Friday, August 1, 2025

Warga Resah, Arena Sabung Ayam di Singosari Akhirnya Digerebek.

 

Singosari, 31 Juli 2025. Imparsial News – Aparat gabungan dari unsur TNI, Polri, dan pemerintah daerah menertibkan arena sabung ayam ilegal yang berada di kawasan Kampung Blandit, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Penertiban ini dipimpin langsung oleh Kasilidgal Sintel Divif 2 Kostrad, Mayor Kav Dian Pratomo, S.A.P.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk sinergi lintas instansi yang melibatkan personel dari Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Kodim 0818 Kabupaten Malang, Koramil Singosari, Polres Kabupaten Malang, Polsek Singosari, Satpol PP Kabupaten Malang, serta tokoh masyarakat dan unsur Muspika setempat.

Arena sabung ayam tersebut diketahui telah meresahkan warga karena kerap menimbulkan kerumunan, potensi tindak kriminal, serta kuat dugaan menjadi lokasi praktik perjudian. Warga sekitar sebelumnya telah melaporkan aktivitas tersebut kepada pihak berwenang.

“Langkah ini bukan semata-mata penindakan, tetapi juga bagian dari edukasi kepada masyarakat agar menjauhi penyakit masyarakat dan aktivitas yang dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungan,” ujar Mayor Kav Dian Pratomo dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (31/7/2025).

Dalam penggerebekan tersebut, aparat berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa arena sabung ayam, perlengkapan pendukung, serta beberapa peralatan lain yang digunakan dalam praktik perjudian. Barang bukti tersebut kemudian dimusnahkan di lokasi dengan cara dibakar, disaksikan langsung oleh petugas gabungan dan awak media.

Mayor Dian juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. “Kami berharap masyarakat dapat ikut menjaga kampungnya dan menjalin sinergi dengan pemerintah demi terciptanya lingkungan yang aman, damai, dan kondusif,” tambahnya.

Penertiban ini menjadi pengingat bahwa keamanan dan ketertiban merupakan tanggung jawab bersama. Dengan keterlibatan semua elemen masyarakat, diharapkan Kampung Blandit dan wilayah sekitarnya dapat menjadi lingkungan yang bersih, sehat, dan terbebas dari praktik-praktik negatif yang merusak tatanan sosial.

Redaksi: Samsudin
Editor: Amanda

Viral Keluhan Pungli Tiket di Bromo, TNBTS Tegaskan Tak Ada Keterlibatan Petugas.

 

Malang,  Imparsial News – Sejumlah tour leader (TL) yang membawa wisatawan mancanegara ke Gunung Bromo mengeluhkan adanya pungutan liar saat pembelian tiket masuk. Keluhan tersebut kemudian viral di media sosial.

Menanggapi hal ini, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Septi Eka Wardhani, akhirnya buka suara. Pihak TNBTS membantah bahwa sosok yang melakukan pungli adalah petugas mereka.

Septi menjelaskan, persoalan yang dialami tour leader tersebut bermula saat tiba di pintu masuk Pos Wonokitri bersama dua pengunjung tanpa membawa tiket masuk. Padahal, tiket tersebut wajib dibeli secara daring sesuai prosedur resmi.

"Mengingat waktu yang terbatas untuk mengejar momen matahari terbit, tour leader tersebut meminta bantuan warga lokal untuk melakukan pembelian tiket," terang Septi dalam keterangannya, Kamis (31/7/2025).

Warga lokal tersebut kemudian melakukan pembelian dan pembayaran tiket, lalu mengirimkan bukti transaksi kepada sopir jip yang mengantar pengunjung. Namun, bukti tersebut tidak diteruskan kepada tour leader.

Setelah pengunjung selesai berwisata, tour leader kembali ke pos pintu masuk untuk meminta bukti pembayaran. Namun, warga lokal dan sopir jip sudah tidak dapat dihubungi, sehingga menimbulkan kesalahpahaman.

Septi mengaku, pihaknya telah mencoba mempertemukan semua pihak yang terlibat pada hari ini di Kantor Resort Wonokitri guna dilakukan klarifikasi langsung. Namun, hingga saat ini pihak TL belum memberikan tanggapan atas undangan tersebut.

TNBTS menegaskan bahwa petugas mereka tidak terlibat dalam transaksi tersebut dan tidak ada indikasi praktik pungutan liar oleh oknum petugas.

"Jika ditemukan indikasi keterlibatan oknum, kami akan menindak tegas sesuai ketentuan," tegas Septi.

Septi juga membeberkan bahwa tarif resmi tiket masuk untuk wisatawan mancanegara adalah Rp255.000 per orang. Sedangkan kendaraan roda empat (jip) dikenakan biaya Rp10.000. Adapun pembayaran sebesar Rp550.000 untuk dua orang diduga mencakup tambahan biaya jasa dari pihak ketiga yang membantu proses pembelian.

Septi mengimbau agar seluruh pelaku jasa wisata memastikan tiket masuk telah dibeli secara online melalui situs resmi Bromo minimal 30 hari sebelum keberangkatan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kendala di pintu masuk, terutama saat waktu sunrise yang sangat terbatas.

"Pengunjung juga dapat membeli tiket secara mandiri melalui website resmi untuk memastikan kepemilikan tiket yang sah," pungkasnya.

Redaksi: Samsudin
Editor: Amanda

Tancap Gas Jelang HUT RI! Bupati Bangkalan Gelar Aksi Pembagian Bendera, Ajak Warga Berani Tunjukkan Patriotisme!

 


Bangkalan, Imparsial News – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menunjukkan aksi nyata yang membakar semangat nasionalisme. Pada Jumat (01/08), bersama dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ia membagikan secara langsung 1.000 bendera Merah Putih kepada masyarakat. Aksi ini bukan hanya simbolis, melainkan sebuah gebrakan untuk menggugah rasa cinta tanah air di kalangan warga Bangkalan.

Pembagian bendera ini dilakukan secara terpusat di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, menyasar para pengguna jalan yang melintas. Langkah strategis ini memastikan bendera Merah Putih sampai langsung ke tangan masyarakat.

Bupati Lukman Hakim menyampaikan bahwa pembagian bendera ini memiliki tujuan ganda: sebagai edukasi dan ajakan kepada masyarakat untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan semangat kebangsaan. "Pembagian bendera Merah Putih ini juga merupakan program serta arahan dari pemerintah pusat. Harapannya, masyarakat bisamengibarkan bendera di rumah, kantor maupun tempat masing-masing," ujarnya.
Ia juga tak lupa mengimbau seluruh masyarakat Bangkalan agar selama bulan Agustus ini, mereka turut serta mengibarkan bendera Merah Putih sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan. "Pengibaran Merah Putih tidak hanya menjadi simbol peringatan kemerdekaan saja, namun juga untuk menggelorakan semangat nasionalisme dan patriotisme di tengah masyarakat," tegasnya.

Dengan kegiatan ini, nuansa peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Bangkalan diharapkan tidak hanya semarak, tetapi juga mampu menggugah rasa cinta tanah air secara mendalam. Ini adalah langkah konkret pemerintah daerah dalam menjaga dan melestarikan semangat perjuangan para pendahulu, memastikan nilai-nilai kebangsaan tetap hidup di hati setiap warga Bangkalan.


(Red/Mzl)


Editor: Adytia Damar

Tunggak Setahun, Pelat Nomor Dipalsukan! Kasus Debt Collector di Babat Berakhir di Polsek, Kapolsek Siap Tindak Tegas!

   


Lamongan, Imparsial News – Sebuah perdebatan sengit di pinggir jalan depan Depot Mira Babat pada Rabu (30/07/2025) menarik perhatian publik dan akhirnya berujung di Kantor Polsek Babat. Kejadian ini bermula ketika sejumlah debt collector (DC) menghentikan dan menagih seorang pengendara motor bernama Wahyudi yang disebut memiliki tunggakan selama satu tahun. Karena perdebatan ini memicu keramaian dan potensi kemacetan, warga setempat melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Babat.

Menanggapi laporan tersebut, anggota Polsek Babat segera meluncur ke lokasi kejadian. Mengingat lokasi perdebatan berada di pinggir jalan, polisi mengambil langkah cepat dengan mengarahkan kedua belah pihak untuk melakukan mediasi di Kantor Polsek Babat. Tujuannya jelas: untuk menyelesaikan masalah dengan baik tanpa menimbulkan gangguan bagi pengguna jalan lain.

Dalam proses mediasi yang dipimpin oleh pihak kepolisian, terungkap fakta yang mengejutkan. Pengendara motor, Wahyudi, ternyata memalsukan pelat nomor kendaraannya dan memang memiliki tunggakan selama satu tahun. Setelah melalui perdebatan yang alot, akhirnya terjadi kesepakatan antara pihak penagih dan pengendara motor. Wahyudi bersedia memberikan sejumlah uang sesuai dengan kesepakatan yang dicapai saat mediasi.

Kapolsek Babat, Kompol Chakim Amrulloh S.H M.H, menegaskan bahwa langkah yang diambil anggotanya sudah sesuai prosedur. "Anggota kami sudah melakukan prosedur yang benar dalam mengarahkan mediasi. Jadi, tidak benar kalau ada pembiaran intimidasi maupun tidak mengayomi masyarakat," ujar Kompol Chakim. Ia menambahkan, perdebatan adalah hal yang wajar, dan tugas mediator adalah mencarikan solusi terbaik.

Terkait maraknya aktivitas debt collector yang meresahkan, Kapolsek Babat membuka pintu aduan selebar mungkin. Ia berjanji akan menindak tegas setiap laporan yang masuk agar tidak ada lagi masyarakat yang merasa terintimidasi atau resah akibat aktivitas penagihan yang tidak beretika.

(Red/Ar,Demit)


Editor: Adytia Damar

Tangerang Geger! Mahasiswa UNIS 'Gempur' Desa Cikuya, Data Warga Miskin dan Putus Sekolah Diburu Habis!

 


Tangerang, Imparsial News – Pemerintah Desa Cikuya di Tangerang kembali menunjukkan komitmennya dalam pembangunan desa dengan menyambut hangat kedatangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) pada Jumat (01/08/25). Pertemuan yang digelar di kantor desa ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah orientasi dan pemaparan program kerja ambisius yang siap menjadi senjata baru untuk mengatasi masalah stunting dan putus sekolah di desa tersebut.

Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Kepala Desa Cikuya, Ade Safei, para kepala dusun, serta Ketua Kadus Julaini ini, menjadi momentum penting. Ade Safei dengan tegas menyatakan apresiasinya atas kehadiran para mahasiswa dan membuka peluang kolaborasi di berbagai sektor. Isu utama yang menjadi sorotan adalah penanganan kesehatan, terutama stunting dan demam berdarah.

"Kami sangat terbuka terhadap kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk dari tatanan paling bawah, untuk menyalurkan bantuan dan memperkuat program desa,” ujar Ade Safei, menunjukkan semangat gotong royong yang kuat.

Sebagai wujud konkret, desa telah menjalankan program pemberian makanan tambahan melalui posyandu, yang didanai dari Dana Desa, sebagai upaya penanganan stunting. Mahasiswa KKN juga bergerak cepat dengan menggali informasi kontak dari dinas-dinas terkait untuk memperluas jangkauan program mereka.

Tak hanya itu, Ade Safei juga menyosialisasikan pentingnya penanaman tanaman obat keluarga (Toga) atau apotek hidup. "Tidak perlu lahan besar. Minimal di setiap kantor pemerintahan desa harus ada tanaman toga,” tegas Kepala Desa, mendorong inovasi sederhana yang berdampak besar.
Dalam sesi diskusi, mahasiswa KKN memaparkan program kerja yang tak kalah krusial, yaitu pembaruan data warga miskin dan warga yang putus sekolah. Tiara, salah satu mahasiswa KKN, menyampaikan bahwa data tersebut sangat penting untuk mengusulkan program sekolah gratis atau program kesetaraan. Menanggapi hal ini, pemerintah desa menyatakan dukungan penuh. “Kami tidak membatasi siapa pun yang ingin sekolah kembali. Silakan hubungi Pak Maman selaku Kasi Pelayanan untuk koordinasi lebih lanjut,” kata Ade Safei.

Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah desa dan mahasiswa, Desa Cikuya kini memiliki amunisi baru untuk mengatasi persoalan sosial secara menyeluruh dan berkelanjutan. KKN UNIS bukan hanya sekadar kegiatan, melainkan katalisator perubahan yang siap menggempur masalah hingga ke akar-akarnya.

(Red/MRAW)


Editor: Adytia Damar

Skandal Trotoar Blega | Dari Jalan Pejalan Kaki ke Lapak PKL, Camat Diduga Langgar Perda dan Gagal Urus Tata Kota!

 


Bangkalan, Imparsial News – Kinerja Camat Blega, Kabupaten Bangkalan, menuai sorotan tajam dan kekecewaan publik. Pada Kamis, 31 Juli 2025, masyarakat menuding kepemimpinan Camat Blega diduga membiarkan pedagang kaki lima (PKL) dan jualan liar menguasai trotoar di depan kantor kecamatan. Trotoar yang seharusnya menjadi jalur aman bagi pejalan kaki, termasuk penyandang disabilitas, kini kehilangan fungsi utamanya.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sebelumnya telah mengucurkan miliaran rupiah untuk membangun dan memperbaiki trotoar di wilayah Kabupaten Bangkalan. Namun, kenyataan di lapangan sangat berbanding terbalik dengan tujuan mulia tersebut. Sepanjang jalan raya di depan Kantor Kecamatan Blega dan jalur trotoar kini dipadati oleh PKL, pedagang bensin eceran, hingga kendaraan pickup yang digunakan untuk berjualan dan diparkir sembarangan. Kondisi ini membuat trotoar sama sekali tidak dapat diakses oleh pejalan kaki.

Arkan, salah seorang warga Blega, mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyayangkan trotoar yang dibangun dengan biaya besar justru tidak bisa digunakan pejalan kaki untuk menghindari lalu lintas kendaraan. "Kalau trotoar bersih, saya bisa jalan kaki melewati trotoar tersebut. Ini malah bikin macet dan boros BBM subsidi," keluhnya.

Lebih jauh, Arkan menuding Camat Blega telah melakukan pembiaran terhadap aktivitas PKL yang menggunakan trotoar secara ilegal. Ia bahkan menilai Camat terkesan menutup mata terhadap maraknya pedagang di jalan trotoar di wilayah tersebut, sebuah tindakan yang melanggar Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Masyarakat kini gerah dan tidak hanya menuntut penertiban, tetapi juga mendesak pihak yang berwajib untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan pencopotan jabatan Camat Blega. Alasan mereka jelas: Camat dinilai gagal dalam menertibkan PKL dan dianggap lambat dalam merespons keluhan masyarakat. Hingga berita ini ditayangkan, yang bersangkutan terkesan tidak memberikan tanggapan.

(Red/Mzl)


Editor: Adytia Damar

Thursday, July 31, 2025

Warga Cikuya Merapat! Jumsih Berubah Total, Kades Ade Safei 'Suntik' Kesehatan Gratis Hingga Ke Warga Paling Pinggir!

 


Tangerang, Imparsial News – Menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80, Desa Cikuya di Tangerang menunjukkan inovasi pelayanan publik yang luar biasa. Melalui kegiatan rutin Jumat Bersih (Jumsih), Pemerintah Desa Cikuya menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi warganya pada Jumat (01/08/25) pagi. Dipimpin langsung oleh Kepala Desa Ade Safei, aksi ini bukan hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga 'menggedor' kesadaran kesehatan masyarakat.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Pemerintah Desa Cikuya dengan tim medis dari Puskesmas Cikuya. Jenis pemeriksaan yang diberikan pun cukup komprehensif, mencakup pengukuran tekanan darah (tensi), kadar gula darah, dan kolesterol. Ini adalah langkah proaktif yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat.

Antusiasme warga begitu tinggi, terlihat dari banyaknya peserta yang hadir. Tak hanya warga biasa, perangkat desa seperti RT/RW, para kepala dusun (Kadus), mahasiswa KKN, Ketua PKK, hingga tokoh masyarakat setempat, turut serta dalam kegiatan ini. Ini menunjukkan soliditas dan dukungan penuh terhadap program inovatif Kepala Desa Ade Safei.

Salah satu warga, Ibu Osan, yang kebetulan berada di kantor desa untuk mengurus dokumen, mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya belum pernah cek kesehatan seperti ini sebelumnya. Alhamdulillah hari ini bisa tahu kadar gula dan kolesterol saya,” ujarnya. Pernyataan ini membuktikan bahwa layanan kesehatan seperti ini sangat dibutuhkan dan mudah dijangkau oleh warga yang selama ini mungkin kesulitan mengaksesnya.

Acara yang juga didampingi oleh Kadus Julaini dan Ibu Lurah Desa Cikuya ini berjalan lancar. Setiap peserta yang telah diperiksa mendapatkan hasil secara langsung. Bagi warga yang terindikasi memiliki masalah medis tertentu, diberikan surat rujukan untuk pemeriksaan lanjutan ke Puskesmas Cikuya.

Kepala Desa Ade Safei menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Ia juga berjanji bahwa kegiatan serupa akan terus digalakkan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan desa yang lebih merata dan mudah dijangkau oleh warga. Desa Cikuya telah membuktikan, bahwa dengan semangat gotong royong dan inovasi, pelayanan kesehatan prima bisa dimulai dari level desa, menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.

(Red/MRAW)


Editor: Adytia Damar