BOJONEGORO – Imparsialnews.site Peredaran solar ilegal dari kawasan tambang tua Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, kembali menyeruak ke permukaan.
Sejumlah truk tangki bertuliskan PT Lautan Dewa Energi diduga membawa solar sulingan ilegal dan dengan bebas melintas di jalur nasional Bojonegoro–Surabaya tanpa pernah tersentuh aparat.
Anehnya, operasi pengangkutan BBM ilegal itu berlangsung mulus meski dilakukan terang-terangan setiap malam. Publik pun kian curiga, ada apa sebenarnya di balik kelancaran bisnis gelap ini.
Dari pantauan lapangan, mobil-mobil tangki tersebut muncul pada malam hari, diduga sengaja dipilih untuk menghindari sorotan. Truk-truk itu mengangkut solar hasil penyulingan manual dari sumur-sumur tua Wonocolo.
Solar ilegal itu dikumpulkan dalam jumlah besar, lalu dijual kepada pengusaha luar kota. Mobil tangki langsung masuk ke titik pengisian yang berpindah-pindah, menandakan adanya sistem yang rapi, terkoordinasi, dan berlangsung lama.
Di tengah ketatnya aturan peredaran BBM, aktivitas ini justru berjalan seolah legal. Inilah yang membuat masyarakat bertanya-tanya, siapa yang sebenarnya memback-up mafia solar di Bojonegoro.
Sumber terpercaya menyebut adanya dugaan kuat keterlibatan oknum aparat penegak hukum (APH) berinisial P. Nama itu santer dibicarakan warga sebagai figur yang diduga menjadi tameng bagi jalannya operasi mafia solar selama berbulan-bulan.
Dugaan ini semakin kuat karena hingga kini aktivitas pengangkutan solar ilegal belum pernah tersentuh razia, penindakan, atau penataan oleh institusi terkait. Padahal jalur yang digunakan adalah jalur nasional yang mudah dipantau.
Dugaan lain menyebutkan bahwa solar ilegal Wonocolo itu mengalir ke wilayah Surabaya dan beberapa kota penyangga. Pola pengiriman yang konsisten ini memperlihatkan rantai distribusi yang kuat dan terstruktur.
Media ini masih melacak para pemain utama di balik penyedia lapak solar Wonocolo serta jaringan pembeli luar kota yang menerima suplai BBM gelap tersebut.
Kian banyak pertanyaan muncul di tengah masyarakat, Sampai kapan mafia solar ini dibiarkan? Kenapa aparat tidak bergerak? Apakah benar ada oknum APH yang melindungi mereka?
Selama belum ada tindakan nyata, kecurigaan publik bahwa operasi ini dinaungi “payung tak terlihat” akan terus menguat.
Media ini berkomitmen terus menelusuri dan membuka tabir mafia solar yang selama ini diduga beroperasi dengan beking oknum tertentu. (Red)

No comments:
Post a Comment