Tuesday, August 12, 2025

Kota Malang Bawa Pulang 2 Emas dari Fornas VIII NTB, Buktikan Daya Saing di Tengah Keterbatasan Kontingen.

 

Kota Malang, Imparsial News – Kota Malang tetap menunjukkan tajinya di bidang olahraga rekreasi pada ajang Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB). Meski hanya mengirimkan 80 pegiat olahraga, kontingen Kota Malang berhasil menyumbang 2 medali emas, 5 perak, dan 8 perunggu untuk Jawa Timur.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, mengapresiasi capaian tersebut. Ia menyebut, perolehan ini tergolong baik mengingat jumlah atlet yang dikirim lebih sedikit dibandingkan dua tahun lalu di Bandung.
“Dua tahun lalu di Bandung meraih 7 emas. Sekarang hanya 80 penggiat olahraga, tapi bisa dapat 2 emas. Itu pencapaian yang lumayan bagus,” ujarnya, Senin (…/…/2025).

Tiga induk organisasi olahraga (inorga) yang menyumbang medali yakni line dance, panahan, dan panahan tradisional. Baihaqi menegaskan, meski Fornas menjadi ajang perebutan prestasi, tujuan utamanya adalah memasyarakatkan olahraga sekaligus mempererat silaturahmi antarpenggiat olahraga dari berbagai daerah.

Keterbatasan jumlah atlet tahun ini disebabkan kebijakan efisiensi anggaran. Namun, Baihaqi memastikan pemerintah tetap memberi dukungan moral dan fasilitas bagi kontingen.
“Kormi ini lebih banyak swadaya, tapi pemerintah kota tetap memberi dukungan sebagai penyemangat,” tegasnya.

Baihaqi berharap pada Fornas berikutnya jumlah atlet asal Kota Malang bisa lebih banyak sehingga peluang meraih prestasi semakin besar.

Redaksi: Smsdn
Editor:Mnd

Merah Putih Berkibar di Jalan Indah Kecamatan Solear, Guru dan Warga Tunjukkan Semangat Kemerdekaan.

 

Tangerang, 12 Agustus 2025. Imparsial News – Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, guru-guru dari sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, turut serta dalam acara jalan indah yang digelar di Kecamatan Solear. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara kemerdekaan di wilayah tersebut dan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat.

Acara jalan santai ini secara resmi dibuka oleh Camat Solear, Riskia Nurul Fajar, yang mengapresiasi partisipasi aktif para guru dari Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Para guru, yang berasal dari berbagai perwakilan sekolah, turut ambil bagian dalam kegiatan ini dengan penuh antusiasme. Mengenakan pakaian bertema merah putih, para guru menunjukkan semangat kebangsaan dan kebersamaan sepanjang rute yang telah ditentukan. Suasana semakin meriah dengan canda tawa dan keakraban yang terjalin di antara para peserta.

Keikutsertaan guru-guru dan lapisan masyarakat dalam kegiatan ini merupakan wujud komitmen untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Jalan indah ini menjadi sarana untuk mempererat kebersamaan dan menanamkan nilai-nilai nasionalisme di lingkungan sekitar.

Setelah menyelesaikan rute jalan indah, para peserta kembali berkumpul di titik akhir untuk mengikuti sesi hiburan dan pembagian doorprize yang disediakan oleh panitia. Acara berlangsung penuh keceriaan, di mana para guru dan masyarakat Solear berbaur dengan peserta lainnya, memperlihatkan semangat kekeluargaan dan persatuan yang kuat.

Kegiatan jalan indah ini tidak hanya menjadi momen memperingati kemerdekaan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat hubungan antara guru, masyarakat, pemerintah kecamatan, dan warga sekitar. Dengan semangat kemerdekaan yang terus berkobar, diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus memupuk rasa cinta tanah air dan kebersamaan di tengah masyarakat.

Redaksi: Arif
Editor: Mnd


Monday, August 11, 2025

Peternak Ayam Broiler di Lamongan Terapkan Sistem Close House, Hasil Panen Kian Stabil.

 

LAMONGAN, 12 Agustus 2025. Imparsial News — Aminarto (42), pemuda dari Dusun Slempit, Desa Pangkatrejo, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, menjadi contoh nyata kegigihan dalam berwirausaha. Ayah tiga anak ini berhasil mengembangkan usaha ayam broiler dengan sistem kandang modern close house tanpa sekam, setelah melewati perjalanan panjang penuh jatuh bangun.

Usaha yang dirintis dari nol ini awalnya hanya coba-coba untuk mengubah nasib. Minim pengalaman dan terhantam pandemi Covid-19 membuatnya terpuruk. Sertifikat tanah dan BPKB kendaraan sempat tergadai di bank, namun belum ada tanda-tanda perbaikan usaha.

Berkat kegigihan dan keuletan, dalam waktu tiga tahun Aminarto berhasil bangkit. Ia memutuskan bermitra dengan PT Pokphand, perusahaan pakan ternak ternama, dan mendapat bimbingan teknis untuk mengelola sistem kandang terbaru tanpa sekam. Kini, kandang modern miliknya mampu menampung hingga 5.000 ekor ayam dan siap panen dalam 32 hari.

"Dalam berusaha tidak ada kata menyerah selama nyawa masih di kandung badan. Jatuh bangun adalah proses yang harus dihadapi. Selama masih ada kemauan, insyaallah akan ada hasil yang indah pada waktunya. Intinya jangan pantang menyerah," ujar Aminarto kepada Radar CNN News, Selasa (12/8/2025).

Menurutnya, dua tahun terakhir harga ayam potong dan pakan relatif stabil, sehingga peternak di Lamongan bisa tersenyum. Sistem kandang tertutup tanpa sekam dinilai sangat bermanfaat, karena meminimalisir kematian ternak akibat cuaca ekstrem.

Aminarto berharap Dinas Peternakan Kabupaten Lamongan dapat bersinergi dengan para peternak untuk memberikan dukungan teknis menghadapi perubahan iklim. “Dengan begitu, suplai ayam ke pasar tradisional tetap terjaga, harga tidak melonjak, dan konsumen tidak terbebani seperti tahun-tahun lalu,” harapnya.

Ia menegaskan bahwa kestabilan harga pakan dan ayam potong, didukung kemitraan dengan perusahaan pakan ternak dan bantuan teknis dari pemerintah, akan memastikan pasokan lokal tetap terpenuhi tanpa harus mendatangkan dari luar daerah.

Dengan pengalaman, keuletan, dan semangat pantang menyerah, Aminarto menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang menjadi pengusaha mandiri dan sukses.

Redaksi: Adji Handayono
Editing: Mnd

Inovasi KKN Kelompok 20 UNISLA: Sosialisasi dan Pembagian Pupuk Organik Cair Hasil Olahan Mahasiswa untuk Warga Sidomukti.

 

Lamongan, 12 Agustus 2025. Imparsial News — Dalam upaya mendukung kemandirian pangan di tingkat desa, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 20 Universitas Islam Lamongan (UNISLA) menggelar kegiatan Sosialisasi Ketahanan Pangan dengan tema “Produktivitas Limbah Mendukung Ketahanan Pangan” di Desa Sidomukti, Kecamatan Kembangbahu.

Kegiatan ini dihadiri oleh Forkopimcam Kecamatan Kembangbahu serta tokoh masyarakat setempat, sehingga semakin memperkuat dukungan terhadap program yang diselenggarakan.

Agenda unggulan ini tidak hanya menyajikan materi, tetapi juga dilengkapi dengan praktik langsung pembuatan pupuk organik, baik kompos maupun pupuk organik cair (POC). Melalui pelatihan ini, masyarakat diajak mengolah limbah organik menjadi pupuk, sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia berlebihan sekaligus membantu petani lokal lebih mandiri dalam menjaga kesuburan tanah.

Camat Kembangbahu, Sutikno, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan mahasiswa KKN UNISLA.
“Saya sangat mengapresiasi pengabdian KKN dari UNISLA di wilayah Kembangbahu. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Sidomukti,” ujarnya.

Sebagai bentuk nyata, kegiatan diakhiri dengan pembagian pupuk organik cair hasil olahan mahasiswa KKN kepada warga setempat. Inovasi pemanfaatan limbah ini sejalan dengan Asta Cita Nomor 2 Pemerintah Indonesia, yakni mewujudkan kemandirian pangan nasional melalui program yang menyentuh langsung masyarakat desa.

Redaksi: Makruf
Editor: Mnd


RT 9 dan RT 8 Dominasi Voli, Imam–Hendy Tampil Perkasa di Final Badminton.

  

SIDOARJO, 12 Agustus 2025. Imparsial News — Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia, keamanan Blok H Perumtas 5, Desa Bendotretek, Prambon, Sidoarjo, menggelar berbagai lomba olahraga, di antaranya voli dan badminton.

Pada lomba voli putra yang diikuti 8 tim dari tiga RT, juara 1 diraih tim Sanca dari RT 9. Sementara di lomba voli putri yang diikuti tiga tim (masing-masing RT satu tim), juara 1 berhasil diraih tim dari RT 8.

Untuk cabang badminton yang diikuti 6 tim dari tiga RT, pasangan Imam–Hendy tampil gemilang dan keluar sebagai juara 1 setelah melewati pertandingan sengit.

Suasana lomba berlangsung meriah. Warga dari berbagai usia memadati lokasi pertandingan untuk memberi dukungan. Sorak-sorai penonton kian memeriahkan jalannya laga, terutama saat partai final berlangsung.

Para pemenang mendapatkan hadiah berupa trofi, medali, dan sejumlah uang pembinaan.

Ketua panitia, Andi, menyampaikan bahwa tahun ini merupakan kali pertama lomba digelar. “Kami berharap tahun depan lebih meriah lagi, dengan jumlah peserta dan jenis lomba yang lebih banyak,” ujarnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kekompakan warga Blok H Perumtas 5, Bendotretek, sekaligus memeriahkan peringatan kemerdekaan.

Redaksi: Sujai
Redaksi: Mnd

Temuan KPK di Pemkab Tuban, GMBI Jatim Tegaskan Pentingnya Transparansi Anggaran.

  

TUBAN, Imparsial News — Temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban memantik diskusi hangat di kalangan publik dan pegiat kontrol sosial. Dewan Pimpinan Wilayah Teritorial (DPW) Jawa Timur LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) merespons cepat, menilai persoalan tersebut mengindikasikan lemahnya tata kelola pemerintahan daerah sehingga menjadi sorotan lembaga antirasuah.

Berdasarkan informasi yang berkembang, KPK menemukan tiga poin penting yang menjadi perhatian, yakni:

  1. Ketidaksesuaian harga dan spesifikasi pengadaan tiang serta kap lampu penerangan jalan umum (PJU) oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP).

  2. Selisih data sebesar Rp2 miliar antara usulan Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) DPRD dengan data Pemkab melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD).

  3. Dugaan transaksi yang tidak semestinya dalam proses pengadaan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Tuban.

Sekretaris Wilayah (Sekwil) GMBI Jatim, Yusuf, menegaskan bahwa sesuai tugas pokok dan fungsi, GMBI berperan sebagai lembaga monitoring sosial kontrol sekaligus penyeimbang program pemerintah. Ia menyebut, temuan KPK tersebut sejalan dengan prediksi pihaknya sejak pengadaan tahun 2021 hingga sekarang, yang diduga hanya ditangani satu rekanan dari PT dengan produk merek dagang Bandell.

“Di pengadaan tahun 2024 kemarin kami sudah pernah mengklarifikasi dengan lengkap dokumen, data, dan bukti, bahkan memberikan somasi kepada DLHP Tuban. Saat itu kami anggap persoalan bisa diselesaikan baik-baik, namun kini terbukti menjadi temuan strategis,” ujar Yusuf.

Terkait selisih data Pokir, Yusuf mengingatkan bahwa Pokir memiliki fungsi vital sebagai penghubung aspirasi masyarakat dengan kebijakan pembangunan daerah. Landasan hukumnya jelas, antara lain UU Nomor 23 Tahun 2014 dan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, meski dalam pelaksanaannya kerap disusupi kepentingan pribadi maupun penyimpangan anggaran.

“Kalau ada selisih Rp2 miliar, ini jangan dianggap hanya sekadar ‘miss’ atau salah penjumlahan. (Mengutip salah satu ketua komisi DPRD Tuban) Ini menjadi peringatan bagi semua pihak bahwa transparansi dan akurasi data anggaran adalah keharusan,” tegasnya.

Dalam hal pengadaan LPSE, Yusuf menyayangkan adanya beberapa keluhan dari kontraktor lokal terkait dugaan pelanggaran dalam mekanisme penentuan rekanan pemenang tender yang dinilai hanya formalitas dan dapat diprediksi sejak awal.

Menurutnya, langkah KPK mendorong Inspektorat Tuban untuk melakukan audit menyeluruh patut diapresiasi.

“Kami akan mendukung penuh langkah KPK guna mendorong Inspektorat melakukan audit tersebut. Banyak pihak menilai praktik yang terjadi sudah seolah ‘tersistem’. Ini harus diurai demi keadilan dan keterbukaan,” tambahnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Ketua LSM GMBI Wilter Jatim, Sugeng S.P., memberikan penegasan berbeda. Ia menyampaikan bahwa berdasarkan keterangan resmi, beberapa isu yang disebut sebagai temuan KPK justru dinyatakan tidak benar.

“Nggak ada, itu nggak ada namanya temuan. Insyaallah tidak ada temuan,” ujar Sugeng. “Namun tetap harus menjadi evaluasi bersama. Temuan ini bukan untuk menyalahkan, tapi sebagai refleksi agar tata kelola pemerintahan semakin baik.”

Sebagai langkah konkret, GMBI Wilter Jatim berencana mengirimkan surat resmi kepada Inspektorat Tuban untuk mendorong lembaga tersebut menjalankan fungsi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) secara maksimal—mulai dari perumusan kebijakan teknis, pengawasan, fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi, hingga pencegahan korupsi.

Dengan dinamika ini, publik Tuban diharapkan tetap kritis namun proporsional, mengawal proses klarifikasi dan audit yang akan dilakukan demi memastikan APBD benar-benar dikelola untuk kepentingan masyarakat.

Redaksi: Iwan
Editor: Mnd

3.600 Batang Rokok Ilegal Senilai Rp5,4 Juta Disita di Kota Batu.

 

KOTA BATU, Imparsial News – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Cukai Malang menyita 3.600 batang rokok ilegal tanpa pita cukai dari sejumlah lokasi di Kota Batu. Penindakan dilakukan melalui operasi gabungan (opsgab) dengan menyisir toko-toko pada 30 Juli 2025.

Kepala KPPBC Tipe Madya Cukai Malang, Johan Pandores, mengatakan barang kena cukai hasil tembakau (BKCHT) ilegal tersebut ditemukan di Dusun Sabrangbendo, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Barang bukti yang diamankan terdiri atas jenis sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) berbagai merek.

“Di lokasi Giripurno ditemukan sebanyak 180 bungkus rokok ilegal,” ujarnya, Minggu (10/8/2025).

Dari hasil penindakan, total nilai barang diperkirakan mencapai Rp5.414.800 dengan potensi kerugian negara dari cukai sebesar Rp2.726.880. Temuan tersebut langsung dibawa ke kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Malang untuk diproses lebih lanjut.

Johan menegaskan, Bea Cukai Malang akan terus melakukan pemantauan dan penindakan di lapangan guna memberantas peredaran rokok ilegal. Ia mengimbau masyarakat maupun pelaku usaha untuk tidak menyimpan atau menjual rokok ilegal serta melaporkan temuan serupa kepada pihak berwenang.

Terpisah, Kasi Monitoring dan Evaluasi Satpol PP Kota Batu, Soewarno, mengapresiasi langkah Bea Cukai. Menurutnya, keberhasilan tersebut merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Kota Batu dan aparat penegak hukum.

“BKCHT ilegal dapat dijatuhi hukuman. Pengguna dan pengedar terancam pidana minimal 1–5 tahun penjara atau denda sebesar 2–5 kali nilai cukai yang diedarkan,” katanya.

Redaksi: Smn
Editor: Mnd