Monday, September 1, 2025

HUT ke-80 RI di Girilaya | Warga Kompak Gelar Jalan Santai dengan Bazaar UMKM dan Hadiah Menarik

 


Surabaya, Imparsial News – Semangat kebersamaan dan gotong royong warga Girilaya, RW 08, Kelurahan Banyuurip, Kecamatan Sawahan, terasa begitu kental dalam perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Pada Minggu, 31 Agustus 2025, ratusan warga berkumpul untuk mengikuti Jalan Santai Kemerdekaan, sebuah acara sederhana namun sarat makna.

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB ini dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat, mulai dari Ketua RW 08, Hadi Prayitno (yang akrab disapa Didik), seluruh Ketua RT dari RT 01 hingga RT 10, Karang Taruna, Ibu PKK, hingga para bapak-bapak. Kehadiran Babinsa Heri dan Bhabinkamtibmas Heru juga menambah kemeriahan dan rasa aman dalam acara tersebut.

Jalan santai ini bukan sekadar ajang olahraga, melainkan juga momentum penting untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Panitia menyiapkan berbagai hiburan dan hadiah menarik, termasuk dooprize berupa mesin cuci, kipas angin, kompor, sepeda listrik, dan lain-lain.

Selain itu, acara ini juga menjadi panggung bagi pelaku ekonomi lokal. Bazar UMKM digelar untuk mempromosikan produk-produk warga, menunjukkan dukungan nyata terhadap ekonomi kerakyatan. Keunikan lain dari acara ini adalah adanya hadiah khusus bagi peserta dengan kostum terunik dan barongan, yang semakin menambah semarak perayaan.
Salah satu panitia mengungkapkan, "Acara ini bukan sekadar jalan santai, tapi bentuk kebersamaan dan gotong royong warga dalam merayakan kemerdekaan. Ada juga ruang bagi UMKM lokal untuk menunjukkan produk jualan mereka."
Perayaan HUT RI di RW 08 Girilaya ini membuktikan bahwa semangat kemerdekaan sejatinya lahir dari kebersamaan masyarakat di akar rumput. Dengan dukungan penuh dari seluruh warga, perayaan ini tetap meriah dan bermakna meskipun tanpa biaya besar, menjadi contoh nyata bahwa kebahagiaan dan persatuan adalah kunci utama dalam merayakan kemerdekaan.

(Red/Senex)


Editor: Adytia Damar

Ketum Baru Madas Ajak Ribuan Anggotanya Jaga Keamanan Surabaya Bersama TNI-Polri

 

Surabaya, Imparsial News - Dalam upaya menjaga stabilitas dan kondusivitas kota, perkumpulan Masyarakat Madura Asli (Madas) menggelar doa bersama di kediaman H. Arief Bolodewo. Acara ini tak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga menjadi ajang dukungan nyata Madas terhadap keamanan Surabaya.

Pada acara tersebut, Taufik, S.I.K., S.H., M.H., secara resmi dinobatkan sebagai Ketua Umum Madas yang baru. Para sesepuh Madura memberikan restu, berharap Taufik mampu membawa organisasi ini menjadi lebih baik dan berprestasi.

Selepas doa bersama, Taufik memimpin sekitar 500 hingga 1.000 anggota Madas untuk bergerak menuju Polrestabes dan Gedung Grahadi Surabaya. Kedatangan mereka bertujuan untuk memberikan dukungan moral kepada aparat kepolisian.

Di hadapan publik, Taufik menyerukan imbauan tegas kepada seluruh keluarga besar Madas. Ia mengajak mereka untuk bersinergi dengan TNI dan Polri dalam menjaga Surabaya dari segala tindakan anarkis dan provokasi, baik yang dilakukan oleh warga lokal maupun pendatang.
"Mari kita bersama-sama menjaga Surabaya agar kota ini lebih kondusif dan terhindar dari tindakan-tindakan anarkis," tegas Taufik.
Langkah proaktif Madas ini menunjukkan komitmen kuat komunitas tersebut untuk menjadi bagian dari solusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan di Kota Pahlawan.

(Red/Asis)


Editor: Adytia Damar

Aksi Berlanjut | Setelah Polres, Giliran Gedung Wakil Rakyat Lamongan Didatangi Massa Mahasiswa

 

Lamongan, Imparsial News — Senin (01/09/2025). Gelombang demonstrasi di Kabupaten Lamongan terus berlanjut. Setelah mendatangi Mapolres Lamongan, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Joko Tingkir bergerak menuju gedung DPRD Kabupaten Lamongan. Mereka membawa tuntutan yang berfokus pada kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat dan mengabaikan kondisi ekonomi yang kian sulit.

Dalam orasinya, koordinator aksi menyampaikan empat poin utama. Pertama, mereka meminta pemerintah dan DPR untuk mengevaluasi dan membatalkan tunjangan serta fasilitas pejabat yang dinilai tidak berempati. Kedua, mereka menuntut diberlakukannya pajak penghasilan (PPH) bagi pejabat publik dan anggota dewan, sehingga pajak mereka tidak lagi ditanggung negara. Tuntutan ketiga adalah pengesahan undang-undang perampasan aset. Terakhir, massa mendesak agar kekerasan dan penindasan terhadap rakyat kecil yang menyampaikan pendapat di muka umum dihentikan.

Selain isu-isu kebijakan, para mahasiswa juga kembali menyinggung kasus dugaan perbuatan asusila yang melibatkan seorang anggota dewan berinisial NM dari PPP.

Menanggapi aksi tersebut, Ketua DPRD Lamongan, M. Freddy Wahyudi, S.E., beserta 50 anggota dewan secara lengkap menemui para mahasiswa. Ini adalah bentuk keseriusan dewan dalam menampung aspirasi masyarakat. Freddy menyampaikan apresiasinya atas aksi damai yang menjaga kondusivitas Lamongan.

Freddy juga mengklarifikasi isu yang beredar, menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tunjangan atau gaji bagi anggota DPRD Lamongan, dan isu tersebut hanya berlaku di DPR RI. Ia berjanji akan menandatangani semua tuntutan mahasiswa dan meneruskannya ke pemerintah pusat hari itu juga. Perkembangan aspirasi tersebut dapat dipantau melalui akun media sosial resmi DPRD Lamongan.
Setelah penandatanganan nota aspirasi, koordinator aksi menegaskan bahwa mereka akan membubarkan diri. Namun, ia juga memberikan peringatan keras, "jika tuntutan kami diabaikan, maka kami tidak bertanggung jawab jika ada aksi susulan sebagai ungkapan kemarahan rakyat."
(Red/Sutopo)


Editor: Adytia Damar

Kapolres Lamongan Temui Massa Demo, Berjanji Teruskan Aspirasi Hingga Kapolri

 

Lamongan, Imparsial News — Senin (01/09/2025). Gelombang demonstrasi masih terus berlanjut. Kali ini, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Joko Tingkir mendatangi Mapolres Lamongan. Aksi ini digelar sebagai respons atas jatuhnya korban jiwa dan luka dalam unjuk rasa di Gedung DPR RI beberapa hari yang lalu, dengan tuntutan utama untuk mereformasi tubuh Polri dan menindak tegas oknum yang bertanggung jawab.
Dalam orasinya, salah satu perwakilan mahasiswa menekankan bahwa kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan aspirasi, bukan untuk berbuat anarki. "Kami datang kemari untuk menyampaikan aspirasi, bukan untuk melakukan pembakaran atau penjarahan," ujarnya. Massa mendesak agar fungsi Polri dikembalikan sebagai pelayan dan pengayom masyarakat, bukan sebagai "pembunuh rakyat."

Tuntutan lain yang disuarakan adalah penegakan hukum terhadap oknum kepolisian yang bertindak sewenang-wenang. Mahasiswa secara khusus meminta agar tujuh oknum yang diduga terlibat dalam kematian Affan Kurniawan, korban demo di Jakarta, ditindak tegas dan dipecat dari kepolisian.
Menanggapi aksi tersebut, Kapolres Lamongan, AKBP Agus Dwi Suryanto, beserta jajarannya menemui langsung para mahasiswa. Dalam keterangannya, Kapolres mengapresiasi aksi damai yang dilakukan oleh mahasiswa. "Saya sampaikan terima kasih, bahwa adik-adik mahasiswa sudah menyampaikan aspirasinya dengan damai," ungkapnya.
Agus berjanji akan meneruskan semua aspirasi tersebut langsung kepada Kapolri. Ia juga menginformasikan bahwa proses hukum terhadap tujuh oknum yang disebutkan sedang berjalan. "Terkait tujuh orang polisi yang terlibat atas wafatnya saudara kita Affan Kurniawan, kita ketahui proses cepat sudah dilakukan dan hasilnya akan segera kita ketahui dalam waktu dekat," jelasnya.
Sebagai bentuk empati, Kapolres Agus mengajak seluruh massa aksi untuk sejenak mendoakan almarhum Affan Kurniawan. Ajakannya disambut baik, dan massa aksi bersama-sama membacakan doa Al Fatihah.

Setelah mediasi, koordinator aksi menyampaikan terima kasih atas respons pihak kepolisian dan berharap aspirasi mereka benar-benar ditindaklanjuti. Aksi kemudian dilanjutkan menuju Gedung DPRD Lamongan dengan pengawalan dari pihak kepolisian untuk memastikan semua berjalan aman dan tertib.

(Red/Sutopo)


Editor: Adytia Damar

Kunci Kebangkitan Ekonomi | Presiden Prabowo Tekankan Soliditas TNI-Polri dan Koordinasi Lintas Lembaga

 

Jakarta, Imparsial News — Minggu (31/07/2025). Menanggapi dinamika situasi nasional, Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming menggelar Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan. Sidang ini menghasilkan instruksi tegas kepada seluruh jajaran pemerintah, terutama TNI-Polri, untuk memperkuat stabilitas nasional demi menjaga laju kebangkitan ekonomi.
Dalam keterangan pers usai sidang, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan poin-poin penting arahan Presiden. Soliditas antara TNI dan Polri menjadi penekanan utama. “Presiden... memberi penekanan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan kepada Tentara Nasional Indonesia untuk tetap solid dan bekerja sama... dalam melaksanakan tugas untuk mencapai keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat,” ujar Menteri Sjafrie.
Presiden Prabowo juga memerintahkan aparat untuk bertindak tegas dan terukur terhadap segala bentuk pelanggaran hukum. Tindakan kriminal seperti perusakan fasilitas umum dan penjarahan harus ditindak tanpa ragu. "Petugas tidak ragu-ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku kerusuhan dan penjarahan," tegas Menteri Sjafrie, mengutip arahan Presiden.
Selain itu, koordinasi antarlembaga juga menjadi fokus utama. Badan Intelijen Negara (BIN) ditugaskan untuk terus memantau situasi dan melaporkan perkembangan secara langsung kepada Presiden. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri diminta memastikan koordinasi pusat-daerah berjalan baik, terutama dalam memantau kebutuhan ekonomi rakyat.

Dalam upaya menjaga keamanan dan penegakan hukum, Panglima TNI diberi tugas untuk mencegah penyalahgunaan sumber daya alam, sementara Kapolri diinstruksikan untuk berkoordinasi dengan Jaksa Agung guna mempercepat proses hukum.
Menutup keterangannya, Menteri Sjafrie menegaskan bahwa pesan inti dari Presiden adalah stabilitas nasional merupakan kunci bagi kebangkitan ekonomi bangsa. "Mari kita teruskan persatuan dan kesatuan nasional untuk terus berjuang meningkatkan kebangkitan ekonomi kita dengan stabilitas nasional yang kita wujudkan bersama-sama,” pungkasnya.

Turut hadir dalam keterangan pers tersebut, sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Mendagri Tito Karnavian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menanggapi situasi terkini.

(Red/Asis)


Editor: Adytia Damar

Hadapi Potensi Aksi, Aparat Keamanan Jatim Prioritaskan Dialog dengan Mahasiswa: Hindari Anarkis

 

Surabaya, Imparsial News — Senin (01/09/2025). Di tengah potensi ketegangan sosial dan politik, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A., dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto mengambil langkah proaktif dengan membuka ruang dialog dengan mahasiswa dan pemuda Jawa Timur. Pertemuan yang berlangsung di Mapolda Jatim ini mencerminkan komitmen aparat keamanan dalam menjembatani aspirasi masyarakat, sekaligus memastikan stabilitas regional tetap terjaga.
Dalam suasana yang hangat dan terbuka, perwakilan dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi kepemudaan menyampaikan pandangan dan tuntutan mereka. Mayjen TNI Rudy Saladin, sebagai representasi dari Kodam V/Brawijaya, menegaskan keseriusan pihaknya dalam menerima setiap aspirasi. "Kami tidak hanya ingin hadir sebagai pengayom," ujarnya, menandakan bahwa TNI siap menjadi mitra strategis bagi mahasiswa.

Namun, Pangdam juga menyampaikan imbauan tegas: aspirasi harus disampaikan secara tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum. Ia secara khusus mengingatkan mahasiswa untuk menghindari tindakan anarkis yang dapat merusak citra perjuangan mereka.
"Jangan sampai aspirasi-aspirasi adik-adik ini, nantinya ditunggangi oleh pihak-pihak yang memang tidak memiliki kepentingan dan tidak bertanggung jawab. Sehingga berpotensi terjadinya kericuhan," imbuh Pangdam. Peringatan ini menunjukkan kewaspadaan aparat terhadap potensi adanya penyusup atau oknum yang dapat memprovokasi kericuhan.

Pertemuan ini tidak sekadar seremoni. Ini adalah bukti nyata bahwa pendekatan dialogis lebih diutamakan daripada konfrontasi. Upaya TNI dan Polri di Jawa Timur dalam menjalin komunikasi langsung dengan elemen mahasiswa dan pemuda menjadi kunci penting untuk mencegah eskalasi konflik dan memastikan bahwa aspirasi rakyat tersalurkan melalui jalur yang damai dan konstruktif.

(Red/Asis)


Editor: Adytia Damar

Batal Demo Massal | Aliansi BEM Malang Raya Sebut Ada Indikasi Potensi Kekerasan

 

Malang, Imparsial News - Senin (01/09/2025). Rencana aksi demonstrasi yang digagas oleh Aliansi Suara Perlawanan Rakyat (SUPER), gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Malang Raya, mendadak dibatalkan. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Koordinator SUPER, Naufal Rizky Firdaus, pada Senin pagi, 1 September 2025, pukul 06.00 WIB.

Dalam keterangannya, Naufal menegaskan bahwa pembatalan ini diambil sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bahaya yang mengancam. "Kami secara resmi menarik diri dari segala bentuk aksi," ujarnya. Menurutnya, keputusan ini didasarkan pada pertimbangan kondisi politik nasional yang tidak menentu dan adanya indikasi kuat bahwa aksi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memicu kekacauan.
Naufal menyebut adanya potensi situasi represif hingga skenario darurat militer terselubung yang dapat membahayakan keselamatan massa aksi. "Langkah taktis yang kami ambil ini adalah demi mengutamakan keselamatan seluruh massa, baik mahasiswa maupun rakyat luas, agar tidak terjebak dalam skenario politik yang bisa merugikan perjuangan bersama," jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa keputusan ini murni diambil secara objektif dan tanpa intervensi, semata-mata demi menjaga kondusivitas serta efektivitas gerakan mahasiswa.


Meskipun aksi besar dibatalkan, sejumlah mahasiswa terlihat tetap menggelar aksi damai di depan kantor DPRD Kota Malang. Aksi ini diisi dengan tabur bunga dan pemasangan spanduk yang menyerukan perdamaian dengan tulisan dalam bahasa lokal: "Sopo Maneh Sing Jogo Kuthone Dewe" (Siapa lagi yang menjaga kota sendiri) dan "Arek Malang Jogo Kutho" (Orang Malang Jaga Kota).

Situasi di Balai Kota dan DPRD Malang tetap dalam pengamanan ketat. Aparat dari TNI dan Polri terlihat bersiaga penuh, menunjukkan kesiapan mereka menghadapi segala kemungkinan, meskipun pada akhirnya aksi massa besar tidak terjadi.

(Red/Samsudin)


Editor: Adytia Damar