Monday, April 28, 2025

Pondok Nekat Membara | Santri Baru Pagar Nusa Resmi Dikukuhkan, Siap Tempur ke Level Nasional


Gresik, Imparsial News — Senin (28/04/2025). Pagar Nusa PAC Wringinanom menggelar acara pengukuhan santri baru sekaligus halal bihalal yang berlangsung meriah di area Pondok Nekat, Sumengko, Wringinanom, Gresik. Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Pengurus Wilayah (PW) Pagar Nusa Jawa Timur, Gus Solahudin SH.

Menurut Gus Rouf, salah satu panitia acara, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat tali silaturahmi, mengukuhkan santri baru Pagar Nusa, serta memperkuat kebersamaan di antara kader Pagar Nusa PAC Wringinanom.

Dalam rangkaian acara, juga digelar latihan tanding antar PAC untuk mencari kandidat pendekar berbakat yang memiliki skill, kualitas, dan kompetensi mumpuni. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan kader Pagar Nusa yang mampu berkiprah hingga ke tingkat nasional.

"Selain sebagai ajang pengukuhan, kegiatan ini juga menjadi sarana saling memaafkan dan mempererat ikatan sosial serta kekeluargaan, sejalan dengan semangat Idul Fitri yang mengajak umat saling membuka hati," ujar Gus Rouf.


Dalam sambutannya, Gus Solahudin SH menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan kehadiran para santri Pagar Nusa PAC Wringinanom. Ia menekankan pentingnya momen ini untuk menjadi berkah dan menumbuhkan semangat kebersamaan.

"Kehadiran kalian sangat berarti. Semoga momen ini mempererat silaturahmi sekaligus menumbuhkan semangat persatuan di tubuh Pagar Nusa," ujar Gus Solahudin SH.

Acara semakin hangat dengan hidangan khas lebaran yang disiapkan oleh panitia, memperkuat nuansa kekeluargaan di antara seluruh peserta. Rangkaian kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Gus Rouf.

(Riawan)


Editor : Adytia Damar

Sunday, April 27, 2025

Asap Membumbung di Moropelang, Perang Melawan DBD Dimulai!

 


Lamongan, Kompas Jurnal – Upaya pencegahan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terus digencarkan di Desa Moropelang, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Mulai hari Sabtu hingga Senin besok, seluruh wilayah desa yang terdiri dari 6 Rukun Warga (RW) dan 18 Rukun Tetangga (RT) akan menjalani kegiatan fogging atau pengasapan.

Kegiatan fogging ini dilaksanakan secara bertahap selama tiga hari, dengan tujuan membasmi nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebaran DBD. Pemerintah desa bekerja sama dengan petugas kesehatan setempat dan didukung penuh oleh warga masyarakat.


Kepala Desa Moropelang menyampaikan bahwa langkah ini diambil sebagai respons cepat terhadap tingginya potensi kasus DBD di musim pancaroba. 

“Fogging dilakukan menyeluruh di semua RW dan RT, mengingat tingginya curah hujan yang meningkatkan risiko perkembangbiakan nyamuk. Kami mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3M Plus,” ujarnya.

Dengan gerakan masif ini, diharapkan dapat memutus rantai penyebaran DBD di Desa Moropelang dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi seluruh warga.

Editor : Adytia Damar

Saturday, April 26, 2025

Sedekah Bumi dan Haul Mbah Dewo Banyu urip Wetan diramaikan pagelaran Wayang kulit/ Campur Sari

  



Surabaya | imparsial news - 26/4/2025 Dalam rangka sedekah bumi sekaligus haul mbah kramat dewo yang babat alas desa banyu Urip wetan  dilaksanakan setiap tahun di wilayah banyu urip wetan RW 06, kelurahan banyu urip, kecamatan sawahan, kota surabaya, sabtu (26/4/2025) 

Kegiatan tersebut, di hadiri Erik Cahyadi wali kota Surabaya. Lurah Banyu Urip (Dedy), LPMK Kelurahan Banyu Urip, Babinsa Sawahan, Bhabinkamtibmas Polsek Sawahan, Ketua RW 06 Beserta jajaran RT 01 sampai RT 09,tak lupa di hadiri Aba Rosyid, sebagai ketua  Yayasan Wong Bodho,berserta seluruh anggotanya, Acara ini di hibur Bambang Handoyo, sebagai dalang  wayang kulit dan campur sari, serta terapi pijet gratis.

dan tidak lupa seperti biasa wong bodho pondok mburi buka warung makan minum gratis untuk umum.

Rosyid, yayasan wong bodoh telah mengatakan kepada awak media   telah mengucapkan, Alhamdulillah… semangat terima kasih kepada seluruh masyarakat antusias yang mendukung kegiatan untuk melestarikan budaya.



“Dengan adanya sedekah bumi ini saya berharap bentuk menjunjung tinggi nilai luhur budaya kita sehingga menjadi orang terhormat. Semoga menjadi tradisi bisa di kenang anak turun kita,” ucapnya Aba Rosyid.

Selaku ketua RW06 (Rois) menjelaskan acara sedekah bumi sekaligus haul mbah kramat dewo sebagai pemangku wilayah, tujuan kami mengenang jasa beliau yang mana di wilayah banyu urip wetan.


“Semoga ke inginannya beliau menjadi warga yang guyub rukun saklawase,” jelasnya Roiz

Aba Rosyid dan Rois telah menyampaikan harapannya, kepada seluruh masyarakat ,terutama warga Banyurip Wetan,  dengan adanya kegiatan sedekah bumi sekaligus haul mbah kramat dewo ternyata masyarakat merasa saling mengenal satu dengan yang lain.

Redaksi: Riawan

Friday, April 25, 2025

Raja Juli Serahkan 9000 Hektar untuk Perhutanan Sosial di Sarongge, Dorong Kesejahteraan Petani Hutan

 



Malang | imparsial news - udah lama sekali saya pingin ke Sarongge. Menengok Mas Tosca yang saya kenal sejak tahun 98 " , ucap Raja Juli mengawali sambutan saat berkunjung ke rumah Petani hutan, rumah Kopi Sarongge. Tosca Santoso juga pendiri Perkumpulan Pojok Desa (Sabtu 26/4/2025) 

Kunjungan kali ini sekaligus menyerahkan lahan sekitar 9000 Ha. Sebagai lahan hutan yang diperuntukkan perhutanan sosial. 

Menurut Raja Juli Antoni program hutan sosial bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan hutan yang berkelanjutan serta berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.  Masyarakat diberikan akses legal untuk mengelola kawasan hutan. 

"Jika dulu masyarakat tidak diperbolehkan masuk hutan, sekarang mereka diperbolehkan dan diberikan hak legal dengan syarat tetap menjaga kelestarian hutan serta memanfaatkan hasilnya secara berkelanjutan," ucapnya.

Juli juga menyampaikan hingga saat ini sekitar 8,2 juta hektar lahan telah diberikan akses pengelolaan kepada masyarakat. 

"Masih ada 4 juta hektar lagi, dan kini bertambah 3 juta hektar, sehingga total ada 7 juta hektar akses kelola yang dapat diberikan kepada masyarakat, termasuk di Cianjur ini," tambahnya.

 Menteri Kehutanan ini berharap partisipasi masyarakat dalam program ini dapat meningkatkan kemandirian pangan serta menciptakan lapangan kerja berkualitas.

Redaksi: Bejo

Wednesday, April 23, 2025

Yak Widhi: Penolakan KUR Tanpa Jaminan oleh Bank Langgar Regulasi Pemerintah

  


 



Lamongan, 23 April 2025 | imparsial news

Dikutip dari situs Info Hukum, pemerintah telah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya membantu permodalan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program KUR diberikan dengan plafon kredit mulai dari Rp1 juta hingga Rp500 juta, dengan rincian sebagai berikut:

  • KUR Super Mikro: Tanpa jaminan, mulai dari Rp1 juta sampai Rp10 juta

  • KUR Mikro: Tanpa jaminan, di atas Rp10 juta sampai Rp100 juta

  • KUR Kecil: Dengan jaminan, di atas Rp100 juta sampai Rp500 juta

Namun, dalam implementasinya di lapangan, masih terdapat masyarakat yang mengalami kendala saat mengajukan KUR tanpa jaminan. Beberapa bank yang telah ditunjuk pemerintah justru menolak pengajuan, meski pemohon telah memenuhi syarat.

Yak Widhi, selaku Penasehat PELITA UMKM, menyampaikan keluhan dari sejumlah anggotanya yang mengalami penolakan tersebut saat mengajukan KUR.


“Anggota UMKM kami mengajukan kredit KUR tanpa jaminan ke bank, tetapi ada bank yang menolak. Padahal, berkas anggota kami sudah lengkap dan riwayat kreditnya juga baik, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah,” ujar Yak Widhi.

Ia menegaskan bahwa program KUR merupakan inisiatif pemerintah, khususnya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, yang harus didukung penuh demi kemajuan pelaku usaha kecil.

“Program ini merupakan inisiatif Bapak Prabowo yang sangat penting untuk kita sukseskan demi membantu dan memajukan pelaku usaha rakyat kecil. Jika ada bank yang menolak pengajuan KUR tanpa jaminan, berarti bank tersebut tidak mematuhi regulasi yang berlaku. Saya akan melaporkan hal ini agar bank tersebut mendapat peringatan,” tegasnya.

Penulis: Makruf

Monday, April 21, 2025

Direktur Utama Radar CNN "Edy Macan" Kawal Kasus Dugaan Penyerobotan Tanah di Sumenep, Apresiasi Kinerja Polda Jatim Yang Sigap Tanggap Dalam Penanganan Dugaan Kasus Tersebut

 


ImparsialNews.site

Sumenep, 20 April 2025 — Tokoh masyarakat Edy "Macan" resmi mendampingi keluarga Saruji, warga Desa Mandala, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, dalam kasus dugaan penyerobotan tanah, pengerusakan, dan perampasan kemerdekaan seseorang yang kini telah dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur.


Dalam laporannya, Saruji menyampaikan bahwa tanah miliknya diduga telah diserobot dan dirusak oleh pihak tertentu, bahkan terdapat indikasi tindakan perampasan kemerdekaan terhadap keluarganya.


Edy Macan menegaskan komitmennya dalam mengawal proses hukum ini hingga tuntas. “Ini bukan hanya soal tanah, tapi menyangkut martabat dan hak dasar warga. Negara wajib hadir dan melindungi,” tegas Edy dalam pernyataannya.


Pihak Ditreskrimum Polda Jatim melalui Subdirektorat I menyambut laporan tersebut dengan respons positif. Langkah awal yang akan diambil yakni melakukan pemanggilan terhadap Lurah setempat dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) guna melengkapi dokumen dan klarifikasi.



Dasar Hukum Dugaan Tindak Pidana:


Kasus ini tengah didalami dengan dugaan pelanggaran terhadap beberapa pasal KUHP, yaitu:


Pasal 385 KUHP: Tentang penyerobotan tanah/bangunan dengan melawan hukum.

Ancaman hukuman: hingga 4 tahun penjara.


Pasal 406 KUHP: Terkait tindakan pengerusakan.

Ancaman hukuman: hingga 2 tahun 8 bulan penjara.


Pasal 333 KUHP: Tentang perampasan kemerdekaan orang secara melawan hukum.

Ancaman hukuman: hingga 8 tahun penjara.




Keluarga Saruji saat ini menunggu perkembangan lebih lanjut dari penyidik dan berharap proses hukum berjalan adil tanpa intervensi pihak luar.



Editor : Dms

Sunday, April 20, 2025

Dugaan Penyelewengan Anggaran Proyek Jalan Dusun Talunbrak, Hibah Rp14,086 Triliun dari BNPB Dipertanyakan

   




Mojokerto | Imparsialnews – Warga Dusun Talunbrak, Desa Talun, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, kembali mengeluhkan kondisi akses jalan yang rusak dan belum tersentuh perbaikan berarti. Padahal, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diketahui telah mengucurkan dana hibah sebesar Rp14,086 triliun kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto.

Dana tersebut, yang sejatinya dialokasikan untuk pemulihan infrastruktur terdampak bencana, termasuk perbaikan akses jalan di wilayah tersebut, justru menuai tanda tanya besar dari masyarakat setempat.

“Kami sudah beberapa kali menyampaikan keluhan ke pihak desa dan kecamatan, indikasi dana di sunat tidak sesuai realisasi dilapangan padahal dana anggaran besar, tapi mana buktinya?” ujar Slamet (47), warga setempat, saat ditemui tim media.

Sejumlah laporan dari warga menyebutkan bahwa proyek yang dicanangkan tak sesuai dengan realisasi di lapangan. Dugaan pun mencuat bahwa sebagian dana proyek telah disunat oleh oknum tertentu.

Menanggapi hal tersebut, tim investigasi dari salah satu media nasional berkomitmen untuk melakukan pengecekan langsung ke lokasi proyek dalam waktu dekat. Apabila ditemukan bukti-bukti penyimpangan, tim menyatakan akan melaporkan hal ini secara resmi ke Aparat Penegak Hukum (APH), termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Kami akan turun ke lapangan untuk memverifikasi langsung. Jika benar ada indikasi penyelewengan, ini akan kami bawa ke ranah hukum,” tegas salah satu anggota tim investigasi media.

Kasus ini menjadi sorotan penting di tengah upaya pemerintah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana publik, khususnya dana penanggulangan bencana. Masyarakat berharap, kasus ini dapat menjadi perhatian serius, agar tidak ada lagi proyek yang hanya “jadi di atas kertas”.


Redaksi: Tim
-