Sunday, August 10, 2025

Bukan Main-Main! Pamotan Fest Jadi 'Senjata' Kodim dan Bulog Lawan Inflasi, Ratusan UMKM Panen Rezeki Melimpah!

 


Rembang, Imparsial News – Malam pembukaan Pamotan Fest 2025 pada Minggu (10/8/2025) menjadi momen yang sangat dinanti-nanti. Sentra Kuliner Pamotan, yang terletak di sebelah selatan Masjid Pamotan, diserbu ribuan pengunjung sejak sore hari. Alunan musik dari Warastra Band dan penampilan pentas seni lokal memeriahkan suasana, membuktikan bahwa semangat ekonomi dan hiburan rakyat di Pamotan begitu hidup.

Acara kolosal ini, yang berlangsung hingga 17 Agustus 2025, merupakan hasil kerja sama strategis antara Kodim 0720 Rembang, Bulog, serta Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Rembang. Dengan mengusung tema "Pamotan Fest", tujuan utamanya adalah menjaga ketahanan pangan dan sekaligus menghidupkan UMKM lokal. Sebuah langkah cerdas yang menggabungkan kepentingan strategis negara dengan kesejahteraan rakyat.

Pembukaan secara simbolis ditandai dengan pemukulan kentongan bersama oleh Ketua DPRD Rembang, Danramil Pamotan, Kepala Dinas-dinas terkait, Camat, Kapolsek, dan Ketua Paguyuban Kades se-Kecamatan Pamotan. Dentang kentongan yang menggema bukan hanya tanda dimulainya acara, melainkan juga janji untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat Pamotan.

Danramil Pamotan Kapten Cba Juli Eko Triono, mewakili Dandim 0720 Rembang, menegaskan pentingnya acara ini. “Pamotan Fest adalah wujud kerja sama untuk menjaga ketahanan pangan sekaligus menghidupkan UMKM. Harapannya, manfaatnya bisa dirasakan semua lapisan masyarakat,” ujarnya.

Danramil tidak berlebihan. Manfaat acara ini terasa hingga ke lapisan paling bawah. Puluhan stan UMKM yang memamerkan produk mulai dari sembako, kuliner, fesyen, hingga hasil pertanian laris manis. Bahkan, penjual asongan dan tukang parkir pun kebanjiran rezeki. “Kalau acara ramai begini, rezeki ikut lancar,” ungkap seorang tukang parkir sambil tersenyum lebar.

Pamotan Fest 2025 telah membuktikan diri bukan hanya sebagai ajang hiburan semata, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi lokal yang berhasil membawa senyum dan rezeki bagi banyak pihak. Dengan atmosfer kebersamaan dan dukungan penuh dari masyarakat, acara ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi lintas sektor dapat menciptakan kesejahteraan bersama.

(Red/Zainuri)


Editor: Adytia Damar

Surabaya Geger! Pendirian Rumah Aspirasi Umat Beragama Dihalangi, Marmoyo Community Tantang Oknum dan Desak Pemerintah Bertindak!

 


Surabaya, Imparsial News – Rencana pendirian Rumah Aspirasi Umat Beragama di Jalan Sememi Jaya Gang 1 Nomor 6, Surabaya, kini memantik dukungan kuat dari Marmoyo Community. Organisasi ini, melalui pernyataan resminya pada 10 Agustus 2025, secara lantang menyatakan dukungannya dan mengecam keras oknum-oknum yang diduga sengaja mempersulit proses perizinan.

Ketua Umum Marmoyo Community, yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Surabaya Media Radar CNN Online, menegaskan bahwa Rumah Aspirasi ini bukan sekadar bangunan, melainkan simbol persatuan, toleransi, dan kerukunan antarumat beragama. "Rumah Aspirasi Umat Beragama adalah simbol persatuan dan ruang dialog untuk semua golongan. Tidak seharusnya ada pihak yang menghalangi pembangunan ini," tegasnya.

Pernyataan ini menjadi sorotan tajam, mengingat adanya indikasi penolakan tanpa dasar hukum yang jelas. Menurut Marmoyo Community, tindakan tersebut hanya akan merusak sendi-sendi persaudaraan dan kebangsaan, serta bertentangan dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat (2) yang menjamin kebebasan beragama.

"Kami mendorong pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan aparat penegak hukum untuk bersikap bijak dan tegas. Rumah Aspirasi ini bukan hanya milik satu kelompok, tapi milik semua warga yang ingin menjaga keharmonisan," tambahnya. Pesan ini bukan sekadar himbauan, melainkan sebuah desakan agar pihak berwenang tidak menutup mata terhadap ulah oknum-oknum yang dinilai merusak kerukunan.

Marmoyo Community tidak hanya berhenti pada pernyataan. Mereka berencana mengadakan serangkaian kegiatan di Rumah Aspirasi, seperti kegiatan sosial, pendidikan toleransi, dan diskusi lintas iman. Tujuannya adalah menjadikan fasilitas ini sebagai pusat pembelajaran dan penyelesaian persoalan yang melibatkan masyarakat lintas agama.

Dengan dukungan penuh ini, Marmoyo Community mengirimkan sinyal kuat kepada siapa pun yang mencoba menghalangi: bahwa upaya pendirian Rumah Aspirasi ini akan terus dikawal hingga tuntas.

(Red/Sutrisno)


Editor: Adytia Damar

Tancap Gas! Bung Taufik 'Gedor' Pengurus Madas via Zoom, Usulan Bimtek Hingga Sinergi Lintas Wilayah Jadi Agenda Utama!

 


Surabaya, Imparsial News – Dewan Pimpinan Pusat Madura Asli (MADAS) menggebrak dengan menggelar rapat konsolidasi nasional secara daring melalui Zoom Meeting pada akhir pekan ini. Ini bukan sekadar rapat biasa, melainkan momentum krusial yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum terpilih periode 2025–2030, Bung Taufik. Rapat ini menjadi ajang pemanasan dan konsolidasi kekuatan setelah sebelumnya sempat diterpa isu miring.

Dihadiri oleh jajaran pengurus dari tingkat DPAC, DPC, hingga DPD, mulai dari ujung timur Sumenep hingga ujung barat Banyuwangi, suasana rapat berlangsung penuh semangat dan keterbukaan. Berbagai masukan, harapan, hingga kritik membangun dilontarkan demi kemajuan MADAS.

Perwakilan dari DPAC Camplong, misalnya, mengusulkan agenda radikal: mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) secara masif sebagai langkah perbaikan sistem dan peningkatan kapasitas kader. Sementara itu, perwakilan dari Sumenep menyoroti pentingnya sinergi antarlembaga dan antarwilayah untuk memperkuat peran MADAS di tengah masyarakat. Harapan juga datang dari Pasuruan agar MADAS menjadi organisasi yang semakin solid dan bermanfaat bagi umat.

Menanggapi berbagai masukan tersebut, Bung Taufik memberikan arahan yang tegas. Ia menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, MADAS akan berfokus pada pembenahan struktur, penguatan program kerja, dan perluasan peran di seluruh Indonesia. Ia juga secara terbuka mengapresiasi setiap kritik dan saran yang masuk sebagai bahan evaluasi. "Kita ini satu keluarga besar. Semua masukan akan kita tampung dan jadikan bahan untuk membangun MADAS yang lebih baik, lebih bermanfaat, dan menjadi kebanggaan masyarakat Madura di manapun berada,” ujarnya, menjawab setiap keraguan yang mungkin muncul.

Rapat konsolidasi ini menjadi langkah awal yang berani bagi kepemimpinan Bung Taufik untuk menyatukan langkah, memperkuat koordinasi, dan memantapkan komitmen seluruh pengurus. Dengan semangat kolaborasi dan pembenahan internal, MADAS siap menjawab tantangan dan membawa organisasi ini ke arah yang lebih baik di masa depan.

(Red/Team)


Editor: Adytia Damar

Dana Desa OKU Jadi Sorotan: Camat Pengandonan Pilih Bungkam, Tudingan Korupsi Kian Kuat.



BATURAJA, SUMSEL Imparsial News Dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan Dana Desa (DD) di Kecamatan Pengandonan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), semakin memanas. Lembaga Swadaya Masyarakat Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS-SUMSEL) mengungkap adanya indikasi penyimpangan serius dalam penggunaan dana desa triwulan 1. Temuan ini diperkuat oleh audit BPKP Sumsel yang membuktikan adanya kerugian negara akibat proyek yang tidak sesuai dengan musyawarah perencanaan desa (Musrembangdes).

Menurut PAKIS-SUMSEL, minimnya transparansi dan partisipasi masyarakat menjadi celah bagi korupsi untuk merajalela. Lebih parahnya, pihak Kecamatan Pengandonan yang seharusnya menjadi garda terdepan pengawasan, justru terkesan tutup mata. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai efektivitas pengawasan yang seharusnya dilakukan. 

"Camat Pengandonan, Saudari Oktaria Rosalina, S.IPM, S.i, saat diklarifikasi memilih bungkam dan tidak merespons pertanyaan para aktivis melalui pesan singkat maupun telepon," ungkap Ketua PAKIS-SUMSEL.

Ketidakresponsifan Camat ini dianggap sebagai indikasi jelas adanya permasalahan serius. Padahal, sesuai Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Permendagri No. 19 Tahun 2023, camat memiliki peran vital dalam pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa. 

"Tanpa adanya sosialisasi dan transparansi, pengawasan menjadi sulit, artinya korupsi semakin tak terkendali," tegas PAKIS-SUMSEL.

Temuan BPKP Provinsi Sumsel untuk tahun anggaran 2025 triwulan 1 mencatat dua desa di Kecamatan Pengandonan memiliki kegiatan yang tidak relevan, tidak selaras, dan tidak didukung dokumen perencanaan desa yang memadai. Situasi ini menunjukkan kegagalan dalam pembinaan dan pengawasan yang berdampak pada seluruh desa di wilayah OKU, yang belum memiliki indikator kinerja capaian pembangunan desa yang jelas.

PAKIS-SUMSEL berjanji akan menyampaikan temuan ini langsung kepada Bupati OKU untuk mengevaluasi kinerja seluruh camat. Mereka mendesak pemerintah agar mengambil langkah tegas, seperti penerapan sistem informasi yang dapat diakses publik, untuk meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat. PAKIS-SUMSEL juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih proaktif mengawasi dan melaporkan setiap dugaan penyalahgunaan dana desa demi mewujudkan pembangunan yang transparan dan akuntabel.

(mzl/bwrd)

Beras Murah Polresta Sidoarjo Banjiri Desa-desa, Sinyal Keras Lawan Gejolak Harga Pangan.



SIDOARJOImparsial News 10 Agustus 2025 – Polresta Sidoarjo bersama Polda Jatim dan berbagai stakeholder terkait, melancarkan serangan masif terhadap fluktuasi harga pangan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Program ini menyasar seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo, khususnya 18 kecamatan, sebagai bukti nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat yang tengah berjuang menghadapi gejolak harga bahan pokok.


Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Christian Tobing, menegaskan bahwa GPM ini adalah langkah krusial untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan, khususnya beras. 

"Gerakan Pangan Murah yang dilakukan merupakan wujud kehadiran Polri untuk masyarakat, serta mendorong agar bisa menjaga stabilitas harga bahan pokok dan ketersediaan pangan, khususnya beras, di tengah fluktuasi harga pasar," ujar Kombes Tobing pada Minggu. Inisiatif ini langsung mematok harga beras jenis SPHP di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), memberikan angin segar bagi daya beli warga.

Distribusi beras murah ini dilakukan secara serentak oleh Polresta Sidoarjo dan 18 Polsek jajaran. Strategi ini mengoptimalkan peran vital Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk memastikan bantuan pangan benar-benar menyasar warga yang paling membutuhkan hingga ke pelosok desa. Pendekatan door-to-door atau titik-titik strategis di desa menjadi kunci keberhasilan penyaluran.


Program Pangan Murah ini bukan sekadar bantuan sementara; ia menjadi langkah strategis jangka pendek untuk menahan laju inflasi pangan. Selain itu, GPM juga memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, Polri, dan lembaga pangan dalam menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Respons masyarakat Sidoarjo sangat positif dan antusias. Warga membanjiri lokasi penjualan, rela mengantre di mobil patroli polisi dengan bak terbuka yang mengangkut beras SPHP kemasan 5 kilogram. Meski pembelian dibatasi, mereka mengaku senang mendapatkan beras berkualitas baik dengan harga terjangkau. 

"Masyarakat Sidoarjo merasa terbantu sekali meski ada keterbatasan pembelian," pungkas seorang warga. Apresiasi ini menjadi validasi atas efektivitas program dan komitmen Polri dalam membantu masyarakat.

(syt/bwrd)

Pelti Rembang Cup 2025 Jadi Tamparan Keras, Darmawan: "Fasilitas Sudah Ada, Tinggal Niat!"

 


REMBANGImparsial News Gemuruh sorak sorai penonton memecah keheningan Minggu pagi (10/8/2025) di Lapangan Tenis SMPN 2 Rembang. Acara puncak Pelti Rembang Cup 2025 sukses menyajikan pertandingan final yang memukau, menandai berakhirnya turnamen tenis terbesar di Rembang. Sejak dibuka pada 2 Agustus 2025, ajang ini telah menjadi magnet bagi para pecinta tenis, membangkitkan kembali gairah olahraga di kabupaten ini.

Turnamen yang dibuka oleh Asisten I Sekda Rembang, Agus Salim, S.H., M.H. ini tidak main-main. Sebanyak 18 pasangan bertarung di Group A dan 32 pasangan di Group B, menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Pertandingan final yang dimulai pukul 08.00 WIB menyuguhkan drama penuh gengsi. Di Group A, duo Joko berhasil mendominasi dan mengunci kemenangan atas pasangan Wignyo/Wayan. Sementara itu, di Group B, pasangan Suwardi/Toni tampil memukau dengan menaklukkan Otto/Pardiman.

Ketua Pelti Kabupaten Rembang, Darmawan, S.H., mengungkapkan rasa bangganya atas kesuksesan turnamen ini. Ia menegaskan bahwa Pelti Cup adalah agenda rutin yang vital, tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wadah mempererat silaturahmi. 

"Terima kasih kepada Bapak Bupati yang selalu mendukung," ujarnya. Darmawan juga menyampaikan visinya ke depan untuk lebih fokus menjaring bibit atlet muda dan mendorong KONI agar olahraga tenis lapangan di Rembang semakin hidup di tingkat sekolah.


Menurut Darmawan, fasilitas tenis di Rembang sudah memadai, yang dibutuhkan saat ini adalah semangat generasi muda untuk mau berlatih dan berprestasi. 

"Tidak ada kata mahal untuk olahraga jika ada niat. Kita ingin Rembang harum namanya di kancah tenis lapangan," tegasnya. Pesan ini menjadi cambuk semangat bagi para atlet muda dan pelatih untuk bekerja lebih keras.

Puncak acara ditutup dengan penyerahan piala dan uang pembinaan, sebuah apresiasi bagi perjuangan para atlet. Duo Joko dan pasangan Suwardi/Toni resmi menyandang gelar juara di kategori masing-masing. Dengan suksesnya Pelti Rembang Cup 2025, diharapkan tenis lapangan di Rembang semakin berkembang, melahirkan atlet-atlet potensial yang siap membawa nama daerah ke tingkat nasional.(Zainuri-Aji/bwrd)

Bukan Wisata Biasa! SH Terate Tuntut Anggota Baru 'Napak Tilas' Sejarah, Jegal Berita Hoax.

   

KOTA MADIUNImparsial News - 9 Agustus 2025 – Padepokan Agung Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) di Jalan Merak, Kota Madiun, kembali menjadi pusat aktivitas spiritual dan keilmuan. Hari Sabtu kemarin, lebih dari 500 warga SH Terate dari sembilan cabang memadati area padepokan untuk mengikuti program wisata religi dan pembekalan organisasi. Ini adalah upaya masif untuk memperdalam ajaran, menguatkan ikatan, dan menangkal informasi sesat tentang sejarah SH Terate.


Ratusan rombongan dari berbagai daerah mulai berdatangan sejak pagi, memasuki kawasan lapangan sisi barat padepokan agung lama. Menurut Kang Mas Sumadi, koordinator pendamping wisata religi, rombongan terjauh datang dari Cabang Oku Timur dan Gianyar Bali

"Selain melakukan ziarah ke makam pendiri SH Terate, mereka yang rata-rata warga baru ini juga mendapatkan bekal baik materi maupun ke-SH-an dari bidang organisasi," jelasnya, menunjukkan fokus pada penguatan fondasi keilmuan bagi anggota baru.


Selain materi keorganisasian, seluruh warga juga mendapatkan pelatihan pencak silat praktis yang dipandu langsung oleh Kang Mas Heri Mulyono bersama pelatih peraga di Graha Kridha Budaya. Ini adalah bagian integral dari upaya SH Terate untuk tidak hanya memperkuat pemahaman filosofis, tetapi juga keterampilan praktis dalam seni bela diri. Kehadiran para pelatih senior ini memastikan kualitas materi yang disampaikan sesuai dengan pakem organisasi.


Kang Mas Sunarwan, Ketua Cabang Gianyar Bali, mengungkapkan alasan membawa 60 warga baru untuk berkunjung ke Padepokan Agung. 

"Tujuannya pertama untuk adik-adik yang baru disahkan, supaya tahu di mana padepokan SH Terate itu berada, ya di Jalan Merak Kota Madiun ini," tegasnya. 

Kunjungan ini juga berfungsi sebagai upaya untuk menguatkan pemahaman sejarah SH Terate, sehingga anggota tidak mudah terkecoh oleh berita bohong, khususnya mengenai keberadaan pusat atau padepokan asli.


Rangkaian kegiatan wisata religi ini sangat terstruktur, dimulai dari Padepokan Agung, dilanjutkan ziarah ke makam Eyang SuroEyang Hardjo UtomoKang Mas Sutomo Mangku Joyo di CangkringKang Mas Imam Kusupangat di Taman, serta Kang Mas Tarmadji Budi Harsono. Setelah ziarah, peserta kembali ke Padepokan Agung untuk pembekalan ke-SH-an dan pencak silat. Kegiatan ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga memastikan transfer nilai-nilai dan sejarah organisasi secara langsung dari sumbernya, membentengi anggota dari disinformasi.


(samsudin/bwrd)