Thursday, July 17, 2025

Nanang Sucipto Tuntut Klarifikasi dan Permintaan Maaf Terbuka atas Pemberitaan Sepihak.

 

Gresik, Imparsial News – Ketua Persatuan Kepala Desa (AKD) Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Nanang Sucipto, menyatakan akan menempuh jalur hukum terhadap salah satu media lokal yang diduga menyebarkan berita tidak benar (hoaks) dan mencemarkan nama baik dirinya serta lembaga PKD yang ia pimpin.

Pernyataan tersebut disampaikannya usai menerima berbagai laporan dari masyarakat dan para kepala desa di wilayah Benjeng, yang merasa resah atas pemberitaan yang dianggap menyudutkan, tidak berimbang, dan tanpa konfirmasi terhadap pihak yang diberitakan.

“Saya tidak akan tinggal diam. Ini bukan hanya menyangkut nama baik pribadi, tetapi juga marwah lembaga PKD. Kami sedang mempersiapkan langkah hukum, baik pidana maupun perdata,” ujar Nanang kepada awak media, Kamis (17/7/2025).

Nanang menyebut bahwa media tersebut telah melanggar Kode Etik Jurnalistik dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, karena memberitakan secara sepihak tanpa ada upaya konfirmasi kepada dirinya terlebih dahulu.

“Nama saya disebut secara terang-terangan dalam berita, namun tidak ada satu pun konfirmasi yang dilakukan. Ini mencederai prinsip keberimbangan dan asas praduga tak bersalah,” ujarnya tegas.

Dalam berita yang dimaksud, Nanang dituduh melakukan praktik pungutan liar (pungli) melalui iuran PKD. Ia menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar dan sangat merugikan citranya sebagai Ketua AKD.

Menanggapi isi berita yang menyebut nominal iuran PKD secara tidak tepat, Nanang meluruskan bahwa memang benar ada iuran rutin yang disepakati bersama. Namun, jumlah yang disebut dalam berita tidak sesuai dengan fakta.

“Iuran AKD itu hasil keputusan musyawarah para kepala desa. Besaran iuran diatur dalam AD/ART PKD dan digunakan untuk mendukung kegiatan organisasi. Tidak ada yang digunakan untuk kepentingan pribadi,” jelasnya.

Nanang menambahkan bahwa pengelolaan dana iuran dilakukan secara transparan, dapat diaudit, dan seluruh arus kas tercatat rapi serta dapat dipertanggungjawabkan.

Langkah tegas akan segera diambil oleh Nanang. Ia menyebut akan mengirimkan surat somasi resmi kepada media bersangkutan. Jika tidak ada itikad baik berupa permintaan maaf secara terbuka, maka pihaknya akan melaporkan media tersebut ke Dewan Pers dan penegak hukum.

“Kami memberi kesempatan untuk menyelesaikan secara etik terlebih dahulu. Tapi jika somasi kami tidak diindahkan, kami tidak segan membawa persoalan ini ke jalur hukum,” tegasnya lagi.

Sementara itu, saat dikonfirmasi pada hari yang sama, perwakilan media yang memuat berita tersebut mengklaim bahwa mereka sudah melakukan konfirmasi kepada sejumlah pihak sebelum pemberitaan ditayangkan.

Namun, klaim tersebut dibantah oleh Nanang yang menyatakan bahwa dirinya, sebagai objek utama dalam berita, tidak pernah dihubungi atau dimintai klarifikasi.

Di akhir pernyataannya, Nanang mengajak seluruh insan pers di Gresik, khususnya yang bertugas di wilayah Benjeng, untuk tetap menjunjung tinggi etika jurnalistik, mengedepankan profesionalisme, dan menghindari berita provokatif yang dapat memecah belah masyarakat.

“Kami tidak alergi terhadap kritik. Tetapi kritik harus konstruktif, faktual, dan melalui proses jurnalistik yang sah. Jangan sampai media justru menjadi alat kepentingan kelompok tertentu,” pungkasnya Arif

Redaksi: Riawan
Editor: Amanda

Waspada Penipu Berkedok Ziarah! "Yak Widhi" Ngeles dan Seret Nama Bupati Lamongan Saat Dikonfirmasi Media!

 


Lamongan, Imparsial News — Sebuah skandal penipuan berkedok ziarah fiktif mengguncang Lamongan, menyeret nama "Yak Widhi" sebagai terduga pelaku utama. Tak hanya merugikan finansial, aksi licik ini juga membuat korban, Erna Thoatun alias Irma, harus menanggung kerugian mobil yang rusak parah tanpa pertanggungjawaban. Ironisnya, ketika awak media mencoba mengklarifikasi, Yak Widhi justru menyerang balik dengan pernyataan tak etis yang menyeret nama Bupati Lamongan!

Kasus ini berawal ketika Irma, seorang guru SDN Klotok, Kecamatan Plumpang, Tuban, berniat mengikuti ziarah ke Madura yang diiklankan oleh Yak Widhi Lamongan. Pada 13 Juni 2025, Irma mentransfer nominal Rp200 ribu ke rekening atas nama Suharjanto Widiatno (diduga nama asli Yak Widhi) untuk biaya ziarah tersebut. Namun, hingga saat ini, ziarah yang dijanjikan tak pernah terlaksana. Nominal yang kecil ini dikhawatirkan hanyalah pancingan, mengingat dugaan korban lain yang lebih banyak.

Ketika Irma mencoba menagih kejelasan pada 27 Juni 2025 di warung milik Yak Widhi di belakang Plaza Lamongan, ia justru diajak ke Surabaya dengan dalih Yak Widhi akan melakukan "syuting" entah apa. Sebuah alasan yang kini terkuak sebagai muslihat.

Sesampainya di Surabaya, drama kian pelik. Saat dikemudikan oleh Yak Widhi, mobil Irma menabrak trotoar jalan hingga bagian bemper depan rusak parah. "Yang lebih parah lagi, bemper yang sudah rusak tersebut, terpaksa jalan terus hingga sampai ke Lamongan kota," ungkap Irma, pilu.

Penderitaan Irma tak berhenti di situ. Di Surabaya, ia hanya disuruh nongkrong di halaman depan sebuah gedung, sementara Yak Widhi sibuk di dalam. "Katanya rekaman. Di sini saya merasa dikerjai dan dimanfaatkan oleh Yak Widhi," keluhnya.
Pasca kejadian, Irma berulang kali menuntut pertanggungjawaban Yak Widhi untuk biaya servis mobilnya. Namun, ia hanya diberikan janji-janji kosong. Berkali-kali bolak-balik dari Tuban ke Lamongan naik bus demi menemui Yak Widhi, ia tak pernah berhasil. Bahkan, permintaan tolong kepada penjaga warung pun tak membuahkan hasil. "Hingga hari ini hanya dijanjikan terus tanpa ada bukti, bahkan setiap kali saya WhatsApp tidak pernah dibalas," imbuh Irma, menyoroti sikap lepas tangan Yak Widhi.

Kontroversi memuncak ketika awak media mencoba mengklarifikasi langsung via WhatsApp. Bukannya memberikan keterangan, Yak Widhi justru "ngelantur ke mana-mana" dan melontarkan tudingan tak berdasar. "Alhamdulillah nyambung Pak Yes. Gimana kabarnya Pak Yes, HP ku kok pean blokir Pak YES. Susah tanya Jamula dll, Kok gak tahu. Itu profilenya Pak Yes khan?. Oalah pean ini bukan Pak Yes. Tapi timses ya?. Atau penjilat YES?. Males jawab sama orangnya YES KORUPTOR," tulis Yak Widhi dalam pesan WhatsApp-nya. Sebuah respons yang bukan hanya tidak relevan, tetapi juga sangat provokatif dan terkesan ingin mengalihkan isu.

Kasus ini menjadi bukti nyata bagaimana oknum tak bertanggung jawab bisa bersembunyi di balik kegiatan keagamaan untuk meraup keuntungan, bahkan tega merugikan korban hingga mobilnya rusak. Sikap Yak Widhi yang terkesan tak acuh dan bahkan menyerang balik media, semakin menguatkan dugaan adanya indikasi penipuan. Publik kini menanti, akankah aparat penegak hukum di Lamongan dan Tuban segera bergerak untuk mengusut tuntas skandal "ziarah fiktif" ini dan menyeret Yak Widhi ke meja hijau?

(AR.DEMIT)


Editor: Adytia Damar

Fenomena Jasad Utuh Mbah Latifah, Warga Babak Tulung Gelar Haul ke-2.

 

Rembang, Kamis 17 Juli 2025. Imparsial News — Desa Bogoran hari ini memperingati Haul ke-2 Mbah Buyut Latifah, sosok jasad utuh yang sebelumnya ditemukan di kawasan perbatasan antara tiga desa: Babak Tulung, Baturno, dan Bonjor.

Penemuan jasad tersebut pertama kali terjadi saat seorang operator galian tanah melakukan pekerjaan di wilayah Dukuh Bogoran, Desa Babak Tulung. Sosok mayat yang ditemukan dalam keadaan utuh itu kemudian disepakati secara bersama untuk dikuburkan kembali oleh warga.

Beberapa waktu berselang, banjir melanda Kecamatan Sarang, khususnya di wilayah Desa Babak Tulung dan sekitarnya. Banjir yang berlangsung selama dua hari menyebabkan kerusakan di sejumlah titik, termasuk area bekas galian yang dulu menjadi lokasi penemuan jasad.

Menariknya, meskipun tanah di sekitarnya terkikis cukup dalam akibat banjir, jasad utuh tersebut tetap tidak tersentuh air. Peristiwa ini menjadi perhatian luas masyarakat yang kemudian berdatangan menyaksikan langsung jasad yang diyakini adalah Mbah Buyut Latifah.

Melalui sejumlah saksi hidup dan proses penelusuran yang tak berlangsung lama, jasad itu akhirnya dipastikan merupakan Mbah Buyut Latifah.

“Alhamdulillah, dengan adanya penemuan ini, anak dan keluarga menjadi lebih mengenal sosok Mbah Buyut Latifah. Kami sepakat untuk mengadakan haul keluarga setiap tahunnya,” ujar H. Anam, salah satu perwakilan keluarga.

Fenomena penemuan jasad utuh ini terus menjadi perbincangan, baik dari sisi ilmiah maupun spiritual. Banyak pihak yang mengaitkan kondisi utuh jasad tersebut dengan amal kebaikan yang dilakukan semasa hidup.

“Mati itu memang nyata adanya. Karena itu, kita harus menjalankan sekuat tenaga semua perintah Allah. Jaga hubungan baik dengan Allah, begitu pula dengan sesama manusia,” tutur Ustaz Jalaludin Fauzi dalam tausiyahnya.

Acara Haul Mbah Buyut Latifah ke-2 yang digelar keluarga besar almarhumah mendapat dukungan penuh dari masyarakat Desa Babak Tulung, khususnya Dukuh Bogoran. Kegiatan tersebut mengusung tema “Kirim Do’a Mbah Latifah ke-2”.

“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh warga, khususnya anak cucu Mbah Buyut Latifah. Semoga acara ke depan bisa lebih meriah, lebih baik, dan lebih berkah,” ujar Ketua Panitia, Bapak Rohmad.

Redaksi: Zainuri – Kabiro Rembang
Editor: Amanda

Wednesday, July 16, 2025

Bukan Solusi, Malah Masalah! Proyek Gorong-Gorong Pandu Cerme Gagal Penuhi RAB, Warga Ungkap Kejanggalan Mencolok!

 


Gresik, Imparsial News – Rabu (16/07/2025). Kabar tak sedap datang dari Desa Pandu, Kecamatan Cerme, Gresik. Proyek pembangunan gorong-gorong di Dusun Gatol diduga kuat tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Meskipun pekerjaan masih berjalan, kecurigaan warga sudah memuncak, mengirimkan sinyal bahaya akan adanya potensi kecurangan dalam proyek infrastruktur vital ini.

Kecurigaan ini diungkapkan langsung oleh warga setempat kepada awak media. Menurut HR, salah satu warga, ada kejanggalan mencolok terkait pekerjaan gorong-gorong tersebut. "Meskipun masih tahap pekerjaan, kami melihat ada yang tidak beres. Proyek ini tidak sesuai RAB," tegas HR.

Kecurigaan ini menjadi tamparan keras bagi Kepala Desa yang baru dilantik. Warga Dusun Gatol menuntut transparansi total. "Masyarakat butuh penjelasan dan transparansi," ujar HR, mewakili suara warga yang merasa dirugikan dan diabaikan.

Proyek gorong-gorong yang seharusnya menjadi solusi untuk mengatasi masalah drainase atau aliran air, kini justru menjadi sumber kegelisahan dan kekecewaan. Jika dugaan ini benar, maka proyek tersebut bukan hanya gagal secara teknis, tetapi juga secara moral, karena tidak memenuhi harapan masyarakat yang mendambakan infrastruktur berkualitas.

Warga berharap, kasus ini menjadi perhatian serius dari pihak berwenang. Mereka mendesak agar segera dilakukan investigasi mendalam untuk membuktikan dugaan ketidaksesuaian RAB, sekaligus memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab. Ini adalah momentum bagi Kepala Desa yang baru untuk membuktikan komitmennya terhadap pemerintahan yang bersih dan transparan.

(Red/Bas)


Editor: Adytia Damar

Bupati Cup 2025 Dimulai Meriah di Stadion Krida: Gus Hanies Lepas Merpati, Gunem dan Rembang 1 Amankan Kemenangan.

  

Rembang, Imparsial News — Atmosfer penuh semangat dan kebanggaan lokal menyelimuti Stadion Krida Rembang saat Turnamen Sepak Bola Bupati Cup 2025 resmi dibuka pada Rabu sore (16/07/2025). Wakil Bupati Rembang, Hanies Cholil Barro’ atau yang akrab disapa Gus Hanies, memimpin seremoni pembukaan yang ditandai dengan pelepasan balon dan burung merpati sebagai lambang persatuan dan harapan baru untuk persepakbolaan Rembang.

Dalam pidatonya, Gus Hanies menegaskan bahwa turnamen ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah bagi generasi muda desa untuk menunjukkan bakat dan semangat.

“Bupati Cup ini bukan hanya milik para pemain, tapi milik kita semua. Dari sinilah bibit unggul sepak bola desa akan lahir. Mari kita dukung bersama!” ungkapnya di hadapan ratusan penonton yang memadati stadion.

Dua laga pembuka langsung menyuguhkan drama dan aksi menegangkan.

Laga pertama antara Kecamatan Gunem melawan Kecamatan Sarang berlangsung sengit. Sarang sempat memimpin 2-0 lewat gol cepat dari Affa dan Faiq. Namun, semangat pantang menyerah dari Gunem membuahkan hasil. Gol balasan dari Fandi melalui tendangan bebas dan gol penyama kedudukan oleh Afandi membuat skor imbang 2-2 hingga waktu normal usai.

Pertandingan pun dilanjutkan ke babak adu penalti. Di sinilah mental baja Gunem diuji dan terbukti. Dengan penuh ketenangan, mereka berhasil menaklukkan Sarang dan melaju ke fase berikutnya.

Laga kedua mempertemukan Tim Kecamatan Rembang 1 kontra Tim Kecamatan Bulu. Rembang 1 tampil agresif sejak menit awal, mengurung pertahanan Bulu. Hasilnya, tiga gol berhasil dilesakkan masing-masing oleh Bagus, Pras, dan Topiq tanpa balasan.

Dominasi Rembang 1 ini menjadi alarm bagi tim-tim lain bahwa mereka adalah salah satu favorit kuat dalam turnamen tahun ini.

Bupati Cup 2025 bukan sekadar ajang unjuk gigi, tapi juga perayaan kebersamaan lintas kecamatan. Dari pemain, perangkat desa, hingga para pendukung setia—semuanya turut andil dalam menghidupkan semangat sportivitas dan kekeluargaan.

Turnamen masih panjang, dan setiap pertandingan akan menyuguhkan kejutan serta aksi-aksi menegangkan. Masyarakat Rembang pun diajak terus memberikan dukungan untuk para jagoan desanya masing-masing.

Siapa yang akan berjaya dan mengangkat trofi Bupati Cup tahun ini?
Pantau terus setiap laganya—karena setiap pertandingan adalah cerita, dan setiap gol adalah harapan.

Redaksi: Zainuri
Editotor: Amanda

Penutupan PPL Terintegrasi KKL UIN Sunan Kudus di Lapas Pati: Sinergi Akademik dan Pembinaan Warga Binaan.

  

Pati, 16 Juli 2025. Imparsial News – Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kudus resmi mengakhiri kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Terintegrasi Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pati, Selasa (16/07/2025).

Kegiatan yang berlangsung selama satu bulan, sejak 16 Juni hingga 16 Juli 2025 ini, menjadi ajang strategis bagi para mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu konseling Islam yang telah mereka pelajari selama masa perkuliahan. Selama pelaksanaan PPL, mahasiswa terlibat aktif dalam proses pendampingan narapidana, mulai dari aspek psikologis, sosial, hingga spiritual.

Kepala Lapas Kelas IIB Pati, Suprihadi, dalam sambutannya saat acara penutupan, menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi para mahasiswa.

“Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa sebagai bagian dari proses pembelajaran, tetapi juga sangat membantu kami dalam mendampingi para warga binaan, khususnya dalam aspek psikologis dan sosial mereka,” ujar Suprihadi.

Selama program berlangsung, para mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan konseling, tetapi juga belajar menghadapi berbagai dinamika sosial khas lingkungan pemasyarakatan. Interaksi langsung dengan narapidana memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya empati, komunikasi, dan pendekatan yang manusiawi dalam proses rehabilitasi.

Sebagai penutup kegiatan, dilaksanakan penyerahan plakat penghargaan oleh dosen pembimbing kepada Kepala Lapas sebagai bentuk ucapan terima kasih dan kenang-kenangan atas kerja sama yang telah terjalin.

Kegiatan ini menjadi bukti sinergi antara dunia akademik dan lembaga pemasyarakatan dalam mendorong pembinaan narapidana yang lebih holistik dan berkesinambungan.

Redaksi: Tim
Editor: Amanda

Tuesday, July 15, 2025

Terungkap! Rahasia Sukses Proyek Rabat Beton Klotok | Warga dan Pemdes Bersatu, Bikin Jalan Impian Petani Jadi Kenyataan!

 


Gresik, Imparsial News – Selasa (15/07/2025). Kabar gembira datang dari Desa Klotok, Kecamatan Balongpanggang, Gresik! Jalan yang dulu menjadi momok bagi warga, kini telah bertransformasi menjadi jalur mulus berkat pembangunan rabat beton. Ini bukan sekadar proyek fisik; ini adalah bukti nyata kinerja pemerintah desa yang berhasil menyentuh langsung denyut nadi perekonomian petani, sekaligus harapan baru bagi kemajuan desa.

"Alhamdulillah, warga Desa Klotok sekarang jalan yang dulunya susah dilewati, sekarang sudah enak dilewati karena dibangun jalan rabat beton," ujar Mas Basori dengan nada penuh kelegaan. Pernyataan ini bukan basa-basi, melainkan refleksi langsung dari kegembiraan masyarakat yang selama ini terbebani kondisi jalan.

Proyek ini menjadi sorotan utama karena anggaran yang disebut-sebut sesuai kebutuhan dan pekerjaan yang "luar biasa." Ini adalah bukti konkret kinerja pemerintahan desa yang patut diacungi jempol. Pembangunan yang "sesuai RAB" dan menjawab kebutuhan mendesak masyarakat ini diharapkan menjadi pemicu bagi pemerintah pusat untuk lebih banyak lagi mengalirkan bantuan guna membangun Desa Klotok menjadi lebih maju.

Terutama bagi para petani, jalan rabat beton ini adalah berkah tak terhingga. Akses menuju lahan pertanian yang dulunya merupakan perjuangan berat, kini menjadi lebih mudah dan efisien. "Petani Desa Klotok dulunya kesusahan, sekarang lebih baik," tambah Mas Basori. Ia juga tak lupa menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Suheri, Kepala Desa Klotok, yang dinilai telah mengemban amanah masyarakat dengan baik, serta kepada pemerintah pusat.

Kisah sukses ini adalah cerminan dari semangat gotong royong dan antusiasme luar biasa dari perangkat Desa Klotok bersama warga. Mereka bekerja sama tanpa pandang bulu, demi satu tujuan: menjadikan desa lebih maju dan makmur. Pembangunan rabat beton ini adalah tonggak sejarah bagi Desa Klotok, sebuah investasi nyata yang akan mempermudah hidup petani dan mendorong roda perekonomian desa ke arah yang lebih baik.

(Basori)


Editor: Adytia Damar