Tuesday, August 26, 2025

SPN Polda Jatim Resmi Tinggalkan Ujian Kertas, Beralih ke Sistem CAT



Imparsialnews 

MOJOKERTO_26/08/2025 Sebanyak 247 Siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri T.A. 2025 di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Timur (Jatim) mengukir sejarah dengan menjadi angkatan pertama yang melaksanakan ujian mata pelajaran menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).


Ujian yang digelar serentak di 10 ruang kelas di lingkungan SPN Polda Jatim itu menandai sebuah lompatan besar dalam modernisasi sistem evaluasi di lembaga pendidikan Polri. 


Para siswa tidak lagi berhadapan dengan lembaran kertas soal dan jawaban, melainkan gawai pintar (smartphone) masing-masing.


Pagi itu, para siswa mengikuti ujian untuk mata pelajaran komprehensif "Perubahan Mindset dan Culture Set". 


Mata pelajaran ini merupakan gabungan dari tiga sub-materi krusial bagi calon anggota Polri, yaitu Neuro Associative Conditioning (NAC), Inter Personal Skill (IPS), dan Asta Cita sebagai pedoman pelaksanaan tugas.


Proses ujian berlangsung efisien dan canggih. Pengawas ujian memasuki ruang kelas dan menampilkan sebuah QR Barcode pada layar proyektor. 


Para siswa kemudian serentak memindai kode tersebut menggunakan gawai mereka untuk mengakses naskah soal digital. 


Dengan durasi pengerjaan selama 2 Jam Pelajaran atau 90 menit, para siswa dapat fokus menjawab soal-soal yang tersaji di layar gawai mereka.


Kepala SPN Polda Jatim, Kombes Pol Agus Wibowo, S.I.K., menyatakan bahwa inovasi ini merupakan wujud nyata dari komitmen lembaga untuk bertransformasi. 


Kombes Pol Agus mengatakan, implementasi ujian berbasis CAT dan paperless ini adalah salah satu keunggulan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri dalam mewujudkan visi kampus unggul dan modern.


"Ini sebuah langkah transformatif di SPN Polda Jatim," kata Kombes Pol Agus, Selasa (26/8).


Menurut Kombes Pol Agus Penggunaan sistem CAT bukan sekadar tentang digitalisasi, tetapi ini adalah fondasi untuk menciptakan proses evaluasi yang lebih objektif, transparan, dan efisien.


Ia menambahkan, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, Polri harus mampu beradaptasi. 


"Kita sedang menyiapkan generasi Bhayangkara yang melek teknologi dan siap menghadapi tantangan zaman," terangnya.


Dengan membiasakan siswa pada sistem digital sejak dalam pendidikan, diharapkan para calon Bintara Polri akan menjadi personel yang adaptif dan modern dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat nantinya.


"Penerapan sistem CAT di SPN Polda Jatim sejalan dengan kebutuhan global untuk mempercepat proses evaluasi," tambah Kombes Agus.


Aplikasi ini memungkinkan hasil ujian diolah secara otomatis dan instan, memangkas waktu tunggu yang biasanya diperlukan dalam pemeriksaan manual.


Sistem CAT sendiri merupakan platform ujian berbasis komputer yang tidak hanya menyajikan soal dalam format digital, tetapi juga memiliki sejumlah keunggulan fundamental. 


Di antaranya adalah efisiensi waktu, di mana skor atau nilai ujian dapat diterima peserta sesaat setelah ujian berakhir.


Selain itu, sistem ini diyakini mampu meningkatkan keadilan ujian melalui algoritma yang dapat mengacak soal, serta meminimalisir potensi kecurangan berkat sistem pengawasan digital yang lebih ketat. 


Fleksibilitas akses melalui berbagai perangkat menjadi nilai tambah yang signifikan untuk perbaikan proses pembelajaran di masa depan.


Langkah yang diambil SPN Polda Jatim ini bukan sekadar inovasi, melainkan sebuah penetapan standar baru bagi lembaga pendidikan Polri, menjadi tolok ukur dalam upaya melahirkan generasi Bhayangkara yang unggul dan modern. 

(Red/19)

Monday, August 25, 2025

Selamat dan sukses atas dilantiknya kembali Ibu Suliswati menjadi kepala desa Boteng kec.menganti, kab.Gresik



Imparsialnews

‎Gresik,26/08/2025,Hal ini sesuai dengan SE.menteri dalam negeri RI.Muhammad Tito karnavian

‎Dalam Surat Edaran Nomor 100.3/4179/SJ yang ditandatangani pada 31 Juli 2025 ini disebutkan bahwa Kades yang berakhir masa jabatannya terhitung sejak tanggal 1 November 2023 sampai dengan 31 Januari 2024 bisa diperpanjang jabatan.

‎Meski sempat menutup masa baktinya karena purna tugas, Kepala Desa Boteng Ibu Suliswati kembali mendapat amanah untuk memimpin. Dengan adanya penambahan masa jabatan sesuai kebijakan terbaru, ia kini resmi melanjutkan kepemimpinan hingga tahun 2027. Keputusan ini sekaligus menjawab harapan masyarakat yang masih menginginkan sosoknya berada di kursi kepemimpinan desa.

‎Perpanjangan jabatan tersebut tak lepas dari rekam jejak keberhasilan yang telah ditorehkan. Selama periode sebelumnya, Desa Boteng mencatat sejumlah kemajuan signifikan, mulai dari pembangunan infrastruktur jalan, peningkatan kualitas layanan publik, hingga penguatan program pemberdayaan masyarakat.

‎“Usia boleh bertambah, tapi semangat pengabdian tidak boleh surut. Bagi saya, jabatan ini adalah amanah yang harus dijalankan dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Insyaallah saya akan terus bekerja untuk kemajuan Desa Boteng,” ungkapnya penuh semangat.

‎Penambahan masa jabatan ini disambut baik oleh masyarakat setempat. Sejumlah tokoh warga menilai, keberlanjutan kepemimpinan sangat penting agar program pembangunan desa tidak terhenti di tengah jalan.

‎“Selama ini beliau terbukti mampu mengayomi dan membawa perubahan. Wajar kalau warga masih ingin dipimpin olehnya,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Boteng.

‎Memasuki masa jabatan tambahan, Kepala Desa Boteng menegaskan akan memprioritaskan beberapa program strategis, di antaranya:

‎Peningkatan infrastruktur desa yang lebih merata, khususnya perbaikan akses jalan lingkungan dan fasilitas umum.

‎Penguatan ekonomi masyarakat, dengan mendorong UMKM lokal dan pertanian produktif.

‎Digitalisasi layanan publik, agar masyarakat lebih mudah dalam mengakses administrasi desa.

‎Pengembangan SDM generasi muda, melalui pelatihan, beasiswa, dan kegiatan kepemudaan.

‎Meski sempat berstatus purna tugas, energi dan dedikasi sang kades tidak surut. Justru, kesempatan memimpin kembali dianggap sebagai motivasi untuk memberikan kontribusi lebih besar.

‎“Ke depan, tantangan desa semakin kompleks. Tapi saya yakin, dengan dukungan masyarakat dan kerja sama perangkat desa, kita bisa menjadikan Boteng lebih maju, mandiri, dan sejahtera,” tegasnya.

‎Dengan tambahan masa jabatan hingga 2027, Desa Boteng kini berada pada fase penting untuk melanjutkan program pembangunan. Harapan besar pun melekat pada kepemimpinan sang kepala desa yang tetap berenergi di tengah usianya, demi menjawab kebutuhan dan aspirasi warganya.


Reporter:Toms, PASSER WB.

PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO RESMI MELANTIK SUYUDI ARIO SETO SEBAGAI KEPALA BNN RI



imparsialnews.site

Jakarta,26/08/2025 Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melantik Suyudi Ario Seto sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Marthinus Hukom, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (25/8).


Pengangkatan Suyudi sebagai Kepala BNN RI ditetapkan oleh Presiden Prabowo dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 118/TPA Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Narkotika Nasional.


"Demi Allah Saya bersumpah bahwa Saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti Saya kepada bangsa dan negara, bahwa Saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," demikian sumpah jabatan yang diikrarkan oleh Kepala BNN RI Suyudi Ario Seto beserta pejabat lainnya yang dilantik oleh Presiden Prabowo.


Usai prosesi pengambilan sumpah, Suyudi Ario Seto menandatangani berita acara bersama Presiden Prabowo. Setelah seluruh pejabat baru menandatangani dokumen tersebut, Suyudi bersama seluruh pejabat baru menerima ucapan selamat dari Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran beserta jajaran Menteri Kabinet Merah Putih yang hadir dalam prosesi pelantikan tersebut.


Suyudi Ario Seto merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1994. Dalam perjalanan kariernya, Ia dikenal memiliki spesialis di bidang reserse. Ia mengawali tugas di Resmob Polda Metro Jaya sebagai Kanit II kemudian menjabat sebagai Kapolsek di beberapa wilayah seperti Pasar Minggu, Tanah Abang, dan Penjaringan.


Pria kelahiran Jakarta itu juga pernah menjadi Kasat Reskrim di Polres Metro Jakarta Selatan, Tangerang Kota, serta Jakarta Barat. Jabatan lain yang pernah diemban yaitu Kanit Jatanras, Kasubdit Ranmor Ditreskrimum, Kapolres di Majalengka, Bogor, Bogor Kota, dan Metro Jakarta Pusat antara tahun 2014–2017.


Suyudi Ario Seto pernah ditugaskan dalam Bareskrim Polri sebagai Wadirtipideksus, Wadirtipidsiber, dan Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat II sepanjang tahun 2020. Pada 2023, Ia pernah dilantik menjadi Wakapolda Metro Jaya, kemudian menjadi Kapolda Banten pada Juni 2024.


Selama menjabat sebagai anggota polisi, Suyudi Ario Seto banyak menerima penghargaan seperti SL. Pengabdian XXIV, SL. Pengabdian XVI, SL. Pengabdian VIII, SL. Jana Utama, SL. Ksatria Bhayangkara, SL. Karya Bhakti, SL. Bhakti Pendidikan, SL. Dharma Nusa, SL. Bhakti Nusa, dan SL. Operasi Kepolisian.


(Red Asis)

Polres Mojokerto 'Dibakar' Amarah Warga! Kasus DS Jadi Sorotan, Ketua Marmoyo Minta Polisi Tunjukkan Taring!

 

MOJOKERTO, Imparsial News – Kota bersejarah Mojokerto digegerkan oleh kasus dugaan penyimpangan seksual yang dilakukan oleh seorang wanita berinisial DS (33) asal Lampung. Kasus ini pertama kali mencuat di Instagram dengan akun @Mojokertohits_ pada Kamis, 17 Juli 2025, dan sontak memicu kemarahan publik.

Kronologi kasus yang disajikan secara rinci di media sosial mengundang banyak komentar dan kecaman dari masyarakat. Menanggapi viralnya kasus ini, Polres Mojokerto langsung bertindak cepat. Kasat Reskrim AKP Fauzy Pratama bahkan telah memaparkan kronologi lengkapnya kepada publik, memastikan kasus ini mendapat penanganan serius.

Kasus ini juga mendapat sorotan tajam dari tokoh masyarakat. Sutrisno, Ketua Umum Marmoyo Community, menyatakan kecaman kerasnya terhadap pelaku. "Ini sudah menjadi musuh bersama. Persoalan ini sangat membahayakan generasi anak bangsa," tegas Sutrisno. Ia merasa prihatin kasus ini terjadi di Mojokerto, kota yang dikenal kaya akan budaya dan sejarah.

Sutrisno berharap pihak kepolisian dapat bertindak tegas dan menjerat pelaku dengan hukuman berat jika terbukti bersalah di pengadilan. "Agar menjadi pelajaran dan dapat mempersempit ruang gerak para pelaku penyimpangan di setiap kota agar tidak ada lagi korban-korban selanjutnya," tambahnya.

Sebagai bentuk komitmen, Sutrisno berjanji akan mengajak seluruh rekan media untuk menyoroti dan mengawal kasus ini hingga tuntas. "Bila perlu saya akan ajak semua rekan-rekan media untuk menyoroti dan mengawal kasus ini," pungkasnya, menandakan keseriusan Marmoyo Community dalam memerangi kejahatan sosial ini.

(Red/Sutrisno)


Editor: Adytia Damar

Bukan Main-Main! Ketua RT Bandarejo 'Terkejut' Melihat Karnaval Lain, Tapi Akhirnya Acara Berjalan Penuh Damai!

 

SURABAYA, Imparsial News – Sebuah fenomena unik dan mengejutkan terjadi di Kelurahan Sememi, Surabaya, pada perayaan HUT RI ke-80, Minggu (24/8/2025). Secara kebetulan, dua karnaval yang diselenggarakan oleh warga Bandarejo RT.10 RW.05 dan RT lainnya berlangsung di waktu yang sama. Meski tanpa koordinasi, kekompakan warga membuktikan bahwa keramaian tak harus berarti kekacauan.

Wadi Anggara, Ketua RT.10 RW.05 sekaligus ketua pelaksana acara, mengaku terkejut melihat karnaval dari RT lain muncul di rute yang telah disiapkan. "Padahal acara yang kami gelar ini tidak ada unsur kesengajaan atau koordinasi dengan RT lain," ujarnya. Kondisi ini membuat rute yang sudah disusun panitia dan karang taruna mendadak berubah.
Meskipun sempat menghadapi kesulitan saat berpapasan dengan karnaval RT lain, Wadi Anggara justru melihatnya sebagai momen yang mengagumkan. "Yang membuat saya lebih heran, meskipun ada kendala di lapangan, tidak sedikit pun membuat acara terganggu. Baik acara maupun lalu lintas, semua berjalan lancar, kondusif, aman, terkendali," katanya.

Wadi Anggara menambahkan bahwa peristiwa ini benar-benar menunjukkan nilai-nilai kebinekaan. Di tengah keberagaman dan keunikan kostum karnaval, ada nuansa yang lebih luar biasa: kekompakan dan kerukunan masyarakat.

"Semoga kerukunan dan kekompakan ini terus terjalin bukan hanya di momen kemerdekaan saja," harapnya. Ia ingin agar semangat ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lain, agar generasi muda tidak mudah terpecah belah. "Merdeka!" pungkasnya.

(Red/Sutrisno)


Editor: Adytia Damar


 

Kepala Desa Sukisno 'Bakar' Semangat Warga, Dusun Sekargeneng 'Berubah Total', Wujud Nyata Ide-ide Brilian!

 

LAMONGAN, Imparsial News – Sebuah perubahan drastis nan inspiratif terjadi di Dusun Sekargeneng, Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung, Lamongan. Dusun yang dulunya dipandang sebelah mata kini menjelma menjadi “Kampung Kreator” yang penuh dengan ide-ide brilian. Transformasi ini adalah hasil tangan dingin warga, dari Karang Taruna, bapak-bapak, hingga ibu-ibu PKK, yang kompak bahu-membahu mewujudkan impian mereka.

Menurut laporan Radar CNN News pada Selasa (26/8/2025), Dusun Sekargeneng adalah yang paling jauh dari harapan dalam hal kebersihan dan keindahan. Namun, sejak desa dipimpin oleh Kepala Desa Sukisno, tekadnya untuk menjadikan Bakalanpule sebagai ibu kota kecamatan mendorong seluruh warga untuk bangkit.

Dengan keterbatasan dana, warga Sekargeneng membuktikan bahwa semangat gotong royong jauh lebih berharga. Lahan-lahan yang sebelumnya tidak terurus kini disulap menjadi ruang terbuka hijau, bank sampah, dan arena bermain anak-anak yang representatif.

Seorang tokoh masyarakat setempat menyampaikan bahwa edukasi tentang pentingnya kebersihan dan potensi ekonomi dari sampah terus digalakkan. Perlahan tapi pasti, warga mulai tergugah. "Kami tidak bosan-bosannya untuk mengedukasi warga tentang pentingnya keindahan dan kebersihan lingkungan, serta potensi sampah yang bisa menambah penghasilan bagi warga," ujarnya kepada Radar CNN News.

Momentum ini bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-80, yang semakin memompa semangat warga untuk mempercantik dusun masing-masing dan memupuk rasa nasionalisme. Warga berharap, "Kampung Kreator" Sekargeneng dapat menjadi contoh bagi dusun lain untuk mengubah lahan kosong menjadi ruang terbuka hijau yang bermanfaat dan menyenangkan bagi semua.

(Red/Adji H)


Editor: Adytia Damar

Siap-Siap 'Teguran' Konstitusi | Pakar Hukum Kirim Peringatan Keras, Pembubaran DPR Mustahil Terjadi!

 

JAKARTA, Imparsial News – Isu pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali mencuat setiap kali publik merasa kecewa dengan kinerja para wakil rakyat. Namun, wacana tersebut kini ditegaskan sebagai inko‎nstitusional dan tidak memiliki dasar hukum. Rakyat Indonesia, menurut pakar hukum, hanya memiliki satu instrumen konstitusional untuk mengevaluasi kinerja DPR: melalui Pemilihan Umum (Pemilu).

Praktisi Hukum sekaligus Konsultan Hukum, Adv. Rikha Permatasari, S.H., M.H., C.Med., C.LO., menegaskan bahwa DPR adalah lembaga yang memiliki kedudukan sangat kuat dalam sistem ketatanegaraan. Posisi ini dijamin oleh Bab VIIA Pasal 19 hingga Pasal 22B UUD 1945. "Segala bentuk wacana pembubaran DPR di luar mekanisme konstitusional adalah inkonstitusional dan tidak memiliki dasar hukum," ujar Rikha kepada wartawan.

Rikha menjelaskan bahwa mekanisme pembubaran DPR memang tidak dikenal dalam konstitusi. "DPR dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilu. Karena itu, rakyat hanya berwenang memilih, bukan membubarkan," tegasnya.
Ia juga menambahkan, bahkan Presiden sekalipun tidak memiliki kewenangan untuk membekukan atau membubarkan DPR, seperti yang diatur dalam Pasal 7C UUD 1945. "Bahkan Presiden sekalipun tidak memiliki kewenangan membekukan atau membubarkan DPR," jelasnya.

Menurut Rikha, satu-satunya cara untuk mengakhiri masa jabatan DPR adalah melalui Pemilu legislatif atau amandemen UUD 1945 oleh MPR. Opsi lain seperti kudeta atau revolusi sama sekali tidak diakui oleh hukum positif di Indonesia.

"Kesimpulannya, secara hukum positif, DPR tidak bisa dibubarkan. Jalan satu-satunya adalah menunggu Pemilu berikutnya atau melalui amandemen UUD 1945," pungkasnya.

(Red/Yan)


Editor: Adytia Damar