Sunday, August 10, 2025

Janji Bantuan Palsu, Remaja 14 Tahun di Malang Jadi Korban Dugaan Kekerasan.

 

Kota Malang, Imparsial News — Seorang remaja putri berusia 14 tahun, sebut saja Bunga, kini berjuang memulihkan diri setelah menjadi korban rangkaian peristiwa yang diduga melibatkan kekerasan seksual dan pelecehan di media sosial. Kasus ini telah dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Malang dan mendapat pendampingan dari LSM Gerbang Indonesia.

Janji Bantuan yang Berubah Jadi Ancaman
Bunga berasal dari keluarga kurang mampu. Ayahnya telah meninggal, ibunya sakit, dan ia bersekolah sambil membantu pekerjaan rumah. Di tengah kesulitan itu, sepasang suami istri — yang dalam laporan disebut Kumbang Jantan dan Kumbang Betina — menawarkan bantuan pendidikan, bahkan mengangkat Bunga sebagai “anak asuh”.

Namun, menurut keterangan keluarga, Kumbang Jantan justru diduga melakukan tindakan asusila terhadap Bunga. Sementara Kumbang Betina diduga merampas ponsel korban dan menyebarkan materi pribadi melalui media sosial, yang memicu perundungan dan stigma di lingkungan sekitar.

Dampak Sosial dan Pendidikan
Akibat peristiwa tersebut, Bunga tidak hanya mengalami trauma mendalam, tetapi juga kehilangan hak pendidikannya. Ia dikeluarkan dari sekolah dan terpaksa menghadapi tekanan sosial yang berat.

Ketua LSM Gerbang Indonesia menegaskan bahwa perlindungan anak tidak boleh berhenti pada aturan tertulis, tetapi harus diwujudkan dalam langkah nyata.

“Bunga adalah simbol banyak anak yang hidup dalam kerentanan. Kita tidak boleh membiarkan janji bantuan menjadi kedok untuk merampas masa depan mereka,” ujarnya.

Proses Hukum dan Seruan untuk Masyarakat
Kasus ini kini ditangani aparat kepolisian dengan mengacu pada Undang-Undang Perlindungan Anak serta Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Penegak hukum diharapkan mengambil langkah tegas demi perlindungan maksimal kepada korban.

LSM Gerbang Indonesia mengimbau masyarakat untuk:

  • Menjaga kerahasiaan identitas korban.

  • Melaporkan setiap dugaan pelanggaran terhadap anak.

  • Menghentikan penyebaran konten yang merugikan korban.

Bunga mungkin kehilangan masa kecil dan hak belajarnya untuk sementara. Namun, dengan dukungan semua pihak, ia masih memiliki kesempatan untuk merebut kembali masa depannya.

Redaksi: SM
Editor:Mnd

Tunas Harapan Bangsa Ada di Gresik! MI Islamiyah Sumurgenuk Gelar Persami, Siap Cetak Generasi Unggul Hingga Tingkat Provinsi!

 


Gresik, Imparsial News – Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah (MI) Sumurgenuk menggelar puncak acara Perkemahan Sabtu Malam Minggu (PERSAMI) dengan prosesi menyalakan api unggun yang khidmat. Pada Sabtu malam, di lapangan madrasah, api unggun bukan sekadar tontonan, melainkan simbol kebersamaan dan persatuan yang mengikat erat seluruh anggota Pramuka.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah MI, Bapak Suwojo, para guru, serta kakak-kakak pembina Pramuka yang setia mendampingi peserta. Selain api unggun, PERSAMI juga diisi dengan berbagai perlombaan, seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan pembacaan puisi, yang bertujuan mengasah bakat dan mental para siswa.

Bertindak selaku pembina upacara, Kakak Anwar memberikan amanat yang mendalam. Ia menegaskan bahwa api unggun bukanlah ritual sembahan, melainkan bagian integral dari pendidikan kepramukaan. "Api unggun dapat menumbuhkembangkan karakter kejiwaan pada peserta didik," ujarnya. 

Ia kemudian menjelaskan tiga makna filosofi api unggun:
  1. Api berkobar melambangkan semangat yang membara dan kekuatan.
  2. Api yang panas berfungsi untuk mengusir hal-hal buruk, melambangkan kekuatan untuk menghadapi tantangan.
  3. Api bercahaya melambangkan petunjuk, persaudaraan, dan persatuan, dengan harapan cita-cita para siswa setinggi api yang berkobar.
Kakak Anwar juga menekankan pentingnya mengambil pelajaran berharga dari kegiatan ini untuk menjadi bekal di masa depan. "Jadilah penerang bagi orang lain. Jadilah seperti cahaya api yang mampu memberikan kehangatan kepada orang lain," pesannya. Ia juga berpesan agar para peserta selalu menjaga nama baik madrasah.

Kegiatan PERSAMI ini adalah bagian dari program madrasah untuk menyaring peserta didik yang akan dikirim dalam perkemahan-perkemahan di tingkat kabupaten maupun provinsi. "Alhamdulillah, kegiatan selama dua hari ini berjalan dengan sangat baik. Dan kakak-kakak pembina sudah mengantongi nama-nama yang nanti kita akan kirim dalam perkemahan yang biasanya akan dilaksanakan pada bulan-bulan yang akan datang," ungkap Kakak Anwar penuh semangat.

"Tunjukkan kepada orang lain bahwa Pramuka adalah tunas harapan bangsa yang nantinya akan memimpin bangsa menjadi lebih baik. Jangan lupa tetap menjaga nama baik dan kebersihan lingkungan," pungkasnya.

(Red/Sutikno)


Editor: Adytia Damar

Abdurahman Tohir 'Gugat' Bupati Lukman! Tolak Pemecatan ASN Pemakai Narkoba, Ungkap Koruptor Lebih Bahaya!

 


Bangkalan, Imparsial News – Pernyataan tegas Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, terkait penangkapan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) yang tertangkap basah mengonsumsi sabu di Kecamatan Modung, kini memantik reaksi keras dari LSM Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS). Pernyataan Bupati yang akan menindak keras bahkan memberhentikan secara tidak hormat para pelaku, ditanggapi sinis oleh Ketua Umum PAKIS, Abdurahman Tohir.

Menurut Abdurahman Tohir, sikap Bupati yang akan langsung memecat para ASN pemakai narkoba adalah tindakan yang semena-mena. "Kami menolak dan menentang hal tersebut. Mereka yang terciduk oleh APH itu hanya bagian ASN yang lagi sial saja. Mereka hanya korban," papar Abdurahman, Minggu (10/8/2025). Ia berpendapat bahwa ASN yang harus dipecat adalah mereka yang terbukti sebagai pengedar, bukan hanya pemakai. Baginya, pemecatan bagi pemakai hanya boleh dilakukan jika pelanggaran disiplin terjadi lebih dari satu kali.

Sebagai bentuk penolakan, Abdurahman Tohir melayangkan tantangan terbuka kepada Bupati Lukman Hakim. "Jika pemakai itu mau diberhentikan, kami tantang Pak Bupati untuk melakukan tes narkoba mulai tes urine atau rambut dari mulai ASN ataupun pejabat penyelenggara negara secara objektif, efisien, transparan, profesional, dan terbuka," pinta Abdurahman.
PAKIS menilai, pemakai narkoba memang berbahaya, tetapi yang jauh lebih merugikan rakyat adalah pengedar, koruptor, dan pelaku pungli di jajaran Pemkab Bangkalan. Oleh karena itu, Abdurahman meminta Bupati untuk tidak hanya fokus pada "korban", melainkan juga memburu pelaku kejahatan yang lebih besar.

Ia juga mengusulkan solusi yang berbeda. Alih-alih dipecat, para ASN pemakai narkoba sebaiknya direhabilitasi agar bisa berhenti dan kembali produktif. Tantangan tes urine pun diperluas tidak hanya untuk ASN, tetapi juga untuk seluruh pejabat tinggi termasuk para anggota DPRD. "Jangan hanya bawahan saja yang selalu menjadi korban, tetapi pimpinannya juga harus diperiksa," pungkasnya, menunjukkan ketidakpuasan terhadap standar ganda yang diduga diterapkan.

(Red/Mzl)


Editor: Adytia Damar

Bukan Main-Main! Pamotan Fest Jadi 'Senjata' Kodim dan Bulog Lawan Inflasi, Ratusan UMKM Panen Rezeki Melimpah!

 


Rembang, Imparsial News – Malam pembukaan Pamotan Fest 2025 pada Minggu (10/8/2025) menjadi momen yang sangat dinanti-nanti. Sentra Kuliner Pamotan, yang terletak di sebelah selatan Masjid Pamotan, diserbu ribuan pengunjung sejak sore hari. Alunan musik dari Warastra Band dan penampilan pentas seni lokal memeriahkan suasana, membuktikan bahwa semangat ekonomi dan hiburan rakyat di Pamotan begitu hidup.

Acara kolosal ini, yang berlangsung hingga 17 Agustus 2025, merupakan hasil kerja sama strategis antara Kodim 0720 Rembang, Bulog, serta Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Rembang. Dengan mengusung tema "Pamotan Fest", tujuan utamanya adalah menjaga ketahanan pangan dan sekaligus menghidupkan UMKM lokal. Sebuah langkah cerdas yang menggabungkan kepentingan strategis negara dengan kesejahteraan rakyat.

Pembukaan secara simbolis ditandai dengan pemukulan kentongan bersama oleh Ketua DPRD Rembang, Danramil Pamotan, Kepala Dinas-dinas terkait, Camat, Kapolsek, dan Ketua Paguyuban Kades se-Kecamatan Pamotan. Dentang kentongan yang menggema bukan hanya tanda dimulainya acara, melainkan juga janji untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat Pamotan.

Danramil Pamotan Kapten Cba Juli Eko Triono, mewakili Dandim 0720 Rembang, menegaskan pentingnya acara ini. “Pamotan Fest adalah wujud kerja sama untuk menjaga ketahanan pangan sekaligus menghidupkan UMKM. Harapannya, manfaatnya bisa dirasakan semua lapisan masyarakat,” ujarnya.

Danramil tidak berlebihan. Manfaat acara ini terasa hingga ke lapisan paling bawah. Puluhan stan UMKM yang memamerkan produk mulai dari sembako, kuliner, fesyen, hingga hasil pertanian laris manis. Bahkan, penjual asongan dan tukang parkir pun kebanjiran rezeki. “Kalau acara ramai begini, rezeki ikut lancar,” ungkap seorang tukang parkir sambil tersenyum lebar.

Pamotan Fest 2025 telah membuktikan diri bukan hanya sebagai ajang hiburan semata, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi lokal yang berhasil membawa senyum dan rezeki bagi banyak pihak. Dengan atmosfer kebersamaan dan dukungan penuh dari masyarakat, acara ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi lintas sektor dapat menciptakan kesejahteraan bersama.

(Red/Zainuri)


Editor: Adytia Damar

Surabaya Geger! Pendirian Rumah Aspirasi Umat Beragama Dihalangi, Marmoyo Community Tantang Oknum dan Desak Pemerintah Bertindak!

 


Surabaya, Imparsial News – Rencana pendirian Rumah Aspirasi Umat Beragama di Jalan Sememi Jaya Gang 1 Nomor 6, Surabaya, kini memantik dukungan kuat dari Marmoyo Community. Organisasi ini, melalui pernyataan resminya pada 10 Agustus 2025, secara lantang menyatakan dukungannya dan mengecam keras oknum-oknum yang diduga sengaja mempersulit proses perizinan.

Ketua Umum Marmoyo Community, yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Surabaya Media Radar CNN Online, menegaskan bahwa Rumah Aspirasi ini bukan sekadar bangunan, melainkan simbol persatuan, toleransi, dan kerukunan antarumat beragama. "Rumah Aspirasi Umat Beragama adalah simbol persatuan dan ruang dialog untuk semua golongan. Tidak seharusnya ada pihak yang menghalangi pembangunan ini," tegasnya.

Pernyataan ini menjadi sorotan tajam, mengingat adanya indikasi penolakan tanpa dasar hukum yang jelas. Menurut Marmoyo Community, tindakan tersebut hanya akan merusak sendi-sendi persaudaraan dan kebangsaan, serta bertentangan dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat (2) yang menjamin kebebasan beragama.

"Kami mendorong pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan aparat penegak hukum untuk bersikap bijak dan tegas. Rumah Aspirasi ini bukan hanya milik satu kelompok, tapi milik semua warga yang ingin menjaga keharmonisan," tambahnya. Pesan ini bukan sekadar himbauan, melainkan sebuah desakan agar pihak berwenang tidak menutup mata terhadap ulah oknum-oknum yang dinilai merusak kerukunan.

Marmoyo Community tidak hanya berhenti pada pernyataan. Mereka berencana mengadakan serangkaian kegiatan di Rumah Aspirasi, seperti kegiatan sosial, pendidikan toleransi, dan diskusi lintas iman. Tujuannya adalah menjadikan fasilitas ini sebagai pusat pembelajaran dan penyelesaian persoalan yang melibatkan masyarakat lintas agama.

Dengan dukungan penuh ini, Marmoyo Community mengirimkan sinyal kuat kepada siapa pun yang mencoba menghalangi: bahwa upaya pendirian Rumah Aspirasi ini akan terus dikawal hingga tuntas.

(Red/Sutrisno)


Editor: Adytia Damar

Tancap Gas! Bung Taufik 'Gedor' Pengurus Madas via Zoom, Usulan Bimtek Hingga Sinergi Lintas Wilayah Jadi Agenda Utama!

 


Surabaya, Imparsial News – Dewan Pimpinan Pusat Madura Asli (MADAS) menggebrak dengan menggelar rapat konsolidasi nasional secara daring melalui Zoom Meeting pada akhir pekan ini. Ini bukan sekadar rapat biasa, melainkan momentum krusial yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum terpilih periode 2025–2030, Bung Taufik. Rapat ini menjadi ajang pemanasan dan konsolidasi kekuatan setelah sebelumnya sempat diterpa isu miring.

Dihadiri oleh jajaran pengurus dari tingkat DPAC, DPC, hingga DPD, mulai dari ujung timur Sumenep hingga ujung barat Banyuwangi, suasana rapat berlangsung penuh semangat dan keterbukaan. Berbagai masukan, harapan, hingga kritik membangun dilontarkan demi kemajuan MADAS.

Perwakilan dari DPAC Camplong, misalnya, mengusulkan agenda radikal: mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) secara masif sebagai langkah perbaikan sistem dan peningkatan kapasitas kader. Sementara itu, perwakilan dari Sumenep menyoroti pentingnya sinergi antarlembaga dan antarwilayah untuk memperkuat peran MADAS di tengah masyarakat. Harapan juga datang dari Pasuruan agar MADAS menjadi organisasi yang semakin solid dan bermanfaat bagi umat.

Menanggapi berbagai masukan tersebut, Bung Taufik memberikan arahan yang tegas. Ia menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, MADAS akan berfokus pada pembenahan struktur, penguatan program kerja, dan perluasan peran di seluruh Indonesia. Ia juga secara terbuka mengapresiasi setiap kritik dan saran yang masuk sebagai bahan evaluasi. "Kita ini satu keluarga besar. Semua masukan akan kita tampung dan jadikan bahan untuk membangun MADAS yang lebih baik, lebih bermanfaat, dan menjadi kebanggaan masyarakat Madura di manapun berada,” ujarnya, menjawab setiap keraguan yang mungkin muncul.

Rapat konsolidasi ini menjadi langkah awal yang berani bagi kepemimpinan Bung Taufik untuk menyatukan langkah, memperkuat koordinasi, dan memantapkan komitmen seluruh pengurus. Dengan semangat kolaborasi dan pembenahan internal, MADAS siap menjawab tantangan dan membawa organisasi ini ke arah yang lebih baik di masa depan.

(Red/Team)


Editor: Adytia Damar

Dana Desa OKU Jadi Sorotan: Camat Pengandonan Pilih Bungkam, Tudingan Korupsi Kian Kuat.



BATURAJA, SUMSEL Imparsial News Dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan Dana Desa (DD) di Kecamatan Pengandonan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), semakin memanas. Lembaga Swadaya Masyarakat Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS-SUMSEL) mengungkap adanya indikasi penyimpangan serius dalam penggunaan dana desa triwulan 1. Temuan ini diperkuat oleh audit BPKP Sumsel yang membuktikan adanya kerugian negara akibat proyek yang tidak sesuai dengan musyawarah perencanaan desa (Musrembangdes).

Menurut PAKIS-SUMSEL, minimnya transparansi dan partisipasi masyarakat menjadi celah bagi korupsi untuk merajalela. Lebih parahnya, pihak Kecamatan Pengandonan yang seharusnya menjadi garda terdepan pengawasan, justru terkesan tutup mata. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai efektivitas pengawasan yang seharusnya dilakukan. 

"Camat Pengandonan, Saudari Oktaria Rosalina, S.IPM, S.i, saat diklarifikasi memilih bungkam dan tidak merespons pertanyaan para aktivis melalui pesan singkat maupun telepon," ungkap Ketua PAKIS-SUMSEL.

Ketidakresponsifan Camat ini dianggap sebagai indikasi jelas adanya permasalahan serius. Padahal, sesuai Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Permendagri No. 19 Tahun 2023, camat memiliki peran vital dalam pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa. 

"Tanpa adanya sosialisasi dan transparansi, pengawasan menjadi sulit, artinya korupsi semakin tak terkendali," tegas PAKIS-SUMSEL.

Temuan BPKP Provinsi Sumsel untuk tahun anggaran 2025 triwulan 1 mencatat dua desa di Kecamatan Pengandonan memiliki kegiatan yang tidak relevan, tidak selaras, dan tidak didukung dokumen perencanaan desa yang memadai. Situasi ini menunjukkan kegagalan dalam pembinaan dan pengawasan yang berdampak pada seluruh desa di wilayah OKU, yang belum memiliki indikator kinerja capaian pembangunan desa yang jelas.

PAKIS-SUMSEL berjanji akan menyampaikan temuan ini langsung kepada Bupati OKU untuk mengevaluasi kinerja seluruh camat. Mereka mendesak pemerintah agar mengambil langkah tegas, seperti penerapan sistem informasi yang dapat diakses publik, untuk meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat. PAKIS-SUMSEL juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih proaktif mengawasi dan melaporkan setiap dugaan penyalahgunaan dana desa demi mewujudkan pembangunan yang transparan dan akuntabel.

(mzl/bwrd)