Friday, September 19, 2025

Modus 'BT' Fiktif: Dari Penarikan Menjadi Perampasan dan Pemerasan

   

Imparsial News - PONOROGO – Pemandangan mengerikan yang seharusnya hanya ada di film-film kini menjadi realitas pahit di Ponorogo. Hukum dan kepatutan dipaksa tunduk oleh gerombolan debt collector (DC) berkedok penagihan utang. Sebuah mobil Daihatsu Rocky milik warga di Ponorogo dirampas paksa, bukan oleh aparat berwenang, melainkan oleh preman-preman berbekal surat kuasa yang patut dicurigai. Kasus ini bukan sekadar insiden penarikan kendaraan, melainkan cermin bobroknya sistem penagihan yang kerap kali menjadi lahan empuk bagi praktik pemerasan.


​Narasi klasik penagihan berbalut ancaman kembali terulang. Korban, yang diwakili oleh Abah Rosid, didatangi oleh oknum DC dari PT. Hema Glori Sejahtera. Mereka datang membawa surat dari Mandiri Tunas Finance (MTF), seolah-olah penarikan tersebut adalah prosedur sah. Namun, kejanggalan muncul saat Abah Rosid bersikeras bahwa tunggakan yang dimaksud telah dibayarkan. Bukannya mencari solusi atau memverifikasi data, oknum DC bernama Luki justru mengabaikan fakta tersebut. Ia kukuh meminta uang tunai sebesar Rp18 juta yang ia sebut sebagai "BT" atau "biaya tarikan"– sebuah pungutan liar yang tidak tercantum dalam kontrak kredit mana pun.


​Ini bukan lagi soal penagihan piutang, melainkan modus pemerasan yang terstruktur. Pungutan "BT" sebesar Rp18 juta, yang disebut-sebut telah "dikeluarkan oleh PT" dan kemudian "dikembalikan" seperti yang tertera dalam tangkapan layar WhatsApp, adalah indikasi kuat adanya permainan kotor. Ini adalah skema "peras-balik" yang memanfaatkan ketakutan dan kepanikan debitur. Oknum DC memposisikan diri seolah-olah mereka adalah pahlawan yang bisa "menyelesaikan" masalah dengan imbalan sejumlah uang, padahal justru merekalah yang menciptakan masalah tersebut.


​Fakta ini menegaskan betapa lemahnya pengawasan terhadap industri jasa penagihan. Perusahaan pembiayaan seringkali lepas tangan, menyerahkan penanganan kredit macet kepada pihak ketiga yang tidak terverifikasi, membuka celah lebar bagi praktik premanisme. Kejadian di Ponorogo ini harus menjadi lonceng peringatan. Keabsahan surat penarikan, metode penagihan, hingga pungutan "biaya tarikan" harus dipertanyakan secara fundamental. Jika praktik ini dibiarkan, masyarakat akan terus menjadi korban dari oknum-oknum yang menjual jasa penagihan, padahal sesungguhnya mereka sedang memperdagangkan ketakutan.


​Abah Rosid telah menunjukkan keberaniannya dengan memutuskan untuk menempuh jalur hukum. Langkah ini harus diapresiasi dan didukung. Kasus ini bukan hanya tentang satu unit mobil yang dirampas, tetapi tentang martabat dan hak warga negara yang diinjak-injak. Aparat penegak hukum harus bertindak cepat dan tegas, tidak hanya menangani insiden penarikan paksa ini, tetapi juga membongkar jaringan pemerasan yang mungkin melibatkan oknum di dalam perusahaan pembiayaan itu sendiri. Pemberian sanksi yang berat harus dijatuhkan agar praktik ini tidak lagi dianggap sepele.

(Red/team)

Wednesday, September 17, 2025

Bukan Sekadar Pembinaan, Lapas Pati Kini Jadi Produsen Lele untuk Kebutuhan Internal

 

Imparsial News - PATI – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pati melaksanakan kegiatan penebaran 10.000 benih ikan lele di kolam budidaya milik Lapas pada Rabu, 17 September 2025. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas kelas IIB Pati beserta pejabat struktural, sebagai bentuk komitmen dalam mengoptimalkan lahan dan potensi internal yang ada di lingkungan Lapas.


Penebaran benih ini merupakan bagian dari inisiatif Lapas Pati untuk mengembangkan unit kegiatan produktif berbasis perikanan sebagai dukungan terhadap upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Melalui program ini, Lapas Pati tidak hanya berfokus pada tugas pemasyarakatan semata, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung sektor pangan melalui pemanfaatan sumber daya yang ada. Kolam budidaya lele ini dirancang sebagai sarana produksi internal, dengan hasil panen yang nantinya akan digunakan untuk mendukung kebutuhan operasional dapur Lapas maupun kegiatan pembinaan lainnya.


Kalapas Pati menyampaikan pentingnya peran Lapas dalam mendukung program pemerintah, tidak hanya melalui pembinaan, tetapi juga lewat kegiatan produktif yang bermanfaat secara nyata. “Kami ingin memastikan bahwa Lapas Pati tidak hanya menjalankan fungsi pembinaan, tetapi juga mampu memberi dampak positif secara langsung, salah satunya melalui penguatan ketahanan pangan berbasis kegiatan internal,” ujarnya. Lapas Pati berencana menjadikan program budidaya lele ini sebagai kegiatan berkelanjutan, dengan target panen rutin.


Dengan adanya program budidaya lele ini, Lapas Pati berupaya memberikan kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan fasilitas dan sumber daya yang tersedia. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi pengembangan program serupa yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi institusi serta masyarakat secara luas.

(Team/bwrd)

Saturday, September 13, 2025

Tingkatkan Kemandirian, UPT Pemasyarakatan se-Jawa Tengah Gelar Rapat Strategi Pangan

 

Imparsial News - Tegal — Dalam rangka memperkuat implementasi program ketahanan pangan di lingkungan pemasyarakatan, seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Jawa Tengah mengikuti Rapat Koordinasi Evaluasi Kinerja dan Penguatan Program Ketahanan Pangan Tahun 2025 yang digelar pada Sabtu, 13 September 2025, bertempat di Hotel Grand Dian, Guci, Kabupaten Tegal.


Acara yang dihadiri oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan se-Jawa Tengah ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program ketahanan pangan yang telah berjalan selama ini. Selain itu, rapat ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi dalam upaya mencapai kemandirian pangan di setiap UPT Pemasyarakatan.


Dalam rapat tersebut, turut disampaikan materi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal, yang memberikan perspektif teknis dan strategis mengenai pengelolaan sumber daya lokal serta potensi kerja sama lintas sektor dalam mendukung program ketahanan pangan di lingkungan pemasyarakatan. Selain itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan juga memberikan pemaparan materi terkait target capaian program dan pentingnya kolaborasi antar-UPT dalam mewujudkan pemasyarakatan produktif dan mandiri.


Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pati dalam penyampaiannya menyampaikan bahwa program ketahanan pangan bukan hanya menjadi bagian dari tanggung jawab institusional, tetapi juga sebagai wujud kontribusi pemasyarakatan terhadap ketahanan pangan nasional. “Melalui pembinaan keterampilan di bidang pertanian, peternakan, maupun perikanan, warga binaan kita siapkan untuk mandiri setelah bebas. Ini juga bagian dari upaya pemulihan sosial,” ungkapnya.


Kegiatan ini juga menjadi forum diskusi untuk berbagi pengalaman, inovasi, serta menyusun langkah konkret pengembangan program ketahanan pangan yang lebih terukur dan berkelanjutan. Beberapa UPT memaparkan praktik terbaik (best practice) yang telah berhasil dijalankan di masing-masing wilayah. Dengan terselenggaranya rapat koordinasi ini, diharapkan seluruh jajaran pemasyarakatan di Jawa Tengah dapat memperkuat sinergi, meningkatkan produktivitas, serta memperluas dampak positif program ketahanan pangan baik bagi warga binaan maupun masyarakat luas.

(Team/Rcnn)

Wednesday, September 10, 2025

Kebersamaan dalam Maulid Nabi dan Hari Jadi ke-4 MADAS DPAC Kenjeran Warnai Santunan Anak Yatim.

 

Surabaya, 10 September 2025. Imparsial News  – Organisasi Masyarakat Madura Asli (MADAS) Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Kenjeran menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkai dengan santunan anak yatim serta syukuran Hari Jadi ke-4, Rabu (10/9/2025).

Acara berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan, dihadiri Danramil Kenjeran Aris, Kapolsek Kenjeran Kompol Yuyus Andriassutanto, perwakilan Ormas Pemuda Pancasila (PP), Ketua DPD YLPK, serta tokoh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Kapolsek Kenjeran menyampaikan lima pesan penting bagi MADAS DPAC Kenjeran, yakni:

  1. Menebarkan kebaikan yang bermanfaat luas bagi masyarakat.

  2. Menjaga kekompakan dan menjadi aspirasi warga Kenjeran.

  3. Menjadi ormas yang solid dan konsisten berkontribusi positif bagi bangsa.

  4. Memperkuat misi kemanusiaan dengan semangat kebersamaan.

  5. Mendoakan seluruh anggota agar sehat, selamat, dan menjadi teladan bagi ormas lain.

Ketua DPC MADAS Sampang, Umar Faruq, turut memberi pesan agar DPAC Kenjeran terus memberi manfaat, tidak hanya di Surabaya, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ketua MADAS DPAC Waru, Zainal, atas dukungan penuh selama ini.

Pembina MADAS DPAC Kenjeran, Umar Al Hottob, menegaskan pentingnya melanjutkan program unggulan, khususnya penyuluhan P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).

Sementara itu, Sekretaris DPAC Kenjeran, Aris Afrisal, mengapresiasi kerja keras panitia dan anggota hingga acara berjalan lancar.

Kegiatan ditutup dengan tausiyah rohani oleh Ketua DPAC Kenjeran, Mislah, yang menyampaikan pesan keagamaan dengan gaya humoris. Ia juga mengingatkan sejarah perjuangan bangsa sebagai teladan semangat juang para pahlawan.

Momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Hari Jadi ke-4 ini menjadi ajang mempererat persaudaraan, menjaga keharmonisan, serta menumbuhkan semangat pengabdian kepada masyarakat. Ke depan, MADAS DPAC Kenjeran berharap kegiatan serupa dapat digelar lebih meriah dan memberi manfaat lebih luas.

Redaksi: Asis
Editor: Mnd

Penampilan Rebana WBP Pukau Peserta, Semarakkan Peringatan Maulid Nabi di Lapas Pati

   


Imparsial News - PATI – Lapas Kelas IIB Pati menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H dengan penuh khidmat pada Rabu (10/09/2025). Bertempat di Masjid At-Taubah, acara ini diikuti oleh seluruh pegawai Lapas, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), dan penyuluh agama dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati. Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan kepribadian yang bertujuan menumbuhkan nilai-nilai religius di kalangan warga binaan.

Kepala Lapas Kelas IIB Pati, Suprihadi, secara resmi membuka acara. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peringatan Maulid Nabi sebagai sarana pembinaan.


"Kami menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Agama Kabupaten Pati atas pembinaan yang telah diberikan. Semoga kita semua bisa mencontoh pribadi Rasulullah dan para WBP dapat mengikuti pembinaan ini dengan baik agar kelak bisa kembali ke tengah keluarga serta menjalani kehidupan dengan kegiatan positif," ujarnya.

Suasana religius semakin terasa dengan penampilan grup rebana WBP yang membawakan lantunan sholawat, diikuti dengan pembacaan Al-Barzanji. Puncak acara adalah tausiyah yang disampaikan oleh KH. Imam Al Mukronin, S.Ag., M.Pd., seorang penyuluh agama dari Kemenag Kabupaten Pati. Ia menyampaikan mauidhoh hasanah tentang keteladanan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari, yang disambut antusias oleh seluruh peserta.


Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang spiritual, tetapi juga bukti nyata komitmen Lapas Pati dalam memberikan bekal positif bagi warga binaan. Seluruh peserta, baik pegawai maupun WBP, tampak khidmat mengikuti setiap rangkaian acara hingga akhir. Kebersamaan ini menunjukkan adanya ikatan kekeluargaan yang kuat di antara mereka.


Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh penyuluh agama, memohon keberkahan dan keselamatan. Melalui kegiatan keagamaan ini, diharapkan semangat religiusitas dan keimanan para WBP semakin kuat, sehingga mereka siap menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat setelah kembali ke masyarakat.

(Team/RCNN)

Tuesday, September 9, 2025

PT. Bima Perkasa Energi Tepis Tudingan, Desak Jurnalis dan Kreator Konten Lebih Profesional


Imparsial News - Jakarta, 9 September 2025 – PT. Bima Perkasa Energi melalui perwakilannya Abah Edy Macan, memberikan klarifikasi atas beredarnya sebuah video di platform TikTok yang diunggah akun Erita News.com. Video tersebut menayangkan opini terkait dugaan adanya “otak pelaku pemain solar” yang dikaitkan dengan perusahaan, sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.


Manajemen PT Bima Perkasa Energi menilai konten tersebut sangat disayangkan karena merugikan nama baik perusahaan. Menurut pihak manajemen, video tersebut tidak disusun berdasarkan prosedur jurnalistik yang benar, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pers dan prinsip dasar pemberitaan yang harus memenuhi unsur 5W+1H (What, Who, Where, When, Why, dan How).


“Sebagai jurnalis atau pembuat konten, sebelum menayangkan informasi seharusnya dilakukan klarifikasi terlebih dahulu, bukan hanya bermodal foto atau opini sepihak. Penyebaran berita tanpa konfirmasi yang akurat dapat dikategorikan sebagai penyebaran berita bohong (hoaks),” tegas perwakilan PT Bima Perkasa Energi Abah Edy Macan.


Perusahaan juga menegaskan komitmennya untuk menjalankan usaha sesuai ketentuan hukum yang berlaku, termasuk dalam pengelolaan dan distribusi bahan bakar. PT Bima Perkasa Energi meminta masyarakat bijak dalam menerima informasi dan mengingatkan media atau konten kreator agar tetap menjunjung tinggi profesionalisme dalam menyajikan berita.


Manajemen menyampaikan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan langkah-langkah hukum apabila penyebaran informasi yang tidak benar tersebut terus berlangsung, guna menjaga nama baik perusahaan serta memberikan kepastian informasi kepada masyarakat.

Redaksi dan Editor
Penulis: Team - Editor: RCNN

Lapas Pati dan IPWL Al Ma'laa Perangi Narkotika, Komitmen Beri Kesempatan Kedua bagi Pecandu

 



Imparsial News - PATI — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pati melanjutkan komitmennya dalam rehabilitasi pemasyarakatan dengan menyelenggarakan kegiatan pemulihan adiksi bagi warga binaan. Program ini merupakan hasil kerja sama berkelanjutan antara Lapas Pati dengan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Al Ma'laa.


Pada Selasa (9/9/2025), puluhan warga binaan memadati aula Lapas Kelas IIB Pati untuk mengikuti sesi rehabilitasi. Kegiatan ini berfokus pada pemulihan dari ketergantungan narkoba dan zat adiktif lainnya, sebuah langkah penting dalam mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat sebagai individu yang produktif.

Kasubsi Perawatan, dalam sambutannya, menekankan pentingnya sinergi antara Lapas dan IPWL Al Ma'laa. "Kami yakin, melalui program rehabilitasi yang terstruktur dan terpadu ini, warga binaan dapat benar-benar pulih dari adiksi. Bukan hanya sekadar menjalani hukuman, tetapi juga mendapatkan bekal mental dan spiritual untuk masa depan," ujarnya.


Sesi rehabilitasi kali ini dipimpin oleh tim ahli dari IPWL Al Ma'laa. Mereka memberikan materi seputar pemahaman adiksi, teknik-teknik mengatasi keinginan untuk kembali menggunakan narkoba, serta pentingnya dukungan sosial dalam proses pemulihan. Warga binaan terlihat antusias berinteraksi, berbagi pengalaman, dan mengajukan pertanyaan, menunjukkan keseriusan mereka dalam menjalani program ini.


Salah seorang warga binaan, sebut saja Agus (35), mengungkapkan perasaannya. "Program ini sangat membantu saya. Saya jadi lebih mengerti bahwa adiksi itu penyakit, dan ada jalan untuk sembuh. Saya berharap, setelah keluar dari sini, saya bisa hidup normal dan tidak lagi menyentuh barang haram itu," katanya dengan penuh harapan.

 


Lapas Kelas IIB Pati dan IPWL Al Ma'laa berkomitmen untuk terus melanjutkan program-program rehabilitasi serupa. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya mengurangi tingkat residivisme, tetapi juga memberikan kesempatan kedua bagi para warga binaan untuk membangun kembali kehidupan yang lebih baik, bebas dari bayang-bayang narkoba.

Redaksi dan Editor
Penulis: Team - Editor: Bwrd