Menanggapi berbagai masukan tersebut, Bung Taufik memberikan arahan yang tegas. Ia menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, MADAS akan berfokus pada pembenahan struktur, penguatan program kerja, dan perluasan peran di seluruh Indonesia. Ia juga secara terbuka mengapresiasi setiap kritik dan saran yang masuk sebagai bahan evaluasi. "Kita ini satu keluarga besar. Semua masukan akan kita tampung dan jadikan bahan untuk membangun MADAS yang lebih baik, lebih bermanfaat, dan menjadi kebanggaan masyarakat Madura di manapun berada,” ujarnya, menjawab setiap keraguan yang mungkin muncul.
Sunday, August 10, 2025
Tancap Gas! Bung Taufik 'Gedor' Pengurus Madas via Zoom, Usulan Bimtek Hingga Sinergi Lintas Wilayah Jadi Agenda Utama!
Dana Desa OKU Jadi Sorotan: Camat Pengandonan Pilih Bungkam, Tudingan Korupsi Kian Kuat.
BATURAJA, SUMSEL , Imparsial News - Dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan Dana Desa (DD) di Kecamatan Pengandonan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), semakin memanas. Lembaga Swadaya Masyarakat Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS-SUMSEL) mengungkap adanya indikasi penyimpangan serius dalam penggunaan dana desa triwulan 1. Temuan ini diperkuat oleh audit BPKP Sumsel yang membuktikan adanya kerugian negara akibat proyek yang tidak sesuai dengan musyawarah perencanaan desa (Musrembangdes).
Menurut PAKIS-SUMSEL, minimnya transparansi dan partisipasi masyarakat menjadi celah bagi korupsi untuk merajalela. Lebih parahnya, pihak Kecamatan Pengandonan yang seharusnya menjadi garda terdepan pengawasan, justru terkesan tutup mata. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai efektivitas pengawasan yang seharusnya dilakukan.
"Camat Pengandonan, Saudari Oktaria Rosalina, S.IPM, S.i, saat diklarifikasi memilih bungkam dan tidak merespons pertanyaan para aktivis melalui pesan singkat maupun telepon," ungkap Ketua PAKIS-SUMSEL.
Ketidakresponsifan Camat ini dianggap sebagai indikasi jelas adanya permasalahan serius. Padahal, sesuai Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Permendagri No. 19 Tahun 2023, camat memiliki peran vital dalam pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa.
"Tanpa adanya sosialisasi dan transparansi, pengawasan menjadi sulit, artinya korupsi semakin tak terkendali," tegas PAKIS-SUMSEL.
Temuan BPKP Provinsi Sumsel untuk tahun anggaran 2025 triwulan 1 mencatat dua desa di Kecamatan Pengandonan memiliki kegiatan yang tidak relevan, tidak selaras, dan tidak didukung dokumen perencanaan desa yang memadai. Situasi ini menunjukkan kegagalan dalam pembinaan dan pengawasan yang berdampak pada seluruh desa di wilayah OKU, yang belum memiliki indikator kinerja capaian pembangunan desa yang jelas.
PAKIS-SUMSEL berjanji akan menyampaikan temuan ini langsung kepada Bupati OKU untuk mengevaluasi kinerja seluruh camat. Mereka mendesak pemerintah agar mengambil langkah tegas, seperti penerapan sistem informasi yang dapat diakses publik, untuk meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat. PAKIS-SUMSEL juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih proaktif mengawasi dan melaporkan setiap dugaan penyalahgunaan dana desa demi mewujudkan pembangunan yang transparan dan akuntabel.
(mzl/bwrd)
Beras Murah Polresta Sidoarjo Banjiri Desa-desa, Sinyal Keras Lawan Gejolak Harga Pangan.
SIDOARJO, Imparsial News - 10 Agustus 2025 – Polresta Sidoarjo bersama Polda Jatim dan berbagai stakeholder terkait, melancarkan serangan masif terhadap fluktuasi harga pangan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Program ini menyasar seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo, khususnya 18 kecamatan, sebagai bukti nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat yang tengah berjuang menghadapi gejolak harga bahan pokok.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Christian Tobing, menegaskan bahwa GPM ini adalah langkah krusial untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan, khususnya beras.
"Gerakan Pangan Murah yang dilakukan merupakan wujud kehadiran Polri untuk masyarakat, serta mendorong agar bisa menjaga stabilitas harga bahan pokok dan ketersediaan pangan, khususnya beras, di tengah fluktuasi harga pasar," ujar Kombes Tobing pada Minggu. Inisiatif ini langsung mematok harga beras jenis SPHP di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), memberikan angin segar bagi daya beli warga.
Distribusi beras murah ini dilakukan secara serentak oleh Polresta Sidoarjo dan 18 Polsek jajaran. Strategi ini mengoptimalkan peran vital Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk memastikan bantuan pangan benar-benar menyasar warga yang paling membutuhkan hingga ke pelosok desa. Pendekatan door-to-door atau titik-titik strategis di desa menjadi kunci keberhasilan penyaluran.
Program Pangan Murah ini bukan sekadar bantuan sementara; ia menjadi langkah strategis jangka pendek untuk menahan laju inflasi pangan. Selain itu, GPM juga memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, Polri, dan lembaga pangan dalam menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Respons masyarakat Sidoarjo sangat positif dan antusias. Warga membanjiri lokasi penjualan, rela mengantre di mobil patroli polisi dengan bak terbuka yang mengangkut beras SPHP kemasan 5 kilogram. Meski pembelian dibatasi, mereka mengaku senang mendapatkan beras berkualitas baik dengan harga terjangkau.
"Masyarakat Sidoarjo merasa terbantu sekali meski ada keterbatasan pembelian," pungkas seorang warga. Apresiasi ini menjadi validasi atas efektivitas program dan komitmen Polri dalam membantu masyarakat.
(syt/bwrd)
Pelti Rembang Cup 2025 Jadi Tamparan Keras, Darmawan: "Fasilitas Sudah Ada, Tinggal Niat!"
REMBANG, Imparsial News - Gemuruh sorak sorai penonton memecah keheningan Minggu pagi (10/8/2025) di Lapangan Tenis SMPN 2 Rembang. Acara puncak Pelti Rembang Cup 2025 sukses menyajikan pertandingan final yang memukau, menandai berakhirnya turnamen tenis terbesar di Rembang. Sejak dibuka pada 2 Agustus 2025, ajang ini telah menjadi magnet bagi para pecinta tenis, membangkitkan kembali gairah olahraga di kabupaten ini.
Turnamen yang dibuka oleh Asisten I Sekda Rembang, Agus Salim, S.H., M.H. ini tidak main-main. Sebanyak 18 pasangan bertarung di Group A dan 32 pasangan di Group B, menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Pertandingan final yang dimulai pukul 08.00 WIB menyuguhkan drama penuh gengsi. Di Group A, duo Joko berhasil mendominasi dan mengunci kemenangan atas pasangan Wignyo/Wayan. Sementara itu, di Group B, pasangan Suwardi/Toni tampil memukau dengan menaklukkan Otto/Pardiman.
Ketua Pelti Kabupaten Rembang, Darmawan, S.H., mengungkapkan rasa bangganya atas kesuksesan turnamen ini. Ia menegaskan bahwa Pelti Cup adalah agenda rutin yang vital, tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wadah mempererat silaturahmi.
"Terima kasih kepada Bapak Bupati yang selalu mendukung," ujarnya. Darmawan juga menyampaikan visinya ke depan untuk lebih fokus menjaring bibit atlet muda dan mendorong KONI agar olahraga tenis lapangan di Rembang semakin hidup di tingkat sekolah.
Menurut Darmawan, fasilitas tenis di Rembang sudah memadai, yang dibutuhkan saat ini adalah semangat generasi muda untuk mau berlatih dan berprestasi.
"Tidak ada kata mahal untuk olahraga jika ada niat. Kita ingin Rembang harum namanya di kancah tenis lapangan," tegasnya. Pesan ini menjadi cambuk semangat bagi para atlet muda dan pelatih untuk bekerja lebih keras.
Puncak acara ditutup dengan penyerahan piala dan uang pembinaan, sebuah apresiasi bagi perjuangan para atlet. Duo Joko dan pasangan Suwardi/Toni resmi menyandang gelar juara di kategori masing-masing. Dengan suksesnya Pelti Rembang Cup 2025, diharapkan tenis lapangan di Rembang semakin berkembang, melahirkan atlet-atlet potensial yang siap membawa nama daerah ke tingkat nasional.(Zainuri-Aji/bwrd)
Bukan Wisata Biasa! SH Terate Tuntut Anggota Baru 'Napak Tilas' Sejarah, Jegal Berita Hoax.
KOTA MADIUN, Imparsial News - 9 Agustus 2025 – Padepokan Agung Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) di Jalan Merak, Kota Madiun, kembali menjadi pusat aktivitas spiritual dan keilmuan. Hari Sabtu kemarin, lebih dari 500 warga SH Terate dari sembilan cabang memadati area padepokan untuk mengikuti program wisata religi dan pembekalan organisasi. Ini adalah upaya masif untuk memperdalam ajaran, menguatkan ikatan, dan menangkal informasi sesat tentang sejarah SH Terate.
Ratusan rombongan dari berbagai daerah mulai berdatangan sejak pagi, memasuki kawasan lapangan sisi barat padepokan agung lama. Menurut Kang Mas Sumadi, koordinator pendamping wisata religi, rombongan terjauh datang dari Cabang Oku Timur dan Gianyar Bali.
"Selain melakukan ziarah ke makam pendiri SH Terate, mereka yang rata-rata warga baru ini juga mendapatkan bekal baik materi maupun ke-SH-an dari bidang organisasi," jelasnya, menunjukkan fokus pada penguatan fondasi keilmuan bagi anggota baru.
Selain materi keorganisasian, seluruh warga juga mendapatkan pelatihan pencak silat praktis yang dipandu langsung oleh Kang Mas Heri Mulyono bersama pelatih peraga di Graha Kridha Budaya. Ini adalah bagian integral dari upaya SH Terate untuk tidak hanya memperkuat pemahaman filosofis, tetapi juga keterampilan praktis dalam seni bela diri. Kehadiran para pelatih senior ini memastikan kualitas materi yang disampaikan sesuai dengan pakem organisasi.
Kang Mas Sunarwan, Ketua Cabang Gianyar Bali, mengungkapkan alasan membawa 60 warga baru untuk berkunjung ke Padepokan Agung.
"Tujuannya pertama untuk adik-adik yang baru disahkan, supaya tahu di mana padepokan SH Terate itu berada, ya di Jalan Merak Kota Madiun ini," tegasnya.
Kunjungan ini juga berfungsi sebagai upaya untuk menguatkan pemahaman sejarah SH Terate, sehingga anggota tidak mudah terkecoh oleh berita bohong, khususnya mengenai keberadaan pusat atau padepokan asli.
Rangkaian kegiatan wisata religi ini sangat terstruktur, dimulai dari Padepokan Agung, dilanjutkan ziarah ke makam Eyang Suro, Eyang Hardjo Utomo, Kang Mas Sutomo Mangku Joyo di Cangkring, Kang Mas Imam Kusupangat di Taman, serta Kang Mas Tarmadji Budi Harsono. Setelah ziarah, peserta kembali ke Padepokan Agung untuk pembekalan ke-SH-an dan pencak silat. Kegiatan ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga memastikan transfer nilai-nilai dan sejarah organisasi secara langsung dari sumbernya, membentengi anggota dari disinformasi.
(samsudin/bwrd)
Saturday, August 9, 2025
Skandal Pencurian Mobil Teman Sendiri Terbongkar! Pelaku SPS Diciduk Polresta Malang Kota di Sidoarjo.
KOTA MALANG, Imparsial News - 9 Agustus 2025 – Jaringan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kota Malang berhasil dipreteli oleh Satreskrim Polresta Malang Kota Polda Jatim. Dalam sebuah operasi sigap, polisi sukses membongkar tiga kasus pencurian dengan pemberatan dan mengamankan empat tersangka. Keempat pelaku kini dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara, menunjukkan ketegasan aparat dalam memerangi kejahatan jalanan.
Wakapolresta Malang Kota, AKBP Oskar Syamsuddin, S.I.K., M.T., mengungkapkan salah satu kasus menonjol adalah pencurian mobil Peugeot 408 milik warga Pondok Blimbing Indah. Pelaku berinisial SPS (34), yang merupakan teman korban HS (60), nekat menyusup masuk rumah melalui pintu belakang yang tak terkunci. Demi melancarkan aksinya, SPS bahkan mencabut kabel CCTV sebelum menggasak empat ponsel, satu tablet, dan kunci mobil. Tak sampai 24 jam setelah kejadian pada 23 Juli 2025, tim Satreskrim Polresta Malang Kota berhasil menghentikan laju SPS di Jl. Ahmad Yani Sidoarjo pada 24 Juli 2025, mengamankan mobil dan barang curian lainnya.
Tak hanya mobil, komplotan pencuri motor pun tak luput dari bidikan polisi. Kasus kedua melibatkan NV (25) dan SH (41), warga Kedungkandang. Keduanya diketahui mencuri motor Beat di Jl. Gadang Gang 10 Sukun pada 30 Juli 2025. Dengan modus mendorong motor yang stangnya tidak terkunci dan membuang plat nomor ke sungai, mereka berusaha menghilangkan jejak. Namun, berkat penyelidikan intensif, polisi berhasil membekuk keduanya beserta barang bukti pada 4 Agustus 2025.
Kasus ketiga yang diungkap terjadi di sebuah warung kopi depan GOR Ken Arok Kedungkandang pada malam 1 Agustus 2025. Tersangka MA (24) asal Bululawang berpura-pura memesan kopi, lalu dengan cepat menggasak motor Jupiter milik korban AG (44) saat korban sibuk. Aksi MA dipergoki warga sekitar dan langsung diserahkan ke Polsek Kedungkandang. Dari hasil pemeriksaan, MA tidak beraksi sendirian; rekannya berinisial RK kini berstatus DPO dan dalam pengejaran ketat petugas.
Polresta Malang Kota mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
"Kunci rumah serta kendaraan saat ditinggalkan dan jangan segan segera lapor jika terjadi tindak pidana agar segera mendapat penanganan Polisi," tegas AKBP Oskar.
Keberhasilan pengungkapan tiga kasus ini menjadi bukti nyata kesigapan Polresta Malang Kota dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, sekaligus mengirimkan pesan tegas kepada para pelaku kejahatan bahwa gerak-gerik mereka akan selalu diawasi dan ditindak.
(samsudin/brwd)
Passer Wong Bodho 'Gugah' Warga Gresik, Aksi Bagi Bendera Merah Putih Jadi Tamparan Keras!
GRESIK, Imparsial News - 9 Agustus 2025 – Semangat menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-80 digelorakan oleh Organisasi Masyarakat Passer Indonesia cabang Gresik. Dalam sebuah aksi nyata yang menyentuh, ormas ini membagikan bendera Merah Putih secara gratis kepada warga di Desa Boteng, Kecamatan Menganti. Aksi ini bertujuan untuk memupuk kembali jiwa nasionalisme dan patriotisme masyarakat yang dianggap mulai menurun.
Menurut Budi Utomo, Wakil Ketua DPC Passer Gresik, kegiatan ini lahir dari keprihatinan ormas yang dikenal sebagai "Wong Bodho" ini terhadap minimnya pengibaran bendera Merah Putih di halaman rumah warga.
"Kami melihat menurunnya rasa nasionalisme masyarakat. Banyak rumah tidak memasang bendera. Dengan langkah cepat, kami ingin warga mengenang jasa para pejuang dengan membagikan bendera merah putih di tiap rumah di Boteng," ungkapnya. Aksi ini menjadi pengingat sederhana namun kuat akan pengorbanan para pahlawan.
Gerakan ini disambut hangat oleh warga. Bapak Mujahidin, Ketua RT 06 RW 4 Boteng, merasa sangat terbantu dan berterima kasih.
"Kegiatan ini semakin menambah semangat warga kami untuk menyemarakkan peringatan kemerdekaan RI yang ke-80," ujarnya.
Dukungan juga datang dari pihak keamanan. Sertu M. Abdul Wahib dari Koramil Menganti, yang turut hadir, sangat mengapresiasi inisiatif ini.
"Saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. Semoga Passer Indonesia cabang Gresik semakin meningkatkan kegiatan-kegiatan yang positif ke depannya," katanya.
Aksi bagi-bagi bendera ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah upaya konkret untuk membangunkan kembali kesadaran kolektif bahwa kemerdekaan adalah tanggung jawab bersama. Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari ormas, tokoh masyarakat, hingga aparat keamanan, Passer Indonesia Gresik membuktikan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian adalah kunci untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif dan bermakna.
(Riawan-senex/bwrd)