Thursday, July 31, 2025

Warga Cikuya Merapat! Jumsih Berubah Total, Kades Ade Safei 'Suntik' Kesehatan Gratis Hingga Ke Warga Paling Pinggir!

 


Tangerang, Imparsial News – Menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80, Desa Cikuya di Tangerang menunjukkan inovasi pelayanan publik yang luar biasa. Melalui kegiatan rutin Jumat Bersih (Jumsih), Pemerintah Desa Cikuya menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi warganya pada Jumat (01/08/25) pagi. Dipimpin langsung oleh Kepala Desa Ade Safei, aksi ini bukan hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga 'menggedor' kesadaran kesehatan masyarakat.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Pemerintah Desa Cikuya dengan tim medis dari Puskesmas Cikuya. Jenis pemeriksaan yang diberikan pun cukup komprehensif, mencakup pengukuran tekanan darah (tensi), kadar gula darah, dan kolesterol. Ini adalah langkah proaktif yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat.

Antusiasme warga begitu tinggi, terlihat dari banyaknya peserta yang hadir. Tak hanya warga biasa, perangkat desa seperti RT/RW, para kepala dusun (Kadus), mahasiswa KKN, Ketua PKK, hingga tokoh masyarakat setempat, turut serta dalam kegiatan ini. Ini menunjukkan soliditas dan dukungan penuh terhadap program inovatif Kepala Desa Ade Safei.

Salah satu warga, Ibu Osan, yang kebetulan berada di kantor desa untuk mengurus dokumen, mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya belum pernah cek kesehatan seperti ini sebelumnya. Alhamdulillah hari ini bisa tahu kadar gula dan kolesterol saya,” ujarnya. Pernyataan ini membuktikan bahwa layanan kesehatan seperti ini sangat dibutuhkan dan mudah dijangkau oleh warga yang selama ini mungkin kesulitan mengaksesnya.

Acara yang juga didampingi oleh Kadus Julaini dan Ibu Lurah Desa Cikuya ini berjalan lancar. Setiap peserta yang telah diperiksa mendapatkan hasil secara langsung. Bagi warga yang terindikasi memiliki masalah medis tertentu, diberikan surat rujukan untuk pemeriksaan lanjutan ke Puskesmas Cikuya.

Kepala Desa Ade Safei menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Ia juga berjanji bahwa kegiatan serupa akan terus digalakkan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan desa yang lebih merata dan mudah dijangkau oleh warga. Desa Cikuya telah membuktikan, bahwa dengan semangat gotong royong dan inovasi, pelayanan kesehatan prima bisa dimulai dari level desa, menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.

(Red/MRAW)


Editor: Adytia Damar

Panas! Laporan BPK Jadi Senjata APAM | Dinas Pendidikan Jatim Diduga 'Bocorkan' Anggaran Rp56 Miliar Lebih!

 


Surabaya, Imparsial News – Peringatan keras bagi aparat penegak hukum dan Pemprov Jatim! Pada Rabu (31/7/2025), puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa (APAM) Jawa Timur menggelar aksi demonstrasi besar di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. Mereka datang bukan sekadar berorasi, melainkan membawa laporan terbuka yang menyoroti dugaan penyimpangan pengelolaan keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang sangat mencurigakan.

Dengan spanduk dan poster berisi kritik tajam, APAM mendesak Kejati Jatim untuk segera menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dinilai sangat mengkhawatirkan. Koordinator aksi, Marxco, dalam orasinya menyampaikan bahwa temuan BPK Perwakilan Jawa Timur dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Tahun 2023 berpotensi merugikan keuangan daerah secara signifikan.

"Kami datang ke sini bukan sekadar orasi. Ini adalah laporan terbuka kepada Kejati Jatim agar tidak tutup mata terhadap temuan-temuan BPK yang menyoroti ketidaktertiban dan potensi penyimpangan besar dalam keuangan Dinas Pendidikan," tegas Marxco.

Marxco merinci sejumlah permasalahan serius yang terungkap dalam dokumen BPK bernomor 41.B/LHP/XVIII.SBY/04/2024 yang diterbitkan pada 30 April 2024, di antaranya:
  • Belanja modal senilai Rp332 juta lebih yang dinilai tidak sesuai dengan substansinya.
  • Dana hibah senilai hampir Rp2 miliar yang belum dipertanggungjawabkan oleh enam penerima.
  • Pengelolaan kas yang tidak tertib di Cabang Dinas Pendidikan Sampang dan Malang.
  • Sistem keuangan BLUD yang belum diterapkan pada 19 SMKN yang sudah ditetapkan sebagai BLUD.
  • Pengelolaan hibah langsung di luar RKUD senilai Rp56,6 miliar lebih yang dinilai sangat tidak tertib.
  • Dana bantuan pemerintah (banpem) senilai Rp283 juta lebih yang belum disetorkan ke kas negara/daerah.
APAM menilai bahwa temuan-temuan ini bukan hanya sekadar kelalaian administratif, melainkan indikasi kuat adanya ketidakpatuhan terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas. "Kami mendesak Kejati Jatim segera melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap Dinas Pendidikan Jatim. Ini bukan hanya soal kerugian negara, tetapi juga soal masa depan dunia pendidikan kita," tambah Marxco.

Selain menuntut Kejati, APAM juga menyerukan agar Gubernur Jawa Timur bertanggung jawab dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Dinas Pendidikan. Para demonstran berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, bahkan berencana menggalang dukungan lebih luas dari mahasiswa dan masyarakat sipil. Aksi ini menjadi pukulan telak bagi Dinas Pendidikan Jatim dan penegak hukum, menuntut transparansi dan akuntabilitas segera.

(Red/MZL)


Editor: Adytia Damar

Pelatihan Hidroponik di Desa Dibee: Mahasiswa KKN UNISDA Kenalkan Smart Farming.

 

Lamongan, 25 Juli 2025. Imparsial News – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Darul ‘Ulum (UNISDA) Lamongan kini hadir di tengah masyarakat Desa Dibee, Kecamatan Kalitengah, dengan semangat berinovasi untuk masa depan pertanian yang lebih maju dan ramah lingkungan.

Mengusung tema “Seminar dan Pelatihan Smart Farming Bercocok Tanam Modern: Pelatihan Dasar Sistem Hidroponik”, acara pembukaan yang digelar pada 10 Juli lalu disambut antusias oleh kepala desa, perangkat desa, ibu-ibu PKK, ketua RT, dan tokoh masyarakat setempat. Kehadiran mereka menguatkan komitmen bersama untuk mengadopsi teknologi pertanian modern demi meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Pada 23 Juli, pelatihan lanjutan yang digelar bekerja sama dengan M. Bagus Zakaria, S.P., pelopor petani muda Lamongan, memberikan wawasan baru bahwa bercocok tanam tidak hanya terbatas pada tanah konvensional, tetapi juga bisa memanfaatkan sistem hidroponik yang menggunakan nutrisi dari air berkualitas tinggi yang tersedia di wilayah Desa Dibee.

“Sistem hidroponik membuka peluang bagi petani untuk bercocok tanam secara efisien dan berkelanjutan, menggunakan alat sederhana yang dapat dibuat sendiri. Kunci keberhasilannya adalah ketekunan dan keberanian melewati berbagai proses yang tidak mudah, seperti halnya benih yang harus siap tumbuh di segala kondisi,” ujar Bagus Zakaria.

Pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam bahwa hidroponik bukan sekadar penggunaan paralon, melainkan bisa beradaptasi dengan alat dan bahan yang tersedia di rumah, sehingga cocok untuk pemula sekalipun. Dengan metode yang tepat dan pengamatan terus-menerus sesuai kultur lokal, masyarakat diajak untuk menemukan cara terbaik bercocok tanam sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Antusiasme masyarakat terlihat dari sesi tanya jawab yang hangat, menandakan keinginan kuat untuk belajar dan mengembangkan pertanian modern berbasis smart farming.

Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mengajak masyarakat mengelola dampak lingkungan dengan benar, seperti pengolahan limbah nutrisi dan penggunaan energi terbarukan. Dengan begitu, hidroponik menjadi solusi pertanian masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Redaksi: Makruf
Editor: Amanda

Kolaborasi Daerah dan BI Malang di MBF 2025, UMKM Naik Kelas dan Siap Ekspor.

 

Klojen, Imparsial News – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Malang menggelar Malang BI Youth Tiful Festival (MBF) 2025. Bertajuk “Sinergi Inovasi UMKM & Ekonomi Syariah: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan dan Kemandirian Ekonomi Regional”, event ini akan berlangsung mulai 30 Juli 2025 hingga 3 Agustus 2025 di Grand Hall Malang Town Square (Matos).

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat menghadiri Opening Ceremony MBF 2025, Rabu (30/7/2025), menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan event ini. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis pada nilai-nilai keadilan sosial. Event ini pun menjadi wujud nyata semangat kolaborasi regional, khususnya Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo yang merupakan wilayah kerja BI Malang, untuk membangun kekuatan ekonomi bersama berbasis potensi lokal.

“Terlebih, kegiatan ini menunjukkan bahwa penguatan UMKM dan ekonomi berbasis nilai syariah dapat saling melengkapi, sehingga kekuatan ekonomi lokal akan menjadi lebih kokoh dan tahan terhadap guncangan global,” jelasnya.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menyebutkan bahwa dengan adanya kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan komunitas pelaku usaha, maka akan mendorong UMKM untuk terus maju dan tumbuh menjadi lebih modern, inovatif, dan ke depannya bisa berorientasi pada ekspor.
“Inilah makna UMKM naik kelas, yakni meningkatkan kualitas, memperluas pasar, dan mengintegrasikan diri dalam rantai pasok yang lebih besar,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala KPw BI Malang, Febrina, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Indonesia terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Festival ini bertujuan untuk mendukung UMKM dan ekonomi syariah di wilayah Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo.

“Ini menjadi salah satu inisiatif untuk mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri. Program ini juga selaras dengan kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang diinisiasi Bank Indonesia sejak tahun 2016,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Febrina menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi wujud kolaborasi bersama untuk memajukan perekonomian di wilayah kerja KPw BI Malang.
“Penyelenggaraan MBF 2025 diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak dalam mengembangkan UMKM dan ekonomi syariah, serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” terang Febrina.

Tahun ini, MBF dikemas dalam bentuk pameran produk unggulan, talk show, business matchingworkshop, dan berbagai kompetisi. Berbagai produk yang dipamerkan antara lain wastra, kriya, fesyen, dan kuliner yang berasal dari 38 pelaku UMKM. Selain itu, pada event yang didukung oleh Dekranasda, perbankan, serta instansi seperti OJK, Bea Cukai, dan Disnaker PMPTSP ini juga melibatkan tiga pondok pesantren dan dua lembaga halal center.

Redaksi: Samsudin
Editing: Amanda

Wednesday, July 30, 2025

Pengawalan Ketat Polsek Babat, Rombongan IKSPI Tiba Aman di Lapangan Gajah Mada.

 

LAMONGAN, Imparsial News – Polsek Babat, Polres Lamongan, hari ini berhasil melaksanakan tugas pengamanan dan pengawalan terhadap rombongan besar dari Perguruan IKSPI yang menuju Lapangan Gajah Mada, Lamongan. Kegiatan yang berlangsung tertib dan lancar ini dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 08.34 WIB, Kamis, 31 Juli 2025.

Rombongan yang terdiri dari 80 orang, termasuk 27 siswa (21 laki-laki dan 6 perempuan) serta 53 pendamping, berangkat dari Garasi Bus H. Kamid yang berlokasi di Jalan Jombang, Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat.

Mereka menggunakan sebuah bus besar untuk perjalanan menuju lokasi acara di Lapangan Gajah Mada.

Sebelum keberangkatan, Kanit Samapta Iptu Mashur memimpin apel dan melakukan pemeriksaan barang bawaan secara menyeluruh.

Berkat kesigapan petugas, tidak ditemukan barang-barang berbahaya seperti batu, senjata tajam, maupun kayu yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan selama perjalanan.

Selain pemeriksaan, petugas juga memberikan imbauan Kamtibmas kepada seluruh anggota rombongan, menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan selama perjalanan maupun di lokasi acara.

Pengamanan dan pengawalan dilakukan oleh tim dari Polsek Babat yang terdiri atas Aipda Suwono, Aipda Imam M., dan Briptu Dery Yulian P., menggunakan kendaraan dinas 1402 milik Polsek Babat. Kehadiran mereka memastikan perjalanan rombongan berlangsung aman dan terkendali.

Kapolsek Babat, Kompol Chakim Amrullah, S.H., M.H., dalam konfirmasinya menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan ini serta mengapresiasi kerja keras tim yang terlibat.

Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara pihak kepolisian dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Lamongan.

"Keberhasilan pengamanan ini menunjukkan komitmen Polsek Babat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menjaga kondusivitas wilayah," pungkasnya.

Redaksi: Riawan
Editor: Amanda

Desa Pasir Nangka Mulai Bangun Kantor Baru, Dibiayai dari Dana Pajak (BPH).

 

Kabupaten Tangerang, Imparsial News – Pemerintah Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, secara resmi memulai pembangunan Kantor Desa melalui seremoni peletakan batu pertama yang dilaksanakan pada Rabu (30/07/2025). Kegiatan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Desa Pasir Nangka dalam upayanya meningkatkan pelayanan publik dan memperkuat tata kelola pemerintahan desa.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Pasir Nangka, H. Sahroni, beserta sejumlah tokoh penting di wilayah Tigaraksa, antara lain Camat Tigaraksa H. Cucu Abdulrosyid, Kapolsek Tigaraksa beserta jajaran, perwakilan dari Koramil Tigaraksa, Kasi Trantib Pol PP Kecamatan Tigaraksa dan jajaran, aparatur desa, serta tokoh masyarakat.

Dalam keterangannya kepada awak media, H. Sahroni menjelaskan bahwa pembangunan kantor desa ini berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 5.000 meter persegi, dengan ukuran bangunan 13 x 20 meter persegi. Lokasi pembangunan berada di Jalan Raya Tigaraksa–Cibadak, dekat dengan perumahan Mustika Tigaraksa.

Lebih lanjut, H. Sahroni menyampaikan bahwa seluruh pembiayaan proyek ini bersumber dari dana pembagian hasil pajak (BPH), yang mencerminkan komitmen pemerintah desa terhadap transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana publik.

“Pembangunan kantor desa ini adalah bukti nyata bahwa pajak yang dibayarkan oleh masyarakat kembali untuk kemajuan desa kita bersama,” ujar H. Sahroni.

Pembangunan Kantor Desa Pasir Nangka direncanakan berlangsung dalam kurun waktu tiga tahun, mulai dari tahun 2025 hingga 2028. Gedung ini akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang pelayanan publik yang lebih representatif, guna mendukung berbagai program pembangunan dan kegiatan administratif desa.

Harapan besar pun disematkan terhadap peningkatan kinerja aparatur desa dengan adanya gedung baru ini, sehingga pelayanan terhadap masyarakat dapat berjalan lebih maksimal, cepat, dan nyaman.

Warga Desa Pasir Nangka menyambut positif pembangunan tersebut. Fatimah, salah satu warga, menyampaikan kegembiraannya.

“Senang sekali desa kami akan punya kantor baru, apalagi dengan lokasi yang cukup luas. Semoga pelayanan desa ke depannya akan tambah baik dan jadi lebih cepat serta mudah dalam mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Di akhir sambutannya, H. Sahroni menambahkan bahwa pembangunan kantor desa ini tidak sekadar proyek fisik, tetapi juga merupakan simbol dari kemandirian dan tekad Pemerintah Desa Pasir Nangka dalam mengelola keuangan secara transparan dan bertanggung jawab.

“Kami berharap pembangunan ini dapat berjalan sukses dan lancar sesuai harapan. Mohon doa restu serta dukungan dari seluruh masyarakat,” pungkasnya.

Redaksi: MRAW
Editor: Amanda 

Pemkab Lamongan Melalui Bakesbangpol Tinjau Keberadaan dan Aktivitas Ormas Paser Indonesia.

 

Lamongan, 30 Juli 2025. Imparsial News – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Lamongan melalui Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan (Poldagri dan Ormas) melaksanakan kegiatan Monitoring dan Survey Keberadaan Ormas terhadap Paser Indonesia Cabang Lamongan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 30 Juli 2025, pukul 12.10 s.d. 13.20 WIB, bertempat di Sekretariat Wong Bodho, Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.

Kegiatan dipimpin langsung oleh Kabid Poldagri dan Ormas Bakesbangpol Kabupaten Lamongan, Ibu Erlina Marhaeni R., S.E., M.M., dan diikuti oleh 20 peserta, terdiri atas unsur Bakesbangpol dan pengurus Paser Indonesia dari tingkat pusat, wilayah, hingga cabang.

Hadir dalam kegiatan tersebut:

  • Erlina Marhaeni R., S.E., M.M. (Kabid Poldagri dan Ormas Bakesbangpol Kabupaten Lamongan)

  • Zainul Pujie Hidayat, S.H. (Kasubid Hubungan Antar Lembaga Bidang Poldagri dan Ormas)

  • H. Abdul Rokhim (Ketua Umum Pusat Paser Indonesia)

  • Dedi Sutanto (Ketua DPW Jatim Paser Indonesia)

  • H. Sutikno (Ketua Cabang Lamongan Paser Indonesia)

  • Teguh (Sekretaris Cabang Lamongan Paser Indonesia)

  • Staf Bakesbangpol Kabupaten Lamongan

  • Anggota Ormas Paser Indonesia Cabang Lamongan

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Wakil Ketua Ormas Paser Indonesia Cabang Lamongan, Sutopo, yang menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim Bakesbangpol serta harapan untuk mendapatkan arahan dalam upaya memperkuat peran ormas, khususnya dalam bidang pengamanan kegiatan keagamaan dan ulama sepuh di wilayah Lamongan.

Ketua Umum Paser Indonesia, H. Abdul Rokhim, S.H., juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan perhatian dari pemerintah daerah. Ia menekankan pentingnya silaturahmi sebagai bagian dari penguatan sinergi antara organisasi kemasyarakatan dan pemerintah.

Dalam arahannya, Kabid Poldagri dan Ormas, Erlina Marhaeni R., S.E., M.M., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tugas dan kewajiban pemerintah daerah dalam mendata langsung keberadaan sekretariat ormas. Ia berharap agar Ormas Paser Indonesia Cabang Lamongan dapat aktif menjalin koordinasi dan melaporkan kegiatan keorganisasiannya secara rutin.

Selain itu, Kasubid Hubungan Antar Lembaga, Zainul Pujie Hidayat, S.H., menyampaikan pentingnya peran ormas sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat. Ia juga mengingatkan kewajiban ormas berbadan hukum untuk melaporkan kegiatan dan keberadaannya sesuai ketentuan dalam Undang-Undang No. 16 Tahun 2017 dan No. 17 Tahun 2017.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi sharing, diskusi, serta diakhiri dengan foto bersama pada pukul 13.17 WIB.

Kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari program kerja Bakesbangpol Kabupaten Lamongan, khususnya Bidang Poldagri dan Ormas, yang bertujuan untuk memverifikasi langsung keberadaan ormas serta membangun jejaring komunikasi dan koordinasi yang efektif antara organisasi masyarakat dan pemerintah daerah. Tujuan akhirnya adalah mendukung kelancaran program-program unggulan dan menjaga kondusifitas wilayah Kabupaten Lamongan.

Redaksi: Dump
Editor: Amanda

Tuesday, July 29, 2025

Pelantikan BNPM, Sam TITO Soroti Peran Strategis Ormas dalam Menjaga NKRI.

 

Malang, 29 Juli 2025. Imparsial News – Presiden Direktur Kantor Hukum Yustitia Indonesia (KHYI), Dwi Indrotito Cahyono, S.H., M.M., yang akrab disapa Sam TITO, menegaskan pentingnya peran organisasi masyarakat (ormas) dan komunitas sebagai pilar utama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Pernyataan tersebut disampaikan Sam TITO dalam acara pelantikan pengurus Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) yang digelar pada Senin, 28 Juli 2025 di Kota Malang. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan apresiasinya terhadap BNPM yang dinilainya memiliki potensi besar dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan.

“Ormas atau komunitas dapat berperan sebagai penguat rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” ujar Sam TITO kepada awak media.

Menariknya, menurut Sam TITO, mayoritas pengurus BNPM dari tingkat pusat hingga daerah berprofesi sebagai advokat. Hal ini menurutnya menjadi kekuatan tersendiri, karena mereka memiliki pemahaman hukum yang baik untuk memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan secara konstitusional dan profesional.

Dalam wawancaranya, Sam TITO turut menguraikan lima peran strategis ormas dan komunitas dalam memperkokoh semangat kebangsaan, yakni:

  1. Membangun kesadaran nasional serta mempromosikan nilai-nilai luhur bangsa.

  2. Mengembangkan kegiatan sosial yang menjembatani perbedaan dan memperkuat toleransi.

  3. Mendorong partisipasi publik dalam pembangunan serta menumbuhkan rasa memiliki terhadap negara.

  4. Menanamkan pendidikan karakter demi terciptanya generasi yang tangguh dan berakhlak mulia.

  5. Menjembatani perbedaan dengan semangat kesatuan dalam keberagaman.

“Ketika ormas aktif membina masyarakat dengan nilai-nilai tersebut, maka perannya dalam menjaga persatuan bangsa akan semakin nyata,” tegasnya.

Kehadiran Sam TITO dalam acara ini menjadi simbol sinergi antara profesi hukum dan gerakan sosial dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

Redaksi: Samsudin
Editor: Amanda

Asah Talenta Lokal, Disbudpar Tangerang Fasilitasi Pelatihan Biola Intensif.

 

Tangerang, 31 Juli 2025. Imparsial News – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak seniman muda berbakat di wilayahnya. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan Pelatihan Biola Tingkat Menengah yang diselenggarakan pada 29–31 Juli 2025 di Gedung Seni Budaya, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh sekitar 50 peserta dari berbagai kalangan usia dan latar belakang, di bawah bimbingan para pemain biola profesional dari Komunitas Biola Tangerang. Pelatihan berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para peserta.

Kepala Disbudpar Kota Tangerang, Boyke Urif Hermawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan teknik bermain biola sekaligus membuka ruang pembinaan berkelanjutan bagi para musisi lokal.

“Kami sangat mengapresiasi partisipasi puluhan peserta yang mengikuti kelas pelatihan ini secara antusias. Terlebih, banyak dari peserta berasal dari kalangan anak muda. Kami harap pelatihan ini dapat menjadi wadah pembinaan yang serius untuk melahirkan musisi biola berkualitas tinggi,” ujar Boyke.

Materi yang disampaikan dalam pelatihan meliputi teknik permainan biola, kemampuan membaca partitur, hingga latihan memainkan repertoar musik dengan tingkat kesulitan tinggi dari berbagai genre musik. Meskipun hanya berlangsung selama tiga hari, pelatihan ini dirancang dengan sistem, materi, dan metode yang intensif.

Boyke juga menambahkan bahwa pihaknya menargetkan penyelenggaraan pelatihan serupa di masa mendatang, tidak hanya terbatas pada musik biola, namun juga mencakup berbagai cabang seni dan budaya lainnya.

“Kami berharap pelatihan ini menjadi fondasi pembinaan yang bermanfaat dan mampu mendorong terciptanya ekosistem musik yang lebih kuat serta diminati masyarakat luas di Kota Tangerang,” pungkasnya.

Redaksi: yusuf
Editor: amanda

Gerak Cepat Polres Sumenep: Dugaan Penyerobotan Lahan Langsung Ditangani.

 

Sumenep, 29 Juli 2025. Imparsial News – Polres Sumenep menunjukkan kesigapan dalam menangani dugaan kasus penyerobotan dan pengerusakan lahan milik warga. Peristiwa tersebut terjadi di Desa Mandala, RT 01/RW 01, Kampung Pandi, Kecamatan Rubaru.

Sebelum laporan resmi diajukan, sudah pernah dimediasi di kantor desa lebih dari 4 kali, akan tetapi belum menemukan titik temu. SS dan NR masih ngotot bahwa lahan itu miliknya. Seorang warga berinisial SR resmi melaporkan pada Senin, 28 Juli 2025, sekitar pukul 09.00 WIB. Dalam laporannya, SR menyebut dua orang terduga pelaku, masing-masing berinisial SS dan NR, yang diduga telah menyerobot tanah milik SR yang telah bersertifikat resmi atas nama pelapor.

Menanggapi laporan tersebut, Satuan Unit Pidana Umum (Pidum) Polres Sumenep yang dipimpin oleh Kanit Pidum Aiptu Asmuni, S.H., M.Kn., langsung bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada hari yang sama.

“Kami menerima laporan dari warga terkait dugaan penyerobotan tanah. Hari itu juga kami langsung ke lokasi untuk memastikan kebenaran laporan dan mengamankan bukti awal,” ujar Aiptu Asmuni di lokasi.

Tim penyidik saat ini masih melakukan pendalaman lebih lanjut dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan dokumen kepemilikan tanah sebagai bahan verifikasi.

Tindakan penyerobotan lahan merupakan perbuatan melawan hukum dan termasuk dalam kategori tindak pidana. Hal ini diatur secara tegas dalam Pasal 385 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), yang berbunyi:

“Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum menjual, menukarkan, menyewakan, menggadaikan, menggunakan atau menguasai barang tidak bergerak, padahal diketahui bahwa barang itu bukan miliknya dan bahwa orang lain mempunyai hak di situ, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.”

Apabila tindakan penyerobotan lahan dilakukan disertai kekerasan atau ancaman, maka pelaku juga dapat dijerat dengan Pasal 170 KUHP (kekerasan terhadap orang atau barang secara bersama-sama) yang dapat menambah berat sanksi pidana.

Polres Sumenep mengimbau kepada masyarakat yang mengalami permasalahan serupa agar tidak ragu melapor. Laporan yang cepat akan mempercepat proses hukum dan pencegahan konflik horizontal di masyarakat.

“Kami berkomitmen menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Setiap laporan warga akan kami tindak lanjuti sesuai prosedur yang berlaku,” tegas Aiptu Asmuni.

Hingga berita ini diturunkan, kasus masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. 

Redaksi: Tim
Editor: Amanda

Sinau Tani Bareng PT Santani: Petani Sumurgenuk Dapat Pembekalan Ilmu dan Teknik Bertani Terkini.

 

Lamongan, 29 Juli 2025. Imparsial News – PT Santani Agro Mandiri menggelar kegiatan edukatif bertajuk “Sinau Tani Bareng” bersama para petani di Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Acara berlangsung pada Selasa malam pukul 19.30 WIB bertempat di kediaman Cak Achwan, tokoh petani lokal setempat.

Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan petani dari berbagai dusun sekitar. Dalam kegiatan tersebut, tim dari PT Santani Agro Mandiri memperkenalkan berbagai produk pertanian unggulan, seperti herbisida sistemik dan kontak, serta insektisida dengan beragam formulasi. Namun demikian, fokus utama acara bukan hanya pada promosi produk, melainkan pada pemberian edukasi teknik bercocok tanam secara komprehensif.

Mas Umar, Field Assistant (FA) dari PT Santani Agro Mandiri yang juga menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini, memberikan paparan menyeluruh seputar tahapan pertanian mulai dari pengolahan lahan, teknik penanaman, perawatan tanaman, hingga masa panen. Dengan gaya penyampaian yang komunikatif, santai, dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan usia petani, Mas Umar berhasil membangun dialog yang interaktif dan produktif.

“Petani tidak boleh hanya bergantung pada produk. Pemahaman tentang cara aplikasi yang benar juga sangat menentukan hasil panen,” ujar Mas Umar dalam sesi penyuluhan.

Acara semakin hidup saat sesi tanya jawab dibuka. Para petani secara aktif menyampaikan pertanyaan dan berbagi pengalaman, yang langsung ditanggapi oleh pihak perusahaan dengan solusi teknis yang relevan dan aplikatif.

Kegiatan “Sinau Tani Bareng” ini menjadi bukti nyata komitmen PT Santani Agro Mandiri dalam mendukung peningkatan kapasitas petani di tingkat akar rumput. Dengan pendekatan edukatif dan kolaboratif, perusahaan berharap dapat terus menjalin hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan para petani.

Redaksi: Achmad
Editor: Amanda

Audiensi Brandal Alif dan DPRD Rembang Soroti Pembangunan Pasar dan Penegakan Perda.

  

Rembang, 29 Juli 2025. Imparsial News — Audiensi antara Organisasi Kemasyarakatan Brandal Alif (BA), perwakilan pedagang pasar, dan DPRD Kabupaten Rembang yang digelar pada Selasa (29/7/2025), berlangsung dinamis dan penuh semangat. Dalam pertemuan tersebut, berbagai masukan dan kritik konstruktif disampaikan sebagai bentuk kepedulian terhadap pengelolaan pasar tradisional dan pengawasan pasar modern di Kabupaten Rembang.

Ketua Brandal Alif, Arif, membuka forum dengan menyampaikan harapan agar audiensi ini menjadi wadah nyata dalam memperkuat fungsi pengawasan legislatif, terutama terkait pembangunan pasar dan perlindungan pedagang kecil. Ia juga menyoroti kurangnya kedisiplinan waktu sebagian peserta audiensi.

“Waktu sangat berharga bagi kami. Kami datang membawa aspirasi masyarakat yang berharap ada perubahan,” ujarnya.

Salah satu isu utama yang disorot adalah proyek pembangunan Pasar Wonokerto yang hingga kini belum rampung. Brandal Alif menilai hal ini mencerminkan perlunya perbaikan dalam sistem perencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur di daerah.

Menanggapi hal itu, anggota DPRD dari Partai Demokrat, Joko Supriyadi, mengakui bahwa proses perencanaan masih perlu dibenahi agar ke depan lebih matang dan tepat sasaran.

Selain itu, Brandal Alif juga menyoroti pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang jam operasional pasar modern. Mereka mendorong agar regulasi tersebut ditegakkan secara konsisten demi menciptakan iklim persaingan yang sehat antara pasar modern dan pasar tradisional.

Terkait rencana pembangunan Pasar Kota Rembang, perwakilan Brandal Alif yang akrab disapa Mo, meminta DPRD memastikan kesiapan anggaran agar pelaksanaan proyek tidak terhenti di tengah jalan.

“Kami berharap pembangunan pasar ke depan bisa berjalan lancar dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” tuturnya.

Dukungan terhadap aspirasi Brandal Alif juga disampaikan oleh Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Rembang, Bambang Soemantri. Ia menilai bahwa apa yang disampaikan organisasi tersebut mencerminkan suara mayoritas pedagang yang menginginkan perlindungan dan pemberdayaan nyata dari pemerintah daerah.

Dalam forum itu, turut disinggung soal pentingnya penguatan koordinasi antarlembaga pemerintah guna meningkatkan efektivitas pengelolaan pasar serta optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Anggota DPRD dari Fraksi Demokrat, Gunasih, merespons dengan menyatakan komitmen DPRD dalam mendorong perbaikan tata kelola dan sinergi antarinstansi.

Audiensi yang berlangsung hingga siang hari ditutup dengan komitmen DPRD Kabupaten Rembang untuk menindaklanjuti seluruh masukan dan usulan masyarakat. Ketua DPRD menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif Brandal Alif dan perwakilan pedagang, serta menegaskan bahwa aspirasi masyarakat akan menjadi prioritas dalam pengambilan kebijakan ke depan.

Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kemitraan antara masyarakat, wakil rakyat, dan pemerintah daerah dalam membangun sektor ekonomi kerakyatan yang adil dan berkelanjutan di Kabupaten Rembang.

Redakasi: Zainuri/Aji
Editor: Amanda

Diduga Ada Pemalsuan Tanda Tangan, Tanah Warga Lamongan Beralih ke Nama WNA.

  

Lamongan, 29 Juli 2025. Imparsial News — Kasus dugaan perampasan hak atas tanah dan rumah kini menimpa salah satu warga Dusun Moro, Desa Moronyamplung, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan. Korban, atas nama Cahyono, mengaku kehilangan hak kepemilikan atas tanah dan rumah miliknya yang diduga telah berpindah tangan tanpa sepengetahuannya.

Pihak yang diduga mengambil alih hak kepemilikan tersebut adalah seorang Warga Negara Asing (WNA) bernama Feng Yuqiang. Peralihan sertifikat tanah tersebut terjadi secara misterius ketika Cahyono tengah menjalani masa tahanan di lembaga pemasyarakatan.

Tanah yang awalnya dibeli sebagai bentuk investasi oleh Cahyono, diduga telah dialihkan secara ilegal. Dugaan kuat muncul terkait adanya pemalsuan tanda tangan dalam proses administrasi perubahan sertifikat tersebut.

“Kami menemukan bahwa tanda tangan saya dan para saksi dipalsukan. Ini merupakan bentuk perampasan yang sangat merugikan kami sekeluarga,” ujar Cahyono, seraya berharap aparat penegak hukum dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan.

Kuasa hukum keluarga Cahyono menyampaikan bahwa perkara ini tidak hanya menyangkut sengketa tanah biasa, tetapi juga menyentuh aspek perlindungan hukum terhadap Warga Negara Indonesia atas aset yang dimilikinya.

“Kami mendesak aparat penegak hukum bertindak adil dan transparan dalam menangani perkara ini, serta menjamin hak-hak WNI agar tidak dirampas secara tidak sah,” tegasnya.

Hingga saat ini, pihak keluarga masih terus mengumpulkan bukti untuk memperkuat laporan kepada pihak berwenang. Mereka berharap kasus ini dapat menjadi perhatian serius aparat hukum, khususnya dalam konteks perlindungan hukum terhadap warga negara di tanah air sendiri.

Redaksi: Makruf
Editor: Amanda

Kirab Budaya dan Arak-Arakan Tumpeng Meriahkan Sedekah Bumi Klating.

 

Lamongan, Imparsial News – Kegiatan sedekah bumi di Dusun Klating, Desa Takeran Klating, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, kembali digelar dengan semarak, Selasa (29/7/2025). Dengan mengusung tema “Merawat Tradisi, Meneguhkan Identitas”, acara ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi merupakan bagian dari kearifan lokal yang terus hidup dan tumbuh di tengah masyarakat.

Sedekah bumi menjadi simbol rasa syukur warga atas limpahan hasil bumi dan kekayaan alam yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang dijaga turun-temurun dan telah menjadi agenda budaya tahunan warga Dusun Klating.

Rangkaian acara dimulai dengan kegiatan bersih dusun, pembagian makanan serta hasil bumi, dan pelaksanaan ritual keagamaan. Warga juga menggelar kirab budaya dengan arak-arakan tumpeng yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Kemeriahan semakin terasa dengan digelarnya pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Wisnu Jati Pamungkas. Pentas siang menampilkan lakon Wahyu Cakraningrat, yang dilanjutkan pada malam hari dengan lakon Semar Mbangun Budoyo.

Kepala Dusun Klating, Sunari, menyampaikan bahwa tradisi ini telah diwariskan sejak masa leluhur dan tetap dipertahankan hingga kini.

“Tradisi sedekah bumi ini sudah turun-temurun. Biasanya warga melakukan bersih-bersih di lingkungan masing-masing dan syukuran sebagai bentuk penghormatan kepada bumi,” ujar Sunari kepada awak media Radar CNN.

Senada dengan itu, Kepala Desa Takeran Klating, Yasmu’in, S.Pd., berharap agar tradisi ini tetap dijaga keberlangsungannya.

“Alhamdulillah, tradisi sedekah bumi di Dusun Klating masih terus dilestarikan. Kegiatan ini adalah bentuk rasa syukur kepada alam dan Sang Pencipta. Kami berharap acara ini berjalan lancar dan membawa berkah serta panen melimpah bagi warga masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, MBA., M.Ek., didampingi Camat Tikung, Sujirman Shaleh, S.E., M.M., serta unsur Forkopimcam lainnya, termasuk Danramil, Kapolsek, dan jajaran perangkat Desa Takeran Klating, RT/RW, serta warga masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Bupati Lamongan menyampaikan apresiasinya atas tetap lestarinya tradisi sedekah bumi di Dusun Klating.

“Saya mengucapkan terima kasih karena sedekah bumi ini masih terus dilestarikan. Semoga kegiatan ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun. Apalagi kegiatan ini juga dibarengi dengan haul Dusun Klating. Semoga menjadi berkah bagi seluruh warga masyarakat,” ucapnya.

Bupati menutup sambutannya dengan harapan agar Desa Takeran Klating menjadi wilayah yang toto tentrem kertaraharjogemah ripah loh jinawilir ing sambikolo.

Sedekah bumi ini bukan hanya acara adat semata, tetapi juga memiliki makna sakral sebagai bentuk penghormatan kepada Ibu Pertiwi. Tradisi ini menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas sosial antarwarga serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam sebagai sumber kehidupan.

Dengan semangat gotong royong dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, sedekah bumi di Dusun Klating menjadi contoh nyata bagaimana budaya lokal dapat menjadi kekuatan dalam merawat harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.

Redaksi: Adji Handoyo
Editor: Amanda

Monday, July 28, 2025

Polemik Sound Horeg di Jatim: Malang Minta Warga Mengungsi, Blitar Siapkan Festival.

 

Jawa Timur, Imparsial News – Fenomena sound horeg terus menjadi sorotan publik di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Timur.

Sebelumnya, Kepala Desa Donowarih, Kabupaten Malang, mengeluarkan imbauan agar warganya mengungsi saat berlangsungnya sebuah festival yang menggunakan 11 perangkat sound system berdaya tinggi, pada Kamis (24/7/2025).

Berbeda dengan respons tersebut, Pemerintah Kabupaten Blitar justru menyuarakan wacana penyelenggaraan lomba sound horeg. Wacana tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Blitar, Rijanto, dalam pernyataannya di Pendopo Hadi Negoro, Senin (21/7/2025).

“Justru Pak Wakil Bupati bersama saya pernah memiliki wacana untuk mengadakan festival. Kita lombakan sound horeg ini, tetapi di tempat yang lapang,” ujar Rijanto.

Lebih lanjut, Rijanto menegaskan bahwa aspek-aspek pertunjukan dalam kegiatan tersebut, termasuk penampilan tari, akan tetap dinilai berdasarkan etika.

“Tampilan tariannya akan kami nilai. Kalau tidak memenuhi syarat etika, ya tidak mungkin diperbolehkan,” tambahnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Rijanto sebagai respons atas fatwa haram terkait sound horeg yang sebelumnya dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.

Rijanto menilai, aktivitas sound horeg juga membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat, khususnya dalam mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Yang kita lihat juga sisi positifnya. Sound horeg yang sementara ini digemari masyarakat tampaknya juga menggiatkan pertumbuhan ekonomi, terutama UMKM,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan pemasukan desa melalui sektor parkir dan penyewaan tempat bagi pedagang.

“Kekompakan warga di RT masing-masing juga meningkat. Penitipan sepeda, misalnya, turut menghasilkan dana yang cukup besar untuk kepentingan masyarakat,” jelasnya.

Rijanto menambahkan, industri sound system di Kabupaten Blitar telah berkembang cukup pesat dan menyerap banyak tenaga kerja lokal.

Redaksi: Samsudin
Editor: Amanda


Sunday, July 27, 2025

Sinergi Forum Malang Jurnalis Ma-Ju dan Pemkot Malang, Malang Djadoel 2 Dapat Apresiasi Tinggi.

 

MALANG, Imparsial News – Forum Malang Jurnalis Ma-Ju disambut dengan suasana penuh keakraban oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, S.T., M.M., dalam kunjungan resmi ke kantor dinas tersebut. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mempererat kolaborasi dalam mendukung kegiatan kebudayaan di Kota Malang.

Dalam kesempatan tersebut, Forum Malang Jurnalis bersama panitia Pekan Pasar Kangen Malang Djadoel 2 menyerahkan cinderamata kepada Suwarjana sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya dalam mendukung kemajuan dunia pendidikan serta pelestarian budaya lokal.

“Kegiatan seperti ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi budaya bagi generasi muda. Harapan kami, agenda ini dapat terus berlanjut dengan pelaksanaan yang lebih baik di waktu mendatang,” ujar Suwarjana.

Ia menambahkan, acara bernuansa tempo dulu ini memiliki potensi besar untuk menginspirasi para siswa agar lebih mencintai dan melestarikan budaya lokal.

“Jika nantinya digelar Malang Djadoel 3, kami berharap manfaatnya bisa lebih besar dan memberikan pengalaman budaya yang mengandung nilai-nilai edukatif,” tegasnya.

Kunjungan Lanjutan ke Disporapar: Komitmen Bersama Wujudkan Malang Djadoel 3

Dua hari setelah kunjungan ke Disdikbud, tepatnya Kamis, 24 Juli 2025, Forum Malang Jurnalis dan panitia Malang Djadoel 2 melanjutkan lawatannya ke Kantor Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disporapar) Kota Malang. Rombongan diterima langsung oleh Kepala Disporapar, Baihaqi, S.Pd., S.E., M.Si., CGCAE, di ruang kerjanya.

Dalam pertemuan tersebut, Baihaqi menyatakan dukungan penuh Pemerintah Kota Malang terhadap inisiatif budaya yang diinisiasi oleh Forum Malang Jurnalis Ma-Ju.

“Kegiatan Pasar Kangen Malang Djadoel 2 harus dipertahankan, dan ke depan akan kami lanjutkan dengan Malang Djadoel 3. Disporapar bersama dinas terkait siap bersinergi,” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa event kebudayaan bernuansa tempo dulu tersebut mendapatkan apresiasi dari Wali Kota Malang karena telah berkontribusi terhadap sektor pariwisata serta mendorong kebangkitan ekonomi pelaku UMKM.

“Event kebudayaan kemarin sangat diapresiasi oleh Bapak Wali Kota Malang, termasuk kami dari Disporapar, karena menjadi penguat sektor kepariwisataan serta mendukung pelaku UMKM. Apalagi waktunya bersamaan dengan pelaksanaan event resmi Porprov IX Jatim,” tambah Baihaqi.

Lebih lanjut, Baihaqi menegaskan rencana pertemuan lanjutan antara Pemkot Malang dan Forum Malang Jurnalis Ma-Ju guna mempersiapkan pelaksanaan Malang Djadoel 3.

“Nantinya akan ada diskusi lanjutan antara Pemkot Malang dan Forum Malang Jurnalis Ma-Ju untuk merancang kegiatan berikutnya,” tandasnya.

Komitmen Jurnalis Lokal Dukung Pelestarian Budaya

Perwakilan Forum Malang Jurnalis Ma-Ju menyampaikan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan kebudayaan di masa mendatang.

Apresiasi terhadap dedikasi Forum Malang Jurnalis Ma-Ju dan panitia Malang Djadoel 2 pun disampaikan oleh Suwarjana dan Baihaqi dalam dua kesempatan terpisah.

“Dedikasi teman-teman dari Forum Malang Jurnalis Ma-Ju dan panitia event Malang Djadoel 2 sangat berarti bagi Kota Malang. Semoga kolaborasi seperti ini terus terjalin,” ujar keduanya secara senada.

Kunjungan ini turut mempertegas peran strategis media dalam menjembatani informasi dan mengangkat potensi budaya lokal kepada masyarakat luas.

Redaksi: Samsudin

Editor: Amanda 

Bukan Main-Main! Mojokerto Kini Punya Benteng Hidup Sejarah | PWI LS Resmi Berdiri, Ribuan Jamaah Jadi Saksi!

 


Mojokerto, Imparsial News – Minggu (27/07/2025). Bumi Mojokerto bergemuruh, menjadi saksi bisu lahirnya sebuah kekuatan baru yang siap menggebrak! Pada Minggu, 27 Juli 2025, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PWI LS (Perjuangan Wali Songo Laskar Sabilillah) Kabupaten Mojokerto secara resmi dilantik dalam sebuah acara monumental di Kecamatan Puri, Mojokerto. Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Timur, Kyai Haji Rizal dari Malang, menandai babak baru perjuangan menjaga sejarah bangsa dan mengawal kyai pribumi dari rongrongan oknum tak bertanggung jawab yang meresahkan.

Acara akbar ini tak hanya melantik DPC, tetapi juga berbarengan dengan pelantikan Pengurus Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Mojokerto dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PWI LS Mojokerto yang dinakhodai oleh Gus Antok. Kehadiran ribuan jamaah dari seluruh penjuru Mojokerto, termasuk tokoh-tokoh besar seperti Sayyid Zulfikar Basyaiban, KH Rizal, dan seluruh kyai sesepuh se-kecamatan Mojokerto, serta perwakilan kepolisian Koramil dan Camat, menegaskan betapa strategis dan besarnya dukungan terhadap gerakan PWI LS ini.

Meskipun pelantikan ini baru bisa terlaksana setelah berbagai kesibukan para pengurus, desakan kuat dari anggota di seluruh kecamatan se-Kabupaten Mojokerto menjadi pendorong utama. "Atas Rahmat Allah SWT," ini bukan sekadar organisasi biasa. PWI LS Mojokerto secara gamblang mendeklarasikan diri sebagai benteng penjaga sejarah bangsa! Kegiatan ini melambangkan bersatunya para kyai pribumi Nusantara di Mojokerto dalam melawan pembelokan sejarah yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Sebuah ancaman serius terhadap narasi sejarah yang autentik dan keutuhan bangsa.


Suasana acara semakin syahdu dengan lantunan sholawat oleh Sayyid Zulfikar yang diiringi grup sholawat "QULHU NUSANTARA," membuat ribuan jamaah larut dalam khidmat. Orasi kebangsaan yang menggelora oleh KH Rizal dari Malang semakin memotivasi anggota agar senantiasa menjaga marwah kyai pribumi, menjaga sejarah Walisongo, serta menjaga keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia. "NKRI harga mati!" tegas Gus Antok, membakar semangat nasionalisme.
Gus Nurwakhit, Ketua DPD Mojokerto, dan M. Sodikin, Ketua Panitia Penyelenggara, menyampaikan terima kasih atas kehadiran KH Rizal yang telah mengesahkan dan mengukuhkan jajaran pengurus DPC PWI LS Mojokerto dan PAC PWI LS Mojokerto. "Terima kasih banyak, ini adalah langkah besar bagi kami," ujar M. Sodikin.

Dengan dilantiknya PWI LS di Kabupaten Mojokerto, diharapkan kabupaten ini akan steril dari ajaran sesat dan doktrin menyesatkan, serta upaya pembelokan sejarah. Tujuannya sangat jelas: untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan kedamaian, serta menciptakan kerukunan antar umat beragama demi kejayaan dan kemerdekaan NKRI. PWI LS Mojokerto kini siap menjadi garda terdepan, memberikan warna baru dalam dinamika sosial dan keagamaan di Mojokerto.

(Red/AR.DEMIT)


Editor: Adytia Damar

Rekor Edan Bupati Cup! Koko Hartanto Jadi 'Mesin Gol' dengan 6 Torehan, Rembang 1 Pesta Porah 9-1, Siap Guncang PSIR!

 


Rembang, Imparsial News – Stadion Krida Rembang menjadi saksi bisu sebuah pembantaian epik dalam final Turnamen Bupati Cup 2025! Pada Minggu, 27 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Jadi ke-284 Kabupaten Rembang, Tim Kecamatan Rembang 1 secara brutal menghancurkan Tim Kecamatan Kaliori dengan skor telak 9-1! Ini bukan sekadar kemenangan, tapi sebuah deklarasi dominasi absolut yang mengguncang publik pecinta sepak bola di Rembang.

Gelombang gol Rembang 1 dimulai dari tembakan keras Prasetyo, gelandang asal Desa Turusgede, yang merobek jala Kaliori dari luar kotak penalti. Gol pembuka itu sontak menjadi pemicu tsunami gol yang tak terbendung. Namun, bintang utama yang mencuri seluruh perhatian adalah Koko Hartanto, striker sekaligus pemain PSIR Rembang, yang secara sensasional mencetak 6 gol dalam satu pertandingan final! Sebuah rekor fantastis yang akan dikenang sepanjang masa di Bupati Cup.

Dua gol tambahan dari Bagus dan Teot melengkapi pesta gol mengerikan Rembang 1. Sementara itu, Kaliori yang sempat digadang-gadang mampu memberikan perlawanan, hanya bisa memperkecil skor dengan satu gol hiburan dari Ajik di babak kedua. Meski kalah telak, atmosfer di Stadion Krida tetap meriah dengan dukungan penuh suporter yang tak henti-hentinya bersorak.

Perjalanan kedua tim menuju final memang impresif. Rembang 1 sebelumnya menyingkirkan Kecamatan Sedan, sementara Kaliori secara mengejutkan mengalahkan Rembang 2 di semifinal. Namun, di partai puncak, perbedaan kelas tampak begitu jelas.

Manajer Rembang 1, Jarwanto, tak bisa menutupi kebanggaannya. "Turnamen ini waktunya sangat mepet, persiapan kami juga hanya beberapa hari. Tapi anak-anak tampil luar biasa. Target kami memang juara, tapi kemenangan besar seperti ini sungguh di luar dugaan," ungkapnya usai pertandingan, menunjukkan betapa dahsyatnya performa timnya.

Atas penampilan konsistennya yang memukau, Prasetyo diganjar sebagai Pemain Terbaik Turnamen, sementara Koko Hartanto sah dinobatkan sebagai Top Skor berkat enam golnya di partai final yang mencengangkan.

Bupati Rembang, Harno, yang hadir langsung dan menyerahkan trofi, tak hanya sekadar seremonial. Dalam sambutannya, Harno menyampaikan harapan tegas agar turnamen ini tak hanya berhenti sebagai hiburan tahunan. Ia melihat potensi besar sebagai ajang regenerasi pemain untuk masa depan sepak bola Rembang. "Turnamen seperti ini sangat potensial. Sekarang tinggal bagaimana tim pemandu bakat bisa menindaklanjuti dengan serius. Banyak pemain berbakat yang bisa disiapkan untuk memperkuat PSIR Rembang," tegas Harno, memberikan mandat langsung kepada seluruh stakeholder sepak bola Rembang.

Bupati Cup 2025 bukan hanya tentang kemenangan Rembang 1, tetapi juga simbol kebangkitan semangat olahraga di Rembang. Dengan atmosfer kompetitif dan antusiasme penonton yang tinggi, turnamen ini sukses membangkitkan gairah persepakbolaan lokal menuju arah yang lebih cerah, mungkin saja melahirkan bintang-bintang baru yang akan mengharumkan nama Rembang di kancah nasional!

(Red/Zainuri)


Editor: Adytia Damar 

Viral Video Parkir di Pabean Cantian, PJS Tantang Wali Kota Audit Sistem Perparkiran Surabaya.

  

Surabaya, 27 Juli 2025. Imparsial News — Dalam tiga hari terakhir, Paguyuban Juru Parkir Surabaya (PJS) menyoroti tidak adanya respons dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, terkait video viral yang memojokkan profesi juru parkir. Video tersebut memicu narasi negatif yang kembali menyudutkan para tukang parkir resmi di Kota Surabaya.

Menurut pernyataan resmi PJS, biasanya Wali Kota Eri Cahyadi cepat tanggap terhadap isu viral, khususnya yang menyudutkan profesi juru parkir. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya bahkan menyebut petugas parkir sebagai “parkir liar” atau bagian dari “premanisme” dalam upaya menertibkan kota. Operasi gabungan juga kerap digelar untuk melakukan validasi dan sinkronisasi data juru parkir.

Namun, PJS menilai tindakan dan narasi pemerintah kerap tidak sesuai dengan fakta lapangan.

Contoh kasus terbaru terjadi di Jalan Songoyudan, Kelurahan Pabean Cantian, pada 23 Juli 2025. Seorang petugas parkir pembantu yang merupakan perempuan lanjut usia diminta menjelaskan setelah video dirinya dimarahi oleh pengendara viral di media sosial. Perempuan tersebut diketahui meminta tarif parkir sebesar Rp10.000 kepada pengendara mobil yang memarkirkan kendaraan sejak pagi hingga sore. Namun, pengendara tersebut hanya memberikan Rp5.000 dan merekam kejadian untuk dilaporkan ke wali kota.

Sayangnya, pihak Pemkot Surabaya dan Dinas Perhubungan (Dishub) langsung menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan praktik “parkir liar”. Padahal, menurut PJS, petugas parkir di lokasi tersebut memiliki surat izin resmi dari Dishub Surabaya dan menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp210.000 per hari, melalui petugas Dishub (Katar) bernama Fendi dan Indra.

“Ini bukan sekadar tentang tarif parkir, tetapi bagaimana sistem dan fakta lapangan sering kali diabaikan demi pencitraan semata,” tegas Khoirun, Koordinator Wilayah Timur PJS.

Khoirun juga menyesalkan sikap pemerintah kota yang dinilai tidak memberikan perlindungan hukum maupun kejelasan administratif bagi para petugas parkir. Ia menyebut adanya pola sistematis dari Dishub yang menciptakan stigma negatif terhadap juru parkir.

Salah satu indikasinya, menurut PJS, adalah dihentikannya perpanjangan masa berlaku Kartu Tanda Anggota (KTA) juru parkir oleh Dishub. Meskipun anggota sudah mengajukan perpanjangan berulang kali, Dishub tetap menarik setoran harian tanpa memperpanjang keanggotaan mereka.

“Dulu, masa berlaku KTA diperpanjang otomatis satu bulan sebelum kedaluwarsa. Kini tidak. Ini bentuk ketidakadilan. Pemerintah seharusnya menciptakan lapangan kerja, bukan justru menyisihkan warga dengan alasan yang tidak jelas,” tambahnya.

PJS juga menyoroti bahwa tindakan pemerintah cenderung populis dan pragmatis, hanya menyasar isu viral tanpa menyentuh substansi permasalahan tata kelola perparkiran.

Sebagai bentuk tanggapan resmi, PJS menantang Wali Kota Surabaya untuk melakukan audit menyeluruh terhadap sistem perparkiran Kota Surabaya dalam periode satu tahun terakhir (2024–2025) dan mempublikasikan hasilnya secara terbuka kepada media.

“Kami menantang Bapak Eri Cahyadi untuk membuktikan keberpihakan terhadap keadilan dan transparansi. Audit ini penting agar masyarakat mengetahui kondisi sebenarnya, bukan sekadar berdasar pada video viral atau opini sesaat,” tutup Khoirun.

Redaksi: Rubi
Editor: Amanda