Tuesday, August 26, 2025

Desa Nglebur Gelar Pelantikan Perangkat Desa, Khilmi Anshori Resmi Sandang Jabatan Kasih Pemerintahan



 imparsialnews

LAMONGAN_27/08/2025 Suasana khidmat dan penuh harapan mewarnai Desa Nglebur, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, pada tanggal 27 Agustus 2025. Pemerintah Desa Nglebur sukses menyelenggarakan pelantikan perangkat desa baru, dengan Khilmi Anshori resmi menduduki jabatan sebagai Kasih Pemerintahan.

 

Acara pelantikan ini menjadi momen penting bagi Desa Nglebur, dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan pemerintahan. Tampak hadir jajaran Forkopimcam Kecamatan Kedungpring, yang turut memberikan dukungan dan semangat bagi perangkat desa yang baru dilantik. Selain itu, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta perwakilan warga desa juga memadati lokasi acara, menunjukkan antusiasme dan harapan besar terhadap perubahan positif yang akan dibawa oleh perangkat desa baru.

 

Hendro Kepala Desa Nglebur, kecamatan kedumpring kabupaten lamongan dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada Khilmi Anshori atas pelantikannya. Beliau juga menekankan pentingnya peran perangkat desa dalam menjalankan roda pemerintahan dan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Hendro berharap agar Khilmi Anshori dapat segera beradaptasi dengan tugas dan tanggung jawabnya, serta mampu menjalin kerjasama yang baik dengan seluruh elemen masyarakat demi kemajuan Desa Nglebur.

 

Prosesi pelantikan berjalan dengan lancar dan khidmat, diiringi dengan doa dan harapan dari seluruh hadirin. Momen ini menjadi simbol komitmen Pemerintah Desa Nglebur untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan demi kesejahteraan seluruh warga desa. Dengan dilantiknya Khilmi Anshori sebagai Kasih Pemerintahan, diharapkan Desa Nglebur kecamatan kedumpring dapat semakin maju dan berkembang di berbagai bidang.

(Red/Teguh Arifianto)

KEGIATAN SOSIALISASI TENTANG NARKOTIKA PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN MARGOREJO-1/403 SURABAYA



Imparsialnews 

Surabaya,27 Agustus 2025. Madas DPAC Kenjeran melanjutkan Kegiatan Penyuluhan ke sekolah sekolahtentang Narkotika Pada Anak Usia 9th kali ini kami hadir di SDN Margorejo I/403 Kelurahan Margorejo, Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Rabu,27/8/25.


Anak usia sekolah merupakan kelompok yang rentan terhadap pengaruh buruk di lingkungan sekitar, termasuk penyalahgunaan narkotika. Mereka berada dalam tahap perkembangan yang masih sangat sensitif terhadap faktor eksternal seperti pergaulan, media, dan pengaruh dari teman sebaya. Ujar Ibu Kepala, Sri kis untari, S.Pd.M.M


 Tanpa pemahaman yang cukup tentang bahaya narkotika, mereka bisa dengan mudah terjerumus ke dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Pendidikan yang dimulai sejak dini, terutama di lingkungan sekolah, dapat mencegah mereka dari risiko tersebut. Melalui sosialisasi yang tepat, anak-anak dapat memahami bukan hanya dampak buruk dari narkotika, tetapi juga konsekuensi hukum yang ada, yang dapat melibatkan sanksi pidana atau tindakan rehabilitasi.




Penyalahgunaan narkotika telah menjadi salah satu masalah besar di banyak negara, termasuk Indonesia. Hal ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental individu, tetapi juga dapat merusak masa depan generasi muda. Oleh karena itu, penting untuk melakukan sosialisasi yang efektif mengenai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan narkotika kepada anak-anak usia sekolah. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada siswa mengenai bahaya narkotika serta dampak hukum yang akan mereka hadapi jika terlibat dalam penyalahgunaan narkotika.


H. Umar Al Khotob,NH Memaparkan tentang jenis-jenis narkotika baru yang beredar di masyarakat, peserta didik juga diajak berinteraksi tentang fenomena penyalahgunaan yang terjadi di lingkungan rumah sekitar mereka.


Madas Kenjeran akan terus-menerus melaksanakan Kegiatan Penyuluhan di sekolah sekolah pada anak-anak usia sekolah agar dapat memiliki kesadaran yang lebih tinggi tentang bahaya narkotika. Ini diharapkan akan mengurangi atau bahkan menghindari mereka dari penyalahgunaan narkoba, yang dapat merusak masa depan mereka. Selain fokus pada pencegahan narkoba, sosialisasi ini diharapkan juga dapat membentuk karakter anak-anak yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk pengaruh buruk dari pergaulan. Dengan penanaman nilai-nilai yang positif, anak-anak diharapkan dapat memiliki ketahanan diri yang lebih baik dalam menghadapi tekanan dan pengaruh negatif.

Red ( Didin )

Peresmian Wisata Juang Korps Brimob Polri, Sarana Edukasi Sejarah Perjuangan Polri



Imparsialnews 

Bogor_27/08/2025 Polri secara resmi meresmikan Wisata Juang Museum Korps Brimob Polri yang bertempat di Kompleks Museum Korbrimob, Cikeas, Kab. Bogor, pada Selasa (26/8/2025). Peresmian ini dilakukan oleh Komjen Pol Drs. Imam Widodo dengan tujuan melestarikan sejarah, memperkaya wawasan generasi muda, serta menjadikan museum ini sebagai sarana edukasi bagi masyarakat luas.


Dalam keterangannya, Brigjen Pol. Dr. H. Agustri Heriyanyo, S.I.K., S.H., M.H., selaku Ketua Pelaksana Peresmian, menyampaikan bahwa pembangunan Wisata Juang merupakan langkah strategis Polri untuk menjaga dan mengenalkan perjalanan sejarah kepolisian sejak awal berdirinya.



“Polri terbentuk pada tanggal 20 Agustus 1945, lima hari setelah proklamasi kemerdekaan, ketika Polisi Istimewa bergabung menjadi Korps Polisi. Keberadaan Polri sejak awal merupakan salah satu syarat berdirinya suatu negara. Melalui museum ini, kita ingin menghadirkan perjalanan sejarah itu agar bisa menjadi pembelajaran berharga bagi generasi penerus,” jelas Brigjen Agustri.


Wisata Juang Museum Korbrimob ini tidak hanya menampilkan catatan sejarah, tetapi juga memamerkan berbagai artefak bersejarah dari seluruh Indonesia, termasuk koleksi senjata, dokumen, dan memorabilia penting lainnya. Menurut Brigjen Agustri, keberadaan museum ini bukan untuk menunjukkan kekuatan semata, melainkan memberikan gambaran tentang perjuangan, dedikasi, dan peran Brimob dalam menjaga keamanan serta mempertahankan kemerdekaan.


“Di dalam sejarah Brimob, terdapat 31 Dankorbrimob dengan segala kebijaksanaan dan perjuangannya. Salah satunya adalah Komjen Pol Drs. Imam Widodo, yang menjadi penerima kehormatan pada dua masa berbeda, yaitu tahun 1961 dan 2024. Semua perjalanan ini adalah bagian dari bukti peran penting Brimob dalam menjaga kedaulatan bangsa,” tambahnya.


Hingga saat ini, kekuatan Brimob telah berkembang pesat dengan 38 Satbrimob Polda dan total personel mencapai 56.500 anggota. Peresmian museum ini juga menjadi bagian dari upaya Polri dalam memperkenalkan kiprah Brimob kepada masyarakat.


Wisata Juang ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Selain menampilkan sejarah perjuangan Polri dan Brimob, pengunjung juga dapat melihat peresmian Patung Muhammad Yassin di Surabaya sebagai simbol penghargaan terhadap para pahlawan Brimob.


“Sejarah Brimob kini tidak lagi disajikan dengan kesan menakutkan, melainkan lebih terbuka. Wartawan dan masyarakat bahkan bisa berkontribusi menambahkan informasi apabila memiliki data tentang sejarah Brimob. Kami ingin museum ini menjadi ruang bersama untuk menjaga, merawat, dan melanjutkan warisan sejarah bangsa,” pungkas Brigjen Agustri.


Dengan diresmikannya Wisata Juang Museum Korbrimob Polri, diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal peran Brimob dan Polri dalam perjalanan panjang mempertahankan kemerdekaan dan menjaga keamanan negara.

(Red Asis)

Kapolrestabes 'Puji' AKBP Galih Bayu Raditya! Pelantikan Kasatlantas Baru 'Angin Segar' untuk Pelayanan Lalu Lintas!

 

SURABAYA, Imparsial News – Kekosongan kursi jabatan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polrestabes Surabaya akhirnya terisi. AKBP Galih Bayu Raditya resmi dilantik sebagai pejabat baru, menggantikan AKBP Herdiawan Arifianto yang kini mengemban tugas sebagai Kapolres Mojokerto Kota. Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfi Sulistyawan, di ruang M Yasin pada Senin (28/7/2025).
Dalam arahannya, Kombes Pol Luthfi menegaskan bahwa rotasi jabatan ini adalah bagian dari regenerasi dan penyegaran dalam tubuh Polri. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. "Mutasi jabatan merupakan hal yang wajar dalam suatu organisasi termasuk Polrestabes Surabaya. Mutasi jabatan ini dilakukan untuk memberikan penyegaran dan meningkatkan kinerja," ujar Kombes Luthfi.
Sebelum dilantik sebagai Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Galih Bayu Raditya menduduki posisi strategis sebagai Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Jatim. Pengalaman ini diharapkan dapat membawa strategi baru dalam mengurai kemacetan dan menertibkan lalu lintas di Kota Pahlawan.

Pelantikan ini menandai babak baru bagi jajaran Satlantas Polrestabes Surabaya. Dengan kepemimpinan baru, masyarakat berharap akan ada inovasi dan terobosan dalam menciptakan ketertiban lalu lintas serta mengurangi angka kecelakaan di Surabaya.

(Red/Mst)


Editor: Adytia Damar

Bukan Main-Main! Ajudan Bupati Malang Gunakan Mobil Dinas Saat Diperiksa APH, Diduga Jadi 'Dalang' Korupsi Berkedok Gratifikasi!

 

MALANG, Imparsial News – Skandal besar mengguncang Kabupaten Malang. Seorang pejabat berinisial AK, yang diduga merupakan orang dekat Bupati Malang, kini tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh Aparat Penegak Hukum (APH). Inisial AK ini merujuk pada Andika, ajudan Bupati. Penyelidikan APH fokus pada dugaan gratifikasi dan penyalahgunaan wewenang yang merugikan negara.

Menurut Sudirman dari Barisan Pemerhati Hukum (BPH), AK datang untuk diperiksa pada Kamis (21/8/2025) dengan menumpang mobil dinas bernomor polisi N 1648. Kehadirannya ini adalah respons atas surat panggilan dari intel yang menyelidiki beberapa gratifikasi.

Sumber BPH mengungkapkan bahwa kasus ini bermula dari dugaan setoran fee proyek dari sejumlah pengusaha konstruksi. Uang yang seharusnya masuk kas negara atau digunakan untuk kepentingan dinas, diduga kuat digunakan oleh AK untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.

"Dengan kedudukannya tersebut, AK kemudian membuat kebijakan personal yang diantaranya melakukan pungutan hingga menerima setoran dari ASN internal yang naik jabatan dan rekanan pengusaha untuk memenuhi kebutuhan pribadi termasuk keluarga intinya," kata sumber dari BPH.

Lebih mengejutkan lagi, modus operandi yang dilakukan AK sangat berani. Menurut sumber tersebut, praktik pungutan ini sudah berlangsung sejak 2020 hingga 2025 dengan mengatasnamakan Bupati. AK diduga menerima uang secara tunai, transfer bank, bahkan dalam bentuk barang dan jasa dari pejabat eselon III, termasuk para kabid. Setoran ini disebut-sebut dilakukan secara rutin setiap bulannya.

Atas dugaan tersebut, AK terancam dijerat dengan pasal berlapis, termasuk Pasal 12 huruf e dan 12B UU Tindak Pidana Korupsi, serta Pasal 3 dan/atau 4 UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Tim investigasi masih terus mendalami kasus ini dan saat ini tengah berada di kediaman Kepala Dinas Pendidikan, Pak Suwadji, untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut. Bersambung....

(Red/Samsudin/Imam F)


Editor: Adytia Damar

Kades H. Efendi 'Gebrak' Tradisi, 'Wiwit' Jadi Momen Paling 'Berani' di Desa Manyar untuk Ungkap Rasa Syukur!

 

LAMONGAN, Imparsial News – Suasana sakral dan penuh kebersamaan menyelimuti Desa Manyar, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, pada Selasa (26/8/2025). Menyambut panen raya padi, seluruh petani dan warga berkumpul untuk menggelar tradisi Wiwit, sebuah ritual leluhur yang merupakan ungkapan rasa syukur dan permohonan agar hasil panen melimpah.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pejabat pemerintahan setempat, termasuk Camat Sekaran, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa Manyar, BPD, hingga seluruh ketua RW dan RT. Tradisi ini juga semakin sakral dengan kehadiran para tokoh agama, seperti KH. Nurul Ustman dari Pondok Pesantren Ihyaul Ulum dan Kyai Khabib Abdullah dari Pondok Pesantren Nurul Jami'Al-Kautsar.
Kepala Desa Manyar, H. Efendi, S.H., M.Kn., menyampaikan bahwa tradisi Wiwit adalah warisan budaya yang harus terus dilestarikan. "Tradisi Wiwit ini adalah tradisi yang sudah ada sejak dulu dan kita lestarikan hingga saat ini, sebagai bentuk rasa syukur kita atas nikmat dari Tuhan selama proses tanam, pertumbuhan hingga menjelang panen," ungkap Efendi.
Lebih lanjut, ia berharap acara ini menjadi momen untuk memanjatkan doa bersama. "Semoga panen padi kita nanti diberikan hasil yang melimpah, diberikan kelancaran dan keselamatan bagi seluruh warga khususnya para petani yang sedang bekerja memanen padinya, semoga menjadi rejeki yang barokah," pungkasnya.

Tradisi Wiwit, yang berasal dari kata "memulai" dalam bahasa Jawa, diisi dengan doa bersama, pembacaan selawat, dan ditutup dengan makan bersama. Ritual ini tidak hanya menunjukkan rasa syukur, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan di antara masyarakat petani, yang berharap panen mereka akan berlimpah dan penuh berkah.

(Red/Sutopo)


Editor: Adytia Damar

Klinik Siaga Medika 'Keterlaluan'! Anak Sudah Meninggal Dunia, Pihak Klinik Masih 'Ngotot' Nagih Utang!

 

Sidoarjo, Imparsial News - Kesedihan mendalam menyelimuti pasangan Hasan Bisri dan Siti Nur Aini, warga Dusun Candi Pari RT 12 RW 5, Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Sidoarjo, setelah kehilangan putri semata wayang mereka, Hanania Fatin Majida (2 tahun 10 bulan), yang meninggal dunia usai menjalani perawatan di Klinik Siaga Medika Candi Pari.

Didampingi keluarga, DPD PSI Sidoarjo , Hasan Bisri dan istrinya mengadu langsung kepada Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, pada Selasa (26/8/2025) bertempat di rumah Dinas Wabup Sidoarjo, guna mencari keadilan atas dugaan malpraktik dan kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang dialami putrinya.

Peristiwa bermula saat Hanania mengalami demam pada akhir Mei lalu. Pada kunjungan pertama ke Klinik Siaga Medika, ia hanya diberi obat jalan. Dua hari kemudian, demam Hanania kembali tinggi sehingga keluarga membawanya kembali ke klinik yang sama.

Namun, niat keluarga untuk menggunakan fasilitas Kartu Indonesia Sehat (KIS) ditolak oleh pihak klinik dengan alasan kartu tersebut nonaktif. Karena tak memiliki pilihan lain, keluarga terpaksa menjalani perawatan dengan biaya pribadi.
“Suami saya hanya sopir, dan saya ibu rumah tangga. Kami keberatan secara ekonomi, tapi tetap memaksakan karena anak kami sakit,” ujar Siti Nur Aini dengan mata berkaca-kaca.

Selama lima hari menjalani rawat inap, kondisi Hanania tidak membaik. Bahkan, muncul luka melepuh di tangan tempat infus dipasang. Pada dini hari di hari kelima, Hanania mengalami kejang-kejang hebat. Keluarga meminta agar anak mereka segera dirujuk ke rumah sakit umum.

Namun, menurut penuturan keluarga, pihak klinik menolak merujuk dengan alasan biaya perawatan sebesar Rp3.020.000 belum dilunasi. Setelah keluarga memaksa dan menyerahkan Kartu Keluarga (KK) asli sebagai jaminan, barulah rujukan diberikan.
“Anak kami dibawa ke RSUD Sidoarjo dalam kondisi sudah kritis, dan hanya bertahan 12 jam di sana sebelum akhirnya meninggal dunia,” tutur Siti lirih.
Ironisnya, meskipun Hanania telah meninggal dunia, pihak klinik disebut masih menagih sisa biaya perawatan kepada keluarga.
“Kami sudah kehilangan anak, tapi mereka masih menagih uang. Seharusnya ada empati,” tambah Hasan Bisri.
Kasus ini memunculkan tanda tanya besar terkait kualitas layanan kesehatan di tingkat klinik, khususnya menyangkut:
  • Penolakan penggunaan KIS tanpa kejelasan administrasi.
  • Dugaan keterlambatan tindakan medis dan rujukan.
  • Penagihan biaya setelah pasien meninggal dunia.
Sementara itu, Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana menyatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut dan meminta Dinas Kesehatan Sidoarjo untuk melakukan investigasi menyeluruh.
“Kami prihatin dan akan memastikan kasus ini ditangani secara serius. Tak boleh ada warga kecil yang dirugikan oleh sistem pelayanan kesehatan,” tegasnya.

 

(Red/Dika)


Editor: Adytia Damar