangkauan program mereka.

Tak hanya itu, Ade Safei juga menyosialisasikan pentingnya penanaman tanaman obat keluarga (Toga) atau apotek hidup. "Tidak perlu lahan besar. Minimal di setiap kantor pemerintahan desa harus ada tanaman toga,” tegas Kepala Desa, mendorong inovasi sederhana yang berdampak besar.
Dalam sesi diskusi, mahasiswa KKN memaparkan program kerja yang tak kalah krusial, yaitu pembaruan data warga miskin dan warga yang putus sekolah. Tiara, salah satu mahasiswa KKN, menyampaikan bahwa data tersebut sangat penting untuk mengusulkan program sekolah gratis atau program kesetaraan. Menanggapi hal ini, pemerintah desa menyatakan dukungan penuh. “Kami tidak membatasi siapa pun yang ingin sekolah kembali. Silakan hubungi Pak Maman selaku Kasi Pelayanan untuk koordinasi lebih lanjut,” kata Ade Safei.

Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah desa dan mahasiswa, Desa Cikuya kini memiliki amunisi baru untuk mengatasi persoalan sosial secara menyeluruh dan berkelanjutan. KKN UNIS bukan hanya sekadar kegiatan, melainkan katalisator perubahan yang siap menggempur masalah hingga ke akar-akarnya.

(Red/MRAW)


Editor: Adytia Damar

Skandal Trotoar Blega | Dari Jalan Pejalan Kaki ke Lapak PKL, Camat Diduga Langgar Perda dan Gagal Urus Tata Kota!

 


Bangkalan, Imparsial News – Kinerja Camat Blega, Kabupaten Bangkalan, menuai sorotan tajam dan kekecewaan publik. Pada Kamis, 31 Juli 2025, masyarakat menuding kepemimpinan Camat Blega diduga membiarkan pedagang kaki lima (PKL) dan jualan liar menguasai trotoar di depan kantor kecamatan. Trotoar yang seharusnya menjadi jalur aman bagi pejalan kaki, termasuk penyandang disabilitas, kini kehilangan fungsi utamanya.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sebelumnya telah mengucurkan miliaran rupiah untuk membangun dan memperbaiki trotoar di wilayah Kabupaten Bangkalan. Namun, kenyataan di lapangan sangat berbanding terbalik dengan tujuan mulia tersebut. Sepanjang jalan raya di depan Kantor Kecamatan Blega dan jalur trotoar kini dipadati oleh PKL, pedagang bensin eceran, hingga kendaraan pickup yang digunakan untuk berjualan dan diparkir sembarangan. Kondisi ini membuat trotoar sama sekali tidak dapat diakses oleh pejalan kaki.

Arkan, salah seorang warga Blega, mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyayangkan trotoar yang dibangun dengan biaya besar justru tidak bisa digunakan pejalan kaki untuk menghindari lalu lintas kendaraan. "Kalau trotoar bersih, saya bisa jalan kaki melewati trotoar tersebut. Ini malah bikin macet dan boros BBM subsidi," keluhnya.

Lebih jauh, Arkan menuding Camat Blega telah melakukan pembiaran terhadap aktivitas PKL yang menggunakan trotoar secara ilegal. Ia bahkan menilai Camat terkesan menutup mata terhadap maraknya pedagang di jalan trotoar di wilayah tersebut, sebuah tindakan yang melanggar Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Masyarakat kini gerah dan tidak hanya menuntut penertiban, tetapi juga mendesak pihak yang berwajib untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan pencopotan jabatan Camat Blega. Alasan mereka jelas: Camat dinilai gagal dalam menertibkan PKL dan dianggap lambat dalam merespons keluhan masyarakat. Hingga berita ini ditayangkan, yang bersangkutan terkesan tidak memberikan tanggapan.

(Red/Mzl)


Editor: Adytia Damar

Thursday, July 31, 2025

Warga Cikuya Merapat! Jumsih Berubah Total, Kades Ade Safei 'Suntik' Kesehatan Gratis Hingga Ke Warga Paling Pinggir!

 


Tangerang, Imparsial News – Menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80, Desa Cikuya di Tangerang menunjukkan inovasi pelayanan publik yang luar biasa. Melalui kegiatan rutin Jumat Bersih (Jumsih), Pemerintah Desa Cikuya menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi warganya pada Jumat (01/08/25) pagi. Dipimpin langsung oleh Kepala Desa Ade Safei, aksi ini bukan hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga 'menggedor' kesadaran kesehatan masyarakat.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Pemerintah Desa Cikuya dengan tim medis dari Puskesmas Cikuya. Jenis pemeriksaan yang diberikan pun cukup komprehensif, mencakup pengukuran tekanan darah (tensi), kadar gula darah, dan kolesterol. Ini adalah langkah proaktif yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat.

Antusiasme warga begitu tinggi, terlihat dari banyaknya peserta yang hadir. Tak hanya warga biasa, perangkat desa seperti RT/RW, para kepala dusun (Kadus), mahasiswa KKN, Ketua PKK, hingga tokoh masyarakat setempat, turut serta dalam kegiatan ini. Ini menunjukkan soliditas dan dukungan penuh terhadap program inovatif Kepala Desa Ade Safei.

Salah satu warga, Ibu Osan, yang kebetulan berada di kantor desa untuk mengurus dokumen, mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya belum pernah cek kesehatan seperti ini sebelumnya. Alhamdulillah hari ini bisa tahu kadar gula dan kolesterol saya,” ujarnya. Pernyataan ini membuktikan bahwa layanan kesehatan seperti ini sangat dibutuhkan dan mudah dijangkau oleh warga yang selama ini mungkin kesulitan mengaksesnya.

Acara yang juga didampingi oleh Kadus Julaini dan Ibu Lurah Desa Cikuya ini berjalan lancar. Setiap peserta yang telah diperiksa mendapatkan hasil secara langsung. Bagi warga yang terindikasi memiliki masalah medis tertentu, diberikan surat rujukan untuk pemeriksaan lanjutan ke Puskesmas Cikuya.

Kepala Desa Ade Safei menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Ia juga berjanji bahwa kegiatan serupa akan terus digalakkan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan desa yang lebih merata dan mudah dijangkau oleh warga. Desa Cikuya telah membuktikan, bahwa dengan semangat gotong royong dan inovasi, pelayanan kesehatan prima bisa dimulai dari level desa, menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.

(Red/MRAW)


Editor: Adytia Damar

Panas! Laporan BPK Jadi Senjata APAM | Dinas Pendidikan Jatim Diduga 'Bocorkan' Anggaran Rp56 Miliar Lebih!

 


Surabaya, Imparsial News – Peringatan keras bagi aparat penegak hukum dan Pemprov Jatim! Pada Rabu (31/7/2025), puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa (APAM) Jawa Timur menggelar aksi demonstrasi besar di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. Mereka datang bukan sekadar berorasi, melainkan membawa laporan terbuka yang menyoroti dugaan penyimpangan pengelolaan keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang sangat mencurigakan.

Dengan spanduk dan poster berisi kritik tajam, APAM mendesak Kejati Jatim untuk segera menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dinilai sangat mengkhawatirkan. Koordinator aksi, Marxco, dalam orasinya menyampaikan bahwa temuan BPK Perwakilan Jawa Timur dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Tahun 2023 berpotensi merugikan keuangan daerah secara signifikan.

"Kami datang ke sini bukan sekadar orasi. Ini adalah laporan terbuka kepada Kejati Jatim agar tidak tutup mata terhadap temuan-temuan BPK yang menyoroti ketidaktertiban dan potensi penyimpangan besar dalam keuangan Dinas Pendidikan," tegas Marxco.

Marxco merinci sejumlah permasalahan serius yang terungkap dalam dokumen BPK bernomor 41.B/LHP/XVIII.SBY/04/2024 yang diterbitkan pada 30 April 2024, di antaranya:
  • Belanja modal senilai Rp332 juta lebih yang dinilai tidak sesuai dengan substansinya.
  • Dana hibah senilai hampir Rp2 miliar yang belum dipertanggungjawabkan oleh enam penerima.
  • Pengelolaan kas yang tidak tertib di Cabang Dinas Pendidikan Sampang dan Malang.
  • Sistem keuangan BLUD yang belum diterapkan pada 19 SMKN yang sudah ditetapkan sebagai BLUD.
  • Pengelolaan hibah langsung di luar RKUD senilai Rp56,6 miliar lebih yang dinilai sangat tidak tertib.
  • Dana bantuan pemerintah (banpem) senilai Rp283 juta lebih yang belum disetorkan ke kas negara/daerah.
APAM menilai bahwa temuan-temuan ini bukan hanya sekadar kelalaian administratif, melainkan indikasi kuat adanya ketidakpatuhan terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas. "Kami mendesak Kejati Jatim segera melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap Dinas Pendidikan Jatim. Ini bukan hanya soal kerugian negara, tetapi juga soal masa depan dunia pendidikan kita," tambah Marxco.

Selain menuntut Kejati, APAM juga menyerukan agar Gubernur Jawa Timur bertanggung jawab dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Dinas Pendidikan. Para demonstran berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, bahkan berencana menggalang dukungan lebih luas dari mahasiswa dan masyarakat sipil. Aksi ini menjadi pukulan telak bagi Dinas Pendidikan Jatim dan penegak hukum, menuntut transparansi dan akuntabilitas segera.

(Red/MZL)


Editor: Adytia Damar

Pelatihan Hidroponik di Desa Dibee: Mahasiswa KKN UNISDA Kenalkan Smart Farming.

 

Lamongan, 25 Juli 2025. Imparsial News – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Darul ‘Ulum (UNISDA) Lamongan kini hadir di tengah masyarakat Desa Dibee, Kecamatan Kalitengah, dengan semangat berinovasi untuk masa depan pertanian yang lebih maju dan ramah lingkungan.

Mengusung tema “Seminar dan Pelatihan Smart Farming Bercocok Tanam Modern: Pelatihan Dasar Sistem Hidroponik”, acara pembukaan yang digelar pada 10 Juli lalu disambut antusias oleh kepala desa, perangkat desa, ibu-ibu PKK, ketua RT, dan tokoh masyarakat setempat. Kehadiran mereka menguatkan komitmen bersama untuk mengadopsi teknologi pertanian modern demi meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Pada 23 Juli, pelatihan lanjutan yang digelar bekerja sama dengan M. Bagus Zakaria, S.P., pelopor petani muda Lamongan, memberikan wawasan baru bahwa bercocok tanam tidak hanya terbatas pada tanah konvensional, tetapi juga bisa memanfaatkan sistem hidroponik yang menggunakan nutrisi dari air berkualitas tinggi yang tersedia di wilayah Desa Dibee.

“Sistem hidroponik membuka peluang bagi petani untuk bercocok tanam secara efisien dan berkelanjutan, menggunakan alat sederhana yang dapat dibuat sendiri. Kunci keberhasilannya adalah ketekunan dan keberanian melewati berbagai proses yang tidak mudah, seperti halnya benih yang harus siap tumbuh di segala kondisi,” ujar Bagus Zakaria.

Pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam bahwa hidroponik bukan sekadar penggunaan paralon, melainkan bisa beradaptasi dengan alat dan bahan yang tersedia di rumah, sehingga cocok untuk pemula sekalipun. Dengan metode yang tepat dan pengamatan terus-menerus sesuai kultur lokal, masyarakat diajak untuk menemukan cara terbaik bercocok tanam sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Antusiasme masyarakat terlihat dari sesi tanya jawab yang hangat, menandakan keinginan kuat untuk belajar dan mengembangkan pertanian modern berbasis smart farming.

Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mengajak masyarakat mengelola dampak lingkungan dengan benar, seperti pengolahan limbah nutrisi dan penggunaan energi terbarukan. Dengan begitu, hidroponik menjadi solusi pertanian masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Redaksi: Makruf
Editor: Amanda

Kolaborasi Daerah dan BI Malang di MBF 2025, UMKM Naik Kelas dan Siap Ekspor.

 

Klojen, Imparsial News – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Malang menggelar Malang BI Youth Tiful Festival (MBF) 2025. Bertajuk “Sinergi Inovasi UMKM & Ekonomi Syariah: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan dan Kemandirian Ekonomi Regional”, event ini akan berlangsung mulai 30 Juli 2025 hingga 3 Agustus 2025 di Grand Hall Malang Town Square (Matos).

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat menghadiri Opening Ceremony MBF 2025, Rabu (30/7/2025), menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan event ini. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis pada nilai-nilai keadilan sosial. Event ini pun menjadi wujud nyata semangat kolaborasi regional, khususnya Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo yang merupakan wilayah kerja BI Malang, untuk membangun kekuatan ekonomi bersama berbasis potensi lokal.

“Terlebih, kegiatan ini menunjukkan bahwa penguatan UMKM dan ekonomi berbasis nilai syariah dapat saling melengkapi, sehingga kekuatan ekonomi lokal akan menjadi lebih kokoh dan tahan terhadap guncangan global,” jelasnya.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menyebutkan bahwa dengan adanya kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan komunitas pelaku usaha, maka akan mendorong UMKM untuk terus maju dan tumbuh menjadi lebih modern, inovatif, dan ke depannya bisa berorientasi pada ekspor.
“Inilah makna UMKM naik kelas, yakni meningkatkan kualitas, memperluas pasar, dan mengintegrasikan diri dalam rantai pasok yang lebih besar,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala KPw BI Malang, Febrina, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Indonesia terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Festival ini bertujuan untuk mendukung UMKM dan ekonomi syariah di wilayah Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo.

“Ini menjadi salah satu inisiatif untuk mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri. Program ini juga selaras dengan kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang diinisiasi Bank Indonesia sejak tahun 2016,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Febrina menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi wujud kolaborasi bersama untuk memajukan perekonomian di wilayah kerja KPw BI Malang.
“Penyelenggaraan MBF 2025 diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak dalam mengembangkan UMKM dan ekonomi syariah, serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” terang Febrina.

Tahun ini, MBF dikemas dalam bentuk pameran produk unggulan, talk show, business matchingworkshop, dan berbagai kompetisi. Berbagai produk yang dipamerkan antara lain wastra, kriya, fesyen, dan kuliner yang berasal dari 38 pelaku UMKM. Selain itu, pada event yang didukung oleh Dekranasda, perbankan, serta instansi seperti OJK, Bea Cukai, dan Disnaker PMPTSP ini juga melibatkan tiga pondok pesantren dan dua lembaga halal center.

Redaksi: Samsudin
Editing: Amanda

Wednesday, July 30, 2025

Pengawalan Ketat Polsek Babat, Rombongan IKSPI Tiba Aman di Lapangan Gajah Mada.

 

LAMONGAN, Imparsial News – Polsek Babat, Polres Lamongan, hari ini berhasil melaksanakan tugas pengamanan dan pengawalan terhadap rombongan besar dari Perguruan IKSPI yang menuju Lapangan Gajah Mada, Lamongan. Kegiatan yang berlangsung tertib dan lancar ini dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 08.34 WIB, Kamis, 31 Juli 2025.

Rombongan yang terdiri dari 80 orang, termasuk 27 siswa (21 laki-laki dan 6 perempuan) serta 53 pendamping, berangkat dari Garasi Bus H. Kamid yang berlokasi di Jalan Jombang, Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat.

Mereka menggunakan sebuah bus besar untuk perjalanan menuju lokasi acara di Lapangan Gajah Mada.

Sebelum keberangkatan, Kanit Samapta Iptu Mashur memimpin apel dan melakukan pemeriksaan barang bawaan secara menyeluruh.

Berkat kesigapan petugas, tidak ditemukan barang-barang berbahaya seperti batu, senjata tajam, maupun kayu yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan selama perjalanan.

Selain pemeriksaan, petugas juga memberikan imbauan Kamtibmas kepada seluruh anggota rombongan, menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan selama perjalanan maupun di lokasi acara.

Pengamanan dan pengawalan dilakukan oleh tim dari Polsek Babat yang terdiri atas Aipda Suwono, Aipda Imam M., dan Briptu Dery Yulian P., menggunakan kendaraan dinas 1402 milik Polsek Babat. Kehadiran mereka memastikan perjalanan rombongan berlangsung aman dan terkendali.

Kapolsek Babat, Kompol Chakim Amrullah, S.H., M.H., dalam konfirmasinya menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan ini serta mengapresiasi kerja keras tim yang terlibat.

Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara pihak kepolisian dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Lamongan.

"Keberhasilan pengamanan ini menunjukkan komitmen Polsek Babat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menjaga kondusivitas wilayah," pungkasnya.

Redaksi: Riawan
Editor: Amanda