Mojokerto | Imparsialnews – Warga Dusun Talunbrak, Desa Talun, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, kembali mengeluhkan kondisi akses jalan yang rusak dan belum tersentuh perbaikan berarti. Padahal, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diketahui telah mengucurkan dana hibah sebesar Rp14,086 triliun kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
Dana tersebut, yang sejatinya dialokasikan untuk pemulihan infrastruktur terdampak bencana, termasuk perbaikan akses jalan di wilayah tersebut, justru menuai tanda tanya besar dari masyarakat setempat.
“Kami sudah beberapa kali menyampaikan keluhan ke pihak desa dan kecamatan, indikasi dana di sunat tidak sesuai realisasi dilapangan padahal dana anggaran besar, tapi mana buktinya?” ujar Slamet (47), warga setempat, saat ditemui tim media.
Sejumlah laporan dari warga menyebutkan bahwa proyek yang dicanangkan tak sesuai dengan realisasi di lapangan. Dugaan pun mencuat bahwa sebagian dana proyek telah disunat oleh oknum tertentu.
Menanggapi hal tersebut, tim investigasi dari salah satu media nasional berkomitmen untuk melakukan pengecekan langsung ke lokasi proyek dalam waktu dekat. Apabila ditemukan bukti-bukti penyimpangan, tim menyatakan akan melaporkan hal ini secara resmi ke Aparat Penegak Hukum (APH), termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Kami akan turun ke lapangan untuk memverifikasi langsung. Jika benar ada indikasi penyelewengan, ini akan kami bawa ke ranah hukum,” tegas salah satu anggota tim investigasi media.
Kasus ini menjadi sorotan penting di tengah upaya pemerintah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana publik, khususnya dana penanggulangan bencana. Masyarakat berharap, kasus ini dapat menjadi perhatian serius, agar tidak ada lagi proyek yang hanya “jadi di atas kertas”.
Redaksi: Tim
-
No comments:
Post a Comment