Monday, August 25, 2025

Polres Mojokerto 'Dibakar' Amarah Warga! Kasus DS Jadi Sorotan, Ketua Marmoyo Minta Polisi Tunjukkan Taring!

 

MOJOKERTO, Imparsial News – Kota bersejarah Mojokerto digegerkan oleh kasus dugaan penyimpangan seksual yang dilakukan oleh seorang wanita berinisial DS (33) asal Lampung. Kasus ini pertama kali mencuat di Instagram dengan akun @Mojokertohits_ pada Kamis, 17 Juli 2025, dan sontak memicu kemarahan publik.

Kronologi kasus yang disajikan secara rinci di media sosial mengundang banyak komentar dan kecaman dari masyarakat. Menanggapi viralnya kasus ini, Polres Mojokerto langsung bertindak cepat. Kasat Reskrim AKP Fauzy Pratama bahkan telah memaparkan kronologi lengkapnya kepada publik, memastikan kasus ini mendapat penanganan serius.

Kasus ini juga mendapat sorotan tajam dari tokoh masyarakat. Sutrisno, Ketua Umum Marmoyo Community, menyatakan kecaman kerasnya terhadap pelaku. "Ini sudah menjadi musuh bersama. Persoalan ini sangat membahayakan generasi anak bangsa," tegas Sutrisno. Ia merasa prihatin kasus ini terjadi di Mojokerto, kota yang dikenal kaya akan budaya dan sejarah.

Sutrisno berharap pihak kepolisian dapat bertindak tegas dan menjerat pelaku dengan hukuman berat jika terbukti bersalah di pengadilan. "Agar menjadi pelajaran dan dapat mempersempit ruang gerak para pelaku penyimpangan di setiap kota agar tidak ada lagi korban-korban selanjutnya," tambahnya.

Sebagai bentuk komitmen, Sutrisno berjanji akan mengajak seluruh rekan media untuk menyoroti dan mengawal kasus ini hingga tuntas. "Bila perlu saya akan ajak semua rekan-rekan media untuk menyoroti dan mengawal kasus ini," pungkasnya, menandakan keseriusan Marmoyo Community dalam memerangi kejahatan sosial ini.

(Red/Sutrisno)


Editor: Adytia Damar

Bukan Main-Main! Ketua RT Bandarejo 'Terkejut' Melihat Karnaval Lain, Tapi Akhirnya Acara Berjalan Penuh Damai!

 

SURABAYA, Imparsial News – Sebuah fenomena unik dan mengejutkan terjadi di Kelurahan Sememi, Surabaya, pada perayaan HUT RI ke-80, Minggu (24/8/2025). Secara kebetulan, dua karnaval yang diselenggarakan oleh warga Bandarejo RT.10 RW.05 dan RT lainnya berlangsung di waktu yang sama. Meski tanpa koordinasi, kekompakan warga membuktikan bahwa keramaian tak harus berarti kekacauan.

Wadi Anggara, Ketua RT.10 RW.05 sekaligus ketua pelaksana acara, mengaku terkejut melihat karnaval dari RT lain muncul di rute yang telah disiapkan. "Padahal acara yang kami gelar ini tidak ada unsur kesengajaan atau koordinasi dengan RT lain," ujarnya. Kondisi ini membuat rute yang sudah disusun panitia dan karang taruna mendadak berubah.
Meskipun sempat menghadapi kesulitan saat berpapasan dengan karnaval RT lain, Wadi Anggara justru melihatnya sebagai momen yang mengagumkan. "Yang membuat saya lebih heran, meskipun ada kendala di lapangan, tidak sedikit pun membuat acara terganggu. Baik acara maupun lalu lintas, semua berjalan lancar, kondusif, aman, terkendali," katanya.

Wadi Anggara menambahkan bahwa peristiwa ini benar-benar menunjukkan nilai-nilai kebinekaan. Di tengah keberagaman dan keunikan kostum karnaval, ada nuansa yang lebih luar biasa: kekompakan dan kerukunan masyarakat.

"Semoga kerukunan dan kekompakan ini terus terjalin bukan hanya di momen kemerdekaan saja," harapnya. Ia ingin agar semangat ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lain, agar generasi muda tidak mudah terpecah belah. "Merdeka!" pungkasnya.

(Red/Sutrisno)


Editor: Adytia Damar


 

Kepala Desa Sukisno 'Bakar' Semangat Warga, Dusun Sekargeneng 'Berubah Total', Wujud Nyata Ide-ide Brilian!

 

LAMONGAN, Imparsial News – Sebuah perubahan drastis nan inspiratif terjadi di Dusun Sekargeneng, Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung, Lamongan. Dusun yang dulunya dipandang sebelah mata kini menjelma menjadi “Kampung Kreator” yang penuh dengan ide-ide brilian. Transformasi ini adalah hasil tangan dingin warga, dari Karang Taruna, bapak-bapak, hingga ibu-ibu PKK, yang kompak bahu-membahu mewujudkan impian mereka.

Menurut laporan Radar CNN News pada Selasa (26/8/2025), Dusun Sekargeneng adalah yang paling jauh dari harapan dalam hal kebersihan dan keindahan. Namun, sejak desa dipimpin oleh Kepala Desa Sukisno, tekadnya untuk menjadikan Bakalanpule sebagai ibu kota kecamatan mendorong seluruh warga untuk bangkit.

Dengan keterbatasan dana, warga Sekargeneng membuktikan bahwa semangat gotong royong jauh lebih berharga. Lahan-lahan yang sebelumnya tidak terurus kini disulap menjadi ruang terbuka hijau, bank sampah, dan arena bermain anak-anak yang representatif.

Seorang tokoh masyarakat setempat menyampaikan bahwa edukasi tentang pentingnya kebersihan dan potensi ekonomi dari sampah terus digalakkan. Perlahan tapi pasti, warga mulai tergugah. "Kami tidak bosan-bosannya untuk mengedukasi warga tentang pentingnya keindahan dan kebersihan lingkungan, serta potensi sampah yang bisa menambah penghasilan bagi warga," ujarnya kepada Radar CNN News.

Momentum ini bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-80, yang semakin memompa semangat warga untuk mempercantik dusun masing-masing dan memupuk rasa nasionalisme. Warga berharap, "Kampung Kreator" Sekargeneng dapat menjadi contoh bagi dusun lain untuk mengubah lahan kosong menjadi ruang terbuka hijau yang bermanfaat dan menyenangkan bagi semua.

(Red/Adji H)


Editor: Adytia Damar

Siap-Siap 'Teguran' Konstitusi | Pakar Hukum Kirim Peringatan Keras, Pembubaran DPR Mustahil Terjadi!

 

JAKARTA, Imparsial News – Isu pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali mencuat setiap kali publik merasa kecewa dengan kinerja para wakil rakyat. Namun, wacana tersebut kini ditegaskan sebagai inko‎nstitusional dan tidak memiliki dasar hukum. Rakyat Indonesia, menurut pakar hukum, hanya memiliki satu instrumen konstitusional untuk mengevaluasi kinerja DPR: melalui Pemilihan Umum (Pemilu).

Praktisi Hukum sekaligus Konsultan Hukum, Adv. Rikha Permatasari, S.H., M.H., C.Med., C.LO., menegaskan bahwa DPR adalah lembaga yang memiliki kedudukan sangat kuat dalam sistem ketatanegaraan. Posisi ini dijamin oleh Bab VIIA Pasal 19 hingga Pasal 22B UUD 1945. "Segala bentuk wacana pembubaran DPR di luar mekanisme konstitusional adalah inkonstitusional dan tidak memiliki dasar hukum," ujar Rikha kepada wartawan.

Rikha menjelaskan bahwa mekanisme pembubaran DPR memang tidak dikenal dalam konstitusi. "DPR dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilu. Karena itu, rakyat hanya berwenang memilih, bukan membubarkan," tegasnya.
Ia juga menambahkan, bahkan Presiden sekalipun tidak memiliki kewenangan untuk membekukan atau membubarkan DPR, seperti yang diatur dalam Pasal 7C UUD 1945. "Bahkan Presiden sekalipun tidak memiliki kewenangan membekukan atau membubarkan DPR," jelasnya.

Menurut Rikha, satu-satunya cara untuk mengakhiri masa jabatan DPR adalah melalui Pemilu legislatif atau amandemen UUD 1945 oleh MPR. Opsi lain seperti kudeta atau revolusi sama sekali tidak diakui oleh hukum positif di Indonesia.

"Kesimpulannya, secara hukum positif, DPR tidak bisa dibubarkan. Jalan satu-satunya adalah menunggu Pemilu berikutnya atau melalui amandemen UUD 1945," pungkasnya.

(Red/Yan)


Editor: Adytia Damar

PP PAC Tulangan Kirim 'Peringatan' ke Masyarakat: Kami Organisasi Resmi yang 'Netral', Siap Bela Rakyat yang Tertindas!

 

SIDOARJO, Imparsial News – Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) PAC Tulangan mencuri perhatian publik dalam karnaval perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-80 di Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Minggu (24/8/2025). Tampil kompak di bawah kepemimpinan ketua baru, Sudakir atau yang akrab disapa Memed, ormas ini menunjukkan eksistensi dan komitmennya kepada masyarakat.

Karnaval yang dibuka langsung oleh Camat Tulangan, Asmara Hadi, S.STP, M.AP ini, diikuti oleh perwakilan dari 22 desa. PP PAC Tulangan tampil dengan nomor urut 23, sejajar dengan peserta lain, dan menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan diri. Dalam orasinya, mereka menegaskan, “Kami adalah organisasi resmi yang netral, tidak memihak partai, dan hadir untuk membela masyarakat yang tertindas.”

Orasi tersebut disambut hangat oleh warga, yang semakin antusias menyaksikan penampilan mereka. PP PAC Tulangan menampilkan variasi busana yang unik, mulai dari pakaian adat, kostum pahlawan, hingga seragam kebanggaan ormas. Kehadiran mereka menjadi daya tarik tersendiri, menambah semarak acara yang berakhir di Lapangan Desa Kenongo.

Tak hanya anggota pria, Srikandi PP PAC Tulangan juga turut ambil bagian. Salah satunya adalah Susi, yang memukau penonton dengan kostum putri bermahkota dan gaun mewah. Penampilannya yang anggun, diiringi tarian dan musik, membuat warga berebut untuk berfoto bersama. Aksi ini menjadi bukti bahwa Pemuda Pancasila tidak hanya solid, tetapi juga memiliki anggota yang kreatif dan mampu membaur dengan masyarakat.

Keikutsertaan Pemuda Pancasila PAC Tulangan dalam karnaval ini bukan sekadar partisipasi, melainkan pesan kuat bahwa ormas hadir untuk masyarakat dan siap menjadi bagian dari kemeriahan serta pembangunan di wilayahnya.

(Red/Imam)


Editor: Adytia Damar    

Tenda di Taman Apsari 'Meledak' Jadi Isu Politik! MAKI Jatim Tuding Ada Permainan Kotor di Balik Opini Publik Terkait Dana Hibah!

 

SURABAYA, Imparsial News – Gerakan anti-korupsi Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKIJawa Timur melancarkan kritik tajam terhadap Pemerintah Kota Surabaya. Melalui sebuah konferensi pers pada Senin (24/8/2025) di Hotel Platinum, Juru Bicara MAKI Jatim, Heru, menyoroti keberadaan tenda-tenda tanpa izin yang berdiri di Taman Apsari, tepat di depan rumah dinas Gubernur Jawa Timur. Menurut Heru, kondisi ini adalah bukti nyata lambannya penegakan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2000 tentang Ketertiban Umum.

Heru mengecam keras sikap Pemkot Surabaya yang terkesan membiarkan pelanggaran tersebut. "Ada apa dengan Walikota Surabaya?! Mengapa begitu lamban menyikapi pelanggaran yang sudah jelas-jelas terjadi di depan mata?" tegasnya. Heru bahkan mengancam akan "menggeruduk" Satpol PP Kota Surabaya dan beraudiensi langsung dengan Walikota Eri Cahyadi jika tenda-tenda liar tersebut tidak segera ditertibkan.

Tak hanya menyoroti masalah tenda, MAKI Jatim juga mengambil langkah besar untuk menjaga marwah Pemerintah Provinsi. Heru mengumumkan rencana penyelenggaraan 'Apel Siaga Akbar' di Tugu Pahlawan pada 2 September 2025. Acara ini akan mengajak berbagai elemen masyarakat dengan tujuan menepis isu-isu negatif yang menyeret nama Gubernur Khofifah Indar Parawansa terkait dana hibah.

Heru menduga, isu-isu negatif yang beredar merupakan muatan politis dari kelompok tertentu yang tidak menyukai kinerja Gubernur. "Isu negatif yang mengarah ke Gubernur Jawa Timur diduga ada muatan politis dari kelompok tertentu yang kurang suka terhadap kinerja Gubernur Jawa Timur, dan ini berpotensi merusak reputasi Jawa Timur itu sendiri," paparnya.

MAKI Jatim berharap masyarakat Jawa Timur lebih cerdas dalam menyikapi isu-isu negatif ini agar Gubernur dapat lebih fokus dalam melaksanakan pembangunan. Tujuannya jelas, untuk memastikan kondusifitas Jawa Timur tetap terjaga dan pemerintahan dapat berjalan efektif tanpa gangguan dari kepentingan politik tersembunyi.

(Red/Dilan)


Editor: Adytia Damar

Sunday, August 24, 2025

Ketua Umum DPP MADAS Bersilaturahmi dengan Kepala BNNP Jawa Timur, Sinergi Perangi Narkotika di Jawa Timur



Imparsialnews 

Surabaya —25-agustus-2025 Dewan Pimpinan Pusat Madura Asli (DPP MADAS) yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum, Bung Taufik, melakukan silaturahmi dengan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur di ruang VVIP Kantor BNNP Jawa Timur. Pertemuan tersebut berlangsung hangat, penuh keakraban, serta sarat dengan semangat kolaborasi untuk bersama-sama memberantas peredaran narkotika di Jawa Timur, khususnya di wilayah Madura.


Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DPP MADAS didampingi sejumlah pengurus pusat, sementara Kepala BNNP Jawa Timur hadir bersama jajaran pejabat utama, termasuk Kabid Pemberantasan dan beberapa pejabat terkait. Pertemuan ini sekaligus menjadi ajang pengenalan pengurus DPP MADAS periode terbaru kepada BNNP Jawa Timur.


Bung Taufik dalam sambutannya menegaskan bahwa MADAS sebagai organisasi kemasyarakatan berbasis putra daerah memiliki komitmen kuat untuk mendukung pemerintah, khususnya BNN, dalam melakukan pencegahan, penyuluhan, serta pemberantasan narkotika. Ia juga menekankan bahwa peredaran gelap narkoba di Jawa Timur, terlebih di Madura, sudah sangat memprihatinkan dan membutuhkan kerja sama semua pihak.


“Kami dari MADAS hadir bukan hanya untuk menyuarakan kepentingan masyarakat Madura, tetapi juga untuk turut serta menjaga generasi muda dari bahaya narkotika. Kami berkomitmen bersama BNN, siap turun langsung dalam sosialisasi, edukasi, dan gerakan pencegahan narkoba di tengah masyarakat,” tegas Bung Taufik.


Kepala BNNP Jawa Timur menyambut baik kehadiran jajaran DPP MADAS dan menyampaikan apresiasi atas komitmen tersebut. Ia menegaskan bahwa BNN tidak bisa berjalan sendiri dalam upaya pemberantasan narkoba. Peran ormas, tokoh masyarakat, dan pemuda sangat penting dalam memperkuat barisan perang melawan narkotika.


“Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan MADAS. Apalagi MADAS adalah ormas berbasis putra daerah, sehingga bisa lebih dekat dengan masyarakat. Bersama-sama kita bisa memperkuat pencegahan dan pemberantasan narkotika hingga ke akar rumput,” ujar Kepala BNNP Jawa Timur.


Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa rencana sinergi ke depan, antara lain penyuluhan bahaya narkotika di lingkungan masyarakat Madura, penguatan program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba), serta pelibatan aktif pengurus MADAS dalam kampanye “Anti Narkoba” di berbagai daerah.


Silaturahmi ini sekaligus menandai langkah awal kolaborasi strategis antara BNNP Jawa Timur dan DPP MADAS untuk membangun Jawa Timur yang bersih dari narkotika serta menjaga generasi muda agar tidak terjerat dalam penyalahgunaan barang haram tersebut.

(Red Asis)