imparsialnews
Lamongan,Belum berakhir, beberapa hari terakhir Kab. Lamongan di ramaikan dengan aksi massa yang datang dari berbagai elemen mayarakat. Kali ini datang dari kelompok massa yang menamakan diri Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Joko Tingkir menyampaikan aspirasinya melalui demo ke gedung DPRD Kab. Lamongan pada Senin ( 01/09/2025 ). Setelah sebelumnya di hari yang sama kelompok ini menggelar aksi demo di Mapolres Lamongan yang dilanjutkan ke pergerakan massa menuju gedung wakil rakyat di Jl. Basuki Rahmad Kec. Lamongan Kab. Lamongan.
Massa aksi menyampaikan aspirasinya terkait dengan kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat dan mengabaikan rasa empati terhadap kondisi ekonomi rakyat saat ini yang serba sulit. Sedikitnya ada empat point utama yang menjadi tuntutan mereka kepada Pemerintah dan DPR.
"Kami hadir kesini untuk menyampaikan aspirasi mewakili semua golongan bukan dari satu atau dua golongan saja. Yang pertama, evaluasi atau batalkan tunjangan-tunjangan dan fasilitas-fasilitas para pejabat dan anggota dewan yang tidak berempati kepada kondisi rakyat yang semakin sengsara, kondisi ekonomi ekonomi rakyat yang kian sulit. Yang kedua, berlakukan pph kepada para pejabat publik dan anggota dewan, jangan pajak pejabat ditanggung negara sedangkan mereka juga digaji negara. Yang ketiga, segera sahkan undang-undang perampasan aset. Selanjutnya stop kekerasan dan penindasan kepada rakyat kecil yang ingin menyampaikan pendapatnya di muka umum, karena kami dilindungi undang-undang," ujar koordinator aksi dalam orasinya.
Terdengar pula dari peserta aksi mempertanyakan tuntutan yang pernah disampaikan dalam aksi sebelumnya terkait tindak lanjut kasus yang melibatkan salah satu anggota dewan NM dari PPP yang diduga melakukan perbuatan asusila.
Dalam kesempatan ini, massa aksi ditemui langsung oleh ketua DPRD Lamongan beserta seluruh anggota DPRD Lamongan. Ketua DPRD, M. Freddy Wahyudi, SE. menyampaikan terima kasih atas aksi yang sudah dilakukan secara damai dan bersama-sama menjaga Lamongan yang tetap kondusif.
''Kami sampaikan terima kasih atas aspirasi dari adik - adik mahasiswa yang disampaikan secara damai dan menjaga konodisi Lamongan tetap kondusif, aman dan nyaman. Kami sangat membutuhkan masukan-masukan seperti ini. Kali ini bukan hanya pimpinan saja yang menemui dan mendengar aspirasi kalian tapi oleh 50 anggota dewan lengkap, ini bukti keseriusan kami untuk menampung aspirasi masyarakat," ujar Freddy.
Selain itu, Freddy juga mengklarifikasi beberapa hal terkait isu yang berkembang di masyarakat dan berjanji menerima semua aspirasi massa aksi dan meneruskan ke DPR RI sesuai kewenangannya.
"Disini, saya mau menyampaikan klarifikasi, terkait bahwa tidak ada tunjangan atau gaji DPRD Lamongan yang naik yang ada kemarin itu adalah di DPR RI, jadi biar tidak ada kesalahpahaman saja, Selanjutnya kami menerima semua aspirasi kalian dan akan kami tandatangani untuk kami lanjutkan ke pusat hari ini juga, progressnya nanti bisa di cek di akun resmi media sosial DPRD Lamonga, pungkas Freddy.
Setelah sesi penandatanganan nota usulan atau aspirasi massa atara koordinator aksi dan ketua DPRD Lamongan, koordinator aksi menegaskan mereka akan membubarkan diri dan berharap aspirasi mereka ditindaklanjuti dan bukan hanya sekedar omong kosong.
"Kami akan bubar dan pulang ke rumah masing-masing ada orang tua kami yang menunggu di rumah, tapi ingat, kami kesini untuk menyampaikan aspirasi bukan untuk membuat kerusuhan membakar gedung atau melakukan penjarahan, tapi jika tuntutan kami diabaikan, maka kami tidak bertanggungjawab jika ada aksi susulan sebagai ungkapan kemarahan rakyat," pungkasnya.
(Sutopo)