Monday, May 19, 2025

PADAT KARYA, PADAT MANFAAT | Warga Sumurgenuk Tak Ingin Tenggelam Lagi

 


Sumurgenuk, Imparsial News — Selasa (20/05/2025). Suasana pagi di Desa Sumurgenuk tampak berbeda pada pukul 07.00 WIB. Warga dari tiap RT bahu membahu melaksanakan kegiatan kerja bakti massal yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa, Bapak Supa’at, didampingi oleh seluruh perangkat desa—Kasun, Kamituo, Bayan, serta jajaran RT dan RW.


Kegiatan ini merupakan bagian dari program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) tahun 2025, yang menyasar pekerjaan padat karya sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat sekaligus pembangunan infrastruktur ringan berbasis kebutuhan lokal.

Fokus utama kerja bakti kali ini adalah membersihkan saluran air yang tersumbat, merapikan got, serta memperlebar jalur aliran air untuk mengantisipasi potensi banjir dan genangan saat musim hujan.


“Kerja bakti ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tapi bentuk nyata dari gotong royong warga Sumurgenuk untuk menyelamatkan kampung dari ancaman banjir,” ujar Kades Supa’at dalam sambutannya.

Kehadiran warga dari berbagai RT menunjukkan semangat kolektif dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Kegiatan ini juga menjadi bentuk transparansi penggunaan dana desa yang menyasar langsung kebutuhan masyarakat.

(Sutikno)


Editor : Adytia Damar

Kisruh KLB PSSI Sidoarjo Kian Panas, KONI Dituding Tutup Mata!

 

Gambar di Ambil Pada Saat Usai Konfirmasi Oleh ‎Achmad Sodirin (Kepala desa Grinting Kec. Tulangan Sidoarjo, & Selaku Mantan Wasit Liga Satu)



SIDOARJO, Imparsial News – Kisruh Kongres Luar Biasa (KLB) Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Sidoarjo memicu kekhawatiran sejumlah pihak. Mereka mendesak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sidoarjo untuk segera mengambil langkah tegas, karena konflik internal ini dinilai berpotensi mengganggu persiapan cabang olahraga sepak bola menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Malang Raya pada akhir Juni 2025.

Achmad Sodirin, salah satu calon anggota Exco yang dianulir oleh Komite Banding Pemilihan, menilai bahwa KONI Sidoarjo sebagai induk seluruh cabang olahraga tidak boleh tinggal diam. Ia menegaskan bahwa KONI harus segera memanggil pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan ini secara terbuka dan transparan.

“KONI Sidoarjo harus bersikap. Surat mosi tidak percaya terhadap panitia KLB sudah kami layangkan ke Asprov PSSI Jatim, KONI Sidoarjo, dan Disporapar Sidoarjo,” tegas Sodirin, mantan wasit nasional asal Sidoarjo, Senin (19/05/2025).

Menurutnya, jika konflik internal ini terus dibiarkan, maka dampaknya bisa fatal terhadap persiapan dan performa tim sepak bola Sidoarjo di ajang Porprov.

“Segera panggil semua pihak, duduk bersama cari solusi demi kemajuan sepak bola Sidoarjo. Jangan hanya diam. Kalau menunggu Asprov PSSI Jatim, ya repot. KLB ini justru digelar oleh pengurus PSSI Jatim sendiri. Bahkan, salah satu Exco terpilih diketahui merangkap jabatan di PSSI Jatim,” tambahnya dengan nada geram.

Diketahui, pelaksanaan KLB Askab PSSI Sidoarjo yang digelar pekan lalu memicu kontroversi. Sejumlah klub anggota melayangkan mosi tidak percaya atas pencoretan lima calon Exco oleh Komite Banding tanpa alasan yang jelas. Namun, mosi tersebut tak digubris. Ironisnya, KLB justru digelar lebih cepat di Lapangan Deltras Academy—fasilitas yang dikenal milik CEO Deltras, Amir Burhanuddin, yang juga menjabat sebagai Plt Ketua Askab PSSI Sidoarjo sekaligus Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim.


Redaksi: Yan

Editor: MJF

Sunday, May 18, 2025

Babat Tak Tidur! Warga Tumpah Ruah Antar 152 Jamaah Haji ke Pendopo Lamongan

 


Babat, Imparsial News — Senin (19/05/2025). Suasana dini hari di Yayasan Empat Lima Babat mendadak penuh haru dan semangat spiritual. Sebanyak 152 calon jamaah haji diberangkatkan melalui KBIHU Al Munawaroh Babat Lamongan, Senin pukul 01.00 WIB, menggunakan empat armada bus menuju pendopo Kabupaten Lamongan. Mereka dijadwalkan berkumpul di sana pada pukul 04.00 WIB untuk bergabung dalam kloter 60.

Menariknya, rombongan ini juga diikuti oleh 6 jamaah dari Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, dan 5 jamaah lainnya menggunakan kursi roda, yang menambah keharuan suasana.

Satu hari sebelumnya, tepatnya Ahad 18 Mei 2025 pukul 11.00 WIB, seluruh koper besar milik para jamaah telah diberangkatkan lebih dulu menggunakan truk box. Hal ini dilakukan demi menjamin keamanan dan kenyamanan para jamaah dalam proses mobilisasi.'


Panitia KBIHU Al Munawaroh bekerja sama dengan Polsek setempat (8 personil) dan Banser (7 personil) untuk mengatur arus lalu lintas dan pengamanan lokasi pemberangkatan. Meski keberangkatan dilakukan dini hari, ribuan pengantar memadati halaman Yayasan Empat Lima dengan penuh semangat dan harapan akan keberkahan.

“Saya rela datang tengah malam. Siapa tahu dapat barokah dan bisa cepat dipanggil Allah ke Tanah Suci,” ujar seorang pengantar dengan mata berkaca-kaca.

KBIHU Al Munawaroh, di bawah kepemimpinan Dr. H. Abd. Mu'thi, Sp.MPd, kian menunjukkan reputasinya sebagai lembaga bimbingan ibadah haji dan umrah yang terpercaya. Tahun ini, mereka mendapat amanah untuk memberangkatkan jamaah tidak hanya dari Babat dan Lamongan, tetapi juga dari kecamatan lainnya.


Sebelum keberangkatan, Dr. Mu’ti menyampaikan pesan kepada para jamaah:

“Jaga kesehatan, ikuti arahan ketua rombongan. Semoga seluruh jamaah diberi kelancaran dalam menjalankan ibadah dan kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat wal afiat, serta meraih haji yang mabrur.”

Momen spiritual ini tak hanya menjadi catatan penting bagi para calon jamaah, namun juga menjadi pengingat akan kuatnya semangat religius masyarakat Babat dan sekitarnya dalam meraih panggilan Allah ke Baitullah.

(Achwan)


Editor : Adytia Damar

Keadilan Dipermainkan! Mafia Peradilan dan Tanah Diduga Beraksi di Kota Malang

 


Malang, Imparsial News — Nasib malang menimpa Arya Sjahreza Bayu Lesmana, mantan anggota Paspampres era Presiden Jokowi, yang kini terancam kehilangan aset rumah senilai Rp15 miliar. Rumah yang ia tempati bersama keluarganya sejak tahun 2003 di Jl. Bandung No. 34, Malang, kini akan dieksekusi oleh Pengadilan Negeri Kota Malang, diduga atas praktik kotor mafia tanah dan mafia peradilan.

Kisah tragis ini bermula pada tahun 2017, saat Arya diperkenalkan pada Nanda Almer dan Rizky Tamrin melalui rekan kerjanya Sugianto. Tergiur dengan tawaran bisnis rokok, Arya setuju menjadikan rumah orang tuanya sebagai jaminan bank untuk mendirikan CV Frio Tobacco. Namun tragis, dana hasil agunan justru digelapkan oleh Nanda Almer, kata Arya dalam keterangannya.


Ironisnya, bukan hanya tertipu, Arya kini justru ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan memasuki pekarangan orang lain tanpa izin, sebagaimana tertuang dalam perkara Nomor 371/Pid.B/2024/PN Mlg jo. 460/Pid/2025/PT SBY, berdasarkan Pasal 167 KUHP.

"Bagaimana mungkin ia bisa dituduh menyerobot pekarangan, padahal ia dan keluarganya tinggal di sana sejak 2003?" tegas drg. David Andreasmito, Pembina GRIB Jaya Jatim yang mendampingi Arya secara hukum.

Lebih dari itu, tim kuasa hukum Arya pun mendapat ancaman dan intimidasi, termasuk dari oknum yang mengatasnamakan Letkol M dari satuan Kopassus. Salah satu pengacara Arya, Renald Kristofer, bahkan menerima ancaman langsung lewat WhatsApp, yang kini disimpan sebagai barang bukti.

David dan tim hukum GRIB menyatakan tidak akan gentar.

“Kami tidak takut. Kami akan terus mendampingi Arya sampai tuntas. Ini bukan hanya soal satu orang—ini soal perlawanan terhadap mafia tanah dan oknum penegak hukum yang mencoreng keadilan,” ujar drg. David dengan lantang.

Ia juga mendesak APH (Aparat Penegak Hukum) untuk turun tangan secara serius, menyelidiki dugaan kuat keterlibatan mafia peradilan dan mafia pertanahan dalam skenario busuk ini.

“Ini adalah bentuk kejahatan terorganisir yang menyalahgunakan hukum untuk kepentingan pribadi. Kami minta negara hadir, jangan biarkan rakyat jadi korban!” pungkasnya.

(Bejo)


Editor : Adytia Damar

MUSDESUS Panas! Pendamping Desa Tegaskan | Ini Bukan Cuma Koperasi, Ini Amanat Negara

 


Sumurgenuk, Imparsial NewsMinggu (18/05/2025). Pemerintah Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, menggelar Musyawarah Desa Khusus (MUSDESUS) pada Minggu (18/5) pagi di pendopo balai desa. Agenda utama yakni pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sebagai bentuk nyata ketahanan pangan serta transformasi kelembagaan Posyandu.

Acara yang dimulai tepat pukul 08.53 WIB ini dihadiri oleh Kepala Desa Supa’at, pendamping desa, perwakilan Koramil dan Kepolisian, Ketua BPD, para RT/RW, kader PKK, pengurus Posyandu, serta elemen masyarakat.

Dalam sambutannya, Kades Supa’at mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan yang telah hadir dan menunjukkan antusiasme tinggi terhadap pembentukan Kopdes Merah Putih. “Ini langkah strategis untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Pendamping Desa memberikan penekanan serius terhadap pembentukan koperasi tersebut. Ia menegaskan bahwa Kopdes Merah Putih bukanlah sekadar inisiatif lokal, melainkan amanah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

“Ini bukan main-main. Ini adalah instruksi presiden yang harus diwujudkan di seluruh desa di Indonesia. Koperasi ini dibentuk dari, oleh, dan untuk warga Desa Sumurgenuk. Tidak boleh ada campur tangan luar desa,” tegasnya lantang.

 


Ia juga menyoroti pentingnya prinsip koperasi yang mengedepankan tanggung jawab, dedikasi, dan kerja sama antaranggota. Dalam konteks Sumurgenuk, pembentukan koperasi ini menjadi tonggak awal penguatan ekonomi desa yang berlandaskan gotong royong.

Tak hanya soal koperasi, MUSDESUS juga menyentuh topik strategis lain seperti penguatan ketahanan pangan dan transformasi kelembagaan Posyandu, yang akan menjadi pusat layanan terpadu bagi ibu dan anak serta kegiatan sosial lainnya di tingkat desa.

(SUNTIKNO)


Editor : Adytia Damar

Saturday, May 17, 2025

“Bukan Sekadar Ngaji! Jamaah Sabtu Malam Ini Bangun Pondok Penghafal Qur'an, Kamu Diam Saja?”



Sidoarjo, 17 Mei 2025 | Imparsial News – Pengajian rutin Sabtu malam yang diasuh oleh Gus Mad Tholib kembali digelar di kediamannya, berlokasi di Dusun Sambirono, RT 014 RW 003, Desa Sidodadi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Acara yang dimulai pukul 18.00 WIB hingga selesai ini diikuti oleh puluhan jamaah dari berbagai kalangan, baik laki-laki maupun perempuan.

Dalam pengajiannya, Gus Mad Tholib menyampaikan pesan mendalam yang menyentuh hati para jamaah. “Pengaruh yang membekas dalam hati akan sulit dihilangkan. Maka jagalah hati kita,” tuturnya.


Selain rutin dilaksanakan setiap Sabtu malam, pengajian juga digelar khusus pada malam bulan purnama, tepatnya setiap tanggal 14 dalam kalender Jawa. Siapapun dipersilakan hadir untuk menimba ilmu dan memperkuat spiritualitas bersama, dalam suasana yang penuh berkah dan kekeluargaan.

Menariknya, jamaah yang tergabung dalam Majelis Dzikir wa Ta’lim Bujuk Rasah At-Taubah juga aktif dalam kegiatan sosial, salah satunya dengan menggalang dana untuk pembangunan pondok pesantren di wilayah tersebut. Proses pembangunan telah dimulai dan saat ini terus berlangsung secara bertahap.


"Kami sedang membangun tempat ngaji untuk masyarakat di Dusun Sambirono. Ini bukan hanya tempat belajar, tapi juga ladang amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir," ujar Iwan, salah satu penggerak majelis.

Seiring berkembangnya zaman, pandangan masyarakat terhadap Islam semakin terbuka. Hal ini membuat semangat mendirikan pondok pesantren di berbagai daerah semakin tinggi, termasuk di Sidoarjo. Dukungan dari orang-orang baik pun mulai berdatangan, baik berupa tenaga, doa, maupun harta.

Majelis ini mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta menebar kebaikan dengan membantu pembangunan tempat mengaji ini. "Bantu kami agar semakin banyak anak-anak menjadi penghafal Qur’an. Mari sebarkan informasi ini agar lebih banyak saudara kita bisa merasakan dahsyatnya pahala wakaf jariyah," pungkas Iwan.


Redaksi: Dilan

Editor: MJF

Friday, May 16, 2025

Pemasangan Tiang WiFi Ala My Republik di Bumi Candi Asri Diduga Abai Standar, Warga Protes!

 


Ngampel Sari, 16 Mei 2025 | Imparsial News — Pemasangan tiang WiFi milik penyedia layanan internet My Republik di Perumahan Bumi Candi Asri, Desa Ngampel Sari, RT 13 RW 04, Kecamatan Ngampel, menuai sorotan dari sejumlah warga. Tiang yang didirikan dengan tinggi sekitar 5,5 meter itu dinilai tidak memenuhi standar ketinggian yang lazim digunakan, sehingga memicu kekhawatiran terkait aspek keamanan lingkungan.

Beberapa warga menilai proses pemasangan tiang dilakukan secara tergesa-gesa dan tanpa memperhatikan prinsip keselamatan kerja. Salah satu warga, Dumisilih, menyatakan bahwa meskipun pihak My Republik telah mengantongi izin dari pengurus RT dan RW setempat, pelaksanaan di lapangan dinilai kurang profesional.


“Pekerja hanya memakai tangga dari bambu, tanpa alat keselamatan seperti sepatu safety, helm, atau perlengkapan pengaman lainnya. Ini tentu sangat berisiko, baik bagi pekerja maupun warga sekitar,” ujarnya.

Tak hanya soal keamanan kerja, warga juga mempertanyakan apakah tinggi tiang yang hanya sekitar 5,5 meter sudah sesuai dengan standar teknis dalam instalasi jaringan internet. Mereka berharap ada kejelasan dari pihak penyedia layanan maupun pemerintah desa terkait regulasi dan pengawasan pemasangan tiang jaringan tersebut.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak My Republik terkait keluhan warga maupun standar teknis yang digunakan dalam pemasangan tiang jaringan tersebut.


Redaksi: Tim

Editor: MJF